Anda di halaman 1dari 3

Teori psikoanalisis adalah merupakan teori yang mengkaji tentang hakikat dan

perkembangan bentuk kepribadian yang dimiliki oleh manusia. Unsur utama dalam teori ini

adalah motivasi, emosi dan aspek kepribadian lainnya. Dasar teori psikoanalisis mengasumsikan bahwa
kepribadian akan mulai berkembang saat terjadi konflik- konflik dari aspek- aspek psikologis itu sendiri.
Gejala tersebut biasanya terjadi pada anak- anak atau usia dini. Maka dari Hal inilah kita dapat
mengimplementasikan teori psikoanalisis pada anak usia dini melalui Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD)
dan menginjak usia anak-anak di Sekolah Dasar (SD).

 Implikasi Psikoanalisis Di lembaga PAUD

Teori psikoanalisis memiliki banyak elemen yang dapat digunakan pada pembelajaran di lembaga
Pendidikan anak usia dini (PAUD), terutama dalam cara memahami perilaku anak dan mengatur
emosinya, sebab pada teori Psikoanalisis,pada usia dini merupakan masa paling penting seorang anak
mempelajari pengendalian emosinya. Implikasi teori psikoanalisis di lembaga PAUD yang dapat dlakukan
yakni:

Memberikan perhatian terhadap emosional anak

Teori psikoanalisis menenkankan bahwa anak-anak memiliki kebutuhan emosional yang penting yang
harus dipenuhi untuk mendukung perkembangan yang sehat. Hal ini membuat pendidik di PAUD perlu
untuk menciptakan lingkungan yang aman dan mendukung untuk anak-anak, serta mengembangkan
hubungan yang positif dengan setiap anak untuk membantu mereka merasa nyaman dan terhubung
dengan lingkungan belajar. Salah satu contoh penerapan yang dapat dilakukan seorang pendidik yakni
tidak membeda-bedakan atau memberi keunggulan pada seorang anak saja di PAUD, tetapi bersikap adil
sehingga tidak ada seorang anak yang mengalami emosi rendah diri ataupun menjadi tidak percaya diri
yang dapat berdampak hingga dirinya dewasa

Memberikan pengenalan Pertumbuhan ego

Dalam Teori Psikoanalisis juga mengajarkan kalau anak-anak mengalami pertumbuhan ego yang berbeda
di setiap tahap perkembangan. Pertumbuhan ego melibatkan kemampuan anak untuk mengendalikan
emosinya dan mengembangkan keterampilan sosial yang sangat penting bagi si anak. Dalam konteks
PAUD, pemahaman tentang pertumbuhan ego dapat membantu pendidik dalam merencanakan aktivitas
dan lingkungan belajar yang membantu anak-anak mengembangkan keterampilan sosial dan emosional
mereka. Salah satu penerapan yang seorang guru PAUD dapat berikan yakni jika anak membuat
kesalahan dengan temannya, maka guru bisa mendamaikan dengan cara tidak berpihak pada siapapun
sehingga memberikan pemahaman pada mereka mengenai pertumbuhan ego bahwa semua masalah
dapat diselesaikan tanpa melibatkan ego yang tinggi.
Mengembangkan keterampilan sosial dan emosional lewat bermain

Melalui teori Psikoanalisis kita dapat mengetahui bahwa bermain merupakan salah satu cara penting
bagi anak-anak usia dini untuk memahami dunia di sekitar mereka dan mengembangkan keterampilan
sosial dan emosional. Dalam konteks PAUD, pendidik dapat memberikan pengalaman melalui teknik
bermain untuk membantu anak-anak mengekspresikan perasaan mereka. Misalnya, Permainan origami
untuk membentuk kreativitas anak, lalu permainan peran atau cerita bergambar dapat membantu anak-
anak memahami konflik atau kekhawatiran yang mungkin mereka hadapi dalam kehidupan mereka. Cara
lain pemgembangan Sosial dan emosional anak melalui kesempatan untuk bermain dan berinteraksi satu
sama lain dalam kelompok. Hal ini dapat membantu anak-anak belajar tentang keterampilan sosial dan
emosional seperti kerjasama, memahami perasaan orang lain yakni teman sebayanya.

 Implikasi Teori Psikoanalisis di lembaga Sekolah Dasar (SD)

Masa Sekolah Dasar merupakan lanjutan perkembangan seorang anak serta peralihannya dari masa
kanak-kanak menuju remaja. Masa ini juga menjadi penentu bagi perkembangan seorang anak hingga ia
dewasa. Teori Psikonalasis yang membahas mengenai perkembangan manusia juga memiliki
implementasi dalam lembaga Sekolah Dasar,Yakni:

Membantu anak mengendalikan emosinya

Pada masa sekolah Dasar,anak anak sudah tau mengenai emosi dan bagaimana mereka
mengekspresikannya,namun seorang anak masih belum mampu mengendalikan emosinya dengan baik.
Seorang Pendidik (Guru) dapat memperhatikan emosional anak dengan membangun hubungan yang
positif dan hangat dengan mereka. Pendidilk bisa meluangkan waktu untuk mendengarkan anak-anak
ketika mereka berbicara tentang perasaan mereka ataupun membuat kegiatan seperti bercerita lewat
tulisan dan memberikan dukungan emosional kepada anak ketika diperlukan. Cara ini juga membuat
seorang anak memahami dan dapat mengadalkan orang dewasa,salah satunya adalah Guru.

Memberikan pengalaman belajar yang menarik dan bermakna

Saat Sekolah Dasar seorang guru dapat memberikan pengalaman belajar yang menarik dan bermakna
dengan merancang aktivitas yang sesuai dengan tahap perkembangan anak-anak. Misalnya, Pada siswa
SD kelas 1 guru dapat menggunakan permainan dan cerita untuk mengajarkan konsep matematika dan
bahasa, yang dapat membantu anak-anak belajar dengan cara yang menyenangkan dan menarik. Dengan
cara tersebut,anak tidak akan merasa di tahapan dasar dirinya bersekolah,bahwa sekolah adalah
kegiatan membosankan.
Ardiansyah, A., Sarinah, S., Susilawati, S., & Juanda, J. (2022). Kajian Psikoanalisis Sigmund Freud. Jurnal
Kependidikan, 7(1), 25-31.
Syawal, H., & Helaluddin, H. (2018). Psikoanalisis Sigmund Freud Dan Implikasinya Dalam
Pendidikan. Retrieved from Research Gate website: https://www. researchgate.
net/publication/323535054_Psikoanalisis_Sigmund_Freu d_dan_Implikasinya_dalam_Pendidikan.

Oktaria, R. (2013). Implementasi Pendekatan Pembelajaran dalam Pendidikan Anak Usia Dini. Nizham
Journal of Islamic Studies, 1(2), 174-184.

Latifah, U. (2017). Aspek perkembangan pada anak Sekolah Dasar: Masalah dan perkembangannya.
Academica: Journal of Multidisciplinary Studies, 1(2), 185-196.

Anda mungkin juga menyukai