Anda di halaman 1dari 6

Tumbuhan alam berkhasiat obat telah lama dikenal oleh masyarakat Indonesia bahkan

sejak ratusan tahun yang lalu. Pada masa lalu, ahli ilmu pengobatan yang dikenal dengan istilah
tabib membuat ramuan obat yang bahan bakunya berasal dari hutan. Diperkirakan hutan
Indonesia menyimpan potensi tumbuhan obat sebanyak 30.000 jenis, di antaranya 940 jenis telah
dinyatakan berkhasiat obat, dimana sekitar 78 % masih diperoleh melalui pengambilan langsung
dari hutan. Pengobatan tradisional awalnya dikenal dengan ramuan jamu-jamuan, hingga saat ini
jamu masih diyakini sebagai obat mujarab untuk mengobati berbagai penyakit bahkan telah
dikembangkan dalam industri modern. Pengetahuan mengenai tumbuhan obat memiliki
karakteristik berbedabeda pada suatu wilayah. Pengetahuan tersebut biasanya merupakan
warisan secara turun-temurun. Hanya sebagian kecil masyarakat yang mengetahui jenis-jenis
tumbuhan obat. masyarakat pedesaan khususnya yang bermukim di sekitar kawasan hutan
seringkali menggunakan tumbuhan alam untuk pengobatan (Nurrani, 2013).
Tumbuhan herbal adalah tumbuhan atau tanaman obat yang dapat dimanfaatkan untuk
pengobatan tradisional terhadap penyakit. Sejak zaman dahulu, tumbuhan herbal berkhasiat obat
sudah dimanfaatkan oleh masyarakat Jawa. Pengobatan tradisional terhadap penyakit tersebut
menggunakan ramuanramuan dengan bahan dasar dari tumbuhtumbuhan dan segala sesuatu yang
berada di alam. Sampai sekarang, hal itu banyak diminati oleh masyarakat karena biasanya
bahan-bahannya dapat ditemukan dengan mudah di lingkungan sekitar. Pengobatan tradisional
terhadap penyakit dengan tumbuhan herbal atau sering disebut fitoterapi atau pengobatan dengan
jamu merupakan pengobatan tradisional khas Jawa yang berasal dari nenek moyang. Sampai
sekarang, pengobatan tradisional terhadap penyakit dengan penggunaan obat tradisional yang
lebih dikenal dengan jamu terus dilestarikan oleh masyarakat modern. Pengobatan tradisional
pada awalnya merupakan tradisi turun- temurun yang disampaikan secara lisan dari satu generasi
ke generasi berikutnya. Seiring dengan dikenalnya tradisi tulis di Indonesia, maka pengobatan
tradisional yang awalnya merupakan oral tradition, akhirnya dituliskan. Sampai sekarang,
tulisan-tulisan kuna oleh nenek moyangbangsa Indonesia tersebut tersimpan di museum-museum
dan perpustakaanperpustakaan di Indonesia dan luar negeri. Tulisan tersebut dikenal dengan
sebutan naskah atau manuskrip.

Berkaitan dengan tujuan pembangunan kesehatan yang tertera di dalam GBHN dituliskan
demikian “meningkatkan kemampuan untuk hidup sehat dan mampu mengatasi masalah
kesehatan sederhana terutama melalui upaya pencegahan dan peningkatan upaya pemerataan
pelayanan kesehatan”. Hal itu dilakukan dengan maksud agar terjangkau oleh masyarakat sampai
ke pelosok pedesaan, maka upaya pengobatan tradisional merupakan suatu alternatif yang tepat
sebagai pendamping pengobatan modern. Undang-Undang Nomor 9 Tahun 1960 tentang Pokok-
Pokok Kesehatan pasal 2 ayat 4 yang berbunyi: Usaha-usaha pengobatan tradisional berdasarkan
ilmu atau cara lain daripada ilmu kedokteran diawasi oleh pemerintah agar tidak membahayakan
masyarakat. Selanjutnya, Undang-Undang Kesehatan Nomor 23 Tahun 1992 pasal 47 dinyatakan
bahwa pengobatan tradisional mencakup cara, obat, dan pengobatan atau perawatan dengan cara
lainnya dapat dipertanggungjawabkan. Dalam kehidupan dari zaman dahulu sampai sekarang
dikenal adanya cara pengobatan. Cara pengobatan yang telah dilakukan di kalangan masyarakat,
yakni cara pengobatan timur yang bersifat alternatif yang disebut pengobatan tradisional. Cara
pengobatan itu bertujuan un tuk meningkatkan sistem imun, menghambat pertumbuhan penyakit,
mengurangi keluhan pengguna, dan memperbaiki fungsi badan tubuh. pengobatan tradisional
diharapkan berkembang bersama pengobatan modern supaya dapat saling mendukung dalam
memberikan pelayanan kesehatan yang optimal pada masyarakat (Mulyani dkk., 2016).

Pada situasi pendemi virus corona seperti ini banyak dilakukan berbagai upaya
penanganan salah satunya unutk pencegahan agar mampu melawan covid-19 ini. Covid-19 yang
menyerang antibodi pasien menjadi latar belakang dalam upaya pencegahan dengan obat herbal
yang dapat dijumpai disekitar lingkungan hidup. Tanaman herbal yang dapat digunakan yaitu
tanaman yang mampu meningkatkan antibodi dan kekebalan tubuh sehingga lebih sulit untuk
terjangkit covid-19. Dimana sudah diketahui bahwa antibodi lah yang pertama kali diserang oleh
covid-19, jika antibodi lemah maka covid-19 akan menyerang sistem pernapasan yang
menjadikan sesak napas dan akhirnya meninggal dunia. Dari banyaknya tanaman herbal yang
sudah dikenal luas ada beberapa yang sering dijadikan oleh masyarakat Indonesia sebagai
peningkatan antibodi seperti yang dikutip dalam liputan6.com, tribunnews.com dan suara.com :

 Kunyit (curcuma longa), memiliki senyawa aktif utama kurkumin yang memiliki
aktivitas antiinflamasi, analgetik, dan imunomodulator. Selain itu kunyit juga
mengandung zat aktif yang khas yaitu curcuminoide dan ukanon jenis A, B, C, dan D
yang berfungsi merangsang daya tahan tubuh. Kunyit termasuk tanaman fitofarmaka.
Bagian yang digunakan untuk herbal adalah rimpangnya. Kandungan rimpang kunyit
adalah minyak asiri, kurkumin, dimetoksin kurkumin, arabinosa, fruktosa, glukosa, pati,
tanin, magnesium besi, kalsium, natrium, dan kalium. Berdasarkan kandungan tersebut
rimpang kunyit memiliki efek herbal atau khasiat untuk menjaga stamina,
hepatoprotektor, diuretik, antioksidan antiradang, immunomodulator, dan antikanker,
Juga, bersifat antiin lamasi, antihiperkolesterolmenia, antiproliferatif, dan antitumor.
Rimpang kunyit juga digunakan untuk menurunkan tekanan darah, obat malaria, obat
cacing, akit perut, memperbanyak ASI, stimulan, mengobati keseleo, memar, rematik,
meredakan batuk, dan antikejang.

 Pegagan (centela asiatica), merupakan tanaman tradisional yang mempunyai manfaast


sebagai imunomodulator pada penyakit yang membutuhkan pertahanan sistem imun
seluler maupun humoral. Kandungan senyawa glikosida triterpenoid dan asiaticoside
mempercepat perbaikan sel-sel kulit dan meningkatkan daya tahan tubuh non spesifik.

 Kayu manis, kaya akan antioksidan bahka menjadi salah satu rempah dengan kandungan
antioksidan tertinggi. Antioksidan ini bisa melindungi tubuh dari beberapa penyakit,
misalnya flu.

 Bawang putih (allivum sativum), mengadung allicin, sebuah kompenen kuat yang dapat
menghancurkan bakteri dan infeksi. keunggulannya ialah unutk menjaga kesehatan
dengan cara meregulasi hormon, meregulasi aliran darah, meningkatkan gairag bercinta,
dan banyak lainnya. Jika diperhatikan, bawang putih memiliki fungsi dalam peningkatan
kekebalan yang mengesankan. Bawang putih meiliki efek herbal, yakni efek antibakteri,
antifungi, antivirus, antitumor, dan antidiabetes. Selain itu, juga memiliki efek
antikolesterol dan antitrombotik. Umbi bawang putih berkhasiat meredakan tekanan
darah tinggi, nyeri kepala, maag, dan sebagai pelindung hati. Kandungan minyak asiri
dalam umbi bawang putih berhasiat sebagai antithepatotoksik, yakni antioksidan dan
antigen yang dapat digunakan sebagai pelindungi tubuh dari pengaruh buruk lingkungan.
Kandungan organosul ida dalam umbi bawang putih berhasiat membantu hati memproses
senyawa kimia beracun, termasuk senyawa kimia yang menyebabkan kanker. Kandungan
sulfur dalam bawang putih merupakan senyawa yang dapat meningkatkan dan
mempercepat ke-giatan membran mucus pada saluran pernapasan. Efek tersebut ikut
membantu melegakan hidung tersumbat dan mengeluarkan lendir. Kandungan phy
tochemical sebagai antivirus, yakni dapat membantu membunuh bakteri bakteri dan virus
penyebab penyakit.

 Echinacea, banyak sekali manfaat yang didapat dari bunga echinacea, umumnya
digunakan unutk pengobatan influenza, infeksi saluran kemih, pembengkakan kelenjar
getah bening, dan juga dapat mengatasi infeksi kulit, luka dan eksim. Berdasarkan
penelitina ilmiah, echinacea dapat meningkatkan kekebalan atau daya tahan tubuh karena
mampu menigkatkan kadar interfeeron, menstimulasi fagositosis unutk mendukung sel
darah putih dan limfosit melalui pelepasan tumor necrosis factor, interleukin-1, dan
interferon beta-2 hingga mampu menyerang organisme asing yang masuk dalam tubuh.
Aksi echinacea yang lebih spesifik yaitu denga cara meningkatkan jumlah dan aktivitas
sel imun termasuk sel antitumor, meningkatkan aktivitas sel T, menstimulasi
pertumbuhan jaringan baru untuk penyembuhan luka, mengurangi inflamasi pata artritis
(radang sendi), dan kulit yang terkena inflamasi.

 Sereh, mengandung beberapa jenis antioksidan, yang bisa membantu memberantas


radikal bebas dalam tubuh yang bisa menyebabkan penyakit. Antioksidan didalamnya
termasuk asam klorogenik, isoorientin dan sweartiajaponin.

 Temulawak (curcumaxanthorrhiza), mengandung kurkuminoid sama seperti kunyit.


Rimpang temulawak termasuk dalam itofarmaka. Artinya, keamanan konsumen akan
terjamin karena sudah teruji klinis Rimpang temulawak memiliki kandungan an
timikroba, antibakteri, agen antioksidan, karsinogen, antiproliferasi (penghambatan siklus
sel). Juga, terdapat kandungan antiplasmodial, yakni dapat menekan serangan malaria
Temulawak berkhasiat untuk menjaga kesegaran badan, mengobati gangguan pencernaan
dan manambah nafsu makan, mengobati diare, dan sebagainya.

 Jahe merah, mengandung kurkuminoid sama seperti kunyit, kandungan dalam ajhe
memiliki potensi terapeutik yang beragam seperti antibiotik, antiviral, antioksidan,
antikanker, dan untuk penanganan penyakit alzheimer. Mengkonsumsi jahe merah
mampu meredakan gejala terinfeksi virus corona, seperti batuk. Yang memiliki rasa
sensasi hangat pada tenggorokan dari kandungan flavonoid.
 Kencur, tanaman jenis rampang ini menjadi salah satu tanaman herbal yang mampu
meningkatkan sistem imunitas tubuh dari gangguan kesehatan. Kencur memilki sensasi
hangat ditenggorokan ketika dikonsumsi, rutin mengkonsumsinya mampu mengatasi
gejala terinfeksi virus corona, seperti flu, batuk dan sakit tenggorokan. Akan ada efek
stimulasi ketika mengkonsumsi olahan kencur pada sistem retikuloendotelial yang
merupakan jaringa pengikat retikular, juga mampu tingkatkan sel-sel spleen dan
peritoneal yang berperan penting dalam meningkatka sistem kekebalan tubuh.

 Daun kelor, tanaman yang dijuluki miracle tree oleh WHO memiliki kandungan asam
amino dan sifat antioksidan yang penting bagi tubuh, yang berfungsi memperbaiki segala
keurasakan pada jaringan akibat infeksi virus corona. Sifat antibakteri dalam daun kelor
mampu menghambat perkembangan mikroorganisme berbahaya bagi tubuh. Daun kelor
memilki kadar kalori rendah dan dimintai pecinta obat herbal.

Pengobatan dengan tanaman herbal harus dibarengi denga minum air putih dan pola
hidup sehat agar tetap terjaga dan terhindat dari virus corona. Air adalah bahan alami yang
mengandung mineral. Khasiat air tawar (air masak yang sudah dingan) adalah untuk mencairkan
ramuan jamu sehingga kandungan alami dalam jamu herbal tidak terlalu pekat atau ekstrak, Jika
campuran ramuan jamu dengan air yang sudah dipanaskan maka dapat bermanfaat untuk proses
detox alami bagi tubuh. Detox merupakan cara tepat untuk mengeluarkan racun yang ada di
dalam tubuh. Jadi, bahan pelengkap yang berupa cairan baik air tawar maupun air panas
bermanfaat sebagai pengobatan tradisional (Mulyani dkk., 2016).

Mulyani, H., Widyastuti, S. H., dan Ekowati, V. I. (2016). Tumbuhan Herbal Sebagai Jamu
Pengobatan Tradisional Terhadap Penyakit Dalam Serat Primbon Jampi Jawi
Jilid I. Jurnal Penelitian Humaniora. 21(2), 73-91.

Nurrani, L. (2013). Pemanfaatan Tradisional Tumbuhan Alam Berkhasiat Obat Oleh


Masyarakat Di Sekitar Cagar Alam Tangale. Info BPK Manado. 3(1), 1-22.
http://www.google.co.in/amp/s/m.tribunnews.com/amp/corona/2020/04/03/tanaman-herbal-
dapat-mencegah-virus-corona-covid-19-hasil-penelitian-itb-ugm-ipb-ui

http://m.liputan6.com/bola/read/4220364/konsumsi-4-tanaman-herbal-ini-untuk-perkuat-
imunitas-tubuh-hindari-virus-corona-covid-19

http://www.suara.com/health/2020/03/03/131303/cegah-virus-corona-covid-19-dengan-7-
herbal-ini

Anda mungkin juga menyukai