Anda di halaman 1dari 10

Prinsip dan tujuan

1. Prinsip :

dekok simplisia yang mengandung saponin jika dikocok akan terbentuk busa yang stabil
setinggi 1cm selam 15 menit

2. Tujuan percobaan :

Mengetahui perbedaan saponin dalam simplisa dau bungur


Indeks busa

Banyak tumbuhan obat yang mengandung saponin. Saponin adalah senyawa yang

dapat menyebabkan timbulnya busa yang dapat bertahan lama ketika bahan tumbuhan

tersebut direbus dalam air dan kemudian dikocok. Kemampuan pembusaan rebusan air dari

bahan tumbuhan dan ekstraknya diukur dengan istilah indeks pembusaan. Pengujiaan indeks

busa bertujuan untuk mengetahui Sejumlah kecil simplisia atau bahan uji lain ditempatkan

dalam tabung reaksi yang dipanaskan di atas penangas air selama 30 menit, setelah itu dingin

dikocok kuat-kuat dan terjadinya busa setinggi ± 1 cm yang bertahan selama 5 menit

menandakan positif saponin. Saponin merupakan golongan senyawa alam yang rumit yang

mempunyai massa dan molekul besar, dengan kegunaan luas, struktur saponin menyebabkan
saponin bersifat seperti sabun atau detrgen sehingga saponin disebut sebagai surfaktan alami

(nama saponin diambil dari sifat utama yaitu sapo dalam bahsa latin yang berarti sabun )

contoh struktur saponin yang di tunjukan dibawah ini

Nilai indeks pembusaan dapat mengindikasikan aman tidaknya suatu tanaman untuk
dijadikan sediaan obat. Walau dapat melindungi tanaman terhadap mikroba dan jamur, pada
beberapa tanaman (misalnya dari gandum dan bayam) juga dapat meningkatkan penyerapan
gizi dan membantu pencernaan hewan. Namun pada konsentrasi tinggi dapat memiliki efek
toksin yang dapat mengancam kehidupan sebagian hewan (terutama hewan berdarah dingin).
(Foerster,2006) Untuk manusia, saponin juga tidak bersifat toksik selama konsentrasinya
tidak tinggi, dapat diketahui dari minuman seperti bir yang busanya disebabkan oleh saponin.
Efek dari Sapotoxin menyebabkan gangguan perut yang parah dan toksistasnya timbul
karena terbentuknya suatu senyawa saat bereaksi dengan lesitin yang merupakan komponen
utama dari sebagian besar lemak pada hewan. Hal ini dapat memacu timbulnya gangguan
saraf pusat jantung.

Saponin diklasifikasikan menjadi 2 yaitu : saponin steroid dan saponin triterpenoid.


Saponin steroid tersusun atas inti steroid (C 27) dengan molekul karbohidrat. Steroid saponin
di hidrolisis menghasilkan suatu aglikon yang dikenal sebagai saraponin. Tipe saponin ini
memiliki efek anti jamur. Pada binatang menunjukkan penghambatan aktifitas otot polos.
Saponin steroid diekskresikan setelah konjugasi dengan asam glukoronida dan digunakan
sebagai bahan baku pada proses biosintesis dari obat kortikosteroid.
Penetuan indeks busa

1gram simplisia

 Diayak
 Dimasukkan kedalam 100ml air mendidih
 Dibiarakan mendidih 30menit
 Ditambahakan 100ml
 Disaring

Filtra Residu

 Dimasukkan ke tabung reaksi seri 1-10


 Ditambahkan 10ml aquadest
 Ditutup tabung , kocok vertikal 15detik
 Didiamkan 15 menit
 Diukur tinggi busa sesuai kententuan

Hasil
No tabung Tinggi busa pada tabung (cm) Hasil indeks busa
1 Tidak ada Lebih dari 100
2 1 cm 1000
3 1,8cm 55,5
4 1cm 1000
Pada praktikumini dilakukan penetapan penetapan indeks pembusaan dari daun bungur
kuning , kelompok kami mendapatkan Simplisia bungur ,bungur merupakan salah satu
tumbuhan herbal yang banyak digunakan di indonesia. Bungur bisa digunakan sebagai bahan
obat-obatan. Di mana bijinya, dapat digunakan untuk pengobatan tekanan darah tinggi.
Adapun kulit kayu, digunakan untuk pengobatan diare, disentri, dan Kencing darah.
Sementara kayunya, digunakan untuk pengobatan Kencing batu, kencing manis dan tekanan
darah tinggi. Dengan demikian, bisa disimpulkan kalau pohon bungur ini bisa mengobati
penyakit kencing yang sangat menyiksa penderitanya. Dan daun bungur dapat digunakan
sebagai penurun, Menurut beberapa penelitian, daun bungur memiliki kandungan Kimia,
seperti saponin, flavonoidaa dan tanin , Dan ternyata, zat kimia ini membuat bungur memiliki
khasiat obat.
Pada praktikum penetapan indeks busa ini bertujuan untuk mengetahui kadar
saponin yang terkandung dalam tanaman (daun bungur kuning) , Nilai indeks pembusaan
dapat mengindikasikan aman tidaknya suatu tanaman untuk dijadikan sediaan obat. Walau
dapat melindungi tanaman terhadap mikroba dan jamur, pada beberapa tanaman (misalnya
dari gandum dan bayam) juga dapat meningkatkan penyerapan gizi dan membantu
pencernaan hewan. Namun pada konsentrasi tinggi dapat memberika efek toksin pada
mansuia dapat juga diketahui minuman seperti bir yang busanya disebabkan oleh saponin.
Tetapi bila dijadikan sediaan obat, saponin yang merupakan glikosida yang bila dihidrolisa
dengan enzim menghasilkan tiosianat, isotiosianat dan bensilsianat yang merupakan racun
dan mempunyai sifat antitiroid
Pertama-tama Daun bungur kuning dihaluskan menjadi serbuk kasar dan ditimbang
sebanyak 1 gram. Fungsi penghalusan simplisia ini untuk meperluas permukaan daun bungur
kuning sehingga memperbanyak kontak dengan air mendidih yang sudah disiapkan. Semakin
luas permukaan daun bungur kuning maka akan semakin banyak daun yang kontak dengan
air mendidih sehingga menyebabkan proses ekstraksi daun semakin baik. Semakin baik
proses ekstraksi, maka saponin yang terlarut dalam air akan semakin banyak/sempurna.
Kemudian dimasukkan simplisia daun bungur kuning ke dalam gelas kimia yang berisi 100
mL aquadest mendidih, dan didiamkan selama 30 menit. Pendidihan ini bertujuan agar
kandungan yang terdapat pada daun bungur kuning dapat semuanya keluar terutama saponin.
Perebusan simplisia ini disebut dekok dan hasilnya disebut dekokta (setelah disaring). Lalu
simplisia daun bungur kuning didinginkan sampai suhu kamar, lalu baru dilakukan
penyaringan dengan mengunakan kertas saring. Tetapi sebelum dilakukan penyaringan
dengan menggunakan kertas saring, kertas saring sebelumnya harus dibilas dulu
menggunakan air. Hal ini bertujuan agar ekstrak dari daun bungurkuning nya tidak akan
menempel pada kertas saring sehingga ekstrak daun bungur kuning yang diperoleh akan
semakin banyak. Pada proses ekstraksi ini diperoleh ekstrak daun bungur kuning dan
kemudiaan di genapakan volume higga 100ml dengan aquadest
Setelah diperoleh ekstrak daun bungur kuning , ekstrak tersebut dibuat 10 larutan seri
pengenceraan dalam tabung reaksi dengan berbagai konsetrasi , Hal ini bertujuan agar dapat
memilih volume (mL) dekokta yang memiliki tinggi busa 1 cm sehingga dapat ditentukan
indeks pembusaannya. Kemudian tabung reaksi ditutup dan dikocok ke arah memanjang
selama 15 detik dengan frekuensi kocokan perdetik. Pengocokan ini berfungsi agar terbentuk
busa yang diakibatkan kontak air dengan saponin. Proses pengocokan larutan dengan
berbagai variasi pengeceran harus dilakukan oleh satu orang dengan tangan yang sama. Hal
ini perlu dilakukan supaya busa yang terbentuk valid secara kuantitatif berdasarkan kekuatan
dan kecepatan pengocokan yang sama rata. Saponin merupakan detergen alami yang
ditemukan di banyak tanaman serta merupakan glikosida non nitrogen, glikosida kompleks
atau metabolit sekunder yang banyak terdapat di alam, terdiri dari gugus gula yang berikatan
dengan aglikon atau sapogenin. Keberadaan saponin sangat mudah ditandai dengan
pembentukan larutan koloidal dengan air yang apabila dikocok menimbulkan buih yang
stabil. Saponin mengandung aglikon polisiklik yang khasnya adalah berbuih saat dikocok
dengan air. Kemampuan berbusa saponin disebabkan oleh bergabungnya sapogenin nonpolar
dan sisi rantai yang larut dalam air. Sapogenin ini berasal dari saponin pada hidrolisis yang
menghasilkan suatu aglikon yang dikenal sebagai “sapogenin”

Setelah tabung reaksi dikocok kemudian didiamkan selama 15 menit dan diukur
tinggi busa. Pada tabung 1 tidak terdapat busa setelah pengocokan, pada tabung 2 terdapat
tinggi busa yaitu 1 cm, pada tabung 3 tinggi busanya 1,8cm , pada tabung 4 tinggi busanya 1
cm .Dari hasil percobaan ini, terdapat tinggi busa yaitu 1cm pada tabung ke 2 dan tabung ke
4 sehingga tabung seri pengenceran no2 dan 4 ini merupakan volume dekokta yang terpilih
untuk penetapan indeks pembusaan karena memiliki tinggi busa 1 cm. Jika tinggi busa pada
tabung reaksi kurang dari 1 cm menunjukkan indeks busa nya kurang dari 100. Hal ini
menunjukkan bahwa kadar saponin dalam simplisia tersebut sedikit dan tidak dapat dilakukan
proses pemekatan lagi. Dan jika tinggi busa pada tabung reaksi lebih dari 1 cm menunjukkan
indeks busa nya lebih dari 1 cm menunjukkan indeks busa nya lebih dari 1000 sehingga perlu
dilakukan proses pengenceran agar diperoleh volume dekokta dengan tinggi 1 cm.
1000
Indeks pembusaan ini dihitung dengan menggunakan rumus . Dimana a
𝑎

merupakan volume (mL) dekokta terpilih yang memiliki tinggi busa 1 cm. Berdasarkan hasil
pengamatan volume (mL) dekokta terpilih adalah pada tabung seri pengenceran no 2 dan 4
karena memiliki tinggi busa 1 cm. Jadi, indeks pembusaan dari daun bungur kuning pada
percobaan ini adalah 100. Nilai indeks pembusaan tersebut dapat mengindikasikan aman
tidaknya suatu tanaman untuk dijadikan sediaan obat. Walau dapat melindungi tanaman
terhadap mikroba dan jamur, pada beberapa tanaman (misalnya dari gandum dan bayam) juga
dapat meningkatkan penyerapan gizi dan membantu pencernaan hewan. Namun pada
konsentrasi tinggi, saponin memiliki efek toksin yang dapat mengancam kehidupan sebagian
hewan (terutama hewan berdarah dingin) .Untuk manusia, saponin juga tidak bersifat toksik
selama konsentrasinya tidak tinggi, dapat diketahui dari minuman seperti bir yang busanya
disebabkan oleh saponin. Tetapi bila dijadikan sediaan obat, saponin yang merupakan
glikosida yang bila dihidrolisa dengan enzim menghasilkan tiosianat, isotiosianat dan
bensilsianat yang merupakan racun dan mempunyai sifat antitiroid.Sehingga dapat
disimpulkan tanaman yang memiliki indeks pembusaan yang kecil seperti daun bungur
kuning dapat dijadikan sediaan obat dan dapat menghindarkan efek dari sapotoksin yang
menyebabkan gangguan perut yang parah, merusak sel darah merah atau timbulnya gangguan
saraf pusat jantung. Dan untuk tanaman yang memiliki nilai indeks pembusaan yang cukup
besar tidak dapat dijadikan sebagai obat , karena dapat menyebabakan efek dari sapotoksin
yang menyebabkan gangguan perut yang parah, merusak sel darah merah atau timbulnya
gangguan saraf pusat jantung.
KESIMPULAN
Nilai indeks busa simplisia daun bungur kuning yaitu 1000, nilai indeks pembusaan
tersebut dapat mengindikasikan bahwa daun bungur kuning dapat digunakan sebagai
sediaan obat karena tidak menimbilkan toksi pada manusia
Perhitungan

Tabung 1

Indeks busa lebih dari 100

Tabung 2

1000 1000
Indek busa= .= .= 1000
𝑎 1

Tabung 3

1000 1000
Indek busa= .= .= 555,56
𝑎 1,8

Tabung 4

1000 1000
Indek busa= .= .= 1000
𝑎 1

Anda mungkin juga menyukai