1. Sebutkan sifat sifat fisika dan kimia unsur kobalt !
Jawab : Sifat Fisika Logam yang berwarna: sedikit berkilauan, metalik, keabu-abuan Merupakan suatu unsur dengan sifat rapuh agak keras Mengandung metal Kaya sifat magnetis Melebur pada suhu 14900C dan mendidih pada suhu 35200C Memiliki 7 tingkat oksidasi yaitu -1, 0, +1, +2, +3, +4 dan +5 Sifat Kimia Mudah larut dalam asam asam mineral encer Kurang reaktif Dapat membentuk senyawa kompleks Dalam larutan air, terdapat sebagai ion Co2+ yang berwarna merah Senyawa senyawa Co(II) yang tak terhidrat atau tak terdisosiasi berwarna biru. Ion Co3+ tidak stabil, tetapi kompleks kompleksnya stabil baik dalam bentuk larutan maupun padatan.
2. Sebutkan kegunaan unsur kobalt !
Jawab : Dapat dicampur dengan besi, nikel dan batang-batang rel lain untuk membuat Alnico, suatu campuran logam memiliki kekuatan magnetis yang banyak digunakan mesin jet dan turbin gas mesin/motor (Aloi dari Al 8%, Ni 14%, Co 24%, Cu 3%, dan Fe 51%). Digunakan sebagai bahan baja tahan-karat dan baja magnit. Digunakan di dalam campuran logam untuk turbin gas generator dan turbin pancaran. Digunakan di dalam menyepuh listrik oleh karena penampilannya, kekerasan, dan perlawanan ke oksidasi. Digunakan untuk produksi warna biru permanen dan brilian untuk porselin, gelas/kaca, serta barang tembikar, pekerjaan ubin, dan email. Cobalt-60, merupakan artifical isotop, dimana sebagai suatu sumber sinar penting, dan secara ekstensif digunakan sebagai suatu pengusut serta agen radiotherapeutic. Sumber 60Co yang Ringkas dan mudah. Digunakan sebagai campuran pigmen cat. 3. Sebutkan dampak postif dan negatif penggunaan Cobalt-60 serta penanggulangan dampak negatif dari penggunaan Cobalt-60 ! Jawab : Dampak positif Cobalt-60 digunakan dalam berbagai aplikasi di bidang kesehatan, pertanian, maupun pangan. Hal itu dimungkinkan karena Cobalt-60 dapat memancarkan sinar gamma yang mampu membunuh virus, bakteri, dan mikroorganisme patogen lainnya tanpa merusak produk. Misalnya, di bidang kesehatan, Cobalt-60 digunakan untuk mengiradiasi sel kanker. Dengan dosis radiasi tertentu yang terkendali, maka sel kanker akan terbunuh, sedangkan sel normal tidak akan terpengaruh dan akan bertahan terhadap radiasi. Dampak negatif Orang yang mengoperasikannya berisiko terkontaminasi. Masyarakat yang tinggal di sekitar pembangkit listrik tenaga nuklir juga sangat rentan terkontaminasi zat-zat radioaktif apabila ada kebocoran atau tumpahan ketika reaksi nuklir berlangsung. Cobalt-60 bisa saja bercampur dengan makanan atau air sehingga ikut masuk ke dalam tubuh manusia. Cobalt-60 yang bercampur dengan debu bisa pula terhirup dan menyusup ke tubuh manusia sehingga menyebabkan kanker Penanggulangan dampak negatif Bagi orang-orang yang pekerjaannya bersinggungan dengan radiasi Cobalt disarankan untuk melakukan cek kesehatan secara rutin. Beberapa tes laboratorium dapat mengukur jumlah Cobalt-60 dalam air seni, bahkan pada tingkat yang sangat rendah.
4. Bagaimana reaksi logam kobalt dengan amonia ?
Jawab : Endapan kobalt(II) hidroksida mudah larut dalam amonia atau larutan garam-garam amonium pekat, asalkan cairan induk bersifat basa: Co(OH)2$ + 6NH3 [Co(NH3)6]2+ + 2OH- Co(OH)2$ + 6NH4+ [Co(NH3)6]2+ + 6H2O Larutan ion heksaaminakobaltat(II) yang coklat kekuningan perlahan-lahan berubah menjadi merah kecoklatan jika terkena udara, hidrogen peroksida lebih cepat mengoksidasikan ion kompleks itu menjadi ion heksaaminakobaltat(III): 4[Co(NH3)6]2+ + O2 + 2H2O 4[Co(NH3)]3+ + 4OH- 4[Co(NH3)6]2+ + H2O2 2[Co(NH3)]3+ 2OH- Reaksi dengan larutan amonia, jika terdapat garam-garam amonium, dan sedikit amonia maka akan mengendapkan garam basa: Co2+ + NH3 + H2O + NO3- " Co (OH)NO3 $ + NH4+ Kelebihan reagenisa melarutkan endapan, pada mana ion-ion heksaaminokobalt(II) terbentuk: Co(OH)NO3 $ + 6NH3 " [Co(NH3)6]2+ + NO3- + OH- Reaksi dengan amonum sulfida, dihasilkan endapan hitam kobalt(II) sulfida dari larutan netral atau basa: Co2+ + S2- " CoS Asam nitrat pekat, panas, atau air raja, melarutkan endapan, sementara belerang putih tetap tertinggal : 3CoS$ + 2HNO3 + 6H+ " 3Co2+ + 3S$ + 2NO# + 4H2O CoS$ + HNO3 + 3HCl " Co2+ + 3S$ + NOCl# + 2Cl + 2H2O Pada pemanasan lebih lama, campuran menjadi jernih karena belerang teroksidasi menjadi sulfat : S$ + HNO3 " SO42- + 2H+ + 2NO# S$ + 3HNO3 + 9HCl " SO42- + 6Cl- + 3NOCl# + 8H+ + 2H2O Reaksi dengan ammonium nitrit, dihasilkan endapan kuning kalium heksanitritokobaltat(III) K3[Co(NO2)6]3H2O: Co2+ + 7NO2- + 2H+ + 2K+ " K3[Co(NO2)6]$ + NO# + H2O Reaksi ini berlangsung dalam dua tahap. Mula-mula, nitrit mengoksidasikan kobalt (II) menjadi kobalt (III) : Co2+ + 7NO2- + 2H+ " Co3+ + NO# + H2O Lalu ion kobalt (III) bereaksi dengan ion nitrit dan kalium : Co3+ + 6NO2- + 3K+ " K3[Co(NO2)6]
5. Jelaskan cara pembuatan unsur kobalt !
Jawab : Kobalt di alam diperoleh sebagai bijih smaltit (CoAs2) dan kobaltit (CoAsS) yang biasanya berasosiasi dengan Ni dan Cu. Untuk pengolahan bijih kobali dilakukan sebagai berikut Pemanggangan: CoAs(s) Co2O3(s) +As2O3(s) Co2O3(s) 2CoCl3(aq) + 3H2O(l) Zat-zat lain seperti Bi2O3 dan PbO diendapkan dengan gas H2S. Bi2O3(s) + 3H2S(g) Bi2S3(aq) + 3H2O(l) PbO(s) + H2S(g) PbS(s) + H2O(l) Pada penambahan CoCO3(s) dengan pemanasan akan diendapkan As dan Fe sebagai karbonat. Dengan penyaringan akan diperoleh CoCl3. Tambahan zat pencuci mengubah CoCl3 menjadi Co2O3(s). Selanjutnya CoCO3 direduksi dengan gas hidrogen, menurut reaksi: Co2O3(s) + H2(g) 2Co(s) + 3H2O(g)