Kelompok 1 :
B. Prinsip
Memisahkan pati dengan cara menghomogenkan dan mendekantasikan
menggunakan NaCl dan Aquadest beberapa kali hingga didapati pati murni
C. Dasar Teori
Karbohidrat atau gula merupakan inti dari metabolisme tumbuhan sehingga deteksi dan
perkiraan kuantitatif karbohidrat merupakan hal penting bagi ahli tumbuhan. Gula
merupakan senyawa organik rumit pertama yang terbentuk dalam tumbuhan sebagai hasil
fotosintesis, merupakan sumber energi pernafasan, tempat penyimpanan energi (sebagai
pati), pengangkut (sebagai sukrosa) dan pembangun dasar dinding sel (sebagai selulosa).
Kerumitan struktur polisakarida disebabkan satuan gula dapat terikat bersama melalui
ikatan eter dengan berbagai cara yang berbeda. Ujung mereduksi suatu gula (C1) dapat
berkondensasi dengan suatu gugus hidroxil gula kedua (pada C2, C3, C4 atau C6) sehingga
pada saat polimerisasi, beberapa gula dapat tersubsitusi pada dua posisi menghasilkan
struktur rantai bercabang. Ikatan eter dapat memiliki konfigurasi α dan β yang disebabkan
oleh stereokimia gula sederhana, dan kedua jenis ikatan teresbut dapat berada dalam
molekul yang sama. Pati dan selulosa dapat dibedakan karena pati terdiri dati satuan
glukosa dengan ikatan α 1- > 4 sedangkan selulosa terdiri atas β-glukan dengan ikatan β 1-
> 4 ; pati memiliki beberapa percabangan yaitu ikatan α 1- > 6 sedangkan selulosa tidak
bercabang.
Pati terdiri atas amilosa dan amilopektin yang dapat dipisahkan. Amilosa (sekitar 20% dari
jumlah pati) mengandung sekitar 300 satuan glukosa terikat α 1- > 4 pada rantai sederhan, yang
secara in vivo berbentuk α heliks. Amilopektin (sekitar 80% dari jumlah pati) memiliki rantai α 1-
>4 dengan percabangan teratur pada rantai utama oleh ikatan sekunder α 1- > 6, jadi strukturnya
adalah jenis bercabang banyak secara acak. Amilosa dan amilopektin dibedakan berdasarkan hasil
reaksi dengan iodium, amilosa memberikan warna biru sedangkan amilopektin memberikan
warna ungu kemerahan. Pati merupakan bentuk energi simpanan esensial dalam tumbuhan, butir
pati umumnya disimpan dalam kloroplast dekat tempat fotosintesa.
- Blender - NaCl
- Beaker glass - Aquadest
- Kain batis - Kentang
E. Prosedur Kerja
2. Lalu giling /blender kentang yant tadi telah dtimbang campur dengan NACL 1% sebanyak 750
ml
8. Pati basah dicuci denga 100ml Nacl 1% dan 1kali dengan aquabides sebanyak 100ml
10. Lalu hitung presentasi pati yang diperoleh terhadap bobot awal bahan
BAGAN ALUR
Masukkan
kedalam
pot plastik
50 ml
Lalu
masukkan
cairan sari
pati ke
dalam
Cairan Saringan pertama di Setelah sari pati terlihat
oven
campuran dengan saringan kedua Tiriskan hingga tersisa
hingga
yang dari Ampas diamkan selama sari pati kentang didalam
benrtuk
15 menit beker
serbuk
.timbang
F. Hasil Praktikum
Nama Bahan : Pati Kentang
Tanaman Asal : Solanum Tuberosum
Keluarga : Solanaceae
Zat berkhasiat utama : Amilosa dan amilopektin
Penggunaan : Zat tambahan untuk sediaan obat
Bobot awal bahan : 250 gram
Bobot Pati Kering : 18 gram
Persentase boboy pati terhadap bobot bahan awal :
G. Pembahasan
Isolasi amilum dari kentang
Kentang ditimbang sampai 250 gr , dicuci dan kulitnya dikupas. Kentang yang sudah
bersih, filtratnya dikumpulkan kedalam gelas beaker 250 ml diamkan selama 5 menit
sampai terbentuk endapan putih dibagian bawahgelas tersebut. Pisahkan cairannya (airnya
dibuang) biarkan endapan putih (amilum)menempel dibagian bawah gelas beaker .
dekantasi dilakukan berulang kali agar prosesekstraksi lebih mudah, karena dekantasi dapat
memisahkan residu dan filtratnya (endapan).Dilakukan proses penjernihan terhadap larutan
tersebut dengan cara pencampuran 100 ml airdan pencampuran 100 ml alkohol dalam hal
ini etanol 70 % ke dalam filtratnya.Pencampuran air bertujuan melarutkan zat-zat kotor,
Sedangkan pencampuran etanol 70 % pada filtratnya bertujuan untuk penjernihan terhadap
zat-zat seperti lipid dan protein yangyang terkandung dalam kentang. Penjernihan dan
dekantasi berulang dilakukan denganmaksud filtrat dijernihkan, kemudian disaring. Filtrat
atau amilum dikeringkan dengan oven pada suhu 80oC
Pengeringan dilakukan agar zat-zat penjernih yaitu air dan etanol menguap sehingga
didapatkanlah amilum (serbuk putih )yang benar-benar murni. Pada isolasi amilumdari
kentang berat setelah kering diperoleh 6,58 gram yang kadarnya 6,58 %. Hal ini
membuktikan bahwa kentang mengandung amilum. Besarnya kadar yang diperoleh
disebabkan karena kualitas kentang yang digunakan sangat bagus.
H. Kesimpulan
Pati kentang adalah pati yang diperoleh dari umbi Solanum tuberosum L.(familia
solanaceae). Dengan beberapa proses dimulai dari pencucian kentang, pengupasan
kulit kentang, perendaman kentang dalam air, penghalusan kentang, lalu di saring
hasil kentang yang sudah halus, kemudian didapatkan pati dari hasil air rendeman
sari kentang, pencucian, serta penjemuran. Pati kentang dihasilkan sebanyak 18 gram
Atau 7,2 %. Bentuk fisik yang dihasilkan berupa serbuk berwarna putih, sangat halus,
dan tidak berbau.
I. Daftar Pustaka
Andriani, T., & Suyono, E. (2018). Manfaat pati kentang pregelatinasi sebagai eksipien
tablet. Yogyakarta: Deepublish.
Ghazali, M., & Zulkarnaen, Z. (2015). Pengaruh variasi konsentrasi pati sebagai fluid
loss control agent terhadap rheologi lumpur pemboran. Jurnal Teknik Sipil, 17(1), 59-66.