Anda di halaman 1dari 2

Ekstraksi DNA dari air liur terdiri dari beberapa prosedur, yaitu:

1. Pengumpulan dan penyimpanan


Sebelum dilakukan pengumpulan air liur, pastikan mulut subjek bebas dari makanan
atau benda asing lainnya dengan melakukan kumur-kumur menggunakan air dan
hindari makan ataupun minum selama 30 menit sebelum mengumpulkan sampel liur.
Buka sebuah tabung centrifuge 15 ml da nisi dengan 2,5 ml larutan DNA stabilization
buffer. Pastikan bagian dalam dari tabung tidak tersentuh dan minta subjek meludah
sebanyak 2,5 ml air liur ke dalam larutan buffer tersebut. Jumlah air liur sebaiknya
jangan lebih dari 2,5 ml karena dapat terjadi degradasi sampel yang disebabkan karena
rasio sampel yang tidak memadai terhadap larutan DNA stabilization buffer. Jumlah
air liur yang terlalu sedikit juga akan menurunkan hasil.
Campur isi tabung sampai homogen. Simpan sampel pada suhu ruang untuk periode
singkat, dan suhu 40C untuk periode lama (>3 bulan).
2. Lisis sel
Sebelum memulai ekstraksi, panaskan wadar berisi air sampai suhu 370C dan siapkan
sebuah wadah berisi es. Sebanyak 3 buah tabung centrifuge 15 ml dibutuhkan untuk
sampel yang diekstraksi. Ketiga tabung akan digunakan untuk menyimpan sel dan
protein pellet, hasil akhir gDNA yang diekstraksi, dan isopropanol dan ethanol.
Ambil kembali sampel dari tempat penyimpanan, dan membalikkan sampel beberapa
kali kemudian putar pada kecepatan sedang selama 15 detik.
Tambahkan 2,5 ml sampel ke dalam tabung centrifuge 15 ml yang bersih, dan
tambahkan 5 ml larutan Cell Lysis. Campur sampel 50 kali dengan dibolakbalikan
dan diinkubasi pada suhu ruangan selama 30 menit.
3. Pemisahan RNA
Tambah 40 uL larutan RNase (100 mg/ml) dan inkubasi pada suhu 370C selama 15
menit.
4. Presipitasi protein
Tambah 50uL larutan Proteinase K (20 mg/ml), campur beberapa kali dengan
dibolakbalikan, dan inkubasi pada suhu ruangan selama 30 menit.
Tambahkan 1,7 ml Larutan Protein Precipitation, kocok secara berputar selama 20
detik pada kecepatan tinggi, dan tempatkan pada es selama 10 menit.
Ketika sampel telah menjadi dingin pada es selama 10 menit, lakukan sentrifuse
selama 10 menit dengan suhu 40C.
5. Presipitasi ethanol
Ke dalam tabung centrifuge 15 ml, pipet 5 ml isopropanol dna 8uL glikogen murni
(20mg/ml)
Tuang supernatant yang mengandung gDNA dari tahap sebelumnya ke dalam tabung
yang mengandung isopropanol dan larutan glikogen. Ketika supernatant ditambahkan,
aduk secara perlahan sampel 50 kali dengan cara dibolak-balikan dan sentriuse selama 30
menit pada suhu 40C.
Tuang supernatant secara perlahan ke dalam tabung 15 ml bersih. Setelah supernatant
dibuang, tambahkan 1 ml ethanol 70% untuk mencuci pellet.

6. Rehidrasi gDNA
Ketika sampel telah mongering, tambahkan 300 uL Tris-EDTA untuk rehidrasi
pellet gDNA kering.
Putar sampel selama 5 detik pada kecepatan sedang dan tempatkan pada air panas
dengan suhu 650C selama 1 jam.
Angkat sampel dari air panas dan inkubasi pada suhu ruangan
Sesudah dicuci pertama, sentriuse sampel selama 1 menit pada suhu 200C. Pada
tahapan sentrifugasi ini dapat diselesaikan pada suhu 40C maupun 200C karena
tidak ada perbedaan yang signifikan.

Anda mungkin juga menyukai