Anda di halaman 1dari 9

LAPORAN PRAKTIKUM BIOKIMIA ISOLASI

(EKSTRASI) DNA

BLOK EMBRIOLOGY AND GENETICS

DISUSUN OLEH :

Ferrel Rauf Sukatendel


NPM: 2108260183

KELOMPOK : A2 (3)

FAKULTAS KEDOKTERAN

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SUMATERA UTARA


2021
1. Tujuan
Setelah mengikuti praktikum ini mahasiswa diharapkan dapat membuktikan keberadaan
DNA yang berasal dari sel darah manusia dan dapat melakukan teknik isolasi DNA secara
mandiri.

2. LandasanTeori
DNA (Deoxyribo Nucleic Acid) merupakan asam nukleat yang menyimpan semua informasi
tentang genetika. DNA inilah yang menentukan jenis rambut, warna kulit dan sifat-sifat
khusus dari manusia. DNA ini akan menjadi cetak bitu (blue print) ciri khas manusia yang
dapat diturunkan kepada generasi selanjutnya. Sehingga dalam tubuh seorang anak
komposisi DNA nya sama dengan tipe DNA yang diturunkan dari orang tuanya. Keberadaan
asam deoksiribonukleat ditemukan di dalam nukleoprotein yang membentuk inti sel.
Isolasi DNA adalah proses pengeluaran DNA dari tempatnya berada (ekstraksi atau lisis)
biasanya dilakukan dengan homogenasi dan penambahan buffer ekstraksi atau buffer lisis
untuk mencegah DNA rusak.Isolasi DNA dilakukan dengan tujuan untuk memisahkan DNA
dari bahan lain seperti protein, lemak, dan karbohidrat.

3. Alat dan Bahan

• Tabung microcentrifuge 1,5 ml steril


• Zatanti coagulant (EDTA, heparin atau Citrate)
• 1-2 ml darah(whole blood)  Micropipette
• 900 μl “Cell Lysis Solution”
• Sentrifuge 13.500 rpm (13.000 – 16.000 x g)
• Vortex
• Pipetotomatis
• 300 l “Nuclei Lysis Solution”
• Incubator 100 μl “Protein Precipitation Solution”
• Larutan RNA-ase 1,5 ml
• 300 μl isopropanol  Ethanol
• Kertas absorben
• 100 ml “DNA Rehydration Solution”

4. Cara Kerja

1. Tabung microcentrifuge 1,5 ml steril (pertama) diisi dengan zat anti coagulant
(EDTA, heparin atau Citrate) dan masukkan 1 ml darah (whole blood) kedalamnya
2. Tabung microcentrifuge tersebut di goyangkan perlahan agar darah dan zat anti
coagulant nya bercampur dengan baik.
3. Dengan menggunakan mikropipet ke dalam microcentrifuge steril yang lain ( kedua )
di isikan sebanyak 900 μl “Cell Lysis Solution”.
4. Pipetkan 300 μl darah dari tabung microcentrifuge pertama, masukkan ke dalam
tabung kedua yang berisi “Cell Lysis Solution”. Tabung di bolakbalikkan 5-6 kali
supaya larutan nya bercampur.
5. Tabung tersebut di inkubasi kan selama 10 menit pada temperature ruang dan
tabung di bolak-balikkan 2-3 kali selama masa inkubasi agar lysis sel-sel darah merah
berlangsung lebih baik.
6. Tabung microcentrifuge tersebut di sentrifugasi pada 13.500 rpm (13.000 – 16.000 x
g) selama 20 detik pada temperature ruang.
7. Supernatant dibuang sebanyak mungkin tanpa mengganggu pellet putih
yang tampak. Lebihkurang 10-20 μl l cairan
residu akan tertinggal dalam tabung tersebut.
8. Tabung di vortex dengan kuat, sebentar (10-15 detik) agar supaya endapan sel-sel
darah putih ter suspensi kembali.
9. Sebanyak 300 μl “Nuclei Lysis Solution” di tambahkan kedalam suspense di atas,
larutan di buat bercampur dengan cara di pipetkan berulang-ulang sampai 5-6 kali
untuk melysis sel-sel darah putih. Solution akan menjadi “visvous”

0
10.Jika terlihat gumpalan, maka inkubasi kan tabung pada 37 C sampai gumpalan
tersebut larut. Tabung di dinginkan pada temperature ruangan.
Setelah dingin baru lah ditambahkan kedalam “Nuclear Lysate” ini 100 μl
“Protein Precipitation Solution”
11.Ditambah sebanyak 100 μl “Protein Precipitation Solution” ke dalam larutan
“Nuclear Lysate” dan tabung di vortex dengan kuat selama 10-20 detik. Gumpalan
protein yang kecil mungkin akan terlihat.
12.Tabung disentrifugasi 13.500 rpm (13.000-16.000 x g) selama 3 menit, pada
temperature ruangan. Pellet protein yang bewarna coklat tua akan terlihat.
13.Supernatan di pindahkan ke dalam tabung microcentrifuge bersih dan steril yang
telahdi isi dengan 300μl isopropanol (temperature ruang).
14.Tabung di balikkan perlahan-lahan beberapa kali supaya larutan bercampur hingga
terlihat DNA strands seperti benang-benang putih.

15.Setelah itu tabung disntri fuge pada 13.500 rpm (13.000 – 16.000 x g) selama 1 menit
pada temperature ruangan. DNA akan terlihat sebagai pellet kecil yang putih.
16.Supernatant dibuang dan tambahkan 300 μl 70% ethanol (temperature ruang )
kedalam DNA tersebut. Bolak-balikkan tabung perlahan beberapa kali untuk mencuci
pellet DNA, tabung di sentrifugasi lagi seperti pada 3 langkah 15 di atas.
17.Dengan hati-hati aspirasi kan ethanol (menggunakan micropipette), jangan sampai
pellet nya terbuang. Kemudian tabung diletakkan secara terbalik di atas 42 kertas
absorbent dan keringkan di udaraselama 10-15 menit.
18.Terakhir nya tambahkan 100 μl “DNA Rehydration Solution” ke dalam tabung
tersebut dan rehidrasi DNA denganmenginkubasitabung pada

650C selama 1 jam. Secara periodic, campurkan larutan dengan cara menepuk
tabung perlahan atau boleh juga dengan cara membiarkannya pada 40C selama satu
malam.

19.Larutan DNA dapat di simpan pada temperature 20C-80C atau pada temperature
-200C untuk waktu yang cukup lama.

5. Hasil dan KESIMPULAN

• Penambahan cell lysis untuk melisiskan darah merah karena seperti yang kita
ketahui bahwa isolasi DNA dilakukan pada sel yang berinti contohnya
leukosit, setelah di sentrifugasi di dasar tabung akan terlihat pellet
(endapan)
• Setelah supernatant di buang yang tersisa hanya pellet, setelah itu di
tambahkan Nuclei lysis solution kemudian setelah di sentrifugasi inti sel akan
keluar dan mengendap di dasar tabung
• Apabila di tambahkan protein precipitation solution maka DNA akan terpisah
dengan inti sel dan pellet berwarna kecoklatan tua di dasar tabung
• Penambahan isopropanol agar setelah di sentrifugasi DNA nya menggumpal
atau terdapat benang-benang halus di dalam tabung
• Hasil dari sentrifugasi yang telah dilakukan menunjukkan supernatant yang
tedapat di bagian atas dan pellet pada bagian bawah tabung

7. Daftar Pustaka
• Suryo, Genetika Strata I, cet. Ke-9 (Yogyakarta: Gajah Mada University Press, 2001), 59
• Yuwono, T., 2008, Biologi Molekuler, Jakarta: Erlangga
• Allexperts.2008.Biologi molekuler,diambil dari https://en.allexperts
.com/q/MolecularBiology-1353/DNA-exreaction-using-salting,htm
8. LaporanSementara
9. Dokumentasi

Anda mungkin juga menyukai