Kelas Farmasi 4C
Kelompok 6
Kiki Khandea
31113128
M.Andi Yusuf31113132
N.Intan Fratiwi
31113139
Rani Indriyani
31113143
Fina Apriyani31113157
Quinoneimine
a. Kandungan makanan tinggi purin karena meningkatkan produk asam urat dan
kandungan minuman tinggi fruktosa.
b. Ekskresi asam urat berkurang karena fungsi ginjal terganggu misalnya
kegagalan fungsi glomerulus atau adanya obstruksi sehingga kadar asam urat
dalam darah meningkat. Kondisi ini disebut hiperurikemia, dan dapat
membentuk kristal asam urat / batu ginjal yang akan membentuk sumbatan
c.
penghambat enzim. Fungsi allopurinol yaitu menempati sisi aktif pada enzim
xanthine oxidase, yang biasa ditempati oleh hypoxanthine. Allopurinol
menghambat aktivitas enzim secara irreversible dengan mengurangi bentuk
xanthin oxidase sehingga menghambat pembentukan asam urat (Diane Colby
S, 1989).
6. Diagnosis penyakit hiperurisemia
Hiperusemia selalu tidak selalu tampak dari gejala luar. Hal demikian
mempunyai resiko besar akan kerusakan ginjal karena Kristal kristal sudah
mengendap dijaringan kemih. Seseorang dikatakan menderita asam urat dilakukan
dengan pemeriksaan laboratorium yang menunjukan kadar asam urat dalam darah
diatas 7 mg/dl untuk pria dan 6 mg/dl untuk wanita (Sacher, dkk. 2004).
7. Gejala
Kadar asam urat darah yang tinggi dapat menyebabkan kesemutan, pegalpegal, linu-linu, persendian terasa kaku, nyeri sendi, rematik asam urat, sampai
pada penyakit jantung dan tekanan darah tinggi. Rasa ngilu biasanya dirasakan di
kaki kanan dan tangan kiri. Jika sudah menyerang tangan kiri, rasa ngilu itu akan
terus merambat ke bahu dan leher (Nyoman Kertia, 2009, Vitahelth, 2006).
Hiperurisemia Terjadi karena adanya peningkatan produksi asam urat
dalam metabolisme atau penurunan ekskresi (pengeluaran) asam urat di ginjal
yang dikeluarkan bersama urine atau kombinasi dari keduanya yang menyebabkan
GOUT.
GOUT adalah Timbunan monosodium urat pada persendian dan kartilago
dan pembentukan batu asam urat pada ginjal (nefrolitiasis). Jenis jenis Gout :
1.
2.
Ibu jari
: hampir 90% serangan pertama asam urat adalah pada sendi ibu
jari (jempol) terutama pada kaki
Kaki
Saluran cerna : asupan makanan tingi purin menjadi sebab utama serangan
asam urat
Ginjal
: dua pertiga dari asam urat dibuang melalui ginjal. Bila terjadi
gangguan pada ginjal maka akan terjadi gangguan fungsi ginjal.
Jantung
wanita
Manula
Anak-anak
Bayi
: 2,62 mg/dL
Urine
unit)
11. Hubungan kadar asam urat dengan lansia
Pada lanjut usia terjadi kemunduran sel-sel karena proses penuaan yang
dapat berakibat pada kelemahan organ, kemunduran fisik, timbulnya berbagai
macam penyakit seperti peningkatan kadar asam urat yang dapat menimbulkan
terjadinya penyakit seperti batu ginjal, gout, dan rematik (Ferry Efendi,
Makhfudli, 2009).
Penyakit asam urat atau biasa dikenal dengan gout merupakan penyakit
yang menyerang para lanjut usia (lansia) terutama kaum pria. Penyakit ini sering
menyebabkan gangguan pada satu sendi misalnya paling sering pada salah satu
pangkal ibu jari kaki, walaupun dapat menyerang lebih dari satu sendi. Penyakit
ini sering menyerang para lansia dan jarang didapati pada orang yang berusia
dibawah 60 tahun dengan usia rata-rata paling banyak didapati pada usia 65-75
tahun, dan semakin sering didapati dengan bertambahnya usia (Nyoman Kertia,
2009).
12. Macam macam pemeriksaan Asam Urat ( Uric Acid )
a. Pemeriksaan Holistik
Pemeriksaan holistik adalah pemeriksaan yang menyeluruh dimana
pemeriksaan dilakukan dari kapan terjadinya nyeri, bagaimana dapat terjadinya
nyeri. Setelah itu dilihat riwayat kesehatan, baru di tegakkan diagnosis
(Pusdiknas, 1980).
b. Pemeriksaan Enzimatis
Pemeriksaan enzimatis adalah pemeriksaan asam urat dengan prinsip uric
acid yang bereaksi dengan urease membentuk reaksi H2O2 dibawah katalisis
peroksiadase
dengan
3,5
didorohydroksi
bensensulforic
acid
dan
mentah/hari
Kalori sesuai kebutuhan (didasarkan tinggi dan berat badan)
Mengkonsumsi lebih banyak karbohidrat kompleks (>100 gram/hari)
Mengurangi konsumsi lemak (15% dari total kalori)
Mengkonsumsi Banyak cairan (2,5 L atau 10 gelas/hari)
Tidak mengkonsumsi minuman beralkohol
Mengkonsumsi cukup vit & mineral
Mengkonsumsi makanan yg mhasilkan sisa basa tinggi
1. Awali terapi dengan NSAID dosis penuh (full dose) segera pada saat
serangan, kecuali jika kontraindikasi, misal indometasin 200 mg/hari
atau diklofenak 150 mg/hari (hindari aspirin)
2. Berikan colchicine jika NSAID tidak dapat diberikan. Gunakan dalam 24
nd
48 jam serangan akut (2 line)
3. Gunakan colchicine dengan hatihati karena toksik, dan monitor respon
(tidak boleh diulang dalam 3 hari)
4. Jika serangan melibatkan 12 sendi, berikan steroid intraartikular.
5. Jika penyakit parah atau NSAID/ colchicine tidak ditoleransi baik, berikan
steroid sistemik (prednisolon awal 20-40mg/hari)
6. Hiperurisemia pada saat serangan akut jangan diterapi (obat yang
menurunkan kadar asam urat serum tidak boleh digunakan)
Tujuan Terapi Gout
1.
antiinflamasi
PO : 0,6 2 mg/hari
Hindari
pada
Gout
gangguan lambung
Kolkisin
Penghambat
biosintesis
asam
200-300
mg/hari
(untuk
Pertahankan
urin
urat
gout ringan)
bersifat
basa,
Allopurinol
berikan
tambahan
gout berat)
cairan
A : 25 40 mg/kg/hari
Untuk
mengatasi
hiperurisemia
Probenesid
D : 200 800 mg/hari
mengurangi
serangan
Sulfinpirazon
D. Alat dan Bahan (M. Andi Yusuf)
Alat
Tabung Sentrifuge
Tabung Efendorf
Kuvet
Mikropipet
Spektrofotometer
Bahan
Serum
Lar.Nacl
Reagen 1
Reagen 2
dan
Blanko
1000
Reagen
Standar
Sampel
Standar
1000
20
-
Sampel
1000
20
Homogenkan
Hitung Konsetrasi Sampel dan Stadar pada panjang gelombang 546 nm.
: 0,013
Absorbansi Sampel
: 0,020
Perhitungan :
Kadar asam urat
absorbansi sampel
absorbansi standart
0,020
0,013
x 6 mg/dL
= 9,23 mg/dL
Kadar asam urat normal :
x C standar
Laki-laki
Wanita
akan menyebabkan penumpukan asam urat di dalam ginjal dan persendian. Jalur
kompleks pembentukan asam urat dimulai dari ribose 5-phosphate, suatu pentose
yang berasal dari glycidic metabolism, dirubah menjadi PRPP (phosphoribosyl
pyrophosphate) dan kemudian phosphoribosilamine, lalu ditransformasi menjadi
inosine monophosphate (IMP). Dari senyawa perantara yang berasal dari
adenosine monophosphate (AMP) dan guanosine monophosphate (GMP), purinic
nucleotides digunakan untuk sintesis DNA dan RNA, serta inosine yang kemudian
akan mengalami degradasi menjadi hypoxanthine, xanthine dan akhirnya menjadi
uric acid.
Eksresi asam urat bukan saja ditentukan oleh aliran darah dalam glomeruli
dan proses filtrasi, tetapi juga oleh fungsi epitel. Asam urat sukar larut, sehingga
batu asam urat mudah terbentuk dalam urin dengan konsentrasi yang tinggi
disebut hiperurisemia. Ekresi oleh ginjal berpengaruh pada asam urat dalam
serum. (Lehninger, 1981 )
Untuk menganalisis kadar asam urat, terdapat tiga metode yaitu enzimatik,
kalorimetri dan metode kimia dan masing masingnya memilik kelebihan serta
kekurangan. Metode kolorimetri bersifat tidak spesifik karena terganggung oleh
zat zat lain seperti bilirubin dan senyawa pereduksi seperti asam askorbat, metode
kimia dinilai memiliki presisi yang baik, lebih akurat dibandingkan dengan
metode yang lain, lebih sensitive, tetapi memiliki harga yang mahal. Kami
menggunakan metode enzimatik yang memiliki kelebihan dibanding pemeriksaan
secara kalorimetri dan metode kimia, kelebihannya yaitu lebih spesifik, sensitif,
akurat serta bebas dari gangguan senyawa lain. Pengukuran dilakukan
menggunakan spektofotometer yang prinsip kerjanya berdasarkan hukum
Lambert-Beer, apabila cahaya monokromatik melalui suatu media, maka sebagian
cahaya tersebut akan diserap, sebagian dipantulkan dan sebagian lagi akan
dipancarkan.
Sebelum dilakukan pengujian dilakukan terlebih dahulu darah disentrifuge
selama 10 menit dengan kecepatan 2500 rpm, hal ini dilakukan untuk
memisahkan antara serum dan plasma darah.
Pada percobaan ini yang diambil adalah serumnya setelah darah
disentrifuge, alasan pengambilan serum karena di bagian serum itu terdapat asam
urat dan apa bila bagian yang mengendapnya diambil sulit untuk dibaca oleh alat
spektrofometer.
Pertama disiapkan larutan blanko yang berfungsi mencegah terukurnya
serapan selain analit, lauran standar yang mengandung DHBS, aminoantipirin
serta enzim urikase yang merupakan komponen analat dengan konsentrasi yang
sudah diketahui, serta larutan uji yang berisi serum. Pemeriksaan kadar asam urat
ini menggunakan bagian darah yang disebut serum agar pengukuran lebih teliti
karena dalam serum sudah tidak mengandung banyak senyawa dan tidak
mengandung faktor pembekuan darah yang akan mengganggu hasil percobaan.
Pertama yaitu mencampurkan reagen sebanyak 1000 L dan reagen 2
sebanyak 250 L. Reagen 1 dan 2 digunakan untuk menentukan kadar asam urat
yang disebut reagen R. Adapun cara kerjanya selanjutnya yaitu pertama disiapkan
larutan blanko lalu dipipet 20 L aquadest ke dalam kuvet lalu ditambahkan 1000
L reagen R Asam urat lalu diinkubasi pada suhu 37o selama 10 menit diukur
absorban pada spektrofotometer dengan panjang gelombang 546 nm. Setelah itu
dilakukan pengukuran absorban standar, pertama disiapkan alat dan bahan lalu
dipipet 20 L larutan standar ke dalam kuvet kemudian ditambahkan 1000 L
reagen R, diinkubasi pada suhu 37oC selama 10 menit lalu diukur absorban pada
spektrofotometer dengan panjang gelombang 546 nm. Kemudian untuk
pengukuran absorban sampel, pertama disiapkan alat dan bahan lalu dipipet 20 L
serum ke dalam kuvet ditambahkan 1000 L reagen R lalu diinkubasi pada suhu
37oC selama 5 menit lalu diukur absorban pada spektrofotometer dengan panjang
gelombang 546 nm.
Alasan penggunaan reagen R karena reagen R merupakan reagen yang
spesifik untuk pengukuran asam urat dan alasan dilakukan inkubasi pada suhu
ruangan selama beberapa menit, hal ini dimaksudkan agar reagen dan sampel
dapat bercampur dengan baik.
Nilai rujukan yang digunakan dalam analisis kuantitatif asam urat, yaitu
untuk laki laki 2,4 7,6 mg/dl dan perempuan 2,1 6,6 mg/dl.
Dari hasil praktikum dapat diperoleh nilai kadar asam urat
yaitu 9,23
mg/dL nilai ini melebihi batas normal jadi disimpulkan bahwa probandus dapat
didiagnosa mengalami hiperurisemia atau karena ada beberapa faktor kesalahan
bisa saja terjadi, yaitu ketika pemipetan mungkin saja takaran pemipetan
berkurang atau berlebih, selain itu juga bisa saja faktor dari kondisi seseorang
yang dijadikan sebagai sampel, bisa saja sebelum sampel diambil, seseorang
tersebut mengkonsumsi obat obatan atau bisa saja pasien tersebut sedang diet
purin tinggi sehingga didapat hasil kadar asam urat melebihi batas normal.
Normalnya, asam urat ini akan dikeluarkan dalam tubuh melalui feses
(kotoran) dan urin, tetapi karena ginjal tidak mampu mengeluarkan asam urat
yang ada menyebabkan kadarnya meningkat dalam tubuh. Hal lain yang dapat
meningkatkan kadar asam urat adalah kita terlalu banyak mengkonsumsi bahan
makanan yang mengandung banyak purin. Asam urat yang berlebih selanjutnya
akan terkumpul pada persendian sehingga menyebabkan rasa nyeri atau bengkak.
Penderita asam urat setelah menjalani pengobatan yang tepat dapat diobati
sehingga kadar asam urat dalam tubuhnya kembali normal. Tapi karena dalam
tubuhnya ada potensi penumpukan asam urat, maka disarankan agar mengontrol
makanan yang dikonsumsi sehingga dapat menghindari makanan yang banyak
mengandung purin.
Hiperurisemia bisa timbul akibat produksi asam urat yang berlebih atau
pembuangannya yang berkurang. Beberapa penyebab terjadinya hiperurisemia
antara lain sebagai berikut.
1. Produksi asam urat di dalam tubuh meningkat
Keadaan ini terjadi karena tubuh memproduksi asam urat secara
berlebihan. Sebagai penyebabnya antara lain keadaan berikut ini.
a.
b.
c.
d.
b.
c.
d.
Olah raga yang terlalu berat. Olah raga terlalu berat menimbulkan
penumpukan asam laktat di otot-otot sehingga pengeluaran asam urat
melalui ginjal berkurang.
e.
f.
g.
Hipertensi esensial.
h.
Gagal ginjal.
i.
Keracunan timah.
Banyak minum air putih. Dengan banyak minum air putih, kita dapat
membantu membuang purin yang ada dalam tubuh.
Makanan yang Dihindari (mengandung banyak purin)
Lauk pauk seperti jeroan, hati, ginjal, limpa, babat, usus, paru dan otak.
Sampel serum
Standar no 1
Sampel no 3