6. Penentuan viskositas
Alat : viscometer Hoeppler
- Isi tabung dengan cairan yang akan diukur viskositasnya (jangan
sampai penuh)
- Masukkan bola yang sesuai
- Tambahkan cairan sampai penuh dan tabung di tutup (jangan
sampai ada gelembung udara).
- Pengukuran dilakukan dengan menghitung waktu yang dibutuhkan
oleh bola untuk menempuh jarak tertentu melalui cairan tabung.
- Hitung bobot jenis cairan dengan menggunakan piknometer
7. Penentuan volume terpindahkan
Uji berikut dirancang sebagai jaminan bahwa larutan oral dan
suspense yang dikemas dalam wadah dosis ganda. Dengan volume
yang tertera dalam etiket tidak lebih dari 250 mL, yang tersedia dalam
bentuk sediaan cair atau sediaan cair yang dikonstitusi dari bentuk
padat dengan penambahan pembawa tertentu dengan volume yang
ditentukan, jika dipindahan dari wadah asli, akan memberikan volume
sediaan yang tertera pada etiket.
Untuk penetapan volume terpindahkan, pilih tidak kurang dari 30
wadah.
Larutan oral, suspense oral, dan sirup dalam wadah dosis ganda,
kocok isi 10 wadah satu persatu. Serbuk dalam wadah dosis ganda
yang mencantumkan penandaan volume untuk larutan oral atau
suspense oral yang dihasilkan bila serbuk dikonstitusi dengan
sejumlah pembawa seperti tertera pada etiket diukur secara seksama
dan dicamput.
Tuang isi perlahan-lahan isi dari tiap wadah ke dalam gelas ukur
keringterpisah dengan kapasitas gelas ukur tidak lebih dari dua
setengah kali volume yang diukur dan telah dikalibrasi, secara hati-
hati untuk menghindarkan pembentukan gelembung udara pada waktu
penuangan dan didiamkan slama tidak lebih dari 30 menit. Jika telah
bebas dari gelembung udara, ukur volume dari tiap campuran :
volume rata-rata larutan, suspense, atau sirup yang diperoleh dari 10
wadah tidak kurang dari 100% dan tidak satupun volume wadah yang
kurang dari 95% dari volume yang dinyatakan pada etiket. Jika A
adalah volume rata-rata kurang dari 100% dari yang tertera pada
etiket, akan tetapi tidak ada satu wadah pun volumenya kurang dari
95% dari volume yang tertera pada etiket dari volume yang tertera
pada etiket, lakukan pengujian terhadap 20 wadah tambahan. Volume
rata-rata larutan, suspense, atau syrup yang diperoleh dari 30 wadah
tidak kurang dari 100% dari volume yang tertera pada etiket, dan tidak
lebih dari 30 wadah volume kurang dari 95%, tetapi tidak kurang dari
90% seperti yang tertera pada etiket.
8. Penentuan stabilitas sediaan dengan menyimpan retained sample pada
temperature kamar
Evaluasi Kimia
Identifikasi dan penetapan kadar zat aktif dan sediaan
Evaluasi Biologi
1. Jumlah cemmaran mikroba (Uji batas mikroba)
2. Untuk sediaan antibiotic dilakukan penetapan potensi antibiotic
secara mikrobiologi
3. Uji efektivitas pengawet
b. Suspensi adalah sediaan cair yang mengandung partikel padat tidak larut
yang terdispersi dalam fasa cair (FI IV, hal.17). Contoh obat
B. Semi Padat
Pasta merupakan sediaan semi padat yang mengandung satu atau lebih
bahan obat yang ditujukan untuk pemakaian topical (FI IV, hal.14). Pasta ini
serupa dengan salep hanya berbeda dalam konsistensinya, yaitu bahan
padatannya lebih dari 50% dan kegunaanya (Syamsuni, hal.73).
CIL Medion Bentuk Sediaan Salep Komposisi Formaldehyde solution1,6 % Indikasi Untuk
pengobatan cacar, infeksi dan luka. Dosis dan Cara Pemakaian Oleskan pada bagian yang
luka Kemasan Wadah plastik isi 18 gram Deptan RI No. D 9908145 PTU.1. Obat bebas
terbatas.
Evaluasi Sediaan
A. Evaluasi Fisik
1. Penampilan (warna dan bau)
2. Ditribusi Ukuran partikel
3. Homogenitas (FI III, hal 33)
Jika dioleskan pada sekeping kaca atau bahan transparan lain yang cocok
harus menunjukkan susunan yang homogen.
4. Konsistensi
Tujuan : Mudah dikeluarkan dari tube dan mudah dioelskan. Konsistensi
atau rheology dipengaruhi suhu. Sediaan non Newtonian dipengaruhi oleh
waktu istirahat, oleh karena itu harus dilakukan pada keadaan identic.
5. Uji kebocorn tube (FI IV hal 1086)
6. Isi Minimum ( FI IV hal 997)
7. Pengukuran Kecepatan pelepasan bahan aktif sediaan
8. Pengujian difusi bahan aktif dari sediaan
Prinsip : menguji difusi bahan aktif dari sediaan salep menggunakan suatu
sel difusi dengan cara mengukur konsentrasi bahan aktif dalam cairan
penerima pada selang waktu tertentu.
B. Evaluasi Kimia
1. Identifikasi zat aktif
2. penetapan kadar zat atif
C. Padatan
a. Tablet adalah sediaan bentuk padat yang mengandung satu dosis dari
beberapa bahan aktif dan biasanya dibuat dengan mengempa sejumlah
partikel yang seragam (BP 2002). Ontoh obat
Evaluasi sediaan
c. Serbuk (pulvis) adalah campuran kering bahan obat atau zat kimia yang
dihaluskan untuk pemakaian oral/dalam atau untuk pemakaian luar
(Syamsuni, hal.39).
MINERAL FEED SUPPLEMENT S Medion Bentuk
Sediaan Serbuk Komposisi Setiap kg mengandung Calsium (Ca)
165.000 mg, Phospor (P) 52.000 mg, Sodium (Na) 157.000 mg, Iron (Fe)
2.500 mg, Copper (Cu) 2.500 mg, Iodine (I) 125 mg, Manganese (Mn)
2.000 mg, Cobalt (Co) 50 mg, Zincum (Zn) 5.000 mg, Selenium (Se) 10
mg Indikasi Memperbaiki pertumbuhan sapi potong, membuat sapi
potong lebih gemuk. Mempertinggi produksi susu pada sapi perah dan
mencegah keguguran dan kelumpuhan. Dosis Dan Cara Pemakaian 2
kg tiap 100 kg ransum, diberikan setiap hari Kemasan Kantong plastik
isi 1.000 gram Deptan RI No. D 99121068 FTS.1 Obat bebas terbatas.
Evaluasi sediaan
Kerugian
- Obat-obatyang diberikan sublingual harus memiliki dosis kecil
sebagaimana permukaan absorpsi yang sangat terbatas serta
waktu retensi di rongga mulut dapat menjadi masalah
c. Rektal : 50% aliran darah dari bagian rektum memintas sirkulasi portal;
jadi, biotransformasi obat oleh hati dikurangi. Rute sublingual dan rektal
mempunyai keuntungan tambahan, yaitu mencegah penghancuran obat
oleh enzim usus atau pH rendah di dalam lambung. Rute rektal tersebut
juga berguna jika obat menginduksi muntah ketika diberikan secara oral
atau jika penderita sering muntah-muntah. Bentuk sediaan obat untuk
pemberian rektal umumnya adalah suppositoria dan ovula.
Adapun kelebihan dan kekuragan sediaan parenteral
Kelebihan :
- Dapat digunakan untuk obat yang tidak bisa diberikan melalui
oral karena gangguan cerna
- Pasien dalam keadaan tidak sadar atau pada saat pembedahan
- Dapat diberikan pada bayi, anak, dan lansia serta pada pasien
gangguan mental
- Zat aktif yang tidak sesuai melalui oral karena tidak mengalami
first pass effect pada salura cerna
Kekurangan :
Kekurangan
· Pasta mengikat cairan secret, pasta lebih baik dari unguentum untuk luka akut
dengan tendensi mengeluarkan cairan.
· Bahan obat dalam pasta lebih melekat pada kulit sehingga meningkatkan daya kerja
lokal.
· Daya absorbsi sediaan pasta lebih besar dan kurang berlemak dibandingkan dengan
sediaan salep.
Kekurangan Pasta: