PEMBELAJARAN DI SEKOLAH
MAKALAH
Oleh :
22002156
Dosen Pengampu :
Puja-puji dan syukur kami panjatkan pada Allah SWT. Hanya kepada-Nya lah kami
memuji dan hanya kepada-Nya lah kami memohon pertolongan.
Penulis
ii
DAFTAR ISI
BAB I PENDAHULUAN........................................................................................... 1
A. Latar Belakang..................................................................................................... 1
B. Rumusan Masalah................................................................................................ 3
C. Tujuan Masalah.................................................................................................... 3
A. Kesimpulan ......................................................................................................... 9
B. Saran ................................................................................................................... 9
DAFTAR PUSTAKA
iii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Menurut Nadiem Makarim (2019), mengajar merupakan profesi yang mulia dan
menantang. Guru dalam sistem pendidikan nasional bertanggung jawab untuk menentukan
jalannya negara, tetapi diberi lebih banyak aturan daripada bantuan. Meskipun guru berhasrat
untuk membantu siswa dalam mengejar ketinggalan di kelas, tidak ada cukup waktu untuk
menyelidiki prosedur administrasi tanpa manfaat yang jelas. Meskipun guru berhasrat untuk
membantu siswa dalam mengejar ketinggalan di kelas, tidak ada cukup waktu untuk
menyelidiki prosedur administrasi tanpa manfaat yang jelas. Terlepas dari kenyataan bahwa
guru menyadari bahwa potensi siswa tidak dapat ditentukan oleh nilai ujian, mereka masih
termotivasi oleh angka-angka yang didorong oleh banyak pemangku kepentingan. Guru
merasa sangat frustasi karena di dunia nyata, keterampilan kolaborasi dan pemecahan masalah,
daripada keterampilan menghafal, menentukan keberhasilan anak.
1
pembelajaran sehingga siswa dapat memperoleh pengalaman langsung dan menemukan
sendiri konten yang dipelajarinya. Gagasan belajar melalui bahasa yang efektif juga
ditekankan dengan tema pembelajaran. Peran bahasa dalam pendidikan Indonesia sangat
penting dan terkait.Hal ini menyiratkan bahwa suatu bahasa, khususnya bahasa Indonesia,
harus digunakan sebagai bahasa pengajaran dalam proses pembelajaran dimanapun ada
lembaga pendidikan. Siswa dan guru dapat terlibat saat belajar bahasa Indonesia. Belajar
bahasa berusaha meningkatkan kemampuan seseorang untuk berkomunikasi baik secara lisan
maupun tulisan. Berbicara, mendengarkan, membaca, dan menulis adalah contoh kemampuan
bahasa. Memahami kosakata adalah salah satu faktor yang menentukan kemampuan membaca
seseorang.
Pembelajaran mata pelajaran terpisah semakin didominasi oleh guru (Ananda &
Fadhilaturrahmi, 2018). Tanpa menggunakan materi pembelajaran yang menarik dan beragam,
penggunaan buku dan papan tulis oleh guru untuk memfasilitasi pembelajaran menjadi lebih
monoton. Guru akan menjelaskan lebih banyak saat murid belajar, yang akan mempersulit
mereka untuk memahami hal-hal yang telah dijelaskan. Selain itu, siswa akan terlibat dalam
kegiatan yang tidak berhubungan dengan pembelajaran, seperti mengganggu teman sekelas,
mengobrol, dan bermain di kelas (Abdullah, 2017). Berbagai faktor, seperti guru yang benar-
benar memahami hakikat, sifat, dan karakteristik siswa, metode pembelajaran yang berpusat
pada kegiatan siswa, fasilitas belajar siswa yang memadai, dan ketersediaan berbagai sumber
belajar, mempengaruhi seberapa efektif, menyenangkan, menarik, dan bermakna proses
pembelajaran bagi siswa. Dan media yang menarik dan mendorong siswa untuk belajar, dan
lain-lain. Secara khusus keberadaan sumber belajar akan mendukung terciptanya kondisi
belajar siswa yang menarik dan menyenangkan. Jika dulu guru menyampaikan materi
menggunakan papan tulis secara tatap muka dengan siswa, sekarang ada yang namanya media
pembelajaran. Proses penyampaian bahan ajar dilakukan dengan menggunakan media yang
disesuaikan dengan bahan ajar. Keberadaan media pembelajaran sebagai salah satu sumber
belajar membawa perubahan dalam proses pembelajaran.
Gagasan belajar mandiri diakhiri dengan proposal untuk mendesain ulang sistem
pendidikan federal.
2
Sistem pendidikan harus disesuaikan untuk mengakomodasi perubahan dan kemajuan negara
serta menghasilkan warga negara yang dapat berubah seiring perkembangan zaman. Dapat
dikatakan bahwa membebaskan pendidikan atau kembali ke tujuan pendidikan yang
sebenarnya, yaitu untuk memanusiakan manusia . Dalam konsep belajar mandiri, guru dan
siswa merupakan subjek dalam sistem pembelajaran. Artinya guru tidak dijadikan sebagai
sumber kebenaran oleh siswa, tetapi guru dan siswa berkolaborasi dalam mengarahkan dan
mencari kebenaran. Artinya kedudukan guru di dalam kelas bukanlah menanamkan atau
membakukan kebenaran menurut guru, melainkan menggali kebenaran, daya nalar dan
pandangan kritis siswa terhadap dunia dan fenomena. Peluang perkembangan internet dan
teknologi menjadi momentum untuk kemandirian belajar. Karena bisa meretas sistem
pendidikan yang kaku atau tidak membebaskan. Termasuk membenahi beban kerja guru dan
sekolah yang terlalu berkutat pada urusan administrasi. Oleh karena itu kebebasan berinovasi,
belajar mandiri, dan berkreasi dapat dilakukan oleh satuan pendidikan, guru dan siswa.
B. Rumusan Masalah
1. Apa itu merdeka belajar ?
2. Apa tujuan utama dari pembelajaran merdeka?
3. Dengan cara apa belajar mandiri dapat menjadi semacam inovasi?
C. Tujuan Masalah
1. Untuk mengetahui apa itu merdeka belajar
2. Untuk mengetahui tujuan merdeka belajar
3. Untuk mengetahui merdeka belajar menjadi pembelajaran yang inovatif
BAB II
3
LANDASAN TEORI
Perbedaan kualitas pembelajaran yang tinggi antar wilayah dan antar tingkat sosial
ekonomi merupakan ciri lain dari krisis pembelajaran.Tentu saja, memodifikasi kurikulum
saja tidak akan cukup untuk membantu sistem pendidikan pulih dari krisis pembelajaran.
Beragam inisiatif juga diperlukan untuk meningkatkan kapasitas pendidik dan pengelola
sekolah, mendukung pemerintah daerah, mengatur sistem evaluasi, dan menyediakan
pendanaan dan infrastruktur yang lebih adil. Namun, kurikulum juga memainkan peran
penting. Informasi yang diajarkan oleh guru dan cara pengajarannya sangat dipengaruhi oleh
kurikulum. Akibatnya, kurikulum yang dirancang dengan baik akan memotivasi dan
membantu guru dalam meningkatkan pengajaran mereka sendiri.
4
Pembukaan UUD 1945 yang berbicara tentang mencerdaskan negeri sejalan dengan
pandangan Ki Hajar Dewantara tentang hak untuk belajar. Bukannya mencerdaskan individu,
mencerdaskan bangsa berarti menyesuaikan sistem pendidikan dengan gaya hidup dan
kebutuhan masyarakat Indonesia.Pemikiran Ki Hadjar Dewantara dapat dikatakan bersifat
mandiri. Pendidikan trisentris merupakan salah satu aspek dari filosofi Ki Hajar Dewantara
yang perlu ditekankan. Keluarga, perguruan tinggi, dan masyarakat adalah tiga bidang
pendidikan trikonsentris yang berbeda namun saling berhubungan. Berdasarkan hasil
pemikirannya, Ki Hajar Dewantara berperan penting dalam perluasan pendidikan dan upaya
mengamankan kemerdekaan Indonesia.
BAB III
PEMBAHASAN
5
A. Pengertian Merdeka Belajar
Merdeka Belajar dapat didefinisikan sebagai memberi siswa lebih banyak ruang dan
kesempatan untuk belajar dengan nyaman, tenang, dan bebas tanpa tekanan, sementara juga
mempertimbangkan bakat unik yang melekat pada setiap siswa.m Melalui program ini,
pemerintah berharap dapat memastikan angka partisipasi yang tinggi di semua jenjang
pendidikan, hasil belajar yang unggul, dan kualitas pendidikan yang merata baik secara
geografi maupun posisi sosial ekonomi bagi seluruh warga negara Indonesia. Guru, pedagogi,
kurikulum, dan sistem penilaian hanyalah beberapa bidang di mana kebijakan Kebebasan
Belajar akan mengalami transformasi.
6
Tentu saja, penyelidikan dan evaluasi menyeluruh terhadap pelaksanaan kurikulum
sebelumnya diperlukan ketika mengembangkan kurikulum baru. Berikut ini adalah beberapa
keleihan dan kekurangan dari Kurikulum Merdeka:
Kelebihannya
a. Kekurangannya
1. Kedewasaan yang tidak mencukupi dalam persiapan
Mengingat Mendikbud baru saja meresmikan dan meluncurkan Kurikulum
Merdeka. Tentu saja, penyelidikan dan penilaian yang lebih menyeluruh diperlukan
untuk memastikan bahwa penerapannya dapat diterima dan efektif.
7
BAB IV
8
PENUTUP
A. Kesimpulan
B. Saran
DAFTAR PUSTAKA
9
https://www.researchgate.net/publication/343086621_PEMBANGUNAN_PENDIDIKAN_M
ERDEKA_BELAJAR_TELAAH_METODE_PEMBELAJARAN
https://ejournal.mandalanursa.org/index.php/JIME/article/view/1121
https://unimuda.e-journal.id/jurnalpendidikan/article/view/2350/1071
https://www.kelaspintar.id/blog/inspirasi/memahami-konsep-kurikulum-merdeka-belajar-
17392/amp/
10