Anda di halaman 1dari 42

UNIVERSITAS NUSA CENDANA

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN


JURUSAN PMIPA/PROGRAM STUDI KIMIA

ROFINA SERINA SENIA AGUSTINI R.T.DIMA

DELMY ADU

CRISTIANTO P.A.TAEK 1
KOBALT
Terdiri dari

RODIUM

IRIDIUM

2
Globin atau
KOBALT Kobold
roh hantu
(Jerman)

George Brant
Mengisolasi logam tak
(ahli kimia
murni bernama cobalt rex
Swedia)
1735

3
Fakta tentang kobalt
Cobalt adalah suatu unsur kimia dalam tabel periodik yang memiliki
lambang Co dan nomor atom 27 dengan berat atom
sebesar 58.933200. Cobalt merupakan unsur transisi yang terletak
pada golongan 9 pada periode keempat. Menurut aturan Aufbau,
Cobalt mempunyai konfigurasi 1s2 2s2 2p6 3s2 3p6 4s2 3d7 atau bisa
disingkat [Ar] 3d7 4s2
Cobalt memiliki warna sedikit berkilauan, metalik, keabu-abuan. Cobalt
bersifat rapuh, logam keras, menyerupai penampakan besi dan nikel.
Cobal memiliki permeabilitas logam sekitar dua pertiga daripada besi.
Cobalt cenderung terdapat sebagai campuran dua allotrop pada
kisaran suhu yang sangat lebar.

4
Karakteristik umum
Simbol: Co Potensial Ionisasi: 7.86 V
Radius Atom: 1.25 Titik Lebur: 1768 K
Volume Atom: 6.7 cm3/mol Bilangan Oksidasi: 2,3
Massa Atom: 58.9332 Kapasitas Panas: 0.421 Jg-1K-1
Titik Didih: 3143 K Entalpi Penguapan: 373.3 kJ/mol
Radius Kovalensi: 1.16
Struktur Kristal: Heksagonal
Massa Jenis: 8.9 g/cm3
Konduktivitas Listrik: 17.9 x 106
ohm-1cm-1
Elektronegativitas: 1.88
Konfigurasi Elektron: [Ar]3d7 4s2
Formasi Entalpi: 16.19 kJ/mol
Konduktivitas Panas: 100 Wm-1K-1

5
Sifat fisika dan kimia

Sifat fisika kobalt Sifat kimia kobalt


1) Bereaksi lambat dengan asam encer menghasilkan ion
1) Logam berwarna abuabu dengan biloks +2
2) Pelarutan dalam asam nitrat disertai dengan
2) Sedikit magnetis pembentukan nitrogen oksida, reaksi yang terjadi
adalah :
3) Melebur pada suhu 14900C Co + 2H+ Co2+ + H2
dan mendidih pada suhu 3Co + 2HNO3 + 6H+ 3Co2+ + 2NO+ 4H2O
3) Kurang reaktif
35200C 4) Dapat membentuk senyawa kompleks
5) Senyawanya umumnya berwarna
4) Memiliki 7 tingkat oksidasi 6) Dalam larutan air, terdapat sebagai ion Co2+ yang
yaitu -1, 0, +1, +2, +3, +4 dan berwarna merah
7) Senyawasenyawa Co (II) yang tak terhidrat atau tak
+5 terdisosiasi berwara biru.
8) Ion Co3+ tidak stabil, tetapi komplekskompleksnya
5) Cobalt memiliki permeabilitas stabil baik dalam bentuk larutan maupun padatan.
9) Kompleks-kompleks Co (II) dapat dioksidasi menjadi
logam sekitar dua pertiga komplekskompleks Co (III)
daripada besi. 10) Bereaksi dengan hidogen sulfida membentuk endapan
hitam
11) Tahan korosi

6
Keberadaan di alam
Unsur cobalt di alam selalu didapatkan bergabung dengan nikel dan biasanya
juga dengan arsenik). Sumber utama cobalt disebut Speisses yang merupakan
sisa dalam peleburan bijih arsen dari Ni, Cu, dan Pb. Unsur cobalt diproduksi
ketika hidroksida hujan, akan timbul hipoklorit sodium ( NaOCl). Sering terdapat
bersamaan dengan nikel, perak, timbal, tembaga dan bijih besi, yang mana umum
didapatkan sebagai hasil samping produksi.
Mineral cobalt terpenting antara lain Smaltite (CoAs2), Cobalttite (CoAsS) dan
Lemacite (Co3S4). Mineral Cobalt terpenting antara lain terdapat dalam mineral
piroksen. Cobalt juga terdapat dalam meteorit.
Bijih mineral cobalt yang penting ditemukan di Zaire, Moroko, dan Kanada. Survei
badan geologis Amerika Serikat telah mengumumkan bahwa di dasar bagian
tengah ke utara Lautan Pasifik kemungkinan kaya akan cobalt dengan kedalaman
yang relatif dangkal, lebih dekat ke arah Kepulauan Hawai dan perbatasan
Amerika Serikat.

7
Persenyawaan

a) Oksida
Cobalt (II) Oksida merupakan senyawa padatan berwarna hijau
dibuat melalui pemanasan Cobalt(II) karbonat atau nitrat pada
suhu 11000C. Reaksi ini harus dilakukan dalam ruang bebas
oksigen, reaksinya sebagai berikut :
CoCO3 CoO + CO2
2Co(NO3)2 2CoO + 4NO2 +O2
Cobalt(II) Oksida mempunyai struktur NaCl. Pada pemanasan
4005000C dalam udara dihasilkan senyawa Co3O4. Beberapa
oksida lain yang dikenal antara lain Co2O3, CoO2 dan
oksoCobalttat (II) merah , Na10[Co4O9].

8
Lanjutan..
b) Halida
Halida anhidrat CoX2 dapat dibuat dengan dehidrasi dari hidrat halida dan untuk
CoF2 dibuat dengan mereaksikan antara HF dengan CoCl2. Halida klor berwarna
biru terang. Reaksi dari flourida atau senyawaan flourinasi lain pada Cobalt
halida pada temperatur 300 4000C menghasilkan Cobalt(III) flourida yang
merupakan senyawa berwarna coklat gelap yang umumnya digunakan sebagai
zat flourinasi. Cobalt(III) flourida dapat direduksi oleh air. Senyawa yang
sederhana misalnya CoF3 yang berupa padatan coklat mudah bereaksi dengan
air menghasilkan oksigen.
c) Sulfida
Dibentuk dari larutan Co2+ yang direaksikan dengan H2S membentuk endapan
CoS berwarna hitam.
Co2+ + H2S CoS + 2H+
d) Garam
Bentuk garam Cobalt(II) yang paling sederhana dan merupakan garam hidrat.
Semua garam hidrat Cobalt berwarna merah atau pink dari ion [Co(H2O)6]2+
yang merupakan ion terkoordinasi oktahedral.
Cobalt(II) hidroksida bersifat amphotir bila dilarutkan dalam hidroksida pekat

9
Lanjutan..
membentuk larutan berwarna biru yang mengandung ion [Co(OH)4]2-.
Bentuk garam Cobalt(III) sangat sedikit, garam flourida hidrat berwarna
hijau CoF3.5H2O dan hidrat sulfat berwarna biru Co2(SO4)3.18H2O.

10
To learned it,
please
watching this video
11
12
Yang ditemukan dalam senyawaan kobalt adalah sebagai
berikut:

a. Kobalt (II)
Garam kobalt(II) berwarna pink jika ion logam ini mengadopsi
geometri octahedral, misalnya sebagai [Co(H2O)6] 3+, tetapi
berwarna biru jika mengadopsi geometri tetrahedral, misalnya
sebagai [CoCl4] 2-. Kristal CoCl2.6H2O berwarna pink (demikian
juga dalam larutan air), namun pada penambahan HCl pekat akan
diperoleh larutan biru karena terbentuk ion tetrahedral [CoCl4] 2- :
[Co(H2O)6] 2+(aq) + 4 Cl -(aq) [CoCl4] 2- +6H2O(l)
Pink biru
Hasil yang sama juga dapat diperoleh pada proses pelarutan kristal
pink CoCl2.6H2O di dalam etanol absolut atau aseton; dalam hal ini,
pelarut etanol/aseton berfungsi menarik ligan dari sekeliling ion
pusat Co2+, sehingga posisi ligan digantikan oleh ion Cl

13
Lanjutan..
namun membentuk geometri yang berbeda. Kondisi keseimbangan warna
antara pink-biru dapat dibuat tepat dengan cara melarutkan kristal pink
didalam etanol absolut, kemudian menambahkan air secara tetes demi te
tes sehingga larutan biru hampir tepat berubah manjadi pink. Larutan
dalam kondisi keseimbangan seperti ini sangat sensitive terhadap
perubahan temperature, yaitu jika larutan dipanaskan maka warna larutan
menjadi biru, tetapi jika larutan didinginkan (da lam air es) warna larutan
menjadi pink menurut persamaan reaksi keseimbangan berikut:
[Co(H2O)6]2+(aq) + 4 Cl-(aq) [CoCl4]2- +6H2O(l)
Penambahan ion hidroksida ke dalam larutan ion kobalt(II) menghasilkan
endapan kobalat(II) hidroksida yang berwarna biru pada awalnya, tetapi
menjadi pink setelah dibiarkan beberapa lama:
[Co(H2O)6]2+(aq) + 2OH- Co(OH)2(s) + 6H2O

14
Lanjutan..
Secara perlahan, kobalt(II) hidroksida
teroksidasi oleh oksigen udara menjadi
kobalt(III) oksida hidroksida, CoO(OH).
Kobalt(II) hidr oksida barangkali dapat
dianggap sebagai hidroksida amfoterik,
sebab penambahan ion hidroksida pekat
menghasilkan larutan biru ion
tetrahidroksokobaltat(II):
Co(OH)2(s) + 2OH- [Co(OH)4]2-(aq)

15
Kobalt (III)
Semua senyawa kompleks kobalt(III) mengadopsi geometri oktahedron, misalnya
ion heksaaminakobalt(III), [Co(NH3)6]3+ , dan heksasianokobalt(III),[Co(CN)6]3-. Ion
kompleks heksanitrokobaltat(III),[Co(CO2)6]3-, yang berwarna kuning dan biasanya
dibuat sebagai garam natriumnya, menunjukkan sifat yang tak lazim. Seperti
lazimnya garam-garam alkali, Na[Co(CO2)6] larut dalam air, demikian juga garam-
garam rubidium maupun sesium-nya. Hal ini dikaitkan dengan ukuran ion relatif.
Ion kalium mempunyai ukuran relatif jauh lebih dekat dengan ukuran anion
kompleksnya, sehingga kristalnya memiliki energi kisi yang lebih tinggi dan
kelarutan yang lebih rendah. Sifat ini merupakan salah satu reaksi penunjuk
kualitatif adanya ion kalium:
3k+(aq) + [Co(NO2)6] 3-(aq) K3[Co(NO2)6](s)
Seperti pada ion-ion besi, perbedaan ligan mengakibatkan pebedaan harga
potensial reduksi yang sangat signifikan, sehingga hal ini mempengaruhi kestabilan
tingkat oksidasi ion kompleks yang bersangkutan. Sebagai contoh adalah:
[Co(H2O)6]3+(aq) + e [Co(H2O)6]2+(aq) Eo=+1,82v
[Co(NH3)6]3+(aq) + e [Co(NH3)6]2+(aq) Eo=+0,10v

16
Lanjutan
Kobalt(III) adalah oksidasi yang paling umum menyatakan untuk
logam Co,Rh dan Ir. yang terutama di dalam kompleks. Co(+III)
terjadi hanya sedikit campuran sederhana seperti
Co2(SO4)3.18H2O, NH4Co(SO4)2.12H20 dan KCo(SO4)2.12H2O
adalah berwarna biru dan ion hexaaquakobalt (III)
[Co(H2O)6]3+.Komplex tersebut sangat kuat untuk mengoksidasi
Co2O3 tidak diketahui yang murni, hanya sebagai oksida hidrat
yang mengoksidasi air. CoF3 adalah suatu cahaya coklat yang
padat, yang dibuat dari CoF2 dan F2. CoF3 hidrolisis cepat
dengan air, biasanya digunakan seperti unsure flour karena lebih
mudah untuk digunakan dan lebih sedikit reaktif dibanding F2.

17
To learned it,
please
watching this video
18
19
Ekstraksi/pembuatan kobalt
Secara umum untuk mendapatkan kobalt murni dilakukan reduksi termal terhadap Co3O4
dengan menggunakan logam Aluminium. Namun untuk mendapatkan kobalt oksida itu
sendiri sebelumnya dilakukan beberapa tahapan proses, baik untuk memisahkan pengotor
pengotornya maupun logam lain yang biasanya terdapat dengan persenyawaan kobalt di
alam.
Proses mendapatkan kobalt murni (Gould,1955):

20
Atau
Hipoklorit
sodium
Terbentuk reaksi 2Co2+(aq) + NaOCl(aq) +
(NaOCl)
4OH-(aq) + H2O
yang timbul
2Co(OH)3(s) + NaCl(aq)
Pada saat
hidroksida
hujan
Trihydroxide
Terbentuk unsur kobalt metal, dengan Co(OH)3
persamaan reaksinya dipanaskan
kemudian
ditambahkan
dengan
karbon

21
REVIEW JURNAL
PENGARUH pH PADA PEMISAHAN ION COBALT(II) MENGGUNAKAN
PENGOMPLEK DITIZON DENGAN METODE EKSTRAKSI CAIR-CAIR

CARA
KERJA

22
HASIL

23
KESIMPULAN

Ekstraksi kobalt dengan ditizen optimum pada


pH 9 dengan kurva linear pada konsentrasi
nikel 0,25-1,5 ppm dengan persentase kobalt
terekstrak sebesar 87,39%

24
Kegunaan kobalt
1) Dapat dicampur dengan besi, nikel dan batang-batang rel lain untuk membuat Alnico, suatu
campuran logam memiliki kekuatan magnetis yang banyak digunakan mesin jet dan turbin gas
mesin/motor.
2) Alloy stellit, mengandung kobal, khrom, dan wolfram, yang bermanfaat untuk peralatan berat,
peralatan yang digunakan pada suhu tinggi, maupun peralatan yang digunakan dengan kecepatan
tinggi.
3) Digunakan sebagai bahan baja tahan-karat dan baja magnit.
4) Digunakan di dalam campuran logam untuk turbin gas generator dan turbin pancaran.
5) Digunakan di dalam menyepuh listrik oleh karena penampilannya, kekerasan, dan perlawanan ke
oksidasi.
6) Digunakan untuk produksi warna biru permanen dan brilian untuk porselin, gelas/kaca, serta
barang tembikar, dan pekerjaan ubin.
7) Logam Cobalt mempunyai kekuatan magnetis yang sering digunakan di berbagai sektor industri.
Contohnya untuk bahan magnit pada loudspeaker atau mikrofon serta bahan baja tahan karat dan
baja magnit.
8) Cobalt-60, merupakan artifical isotop, dimana sebagai suatu sumber sinar penting, dan secara
ekstensif digunakan sebagai agen radiotherapeutic. Cobalt-60 dapat memancarkan sinar gamma
yang mampu membunuh virus, bakteri, dan mikroorganisme patogen lainnya tanpa merusak produk.
Cobalt-60 digunakan untuk mengiradiasi sel kanker. Dengan dosis radiasi tertentu yang terkendali,
maka sel kanker akan terbunuh, sedangkan sel normal tidak akan terpengaruh dan akan bertahan
terhadap radiasi.
9) Digunakan sebagai campuran pigmen cat.

25
sejarah

RODIUM Mawar atau


Rodon
rose
(Yunani)

W.H.Wollaston Pada biji


(1803) mentah platina

26
SIFAT-SIFAT RODIUM

A. Sifat fisika dann kimia


1. Rodium berwarna putih keperakan dan bila dipijarkan perlahan-lahan di
udara, akan berubah menjadi resquioksida. Pada suhu yang lebih tinggi,
resquioksida ini kembali menjadi unsur rodium. Logam ini memiliki titik cair
yang tinggi dan bobot jenis yang lebih rendah dari platina. Sifat lainnya adalah
reflektif, keras dan tahan lama.
2. Termasuk fase solid
3. Massa jenis (sekitar suhu kamar) : 12.41 g/cm
4. Massa jenis cair pada titik lebur : 10.7 g/cm
5. Titik lebur : 2237 K (1964 C, 3567 F)
6. Titik didih : 3968 K (3695 C, 6683 F)
7. Kalor peleburan : 26.59 kJ/mol
8. Kalor penguapan : 494 kJ/mol
9. Kapasitas kalor : (25 C) 24.98 J/(molK)

27
Lanjutan....
10. Struktur kristal cubic face centered
11. Bilangan oksidasi : 2,3,4(amphotericoxide)
12. Elektronegativitas : 2.28 (skala Pauling)
13 Energi ionisasi
Pertama : 719.7kJ/mol
Kedua : 1740kJ/mol
Ketiga : 2997 kj/mol
14. Jari-jari atom : 135pm

28
Kelimpahan di alam
Rhodium terjadi di alam dengan logam grup platina lainnya
dari pasir di sungai Ural dan Amerika Utara dan Selatan. Juga
ditemukan bersama logam grup platina lainnya dari area
penambangan tembaga-nikel sulfide di Sudbury, kawasan
Ontario. Meskipun kuantitas yang didapatkan sangat kecil,
maka produksi dalam jumlah komersial dimungkinkan dari
proses nikel dalam jumlah berton-ton. Produksi rodium
tahunan hanya sebanyak 7-8 ton.
Kelimpahan Rhodium dapat ditemukan sebagai berikut:
Alam semesta: 0.0006 ppm, Matahari: 0.002 ppm, Batu
bintang mengandung zat arang: 0.18 ppm, dan Kulit Bumi :
0.0007 ppm 29
Persenyawaannya
Rhodium tidak begitu bereaksi sempura dengan air
pada kondisi standart, rhodium biasanya lambat
dalam air, ketika dipanaskan dengan oksigen pada
suhu 6000oC rhodium (III) oksida. Adapun
reaksinya:
4Rh(s) + 3O2(g) 2Rh2O3(s)
Reaksi dengan halogen pada keadaan kering dapat
didapat dari florin, clorin dan bromin.
2Rh(s) + 3F2 (g) 2RhF3(s)
2Rh(s) 3Cl2(g) 2RhCl3(s) 30
Ekstraksi/pembuatan rodium
Radium dibuat dengan menggunakan limbah
plitchblende yang merupakan bijih mineral
yang dihasilkan oleh uranium Pembuatan
radium ini ditemikan oleh Pierre Cumedan
Marie Currie. Unsur uranium diisilasi oleh
Currie melalui amalgamnya.

31
Kegunaan rodium
Merupakan bagian dari alloy untuk mengeraskan platina dan
palladium
Radium sangat berguna sebagai bahan kontak listrik karena
radium memiliki hambatan listrik yang rendah, hambatan
kontak yang rendah dan stabil, dan sangat tahan terhadap
korosi.
Rodium juga digunakan untuk perhiasan wanita, dekorasi,
dan sebagai katalis.
dapat digunakan dalam lapisan perak sterling untuk
memperkuat logam dari pada, sebagai akibat dari sanyawa
tembaga ditemukan di sterling silver.
32
sejarah

33
Fakta tentang Iridium

Iridium adalah suatu unsur kimia dalam tabel periodik yang memiliki lambang Ir dan
nomor atom 77.
Iridium, termasuk keluarga grup platinum, berwarna putih (sama dengan platinum) tapi
dengan sedikit kuning semu. Karena iridium sangat keras dan rapuh, maka logam ini
sangat sulit dipakai maupun dibentuk.
Iridium adalah logam yang paling tahan korosi, dan dulu digunakan dalam pembuatan
standar ukuran panjang dalam satuan meter di Paris, yang merupakan campuran dari
platinum 90% dan iridium 10%. Standar ini ini akhirnya diganti pada tahun 1960 dengan
kripton.
Iridium tidak dapat larut dalam asam bahkan aqua regia, tapi larut dalam garam cair
seperti NaCl, dan NaCN.Bobot jenis iridium mendekati bobot jenis osmium.Perhitungan
kerapatan iridium dan osmium dari lapisan ruang memberikan nilai 22.65 dan 22.61
g/cm3.Nilai ini lebih dapat dipercaya dariada pengukuran fisik untuk menentukan unsur
mana yang lebih berat.

34
Sifat fisika dan kimia
Iridium, termasuk keluarga grup platinum, berwarna putih (sama dengan
platinum) tapi dengan sedikit kuning semu. Karena iridium sangat keras dan
rapuh, maka logam ini sangat sulit dipakai maupun dibentuk.
Fase : solid
Massa jenis (sekitar suhu kamar) : 22.65 g/cm
Massa jenis cair pada titik lebur : 19 g/cm
Titik lebur : 2719 K (2446 C, 4435 F)
Titik didih : 4701 K (4428 C, 8002 F)
Kalor peleburan : 41.12 kJ/mol
Kalor penguapan : 231.8 kJ/mol
Kapasitas kalor (25 C) : 25.10 J/(molK)
Bilangan oksidasi : 2,3,4,6
Elektronegativitas : 2.20 (skala Pauling)
Energi ionisasi : 880 kJ/mol
Jari-jari atom : 135 pm 35
Kelimpahan Iridium dapat
ditemukan sebagai berikut:
Alam semesta: 0.002 ppm
Matahari: 0.002 ppm .
Batu bintang mengandung zat
arang: 0.55 ppm
Bumi Kulit keras: 4 x 10-4 ppm.

36
persenyawaannya

Iridium tidak begitu bereaksi sempura dengan air pada kondisi


standart, reaksi dengan halogen biasanya bereaksi langsung
dengan florine dan sifatnya iridum (VI) sangat corosif, sesuai
dengan persamaan reaksi dibawah ini :
Ir(s) + 3 F2(g) IrF6(s)
Trihalida iridium (III) floraid, Iridium (III) clorida, Iridium (III)
bromide dan iridium(III) iodide dapat dibentuk sempurna langsung
dari logam dengan halogen. Adapun reaksinya:
2 Ir(s) + 3 F2(g) 2 IrF3(s)
2 Ir(s) + 3 Cl2(g) 2 IrCl3(s)
2 Ir(s) + 3 Br2(g) 2 IrBr3(s)
2 Ir(s) + 3 I2(g) 2 IrI3(s)

37
Ekstraksi/pembuatan Iridium

PEMISAHAN FRAKSI OSMIUM DAN IRIDIUM DALAM


MATRIKS OSMIUM ALAM
PASCA IRADIASI DENGAN TEKNIK EKSTRAKSI PELARUT

Diagram alirnya

38
39
KESIMPULAN

Dari hasil percobaan ini diperoleh


radionuklida 191Os dan 192Ir dalam Osmium alam
teriradiasi masing-masing sebesar 87,88 Ci dan
20,01 Ci saat pemisahan. Radionuklida 191Os dapat
dipisahkan dari pengotor radionuklida 192Ir
dengan radioaktivitas total 14,83 Ci dengan efisiensi
pemisahan sebesar 16,88% pada akhir
pemisahan. Hal ini menunjukkan kemungkinan dapat
dipreparasi radionuklida 191Os atau 194Os
untuk bahan generator 191Os/191mIr atau 194Os/194Ir.

40
Kegunaan Iridium
Meskipun kegunaan utamanya dalah sebagai zat pengeras
untuk platinum,
iridium juga digunakan untuk membuat cawan dan peralatan
yang membutuhkan suhu tinggi.
Iridium juga digunakan sebagai bahan kontak listrik.
Unsur ini membentuk alloy dengan osmium yang digunakan
untuk mata pulpen dan bearing kompas.
Kegunaan Iridi um yang digunakan di Osmium untuk memasang
ujung pena emas, untuk membuat tempat melebur logam dan
kontainer khusus (yang memerlukan temperatur yang sangat
tinggi).
Campuran logam Buatan yang digunakan untuk menggunakan
bobot normal dan ukuran, dan heat-resistant campuran logam
.Juga yang digunakan radiasi kanker, jarum suntik, busi
41
helikopter dan ketika mengeraskan sebuah platina.
Thats all.
Thank you
And
God Bless u

42
Nasry Atdy Delmy Chris

Anda mungkin juga menyukai