TAHUN 2020/2021
KATA PENGANTAR
Puji syukur penulis ucapkan kepada ALLAH SWT, Tuhan yang telah memberikan
petunjuk dan hidayah-Nya sehingga penulis dapat menyusun dan menyelesaikan makalah kimia
medisinal ini.
Bersamaan dengan ini, saya juga menyampaikan ucapan terima kasih kepada dosen
pembimbing mata kuliah kimia medisinal, yang telah memberikan arahan kepada kami dalam
menyelesaikan makalah ini.
Makalah ini merupakan salah satu bagian dari serangkaian kegiatan pembelajaran mata
kuliah kimia medisinal. Adapun maksud penulisan makalah ini untuk membahas tentang
“reseptor dalam mekanisme obat”.
Demikian makalah ini penulis selesaikan untuk memperdalam pengetahuan dan
menyelesaikan tugas yang di berikan. Jika ada kesalahan, penulis bersedia menerima kritik dan
saran. Semoga bermanfaat.
Penyusun
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Mekanisme kerja Obat adalah berikatan dengan reseptor karena sebagian besar obat
berikatan dengan suatu reseptor. Suatu reseptor dapat berinteraksi dengan suatu ligan, antara
lain: hormone-hormon endogen dan neuro transmitter, atau agen-agen pengatur lainnya. Pada
umumnya obat atau ligan dapat bertindak sebagai agonis atau antagonis. Agonis merupakan
analog hormone endogen dan neuro transmitter, artinya agonis menimbulkan suatu efek
biologis, meskipun efek yang ditimbulkannya bisa bersifat menstimulasi atau menghambat.
Agonis yang berbeda mengaktifkan reseptor dengan tingkat efektiv itasyang berbeda
pulao Agonis yang menyebabkan atau menstabilkan proses konformasi yang kurang
produktif disebut agonis parsial. Sebaliknya, obat-obatan antagonis adalah agen-agen yang
menghambat efek-efek yang diperantarai oleh reseptor setelah dipicu oleh hormone, neuro
transmitter, atau obat-obat agonis melalui persaingan untuk mendapatkan reseptor.
Obat-obat antagonis adalah penghambat kompetitif bagi agonis dalam mendapatkan
reseptor. Namun, baru-baru ini, agen-agen antagonis ditemukan memiliki aktifitas intrinsic
negative, atau bertindak bertolak-belakang dengan agonis dan menurunkan aktivitas reseptor
“basal” ( tidak tergantung agonis atau constitutive ). Sebagian antagonis menjadi perantara
efek melalui interaksi dengan lokasi alosterik lain, bukan di tempat berikatannya suatu agonis
aslinya (lokasiortosterik).
1.3 Tujuan
1. Mengetahui maksud reseptor dalam mekanisme obat.
2. Mengetahui senyawa struktur khas dan tidak khas.
3. Mengetahui macam – macam ikatan obat dengan reseptor.
4. Mengetahui tipe reseptor interaksi antara obat dengan reseptor.
5. Mengetahui fungsi dari reseptor
6. Mengetahui dan memahami jenis jenis reseptor dalam mekanisme obat
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
FUNGSI RESEPTOR
• mengenal dan mengikat suatu ligan/obat dengan spesifisitas yang tinggi
• meneruskan signal ke dalam sel melalui:
• perubahan permeabilitas membran
• pembentukan second messenger
• mempengaruhi transkripsi gen
• Merangsang perubahan permeabilitas membran sel
• Mempengaruhi transkripsi gen atau DNA. Dari fungsi tersebut, reseptor terlibat
dalam komunikasi antar sel. Reseptor menerima rangsang dengan berikatan dengan
pembawa pesan pertama (first messenger) yaitu agonis yang kemudian menyampaikan
informasi yang diterima kedalam sel dengan langsung menimbulkan efek seluler melalui
perubahan petmeabilitas membran, pembentukan pembawa pesan kedua atau
mempengaruhi transkripsi gen.
Siswandono, dan Bambang Soekarjo. Kimia Medisinal Edisi I. Airlangga university Press.
Surabaya. 1995.
Ganong, William F. Buku Ajar Fisiologi Kedokteran Ed.22. Jakarta: EGC, 2008.
Brody, T. M., Larner, J. and Minneman, K. P. (Eds.), 1998, Human Pharmacology :Molecular to
Clinical, 3
USA