Anda di halaman 1dari 16

MAKALAH RADIOKIMIA

“Fakta Eksperimebilan Inti Atom Dapat Dibagi”

DOSEN PENGAMPU :
Dr. H. R. Usman Rery, M.Pd

DISUSUN OLEH:

KELOMPOK 1

AGNES ESTERLINA PURBA 1605114410


CRISTY SUSI MARIATY N 1605115080
WELLA HIJRYANI 1605111335
WIWIT PRATIWI 1605122768

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN KIMIA


JURUSAN PENDIDIKAN MATEMATIKA ILMU PENGETAHUAN
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS RIAU
2018
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami ucapkan kehadirat Tuhan Yang Maha Kuasa yang telah memberikan
rahmat serta karunia-Nya kepada kami sehingga kami berhasil menyelesaikan makalah ini
yang berjudul “Fakta Eksperimebilan Inti Atom Dapat Dibagi”. Harapan kami semoga
makalah ini dapat menambah pengetahuan dan pengalaman bagi para pembaca.

Kami menyadari bahwa dalam pembuatan makalah ini masih banyak kekurangan,
oleh karena itu kritik dan saran dari semua pihak yang bersifat membangun selalu kami
harapkan demi kesempurnaan makalah ini.

Akhir kata kami sampaikan terima kasih kepada semua pihak yang telah berperan
serta dalam penyusunan makalah ini dari awal sampai akhir. Semoga Tuhan Yang Maha
Kuasa senantiasa meridhai segala usaha kita. Amin.

Pekanbaru, 27 Februari 2018

Penyusun

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ................................................................................................................ i


DAFTAR ISI..............................................................................................................................ii
DAFTAR GAMBAR ............................................................................................................... iii
BAB I PENDAHULUAN .......................................................................................................... 1
1.1 Pengantar .......................................................................................................................... 1
1.2 Rumusan Masalah ............................................................................................................ 1
1.3 Tujuan............................................................................................................................... 1
BAB II URAIAN MATERI ....................................................................................................... 2
2.1 Fakta Eksperimebilan Inti Atom Dapat Dibagi ................................................................ 2
2.1.1 Pengertian Inti Atom dan Sifat dari Inti Atom .......................................................... 2
2.1.2 Sejarah Penemuan Inti Atom ..................................................................................... 3
2.1.3 Penemuan Proton ....................................................................................................... 6
2.1.4 Penemuan Neutron .................................................................................................... 7
2.2 Soal-Soal ........................................................................................................................ 10
BAB III PENUTUP ................................................................................................................. 11
3.1 Ringkasan ........................................................................................................................... 11
3.2 Saran .................................................................................................................................. 11
DAFTAR PUSTAKA .............................................................................................................. 12

ii
DAFTAR GAMBAR
Gambar 2.1.................................................................................................................................4

Gambar 2.2.................................................................................................................................5

Gambar 4.3.................................................................................................................................6

Gambar 11.1...............................................................................................................................8

iii
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Pengantar

Selama akhir abad ke-19 dan awal abad ke-20, para fisikawan berhasil menemukan
struktur dan komponen-komponen subatom di dalam atom. Semua ilmuwan berlomba-lomba
dalam mencari kebenaran mengenai struktur atomik yang mampu menjelaskan
keberadaan inti atom sesuai dengan hasil eksperimen yang telah dilakukan. Hal ini
membuktikan bahwa atom tidak dapat dibagi lagi. Atom adalah satuan dasar materi yang
terdiri dari inti atom beserta awan elektron bermuatan negatif yang mengelilinginya.

Rutherford melangkah maju dalam usaha untuk memahami struktur atom. Rutherford
menyatakan bahwa terdapat bagian yang sangat masif di dalam atom yaitu inti atom yang
memiliki massa 99% dari massa atom.

Beberapa ilmuan lain yang meneliti lebih lanjut tentang penyusun inti atom tersebut
adalah Goldstein (1886) menemukan proton melalui eksperimen tabung sinar katoda dan
James Chadwick (1932) yang menemukan neutron melalui eksperimen penembakan partikel
alfa ke selembaran tipis berilium.

Eksperimen tersebut membuktikan bahwa inti atom tersusun dari partikel dasar berupa proton
yang bermuatan positif dan neutron yang bermuatan netral.

1.2 Rumusan Masalah


1. Apa yang dimaksud dengan inti atom?
2. Bagaimana sejarah penemuan inti atom?
3. Bagaimana proton dapat ditemukan di dalam inti atom?
4. Bagaimana neutron dapat ditemukan di dalam inti atom?

1.3 Tujuan
1. Untuk mengetahui pengertian inti atom.
2. Untuk mengetahui sejarah penemuan inti atom.
3. Untuk mengetahui bagaimana ditemukannya proton di dalam inti atom.
4. Untuk mengetahui bagaimana ditemukannya neutron di dalam inti atom.

1
BAB II

URAIAN MATERI

2.1 Fakta Eksperimebilan Inti Atom Dapat Dibagi

2.1.1 Pengertian Inti Atom dan Sifat dari Inti Atom


Inti atom merupakan pusat massa yang bermuatan positif di dalam
atom. Hal ini disimpulkan oleh Ernest Rutherford pada tahun 1911,
berdasarkan hasil percobaan hamburan partikel α yang ditembakkan pada
lapisan tipis logam emas.
(Bunjali, 2002 : 36)

Inti atom adalah partikel bermuatan positif pada titik pusat atom. Pusat
dari atom disebut inti atom atau nukleus. Inti atom terdiri dari proton dan
neutron. Banyaknya proton dalam inti atom disebut nomor atom dan
menentukan elemen dari suatu atom.
(Syukri, 1999 :121 )

Inti atomik merupakan partikel yang memiliki massa dan bermuatan


positif.
(Beiser, 1987 : 407 )

Nukleus tersusun dari jenis partikel, yaitu proton yang bermuatan


positif dan neutron bermuatan netral, yang ketika berkumpul bersama disebut
nukleon. Berikut sifat-sifat dasar nukleus:

1. Gaya nukleon
Ketika nukleon-nukleon saling didekatkan (dalam orde 10-15𝑚 = 1
𝑓𝑚), didapati bahwa nukleon-nukleon tersebut menunjukkan gaya tarik-
menarik yang kuat dalam rentang yang pendek, yaitu pada jarak yang lebih
besar dari pada beberapa femtometer dimana gaya nukleon pada pokoknya
akan bernilai nol. Gaya tarik-menarik didapati tidak bergantung pada muatan
nukleon, artinya bahwa gaya proton-proton, neutron-neutron, dan proton-
neutron seluruhnya kira-kira sama.

2
2. Deutron
Deutron atau deuterium adalah sistem ikatan yang tersusun dari proton
dan neutron, dan merepresentasikan nukleus paling sederhana yang memiliki
lebih dari pada satu elektron.

3. Nukleus
Setiap nukleus diidentifikasi dengan nomor atom Z, yaitu suatu
bilangan bulat yang sama dengan jumlah proton di dalam nukleus, bilangan
bulat Nm yang sama dengan jumlah neutronnya dan nomor massa A = N + Z,
yang merupakan total jumah nukleon. Nukleus-nukleus ditentukan melalui
pemberian simbol X dari unsur kimia tertentu dengan nilai Z sebagai subskrip
akhir dan nilai A sebagai superskrip awal, sehingga tulisannya menjadi 𝐴
𝑍𝑋 .

4. Energi Ikat Inti


Ditemukan bahwa massa diam suatu nukleus stabil lebih kecil dari
pada jumlah aljabar massa diam nukleon-nukleon unsur pembentuknya.
Penyusutan massa terjadi karena energi negatif diperlukan untuk memegang
nukleon-nukleon agar tetap menyatu didalam nukleus.
(Gautreau,2006 : 145-147)

2.1.2 Sejarah Penemuan Inti Atom


Setelah diketahui bahwa dalam atom terdapat muatan positif dan
elektron, pada tahun 1898, Thomson mengusulkan bahwa atom dapat
dipandang sebagai suatu permukaan bola yang bermuatan positif dan pada
permukaan tersebut menempel elektron.
(Bunjali,2002 : 5)

Teori atom Thomson tidak menjelaskan kedudukan elektron dalam


atom, tetapi hanya menyatakan berada dipermukaan karena ditarik oleh
muatan positifnya. Akan tetapi, mengapa elektron lepas bila diberi energi
seperti tegangan listrik atau ditabrak partikel lain? Hal ini mendorong para ahli
mencari teori (model) atom yang lebih memuaskan.

3
(Syukri,1999 : 119)

Dalam tahun 1909, berdasarkan anggapan Rutherford, Hans Geiger


dan Ernest Marsden membuat serangkaian percobaan yang menggunakan
lempeng emas yang sangat tipis dan logam-logam lain (tebal 10-4 sampai 10-5
cm) sebagai sasaran partikel α yang berasal dari zat radioaktif.
(Petrucci, 1987 : 41)

Eksperimen Rutherford terdiri atas penembakan foil emas tipis (tebal


6x10-5 cm) dengan partikel-partikel inti dan mereka mengamati
pembelokannya lewat kerlipan yang dihasilkannya pada layar flouresens (ZnS)
seperti pada Gambar 2.1. Hampir semua partikel alfa bergerak lurus melewati
foil, tetapi kadang-kadang satu diantaranya terbelokkan dengan sudut yang
besar bahkan jumlah yang lebih sedikit malah berhambur ke belakang karena
partikel alfa cukup pejal dan bergerak cepat.

(a) (b)
Gambar 2.1
(a) Kilatan cahaya menandai datangnya partikel alfa pada layar detektor. Dalam
percobaan Rutherford, laju hantaman partikel pada layar beragam dari sekitar 20 per
menit pada sudut besar sampai hampir 132.000 per menit pada sudut kecil.
(b) Penafsiran eksperimen Rutherford. Sebagian partikel alfa melewati ruang di antara
inti dan hanya sedikit yang mengalami pembelokan (A). Beberapa lewat dengan inti
dan terbelokkan lebih besar (B). Beberapa partikel bahkan terbaurkan ke belakang
(C). Inti atom jauh lebih kecil dibandingkan bintik yang digambarkan di sini.

(Oxtoby, 2001 : 19)

4
Pada beberapa kesempatan, partikel α dipantulkan kembali ke arah
datangnya. Ini merupakan penemuan yang paling mengejutkan karena dalam
model Thomson muatan positif diperkirakan menembus dengan sedikit
pembelokan. Mengutip tanggapan awal Rutherford ketika menceritakan
penemuan ini : “Sangat luar biasa, seolah-olah anda menembakkan peluru 15
inci ke selembar kertas tisu dan peluru itu membalik dan mengenai anda”.
(Chang,2004 : 34)

Sifat semacam ini hanya dapat diharapkan bila muatan positif dan
massa atom terpusat daerah yang sempit. Daerah sempit ini oleh Rutherford
disebut inti. Pendekatan dari partikel α terhadap suatu inti yang mempunyai
muatan positif dan massa tinggi terlihat dari besarnya gaya yang cukup kuat
untuk membelokkan atau bahkan memantulkan kembali sinar α, sedangkan
inti logam itu tetap pada tempatnya seperti pada Gambar 2.2. Dengan cara
inilah mula-mula timbulnya istilah inti atom.

Gambar 2.2 Setiap tanda panah menyatakan sebuah partikel α.


Simbol ⨁ menyatakan inti sebuah atom.

Sifat yang diajukan oleh Rutherford adalah sebagai berikut :

1. Sebagian besar dari massa dan semua muatan positif sebuah atom
terpusat pada daerah yang sempit yang disebut inti atom, sebagian
besar atom merupakan ruang kosong.
2. Besarnya muatan pada inti berbeda untuk atom yang berbeda dan kira-
kira setengah dari nilai numerik dari bobot atom suatu unsur.
3. Diluar inti suatu atom harus terdapat elektron yang jumlahnya sama
dengan satuan muatan inti (supaya suatu atom netral).
(Petrucci,1987 : 42)

5
2.1.3 Penemuan Proton
Goldstein, pada tahun 1886 membuat alat yang mirip tabung Crookers.
Katoda dibuat berlubang dan diletakkan agak ke dalam (Gambar 4.3). Tabung
diisi gas Hidrogen bertekanan rendah. Setelah dialirkan listrik menghasilkan
dua macam sinar. Petama, sinar katoda (elektron) yang bergerak dari katoda
ke anoda. Kedua, sinar yang bergerak ke katoda dan sebagian masuk ke dalam
lubang (saluran) sehingga disebut juga sinar saluran.

Gambar 4.3 Tabung sinar negatif yang mempunyai lubang-lubang


pada katoda, sehingga dilewati oleh sinar positif

Hasil penyelidikan tehadap sinar saluran adalah sebagai berikut:


1. Diuji dengan medan listrik atau magnet ternyata sinar ini bermuatan
positif, maka disebut juga sinar positif.
2. Jika tabung diisi gas lain, seperti Helium, Oksigen, dan Nitrogen,
menghasilkan sinar positif yang berbeda. Berarti sinar yang dihasilkan
bergantung pada jenis gas dalam tabung.
3. Nilai 𝑒⁄𝑚 sinar ini berbeda antara yang satu dengan yang lain. Hal ini
berarti, sinar positif mempunyai massa dan muatan tertentu. Massa
sinar positif jauh lebih besar daripada sinar elektron.
4. Sinar positif yang paling ringan berasal dari gas Hidrogen dan
bermuatan sebesar muatan elektron, tetapi tandanya berlawanan.
Partikel ini kemudian dikenal dengan nama proton. Massa proton =
1,67 x 10-24 g (1.836 × massa elektron).

(Syukri, 1999:116-117)

6
2.1.4 Penemuan Neutron
Pada tahun 1930 seorang fisikawan Jerman W. Bothe dan H. Becker
menembaki berilium dan partikel alfa dari sampel polonium dan menemukan
bahwa adanya pancaran radiasi yang mampu menembus bahan-bahan dengan
mudah. Bothe dan Bucker meyakini bahwa radiasi bukan terdiri dari partikel
bermuatan dan menganggap bahwa radiasi tersebut adalah sinar gama (sinar
gama merupakan gelombnag elektromagnetik yang panjang gelombangnya
sangat kecil).

Fisikawan lain tertarik pada radiasi ini dan sejumlah eksperimen


dilakukan untuk menentukan sifat-sifatnya secara rinci. Dalam satu
eksperimen semacam itu, Irene Curie dan F. Joliot mengamati bahwa jika
radiasi tersebut jatuh pada lempeng parafin, bahan yang kaya hidrogen,
protonnya terpukul keluar seperti pada Gambar 11.1. Curie dan Joliot
menemukan recoil proton sampai sekitar 5,7 MeV. Energi foton sinar gama
minimum hv yang diperlukan untuk mentransfer energi kinetik (K) pada
proton dapat dihitung dari teori efek Compton. Hasilnya ialah hv minumum
sekitar 55 MeV.

Pada tahun 1932 James Chadwick, rekannya Rutherford mengusulkan


hipotesis alternatif untuk radiasi misterius yang dipancarkan oleh berilium
juga ditembaki partikel alfa.

7
Gambar 11.1 (a) Partikel alfa yang jatuh pada selaput berilium menyebabkan pancaran
radiasi yang memiliki daya tembus yang besar. (b) Proton berenergi
sampai 5,7 MeV terlempar jika radiasi itu dijatuhkan pada lempengan
parafin. (c) Jika radiasi itu merupakan sinar gama, energinya sekurang-
kurangnya harus 55 MeV. (d) Jika radiasi itu terdiri dari partikel netral
yang massanya hampir sama dengan massa proton, energinya tidak
perlu melebihi 5,7 MeV.
(Beiser, 1987:410)

Ketika Chadwick menembakkan partikel alfa ke selembar tipis


berilium, logam tersebut memancarkan radiasi yang berenergi sangat tinggi
yang serupa dengan sinar gama. Percobaan selanjutnya menunjukkan bahwa
sinar sesungguhnya terdiri atas partikel netral yang mempunyai massa sedikit
lebih besar daripada massa proton. Chadwick menamai partikel ini neutron.
(Chang, 2004:35)

Neutron adalah partikel tidak bermuatan, bermassa 0,08% lebih berat


dari massa atom hidrogen dan dalam keadaan bebas bersifat tidak stabil
sehingga meluruh menjadi proton dan elektron dengan waktu paruh sekitar 11
menit. Dengan sifat demikian dapat dipahami mengapa neutron tidak dapat
segera ditemukan keberadaannya sesudah penemuan elektron dan proton.

Sesudah penemuan neutron, Werner Heisenberg mengemukakan


hipotesis proton-neutron yang dapat diterima sampai sekarang, yaitu partikel

8
dasar pembangun inti atom adalah proton dan neutron. Dengan demikian, inti
helium misalnya, terdiri atas dua proton dan dua neutron. Menurut hipotesis
ini, neutron dan proton adalah dua tingkat kuantum berbeda dari partikel dasar
yang sama yaitu nukleon dan dapat terjadi konversi dari tingkat yang satu
menjadi tingkat yang lain dengan cara pertukaran meson atau transisi yang
melibatkan pembentukan satu elektron dan satu neutrino.

Pada perkembangan lebih lanjut, dikenal partikel dasar lain yang pada
umumnya memiliki waktu hidup yang sangat pendek atau hanya dilepaskan
selama tranformasi inti.
(Bunjali, 2002:36)

9
2.2 Soal-Soal
𝟏𝟔
1. Dengan data spektra massa dapat diukur bahwa perbandingan massa 𝟖𝑶 terhadap
𝟏𝟐 𝟏𝟔
𝟔𝑪 adalah 1,3329. Berapa massa dari atom 𝟖𝑶 ?

Jawaban:
𝟏𝟔 𝟏𝟐 𝟏𝟔
Perbandigan massa 𝟖𝑶/ 𝟔𝑪 = 1,3329. Massa dari 𝟖𝑶 adalah 1,3329 kali massa
𝟏𝟐
𝟔𝑪. Massa Oksigen-16 ( 𝟏𝟔𝟖𝑶) × 12,00000 sma = 15,9948 sma.

2. Apa yang menyebabkan partikel alfa dalam percobaan Rutherford dapat dibelokkan
dan dipantulkan?

Jawaban:
Saat partikel alfa akan mengenai inti atom terdapat gaya tolak yang besar sehingga
partikel alfa akan dipantulkan dengan sudut yang besar melebihi 900. Ukuran inti
yang lebih kecil jika dibandingkan dengan jarak inti dan elektron menyebabkan
partikel alfa yang mengarah ke inti lebih sedikit. Partikel alfa yang tidak menuju ke
inti tapi berjarak cukup dekat dengan inti akan dibelokkan dengan sudut yang tidak
terlalu besar. Pembelokan ini disebabkan ada gaya tolak pada partikel alfa oleh inti
atom. Jumlah yang mendekati inti tidak terlalu banyak sehingga pengamatan partikel
alfa yang dibelokkan pun tidak terlalu banyak.

3. Mengapa pada percobaan Chadwick digunakan selembar tipis berilium dalam


penemuan neutron?

Jawaban :
Karena berilium mudah ditembus oleh sinar X dan apabila berilium ditembaki sinar
alfa, maka dibebaskan partikel netral yang dinamakan neutron.

10
BAB III

PENUTUP

3.1 Ringkasan
Inti atom adalah partikel bermuatan positif pada titik pusat atom. Pusat dari
atom disebut inti atom atau nukleus. Inti atom terdiri dari proton dan neutron. Berikut
sifat-sifat dasar nukleus (nukleus):
1. Gaya nukleon
2. Deutron
3. Nukleus
4. Energi Ikat Inti

Pengujian terhadap model ini dilakukan dalam tahun 1909, berdasarkan


anggapan Rutherford, Hans Geiger dan Ernest Marsden membuat serangkaian
percobaan yang menggunakan lempeng emas yang sangat tipis. Kemudian, Rutherford
pada tahun 1911 melakukan percobaan hamburan partikel α yang dikenakan pada lapis
tipis logam emas dan dari hasil percobaannya ditemukanlah inti atom yang bermuatan
positif.

=Goldstein, pada tahun 1886 membuat alat yang mirip tabung Crookers.
Katoda dibuat berlubang dan diletakkan agak ke dalam. Dari percobaan yang
dilakukan, maka ditemukan sinar positif yang dinamakan dengan proton.

Pada tahun 1932 James Chadwick melalukan percobaan penembakan partikel


alfa ke selembar tipis Berilium dimana hasil eksperimennya ditemukan partikel netral
yang disebut neutron.

3.2 Saran

Di dalam membuat suatu teori, sebaiknya didasari dengan berbagai eksperimen yang
mendukung, sehingga keberadaan dari teori tersebut dapat diterima kebenarannya. Selain itu,
sebaiknya para pembaca juga meninjau kembali teori yang ada saat ini dengan teori
sebelumnya untuk membandingkan kekurangan dari masing-masing teori tersebut.

11
DAFTAR PUSTAKA

Bunjali, Bunbun. 2002. Kimia Inti. Bandung:ITB

Beiser, Arthur. 1987. Konsep Fisika Modern Edisi Keempat. Jakarta:Erlangga

Chang, Raymond. 2004. Kimia Dasar Jilid 1. Jakarta:Erlangga

Gautreu, Ronald. 2006. Fisika Modern Edisi Kedua. Jakarta:Erlangga

Oxtoby,W. David. 2001. Kimia Modern Edisi Keempat Jilid 1. Jakarta:Erlangga

Petrucci, Ralph. 1985. Kimia Dasar Prinsip dan Terapan Modern Edisi Keempat Jilid 1.
Jakarta:Erlangga

Syukri, S. 1999. Kimia Dasar 1. Bandung:ITB

12

Anda mungkin juga menyukai