2. Prinsip : bilirubin dalam urine akan dipekatkan diatas kertas saring dengan jalan
mempresipitatkan fosfat yang ada dengan menggunakan larutan BaCl2 10%.
Bilirubin yang terkumpul akan dioksidasi menjadi biliverdin yang berwarna hijau
8. Kesimpulan : pada pemeriksaan bilirubin urine pada sampel probandus yang diperiksa
didapatkan hasil tidak normal karena seharusnya bilirubin dalam urine negatif
Pemeriksaan
Urobilinogen Urine (Erlich)
2. Prinsip : Urobilinogen dan beberapa macam zat lain atau chromogen yang terdapat dalam
urine akan bereaksi dengan reagen erlich membentuk warna merah.
8. Kesimpulan : pada pemeriksaan urobilinogen urine pada sampel probandus yang diperiksa
didapatkan hasil lebih dari normal.
Pemeriksaan
Urobilin Urine (Schleseinger)
2. Prinsip : Urobilinogen akan dioksidasi oleh larutan lugol menjadi urobilin. Urobilin
terbentuk akan bereaksi dengan reagen Schlesinger membentuk flouresensi hijau
4. Cara Kerja : 1) masukkan 5 ml urine kedalam tabung reaksi, perhatikan apakah ada fluresensi
hijau. Hika terdapat fluresensi hijau maka urine tidak dapat dipakai
pemeriksaan. Jika tidak ada fluresensi hijau bisa dilanjutkan pemeriksaan
2) tambahkan 2-4 tetes lugol, campur, tunggu selama 5 menit.
3) tambah 5 ml reagen Schlesinger, campur kemudian saring campuran tersebut
4) setelah disaring amati adanya fluresensi hijau dengan latar belakang hitam dan
cahaya pantul
8. Kesimpulan : pada pemeriksaan urobilin urine pada sampel probandus yang diperiksa
didapatkan hasil normal
Pembahasan :
Bilirubin urine
Fungsi BaCl2 10% pada pemeriksaan horizon adalah untuk memekatkan bilirubin dalam kertas saring
setelah dilakukan presipitasi phosphatase dengan BaCl 2 10% dimana bilirubin melekat pada presipitat
tersebut. Hasil filtrat disimpan untuk pemeriksaan urobilin. Dan residu pada kertas saring ditetesi
dengan fouchet 1-2 tetes lalu diamati. Fungsi reagen fouchet pada pemeriksaan horizon untuk
mengoksidasi bilirubin menjadi biliverdin. Syarat pemeriksaan bilirubin urine yaitu:
1. Urine segar: karena bilirubin belum teroksidasi menjadi biliverdin sehingga menyebabkan hasil
pemeriksaan bilirubin menjafi negative palsu
2. Botol penampung urine coklat: karena untuk menghindari pengaruh sinar atau oksidasi sehingga
bilirubin belum teroksidasi menjadi biliverdin
Penyebab (+) palsu pada pemeriksaan horizon:
1. Konsentrasi urobilin tinggi
2. Obat-obatan seperti acriflavine dan pyridium
3. Urine lama sehingga bilirubin sudah teroksidasi menjadi biliverdin
4. Kertas saring belum kering sehingga bilirubin tidak dapat bereaksi dengan reagen fouchet maka
bilirubin tidak dapat teroksidasi menjadi biliverdin.
Penyebab (-) palsu pada pemeriksaan horizon yaitu cahaya atau sinar disebabkan botol penampung
urine tidak gelap.
Bilirubin terbagi menjafi 2 jenis yaitu bilirubin indirect yang merupakan bilirubin yang mengalami
konjugasi oleh hati dengan asam glukoronat dan bilirubin direct yang telah mengalami konjugasi
deangan asam glukoronat didalam hati. Pemeriksaan bilirubin dalam urine berdasarkan reaksi antara
garam diazonium dengan bilirubin dalam suasana asam, yang menimbulkan warna biru atau ungu
tua. Garam diazonium terdiri dari p-notrobenzene diazonium dan p-toulene sulfonate, sedangkan
asam yang dipakai adalah asam sulfo salisilat. Adanya bilirubin 0,05-1 mg/dl urine akan memberikan
hasil positif dan keadaan ini menunjukkan kelainan hati atau saluran empedu. Hasil positif palsu dapat
terjadi bila dalam urine terdapat mefenamic acid. Chlorpromazine dengan kadar yang tinggi
sedangkan negative palsu dapat terjafi bila urine mengandung pyridium atau serenium.
Urobilinogen urine
Urobilinogen adalah larut dalam air dan transparan produk dengan pengurangan bilirubin dilakukan
oleh intestinal bakteri. Hal ini dibentuk oleh pemecahan hemoglobin. Sementara setengah dari
urobilinogen beredar Kembali ke hati, setengah lainnya diekskresikan melalui feses sebagai urobilin.
Urobilinogen sering didapat dalam urine karena urobilinogen merupakan suatu zat hasil perombakan
hemoglobin yang digunakan untuk memberi warna urine. Kadar ekskresi urobilinogen normal dalam
urine adalah 1-4 mg/24 jam. Jika didapati urobilinogen lebih dari kadar normal maka kemungkinan
dapat kerusakan hati atau selebihnya Hb yang dirombak oleh hati. (Kiana,2013).
Urobilinogen dan beberapa macam zat lain yang mungkin terdapat dalam urine bereaksi dengan erlich
Menyusun zat warna yang merah. Karena urobilinogen yang tidak dapat bereaksi dengan pereaksi
erlich itu, maka sangat penting untuk memakai urine segar atau memakai urine yang diawetkan
dengan menggunakan pengawet natrium karbonat. Selain urobilinogen beberapa zat lain yang juga
Menyusun warna merah jika bereaksi dengan pereaksi erlich adalah zat-zat yang termasuk dalam
golongan derivate indol. Ekskresi urobilinogrn meningkat pada sore hari.
Hasil pemeriksaa harus dibaca dalam waktu paling lama 5 menit, karena jika dibiarkan maka warna
merah tersebut akan menjadi lebih merah lagi dan mencapai puncaknya setelah 30 menit. Dalam
keadaan normal urine memberikan reaksi positif sampai pengenceran 20x sedangkan yang
diencerkan 40x. faktor yang dapat menyebabkan positif palsu yaitu:
1. Pengaruh obat
2. Makanan kaya karbohidrat daoat meninggikan kadar urobilinogen oleh karena itu pemeriksaan
urobilinogen dianjurkan dilakukan 4 jam setelah makan.
3. Urine yang bersifat basa kuat dapat meningkatkan kadar urobilinogen.
Faktor yang menyebabkan negative palsu yaitu:
1. Pemberian antibiotic oral atau obat lain yang mempengaruhi flora usus yang menyebabkan
urobilinogen tidak atau kurang terbentuk dalam usus sehingga ekskresi dalam urine juga
berkurang
2. Paparan sinar matahari langsung dapat mengoksidasi urobilinogen menjafi urobilin.
3. Urine yang bersifat asam kuat.
Urobilin urine
Urobilin adalah pigmen alami dalam urine yang menghasilkan warna kuning. Empedu, yang
Sebagian besar dibentuk dari bilirubin terkonjugasi mencapai area duodenum, tempat bakteri usus
mengubah bilirubin menjadi urobilinogen. Pembentuka urobilin yaitu bilirubin terkonjugasi yang
mencapai ileum terminal dan kolon dihidrolisa oleh enzim bakteri beta glikoronidase dan pigmen
yang bebas dari glukoronida direduksi oleh bakteri usus menjadi urobilinogen, suatu senyawa
tetrapirol tak berwarna.
Dalam urine segar tidak ada urobilin, zat yang timbul oleh adanya oksidasi urobilinogen yang sering
disebut sebagai penderita hyperbilirubinemia neonatal merupakan penyebab hemolisis pada bayi
yang baru lahir. Jumlah urobilin dalam urine adalah zat yang penting dalam metabolism, produksi
urine. Tes terhadap urobilin menurut Schlesinger masih juga ada manfaat lain yaitu jiaka terpaksa
memeriksa urine yang tidak segar lagi. Biarpun urinr tidak lagi berisi urobilinogen sehingga test
menurut Wallace diamond menjadi negative, tetapi reaksi fluresensi kuat dengan pereaksi
Schlesinger memberi petunjuk bahwa semula mungkin ada banyak urobilinogen dalam urine yang
diperiksa.
DAFTAR PUSTAKA
Widman, Frances. 2010. Tinjauan Klinis Atas Hasil Pemeriksaan Laboratorium. Jakarta:
EGC.
Makay, Faleriano, dkk. 2016. Gambaran Bilirubin Dan Urobilinogen Urine Pada Pasien
Tuberkulosis Paru Dewasa di RSUP Prof. Dr. R. D. Kandou Manado. Jurnal e-Biomedik. Vol
4