Anda di halaman 1dari 5

MODUL 4

Perkembangan kemampuan intelektual berkaitan


Perkembangan fisik telah lengkap dan mencapai
erat dengan kesempatan dan kegiatan belajar
puncaknya pada masa adolesen. Perkembangan
yang diikuti pada masa dewasa.
fungsi aspek-aspek fisik terus berjalan sesuai
Schaine mengemkakan bahwa perkembangan
dengan jenis pekerjaan, Pendidikan dan Latihan Tahapan tertinggi perkembangan moral kognitif
kognitif merupakan transisi dari “apa yang ingin
yang diikuti serta hobi-hobi aktivitas fisik yang menurut Kohlberg, yaitu pertimbangan nilai atas
saya ketahui” yang merupakan penguasaan
diminati. dasar hukum dan peraturan tidak tertulis dan
keterampilan berpikir pada masa anak dan
atas dasar kata hati, telah dapat dicapai pada
remaja. Terdapat lima tahap transisi yang
akhir masa adolesen atau awal masa dewasa
dikemukakan oleh Schaine:
muda.
1. Tahap pemerolehan (Aquisitive), berlangsung
Tahap-tahap perkembangan moral pada Wanita
pada masa anak dan remaja.
dewasa menurut Giligan:
2. Tahap penguasaan (Achieving) berlangsung
• Tahap 1, orientasi terhadap keberadaan
pada usia 20-an sampai awal 30-an.
diri
3. Tahap Tanggung jawab (Responsible)
• Tahap 2, kebaikan sebagai pengorbanan diri
berlangsung pada usia akhir 30an sampai akhir
• Tahap 3, moralitas tidak berbuat
60an.
kekerasan.
4. Tahap eksekutif (Executive) berlangsung
pada usia 30an atau 40an awal.
5. Tahap reintegrasi (Reintegrative)
verlangsung pada usia 60 tahun ke atas.
Kekuatan fisik yang prima dapat mengatasi atau
Kemampuan motoric mempunyai hubungan yang positif
memecahkan persoalan-persoalan yang timbul pada masa
dengan kondisi fisik yang kuat dan Kesehatan yang baik. Kemampuan mental yang diperlukan untuk menyesuaikan
orang dewasa. Ada 7 kebiasaan hidup sehat yang perlu
Kondisi fisik yang kuat dan Kesehatan yang baik diri pada situasi-situasi baru adalah mengingat Kembali
dilakukan oleh orang dewasa untuk memelihara kekuatan
memungkinkan orang dewasa melatih keterampilan- hal-hal yang dulu pernah dipelajari, penalaran analogis
fisik, yaitu: 1) sarapan pagi, 2) makan secara teratur, 3)
keterampilan secara lebih baik. dan berpikir kreatif.
makan secukupnya, 4) tidak merokok, 5) tidak meminum
alcohol, 6) olahraga secukupnya, 7) tidur secara teratur.

Faktor lingkungan perkembangan orang dewasa sangat


Motivasi untuk berkembang memiliki peranan yang strategis berpengaruh terhadap perkembangan orang dewasa. Orang
dalam perkembangan orang dewasa. Individu yang merasa dewasa yang berinteraksi dengan orang dewasa lainnya
perlu dan butuh untuk menguasai tugas-tugas perkembangan memounyai model peran untuk diteladani. Karena berinteraksi
orang dewasa cenderung mengarahkan perilakunya kea rah dengan orang dewasa lainnya mereka memperoleh motivasi
terkuasainya tugas-tugas perkembangan orang dewasa. untuk mencontoh perilaku sesuai dengan ketentuan-ketentuan
yang dianut oleh masyarakat orang dewasa
1. Minat Pribadi Kepribadian orang dewasa mengacu pada Kecakapan orang dewasa yang satu dengan orang
a. Penampilan dewasa lainnya berbeda. Orang dewasa yang
kualitas total perilaku orang dewasa yang
b. Pakaian dan perhiasan tamoak dapat bertindak secara cepat, tepat, dan
tampak dalam melakukan penyesuaian dirinya
c. Uang dengan mudah.
d. Agama
terhadap lingkungan secara unik. Ciri-ciri
Kecakapan sering disebut juga abilitas yang
2. Minat Rekreasi kepribadian orang dewasa yang tampak dalam
dibedakan menjadi dua kategori sebagai berikut:
a. Kesehatan interaksi dengan lingkungannya, antara lain: 1. Kecakapan nyata, yang mengacu pada aspek
b. Waktu 1. Karakter yang mengacu pada konsekuen kecakapn yang segera dapat disemonstrasikan
c. Status perkawinan tidaknya dalam melakukan aturan etika dan diuji sekarang juga. Kecakapan nyata ini
d. Status sosial ekonomi perilaku. merupakan hasil usaha atau belajar dengan
e. Jenis kelamin cara, bahan dan dalam hal tertentu yang telah
2. Tempramen
f. Penerimaan sosial dijalaninya.
3. Sikap
3. Minat Sosial 2. Kecakapan potensial, yang mengacu pada aspek
a. Mobilitas sosial
4. Stabilitas emosional
kecakapan yang masih terkandung dalam diri
b. Status sosial ekonomi 5. Tanggung jawab
yang bersangkutan yang siperoleh secara
c. Lamanya tinggal dalam suatu kelompok 6. Sosiabilitas herediter (pembawaan kelahirannya), yang
masyarakat dapat berupa abilitas dasar umum.
d. Kelas sosial
e. Lingkungan
f. Jenis kelamin
g. Umur kematangan sosial
h. Urutan kelahiran
i. Keanggotaan dari tempat ibadah
1. Kebutuhan Biologis
1. Kebutuhan untuk melakukan aktivitas
2. Kebutuhan Rasa Aman
2. Kebutuhan untuk menyenangkan orang lain
3. Kebutuhan Sosial
3. Kebutuhan untuk mencapai hasil
4. Kebutuhan akan Harga Diri
4. Kebutuhan untuk mengatasi kesulitan
5. Kebutuhan untuk berbuat yang terbaik

1. Kebutuhan berprestasi
2. Kebutuhan rasa hormat 10. Kebutuhan merendah
3. Kebutuhan keteraturan 11. Kebutuhan memberi bantuan
4. Kebutuhan memperlihatkan diri 12. Kebutuhan perubahan
5. Kebutuhan otonomi 13. Kebutuhan ketekunan
6. Kebutuhan afiliasi 14. Kebutuhan heteroseksualitas
7. Kebutuhan intrasepsi 15. Kebutuhan agresi
8. Kebutuhan berlindung
9. Kebutuhan dominan

Anda mungkin juga menyukai