Anda di halaman 1dari 2

FILSAFAT PENDIDIKAN EKSISTENSIALISME

Diajukan untuk memenuhi sebagian dari Tugas Mata Kuliah Pengembangan Model dan Media Pembelajaran Geografi

Oleh : M. ISA RAMADHAN (1200934) NENENG FENTI FATIMAH (1201487)

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GEOGRAFI SEKOLAH PASCA SARJANA UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA 2013

FILSAFAT PENDIDIKAN EKSISTENSIALISME Eksistensialisme merupakan filsafat yang secara khusus mendeskripsikan eksistensi dan pengalaman manusia dengan metedologi fenomenologi, atau cara manusia berada.Pengetahuan berdasarkan eksistensialisme adalah suatu bentuk pemahaman tentang realitas keberadaan manusia, dan nilai. Pengetahuan manusia tergantung pada pemahamannya tentang realitas. Pengetahuan menurut filsafat pendidikan eksistensialisme diperoleh berdasarkan pada pemahaman sebuah realitas, pengalaman individu itu sendiri, keterampilan intelektual dan dengan cara berpikir reflektif. Menurut filsafat pendidikan eksistensialisme,kebenaran adalah pengalaman subyektif tentang hidup. Maksudnya adalah pengalaman yang diperoleh berasal dari tanggung jawab atas keinginannya yang bebas tanpa memikirkan secara mendalam mana yang benar dan mana yang tidak benar. Sebenarnya, bukannya tidak mengetahui mana yang benar dan mana yang tidak benar, tetapi kebenaran itu bersifat relative, karenanya masing-masing individu bebas menentukan sesuatu yang menurutnya benar. Implikasinya terhadap proses belajar yaitu pengetahuan tidak dilimpahkan, melainkan ditawarkan. Untuk menjadikan hubungan antara guru dengan siswa sebagai suatu dialog, maka pengetahuan yang akan diberikan kepada siswa harus menjadi bagian dari pengalaman pribadi guru itu sendiri, sehingga guru akan berjumpa dengan siswa sebagai pertemuan antara pribadi dengan pribadi. Pengetahuan yang ditawarkan guru tidak merupakan suatu yang diberikan kepada siswa yang tidak dikuasainya, melainkan merupakan suatu aspek yang telah menjadi miliknya sendiri. Implikasinya terhadap proses pembelajaran menurut teori eksistensialisme adalah : (1) tujuan pendidikan menurut eksistensialisme adalah untuk mendorong setiap individu agar mampu mengembangkan semua potensinya untuk pemenuhan diri dan memberikan bekal pengalaman yang luas dalam semua bentuk kehidupan, (2) kurikulum yang ideal menurut filsafat eksistensialisme adalah kurikulum yang memberi siswa kebebasan individual secara luas untuk mengajukan pertanyaanpertanyaan, melaksanakan pencarian, dan menarik kesimpulan, (3) status siswa menurut eksistensialisme akan menjadikan individu tersebut menjadi makhluk rasional dengan pilihan bebas dan tanggung jawab atas pilihannya, (4) metode yang dipakai menurut filsafat eksistensialisme menggunakan metode diskusi atau metode apapun yang merujuk kepada pencapaian kebahagiaan dan karakter yang baik. Implikasinya terhadap peran media pembelajaran menurut eksistensialisme yaitu guru mampu membimbing dan mengarahkan siswa dengan seksama sehingga siswa mampu berpikir reflektif melalui pertanyaan-pertanyaan, guru hadir dalam kelas dengan wawasan yang luas agar betul-betul menghasilkan diskusi tentang mata pelajaran, guru dapat menyatakan tentang ide-ide yang dimiliki siswa dan mengajukan ide-ide lain kemudian membimbing siswa untuk memilih alternatif-alternatif, sehingga siswa akan melihat bahwa kebenaran tidak terjadi pada manusia melainkan dipilih oleh manusia.

Anda mungkin juga menyukai