Anda di halaman 1dari 8

Nilai Paraf

PEMBUATAN ISOLASI PATI DARI SINGKONG

Ditujukan untuk memenuhi tugas praktikum farmakognosi

Disusun oleh :
Kelas : FA 4
: Kelompok 6,
Grup/Kelompok
Gelombang 8

Nama : Annisa Wulan Sari NPM : 221FF03161


Nama : Elvira Najwa Z.N. NPM : 221FF03174
Nama : Aldo Togar Pohan NPM : 221FF03155
Nama : Salma Dewi A. NPM : 221FF03163
Nama : Shyfa Amelia N.P NPM : 221FF03170

Asisten Praktikum :
Nia Kurniawati, S.Farm
Hayatun Nufus Agustina, S.Farm
Ria Lestari, S.Farm

LABORATORIUM FARMAKOGNOSI
PROGRAM STUDI STRATA 1 (S1)
FAKULTAS FARMASI
UNIVERSITAS BHAKTI KENCANA
2023
I. TUJUAN
 Mengenal dan memahami karbohidrat
 Memahami cara isolasi pati

II. PRINSIP
Memisahkan pati dengan cara menghomogenkan dan mendekantasikan
menggunkan NaCl dan Aquadest beberapa kali hingga dapat pati murni.

III. DASAR TEORI


karbohidrat atau gula merupakan inti dari metabolism tumbuhan sehingga
terdeteksi dan perkiraan kuantitatif karbohidrat merupakan hal penting bagi ahli
tumbuhan.
Gula merupakan hal penting bagi ahli tumbuhan. Gula merupakan senyawa
organik rumit pertama yang terbentuk dalam tumbuhan sebagai hasil fotosintesis,
merupakan sumber energi pernafasan, tempat penyimpanan energi ( sebagai
pati ) , pengangkut ( sebagai sukrosa ) , dan pembangun dasar dinding sel
( sebagai selulosa ) .
Secara umum , definisi karbohidrat adalah senyawa organic yang mengandung
atom karbon, hydrogen dan oksigen, dan pada umumnya unsur hydrogen dan
oksigen dalam komposisi menghasilkan H2O ( Hutanggalung, 2004 ) .
Karbohidrat memiliki rumus umum C2(H2O) n atau ( CH2O ) n dan masih dibagi
lagi kedalam 4 kelompok. Yaitu : monosakarida, disakarida, oligosakarida dan
polisakarida.
Monosakarida berasa manis, larut dalam air , dapat di kristalkan dan disebut
dengan gula reduksi. Monosakarida yang banyak terdapat dalam tumbuhan ialah
glukosa dan fruktosa yang keduanya isomer satu dengan yang lain, sedangkan
disakarida yang banyak terdapat di dalam tumbuhan ialah sukrosa, maltose, dan
selibiosa.
Sukrosa yang terdiri dari glukosa dan fruktosa bukan termasuk gula reduksi
(Fitiningrum dan Sugiyarto, 2013 )
Berdasarkan ukuran molekulnya, gula dikelompokan menjadi 3 golongan yaitu
monosakarida ( glukosa, galaktosa, fruktosa ), oligasakarida yang terbentuk dari
kondensasi dua satuan monosakarida / lebih ( misalnya maltose, laktosa,
sukrosa ) dan polisakarida terdiri atas satuan monosakarida berantai Panjang
membentuk rantai lurus / bercabang.
Dari segi kimia, gula dengan bobot molekul yang rendah memiliki sejumlah sifat
yang sama. Gula berupa senyawa polihidroksi alifatik yang aktif optik dan
umumnya mudah larut dalam air. Umumnya gula sukar mengkristal, walau dalam
bentuk murni sehingga sering diisolasi dan sebagai turunannya ( misalnya
segabai osazon yang merupakan hasil reaksi dengan fenilihidrazin ) . Gula relatif
labil dan mudah mengalami pembukaan cincin Ketika diekstrasi dan pamekatan
ekstrak, sehingga harus dihindari pemanasan dan pH yang tinggi.
Polisakarida merupakan polimer yang sederhana, karena strukturnya hanya
mengandung beberapa gula sederhana. Polisakarida yang paling dikenal adalah
selulosa dan pati yang merupakan polimer dari gula tunggal yaitu glukosa.
Kerumitan struktur polisakarida disebabkan oleh satuan gula dapat terikat
bersama melalui ikatan eter dengan berbagai cara yang berbeda. Ujung
mereduksi suatu gula ( C1 ) dapat berkondensasi dengan suatu gugus hidroksil
gula kedua ( pada C2, C3, C4 atau C6 ) sehingga pada saat polimerasi,
beberapa gula dapat tersubstitusi pada dua posisi menghasilkan struktur rantai
bercabang, ikatan eter dapat memiliki konfigurasi α dan β yang disebabkan oleh
sterokimia gula sederhana, dan kedua jenis ikatan tersebut dapat berada dalam
molekul yang sama.
Pati dan selulosa dapat dibedakan karena pati terdiri dari satuan glukosa dengan
ikatan α 1 - > 4 sedangkan selulosa terdiri atas β -glukan dengan ikatan β - > 4
pati ; pati memiliki beberapa percabangan yaitu ikatan α 1 > 6 sedangkan
selulosa tidak bercabang.

Pati terdiri atas amilosa dan amilopektin yang dapat dipisahkan. Amilosa ( sekitar
20 % dari jumlah pati ) mengandung sekitar 300 satuan glukosa terikat α 1 - > 4
pada rantai sederhana, yang secara in vivo berbentukk di heliks. Amilopektin
( sekitar 80 % dari jumlah pati ) memiliki rantai α 1 - > 4 dengan percabangan
teratur pada rantai utama oleh ikatan sekunder α 1 - > 6 , jadi strukturnya adalah
jenis bercabang banyak secara acak. Amilosa dan amilopektinn dibedakan
berdasarkan hasil reaksi dan iodium , amilosa memberikan warna biru,
sedangkan amilopektin memberikan warna ungu kemerahan.
Pati merupakan bentuk energi simpanan esensial dalam tumbuhan, butir pati
umumnya disimpann dalam kloroplast dekat tempat fotosintesis.
Granula pati pada tumbuhan berbeda – beda antara satu dengan lainnya dalam
ukuran sekitar 0,002 mm sampai 0,15 mm dan dalam bentuknya ada yang
berbentuk bulat, oval, dan sebagainya. Bentuk granula pati spesifik untuk setiap
jenis pati, sehingga dapat dibedakan antara satu dengan yang lainnya baik
secara organoleptic maupun secara mikroskopik.
Macam – macam bentuk granula pati umumnya adalah bulat, lonjong, ( bulat,
telur ) , ciri – ciri lainnya adalah bentuk dan ukuran granula. Letak hilum,
keberadaan / ketiadaan striasi yang mungkin sebagaian / seluruhnya melingkari
hilum, dan ketampakan granula jika di amati dengan sinar tropola yaitu tampak
terdapat bagian gelap berbentuk seperti siang ( birefringence ) .

IV. ALAT BAHAN


Alat Bahan
Blender NaCl
Beaker glass Singkong
Kain batis Aquadest

V. PROSEDUR
1) Timbang 250 g bahan yang telah dikupas dan dicuci bersih.
2) Giling dengan 750 ml NaCl 1%. 3) Saring dengan kain batis.
3) Saring dengan kertas batis
4) Ampasnya diekstraksi kembali dengan 150 ml NaCl 1%.
5) Saring dan campur dengan filtrat pertama.
6) Diamkan sampai butiran pati mengendap.
7) Beningan filtrat dienaptuangkan dan dibuang.
8) Pati basah dicuci dengan satu kali 100 ml NaCl 1% dan tiga kali
dengan 100 ml aquades, atau sampai diperoleh pati berwarna putih
9) Tiriskan kemudian dikeringkan dan ditimbang.
10) Hitung persentase pati yang diperoleh terhadap bobot awal bahan.

VI. DATA PENGAMATAN


1. Hasil percobaan
Nama bahan : Singkong
Nama latin bahan : Manihot esculenta
Nama simplisia : Simplisia pati singkong

Bobot awal bahan : 250 gram


Bobot pati kering : 18.90 gram

Presentase bobot pati terhadap bobot bahan awal : 13, 2 %

Dengan rumus :
Bobot awal x 100 %
Bobot akhir

250 gram x 100 % = 13,2 %


18,90

2. Hasil pengamatan

Singkong di timbang 250 gram Proses penggilingan singkong dengan


750 ml NaCl 1 %
Penyaringan dengan kain batis Ampas singkong di ekstrasi kembali dengan
150 ml NaCl 1 %

Penyaringan dan pencampuran Beningan filtrat di endaptuangkan dan


dengan filtrat pertama di buang

Pati basah di cuci dengan 1kali Hasil Pati basah


100 ml NaCl 1 %
Pati Setelah di oven

Pati dihaluskan dengan mortar Bobot akhir Pati


dan alu

VII. PEMBAHASAN
Berdasarkan percobaan yang telah dilakukan, pati singkong merupakan pati
yang di peroleh dari akar tanaman singkong ( Manihot esculenta ) . Untuk
mendapatkan hasil pati yang baik, saat melakukan percobaan, harus
mengikuti tahapan prosedur yang sesuai.
Sebelum lekakukan penimbangan, hal yang dilakukan adalah pembuatan
NaCl, NaCl fungsinya untuk mengikat air pada pati, NaCl dibuat menjadi
1000 ml, di bagi menjadi tiga tempat, pertama NaCl 750 ml yang akan di
gunakan untuk proses penggilingan singkong, kedua NaCl 150 ml yang akan
di gunakan untuk ekstrasi pertama, dan yang terakhir Nacl 100 ml yang akan
di gunakan untuk pencucian hasil proses pengendapan. Pada tahap pertama
atau penimbangan, singkong di kupas terlebih dahulu kulitnya, kemudian di
potong potong menjadi bagian kecil agar bobot awal nya sesuai tidak
berkurang. Setelah selesai di giling, pati di saring menggunakan kain batis,
kain batis fungsinya untuk memisahkan ampas dan air dari proses
penggilingan. Setelah itu dilakukan ekstrasi Kembali 150 ml NaCl 1 % ,
proses ekstrasi merupakan proses pemisahan dari suatu tanaman dengan
cara memisahkan pati dari kompenen lainnya yang terdapat pada tanaman
tersebut. Pada proses ekstrasi ini menggunakan NaCl untuk memisahkan
pati dan juga air yang tersisa pada saat proses penyaringan.
VIII. KESIMPULAN DAFTAR PUSTAKA

Anda mungkin juga menyukai