Anda di halaman 1dari 3

1) metode horison :

2) Masukkan 5 ml urine dalam tabung reaksi.


3) Tambahkan 5 ml BaCl2 10%.
4) Saringlah campuran tersebut dengan kertas saring. Bukalah kertas saring, biarkan
agak kering.
5) Tambahkan 3-4 tetes reagen fouchet pada kertas saring.
6) Interprestasi hasil pemeriksaan bilirubin metode horison : (-) tidak terjadi warna
hijau pada kertas saring (+) terjadi warna hijau pada kertas saring Nilai Normal : (-
) tidak terjadi warna hijau pada kertas saring

Gandasoebrata R. 2013. Penuntun Laboratorium Klinis. Edisi 15. Dian Rakyat. Jakarta

Hasil dan pembahasan Bilirubin


1. Hasil
Untuk mengetahui adanya pigmen empedu, pada percobaan ini cukup dengan
mengocok tabung reaksi yang berisi urin dengan baik dan benar. Hasilnya terdapat buih
yang berwarna putih. Reaksi yang dihasilkan negatif jika buih yang dihasilkan berwarna
bening (tidak ada pigmen empedu). Reaksi positif ditandai dengan buih berwarna kuning.
Berdasarkan hasil pemeriksaan oleh kelompok kami, tidak terjadi perubahan warna pada
presipitat urin yang diperiksa, sehingga hasilnya adalah negatif (-).
2. Pembahasan
Urinalisis merupakan salah satu pemeriksaan laboratorium yang memeriksa senyawa-
senyawa yang terkandung di dalam urin. Pemeriksaan tersebut meliputi pemeriksaan
makroskopis, pemeriksaan mikroskopis, dan pemeriksaan kimia.
Pada praktikum pemeriksaan urine atas indikasi bilirubin ini harus menggunakan urine
sampel segar yang kurang dari 4 jam, hal ini dikarenakan bilirubin akan teroksidasi jika
terlalu lama dan apalagi terpapar oleh cahaya. Sehingga akan menghasilkan nilai yang falsa
negatif.
Prinsip pemeriksaan Bilirubin dengan metode Harrison ialah bilirubin dalam urin
diendapkan oleh larutan barium chlorida 10%, kemudian akan dioksidasi oleh ferri
chlorida dalam suasana asam akan menghasilkan biliverdin berwarna hijau. Kepekaan tes
horisson terhadap bilirubin dalam urin yaitu 0.005-0.1 mg/dl. Untuk pemeriksaan ini
diambil sampel urine sebanyak 3ml dan ditambahkan larutan BaCl2 10% sebanyak 3ml
kemudian dihomegankan dan disaring. Fungsi BaCl210 % pada pemeriksaan horisson
adalah untuk memekatkan bilirubin dalam kertas saring setelah dilakukan presipitasi
phosphate dengan BaCl210% di mana bilirubin melekat pada presipitat tersebut. Hasil
filtrate disimpan untuk pemeriksaan urobilin. Dan residu pada kertas saring ditetesi dengan
reagen Fouchet 1-2 tetes lalu diamati. Fungsi reagen fouchet pada pemeriksaan horizon,
untuk mengoksidasi bilirubin menjadi biliverdin
Pada percobaan Harrison ini mula-mula sampel urin coba (yang mengandung sulfat
didalamnya) diberikan dahulu BaCl2, hingga BaCl2 bereaksi dengan sulfat dalam urine
hingga membentuk endapan BaSO4. Kemudian disaring dengan kertas saring untuk
memperoleh presipitat. Setelah itu presipitat di atas kertas saring dibiarkan mengering dan
bilirubin menempel pada molekul ini. Baru diberikan reagen fauchet yang terkandung
FeCl3 didalam larutannya. Hingga FeCl3 mengoksidasi bilirubin menjadi Bilivardin warna
hijau, Bilicyanin warna biru dan Bholatelen warna kuning.
Hasil yang terbentuk adalah negatif karena pada saat dilakukan analisa tidak terbentuk
adanya perubahan warna hijau yang menandakan adanya indikasi bilirubin
Syarat dari pemeriksaan bilirubin yaitu :
1 Urin segar, karena bilirubin belum teroksidasi menjadi biliverdin , sehingga
menyebabkan hasil pemeriksaan bilirubin menjadi (-) palsu
2 Botol penampung urin coklat, karena untuk menghindari pengaruh sinar/oksidasi,
sehingga bilirubin belum teroksidasi menjadi biliverdin

Penyebab (+) palsu pemeriksaan horizon :


1 Konsentrasi urobilin tinggi
2 obat-obatan (acriflavin dan pyridium)

Penyebab (-) palsu pemeriksaan horizon :

1 Urin lama , bilirubin sudah teroksidasi menjadi biliverdin , sehingga hasil menjadi (-)
palsu

2 Kertas saring belum kering, bilirubin tidak dapat bereaksi dengan fouchet, maka
bilirubin tidak dapat teroksidasi menjadi biliverdin, sehingga terjadi (-) palsu
3 Pengaruh cahaya / sinar, disebabkan botol penampung urin tidak gelap, maka bilirubin
akan teroksidasi menjadi biliverdin sehingga menyebabkan hasil (-) palsu

Baron, D.N, 1990, Patologi Klinik, Ed IV, Terj. Andrianto P dan Gunakan J, Penerbit
EGC, Jakarta.

Depkes, 1991, Petunjuk Pemeriksaan Laboratorium Puskesmas,Jakarta,Depkes

Anda mungkin juga menyukai