Anda di halaman 1dari 6

1.

Reaksi-reaksi umum yang terjadi pada ion kobalt diantaranya:


a. Reaksi dengan larutan natrium hidroksida dalam keadaan dingin dihasilkan
endapan suatu garam basa berwarna biru:
Co2+ + OH- + NO3- Co(OH)NO3
Pada pemanasan dengan alkali berlebihan (atau kadang-kadang hanya dengan
menambahkan regensia berlebihan), garam basa diubah menjadi endapan kobalt(II)
hidroksida yang berwarna merah jambu:
Co(OH)NO3 + OH- Co(OH)2 + NO3-
Tetapi sedikit endapan melarut ke dalam larutan.
Hidroksida ini perlahan-lahan berubah menjadi kobalt(III) hidroksi yang hitam
kecoklatan, ketika terbuka terhadap udara:
4Co(OH)2 + O2 + 2 H2O 4Co(OH)3
Perubahan akan terjadi dengan lebih cepat jika ditambahkan suatu pengoksidasi
seperti natrium hipoklorit atau hidrogen peroksida:
2Co(OH)2 + H2O2 2Co(OH)3
2Co(OH)2 + OCl- + H2O 2Co(OH)3 + Cl-
Endapan kobalt(II) hidroksida mudah larut dalam amonia atau larutan garam-garam
amonium pekat, asalkan cairan induk bersifat basa:
Co(OH)2 + 6NH3 [Co(NH3)6]2+ + 2OH-
Co(OH)2 + 6NH4+ [Co(NH3)6]2+ + 6H2O
Larutan ion heksaaminakobaltat(II) yang coklat kekuningan perlahan-lahan berubah
menjadi merah kecoklatan jika terkena udara, hidrogen peroksida lebih cepat
mengoksidasikan ion kompleks itu menjadi ion heksaaminakobaltat(III):
4[Co(NH3)6]2+ + O2 + 2H2O 4[Co(NH3)]3+ + 4OH-
4[Co(NH3)6]2+ + H2O2 2[Co(NH3)]3+ 2OH-
Bila ada serta garam-garam amonium, alkali hidroksida sama sekali. Demikian pula
halnya jika larutan mengandung sitrat atau tartat.
b. Reaksi dengan larutan amonia, jika terdapat garam-garam amonium, dan sedikit
amonia maka akan mengendapkan garam basa:
Co2+ + NH3 + H2O + NO3-  Co (OH)NO3  + NH4+
Kelebihan reagenisa melarutkan endapan, pada mana ion-ion heksaaminokobalt(II)
terbentuk :
Co(OH)NO3  + 6NH3  [Co(NH3)6]2+ + NO3- + OH-
Pengendapan garam basa tak terjadi sama sekali jika ada serta ion ammonium
dalam jumlah yang lebih banyak, melainkan kompleks tersebut akan terbentuk
dalam satu tahap. Pada kondisi-kondisi demikian, kesetimbangan
Co2+ + 6NH4 +  [Co(NH3)6]2+ + 6H+
Bergeser kea rah kanan karena pengikatan ion hydrogen oleh ammonia :
H+ + NH3  NH4+
Ciri-ciri dari endapan dan kompleks ini adalah identik dengan yang diuraikan di
bawah reaksi 1
c. Reaksi dengan amonum sulfida, dihasilkan endapan hitam kobalt(II) sulfida dari
larutan netral atau basa:
Co2+ + S2-  CoS
Endapan tak larut dalam asam klorida encer atau asam asetat (meskipun tak terjadi
endapan dari larutan-larutan demikian). Asam nitrat pekat, panas, atau air raja,
melarutkan endapan, sementara belerang putih tetap tertinggal :
3CoS + 2HNO3 + 6H+  3Co2+ + 3S + 2NO + 4H2O
CoS + HNO3 + 3HCl  Co2+ + 3S + NOCl + 2Cl- + 2H2O
Pada pemanasan lebih lama, campuran menjadi jernih karena belerang teroksidasi
menjadi sulfat :
S + HNO3  SO42- + 2H+ + 2NO
S + 3HNO3 + 9HCl  SO42- + 6Cl- + 3NOCl + 8H+ + 2H2O

d. Reaksi dengan kalium sianida, dihasilkan endapan coklat kemerahan kobalt(II)


sianida:
Co2+ + 2CN-  Co(CN)2
Endapan melarut dalam reagenesia berlebihan, terbentuk larutan coklat
heksasianokobalt(II) :
Co(CN)2 + 4CN-  [Co(CN)6]4-
Dengan mengasamkan dalam keadaan dingin dengan asam klorida encer, endapan
muncul lagi :
[Co(CN)6]4- + 4H+  Co(CN)2 + 4HCN
Eksperimen ini harus dikerjakan dalam kamar asam dengan ventilasi yang baik.
Jika larutan coklat dididihkan lebih lama dalam udara, atau jika ditambahkan
sedikit hidrogen peroksida dan larutan dipanaskan, larutan akan berubah menjadi
kuning karena terbentuk ion heksasiaonokobalt (III) :
4[Co(CN)6]4- + O2 + 2H2O  4[Co(CN)6]3- + 4OH-
2[Co(CN)6]4- + H2O2  2[Co(CN)6]3- + 2OH-

e. Reaksi dengan ammonium nitrit, dihasilkan endapan kuning kalium


heksanitritokobaltat(III) K3[Co(NO2)6]3H2O:
Co2+ + 7NO2- + 2H+ + 2K+  K3[Co(NO2)6] + NO + H2O (a)
Reaksi ini berlangsung dalam dua tahap. Mula-mula, nitrit mengoksidasikan kobalt
(II) menjadi kobalt (III) :
Co2+ + 7NO2- + 2H+  Co3+ + NO + H2O (b)
Lalu ion kobalt (III) bereaksi dengan ion nitrit dan kalium :
Co3+ + 6NO2- + 3K+  K3[Co(NO2)6] (c)
Menjumlahkan reaksi-reaksi (b) dan (c), akan kita peroleh reaksi (a).
Uji ini dapat dilakukan dengan sangat mudah seperti berikut : kepada larutan netral
kobalt (III) tambahkan asam asetat, lalu larutan jenuh kalium nitrit yang baru saja
dibuat. Jika konsentrasi kobalt (II) dalam larutan uji cukup tinggi, endapan muncul
dengan segera. Jika tidak cukup tiggi, campuran harus dipanaskan sedikit, atau
dinding bejana harus digisok-gosok dengan batang kaca.
Reaksi ini juga khas untuk ion-ion kalium dan nitrit. Ion nikel tak bereaksi jika ada
serta asam asetat.

2. Reaksi Pembentukan Senyawa Kompleks dari ion kobalt(II) dalam larutan


Ion yang paling sederhana dalam bentuk kobal dalam larutan adalah ion
berwarna merah muda heksaaquokobal(II) – [Co(H2O)6]2+.
Reaksi ion heksaaquokobal(II) dengan ion hidroksida
Ion hidroksida (dari, katakanlah, larutan natrium hidroksida) dapat
menghilangkan ion hidrogen dari ligan air dan kemudian melekat ke ion kobal. Setelah
ion hidrogen dihilangkan dari dua molekul air, akan diperoleh kompleks tidak
bermuatan–kompleks netral. Kompleks ini tidak larut dalam air dan terbentuk endapan.
[Co(H2O)6]2+ + 2OH-  [Co(H2O)4(OH)2] + 2H2O
Dalam tabung reaksi, perubahan warna yang terjadi adalah:

Larutan NAOH

[Co(H2O)6]2+ [Co(H2O)4(OH)
2] Endapan
Perubahan Warna

Reaksi-reaksi ion heksaaquokobalt(II) dengan larutan amonia


Amonia dapat berperan sebagai basa maupun ligan. Dengan jumlah kecil
amonia, ion hidrogen ditarik ion heksaaquo dengan tepat seperti pada kasus perubahan
ion hidroksida menjadi kompleks netral.
[Co(H2O)6]2+ + 2NH3  [Co(H2O)4(OH)2] + 2NH4 +
Endapan tersebut melarut jika kamu menambahkan amonia berlebih. Amonia
menggantikan air sebagai ligan untuk menghasilkan ion heksaaminkobal(II).
[Co(H2O)6]2+ + 6NH3  [Co(NH3)6]2+ + 6H2O
Perubahan warna yang terjadi adalah:

Amonia Kelebihan
dalam Amonia
jumlah
kecil

[Co(H2O)4(OH)2]+ [Co(NH3)6]2+ [Co(NH3)6]3+


[Co(H2O)6]2+

Amonia Reaksi
Oksidasi
Bertindak Pertikaran
Sebagai Basa LIgan
Kompleks heksaaminkobal(II) sangat mudah teroksidasi menjadi kompleks
kobal(III) yang bersesuaian. Pada tabung reaksi kompleks ini terlihat berubah gelap
dengan cepat sampai larutan menjadi merah-coklat tua.
Pada faktanya ion heksaaminkobal(II) berwarna kuning. Apa yang dilihat
adalah campuran dari ion ini dengan berbagai ion kobal(III) lain yang melibatkan reaksi
pertukaran ligan antara molekul air dengan ion negatif yang terdapat dalam larutan.

Oksidasi ion heksaaquokobal(II) yang lain


Daripada mengandalkan oksidasi dengan menggunakan udara, kamu dapat
menambahkan agen pengoksidasi seperti hidrogen peroksida. Kita dapat melakukan ini
setelah penambahan amonia seperti pada kasus yang terakhir, atau dengan diikuti
penambahan larutan natrium hidroksida.

Dengan larutan amonia dan hidrogen peroksida


Reaksi dengan larutan amonia diikuti pembentukan hidrogen peroksida yang
berwarna larutan coklat-merah tua seperti sebelumnya – hanya lebih cepat. Persamaan
untuk oksidasi kompleks amin adalah:
2Co(NH3)62+ + H2O2  2Co(NH3)63+ + 2OH-
Dengan larutan natrium hidroksida dan hidrogen peroksida
Endapan dapat diperoleh dengan bermacam-macam warna dari kompleks
kobal(II) hidroksida ketika ditambahkan larutan natrium hidroksida. Penambahan
hidrogen peroksida menghasilkan banyak gelembung oksigen dan endapan coklat tua.

Larutan
NaOH H2O2

[Co(H2O)6]2+ [Co(H2O)4(OH)2]+ Endapan Coklat Gelap


Endapan yang terakhir mengandung kobal dalam tingkat oksidasi +3.
Reaksi ion heksaaquokobal(II) dengan ion karbonat
Endapan kobal(II) karbonat dapat diperoleh dengan mudah :
Co2+ (aq) + CO32- (aq)  CoCO3(s)

CO32- (aq)

[Co(H2O)6]2+ CoCO3

Reaksi pertukaran ligan yang melibatkan ion klorida


Jika ditambahkan asam klorida pekat ke dalam larutan yang mengandung ion
heksaqauakobal(I), larutan berubah warna dari merah muda menjadi biru. Enam
molekul air digantikan oleh empat ion klorida.

HCl Pekat

[Co(H2O)6]2+ [CoCl4]2-

Reaksi yang terjadi berlangsung reversibel.


[Co(H2O)6]2+ + 4Cl- [CoCl4]2- + 6 H2O

Jika ditambahkan air ke dalam larutan yang berwarna biru, maka larutan tersebut
kembali berwarna merah muda.

Sumber:
Cotton, F Albert. 1990. Chemical Application Of Group Theory. Singapore : John Wiley
and Sons

Anda mungkin juga menyukai