Akmal Fagih
1806201503
SEJARAH
Elemen ini pertama kali diisolasi oleh ahli kimia Swedia George Brandt
pada tahun 1735. Dia menunjukkan bahwa itu adalah adanya unsur kobalt yang
sebelumnya.
Pada sekitar tahun 1741 ia menulis, “Karena ada enam jenis logam, jadi saya
juga menunjukkan eksperimen yang andal, bahwa ada juga enam jenis semi-
logam : semi-logam baru, yaitu regangan kobalt selain merkuri, bismut , seng, dan
“Kata kobalt berasal dari bahasa Jerman ‘kobold’, yang berarti goblin atau
elf.
Sumber
Unsur kobalt di alam selalu diapatkan bergabung dengan nikel dan
biasanya juga dengan arsenik.
Mineral kobalt terpenting antara lain Smaltite (CoAs2), Cobaltite
(CoAsS) dan lemacite (Co3S4).
Sumber utama kobalt disebut “Speisses” yang merupakan sisa dalam
peleburan bijih arsen ari Ni, Cu, Pb.
Sifat Fisik
Golongan Golongan VIII B atau logam transisi
Warna: Putih ke biruan
Massa Atom: 58,9332
Bentuk: Padat
Titik Leleh: 1495 oC, 1768 K
Titik Didih 2930 oC, 3203 K
Elektron: 27
Proton: 27
Neutrons: 32
Kulit Elektron: 2,8,15,2
Konfigurasi Elektron: [Ar] 3d7 4s2
Massa jenis@ 20oC: 8.90 g/cm3
Sifat Kimia
Reaksi dari flourida atau senyawaan flourinasi lain pada Cobalt halida pada
temperatur 300 – 4000C menghasilkan Cobalt(III) flourida yang merupakan
senyawa berwarna coklat gelap yang umumnya digunakan sebagai zat
flourinasi. Cobalt(III) flourida dapat direduksi oleh air.
Senyawa yang sederhana misalnya CoF3 yang berupa padatan coklat mudah
bereaksi dengan air menghasilkan oksigen.
Kesenyawaan Cobalt
c) Sulfida
Dibentuk dari larutan Co2+ yang direaksikan dengan H2S membentuk endapan
CoS berwarna hitam.
d) Garam
Bentuk garam Cobalt(II) yang paling sederhana dan merupakan garam hidrat.
Semua garam hidrat Cobalt berwarna merah atau pink dari ion [Co(H2O)6]2+ yang
merupakan ion terkoordinasi oktahedral.
kobalt.