Anda di halaman 1dari 12

Etika Moral

TANGGUNG JAWAB SOSIAL MANUSIA DISUSUN:

KELOMPOK (X) : AYU MADE STEFRI MAEMUNA SRI MUTIAHARTI AM

KELAS SEMESTER FAKULTAS

: BIOLOGI A : (SATU) : MIPA

UNIVERSITAS COKROAMINOTO PALOPO TAHUN AJARAN 2011/2

Bab I Pendahuluan Tanggung jawab Manusia terhadap dirinya


Memelihara Kesucian diri baik jasmani maupun rohania . perihal memelihara kesucian diri dari segi rohania telah telah diutaraikan dalam uraian yang lalu. Adapun memelihara kesucian dari jasmaniah adalah tetap bersih dan jauh dari najis. Kitabng kebersihan roh-kitab fikih islam pada umumnya membahas masalah ini dalam bahagiaan yang disebut Kitabut-Tharah yang menarangkhan tata cara pembersihan diri dari pelbagi najis dan hadas yang menjadi kewajiban dan persyaratan sahnya shlat Memelihara kerapian diri ; Disamping kebersihan rohani dan jasmani, perlu diperhatikan faktor kerapian sebagai manisfestasi adanya disiplin pribadi dan keharmonisan pribadi. Membina disiplin pribadianggung jawab terhadap ; Salah satu kbutuhkan kewajiban terhadap diri sendiri adalah menempa diri sendiri, melatih diri sendiri untuk membina disiplin pribadi. Yang dibutuhkan sebagai sikap dan kewajiban yang terpuji yang menyertai kesabaran, ketekunan, dan lain2 sikap bagi pembinaan pribadi. Demikianlah antara lain Tanggung jawab sosial Manusia yang dibebankan kepada diri kita sendiri sesuai dengan fitrah. Jika kita tidak penuhi hak dan kewajiban kita tersebut kita akan proleh sanksi lupa penderitaan dan kesulitan.

KATA PENGANTAR
Puji dan syukur kita panjatkan kehadirat tuhan yang maha esa ,oleh karene limpahan rahmatnyalah sehingga makalah ini dapat terselesaikan. Adapun tujuan dari makala ini yaitu untuk mengetahui bahwa manusia selain sebegai makhluk individu ,juga berperan sebagai makhluk sosial yang saling berintegrasi satu dengan yang lain, serta memiliki tanggung jawab terhadap langkungan dan sesamanya. Selain,kami mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah ikut berpartisipasi dalam pembuatan makala ini,baik dari segi materi dan tenaga.Kami sadar dan menyadari bahwa makalah ini sangat jauh dari kesempurnaan ,karena : tak ada gading yang retak ,maka dari itu kritik dan saran yang bersifat membangun sangat penulis harapkan dari pembaca. Semoga makala ini bermanfaat bagi pembacanya.

Palopo, oktober 2011

Daftar Isi
Bab.I Pendahuluan . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .(i) Kata Pengantar . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .(ii) Daftar isi . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .(iii) Bab.II Pembahasan( Isi) . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . (1) A. B. C. D. E. Latar Belakang . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . (2) Beberapa Ilustrasi . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . (3 ) Unsur-unsur Tanggung jawab . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . ..(5) Kesadaran Hanya Dimiliki Oleh Manusia . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . (7) Kesimpulan Yang dapat Ditarik dari Uraian ini . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .(10)

Bab. III Penutup A . Saran. . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .(11) B . Daftrar Pustaka . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .(12)

BAB II Pembahasan (Isi) A.PENGERTIAN TANGGUNG JAWAB

Dalam pengertian kamus, tanggung jawab itu diterjemakan dengan kata: Reponsibilyti =having the charagter of a free moral agent; capable of determing one` own acts; capable of deterred by consedaration own acts . Definisi ini memberian pengertian yang dititik beratkan pada: a. Harus ada kesanggupan untuk menetapkan sikap terhadap sesuatu perbuatan. b. Harus ada kesangguapan untuk memikul resiko dari sesuatu perbuatan. Dalam kata: having the charagter itu ditunntut sebagai suatu keharusan, akan adanya suatu pertangg ungan moral /karakter. Dalam filsafat hidup,nilai dari tanggung jawab itu dijadikan sebagai sala satu kriteria dari kepribadian (personality) seseorang. Praktek dari kehidupan ini sendiri sudah menunjukan bahwa tidak sedikit jumlah orang yang diserahi tugas sebagai pemimpin : apkah itu sebagai kepala rumah tangga ,pimpinan kantor, kepala pada suatu perusahaan kepla sekola dan sebagainya yang dinilai sebagai Orang-Orang yang tidak tahu bertanggung jawab

Apakah pengertian tanggung jawab itu ? Penjelasannya sebagai berikut;


Pada contoh pertama Pengertian tanggung jawab itu masih semu. Nada dari kalimat itu menggambarkan adanya suatu kekerasan .Apa yang dapat dipertanggung jawabkan pada suatu tindak kekerasan? Jawabnya , terdapat beberapa kemungkinan Bila yang direbut barangnya itu melawan,persoalan selanjujutnya serahkan kepada siapa yang menyuruh.Tetapi juga dapat berarti :

Pada contoh kedua : Dilakukan oleh pemuda pemudi nakal yang tidak bertanggung jawab : Pengertian tidak bertanggung jawab disini dapat diartikan : bahwa pemuda-pemudi itu Tetapi juga dapat diartikan.

Pada contoh ketiga

Meninggalkan pekerjaan tegasnya meninggalkan tugas,dikatakan tidak bertanggung jawab.

Dari keempat contoh tersebut diatas, dapat kita lihat, bahwa pengertian tanggung jawab itu menuntun adanya : keberanian,sikap menanggung atau memikul resiko terhadap pekerjaan.

2.Beberapa ilustrasi
1. Sebidang kebun yang baru saja ditanami, tiba-tiba dilanda oleh sekawan kerbau. Tanaman habis dimakan terpijak, pagar patah terbongkar, semua porak poranda. Siapa yang bertanggung jawab,? Jawabnya si pengembala , sedikitnya yang punya kerbau. Bagaimana dengan kerbau-kerbau tadi? Mustahil dapat dimintai tanggung jawab .Dan jawaban ini kita sepakati bersama .

2. Sekelompok anank-anak sedang bermain mercon. Karena hati-hati akibatnya beberapa terbakar. - Siapa yang mau bertanggung jawab? - Jawabnya : Orang tua si anak. - Bagaimana dengan anak-anak itu sendiri? Tidak bisa .paling-paling mereka dimarahi, atau dijewer kupingnya, Sekedar contoh diatas ,jelas bahwa masih saja terdapat golongan orang yang tidak dapat dimintai pertanggung jawaban itu sendiri . Pertama golongan kerbau (hewan) Kedua golongan anak-anak.

Apa artinya itu , dari segala filsafat ? Artinya ialah : Barang siapa (jadi siapa saja ) , yang tidak berani bertanggung jawab atas perbuatanya, atau segala sesuatu yang termasuk tugas tanggung jawabnya , maka nilai pribadinya dipersilahkan memilih sala satu dari golongan tersebut.

3. Unsur-unsur Tanggung jawab


Dari segi filsafat , suatu tanggung jawab sedikitnya didukung oleh 3 unsur : 1. Kesadaran, 2. Kecintaan/kesukaan,

3. Keberanian.

1. Kesadaran
Sadar berisi pengertian : tahu, kenal, mengerti dapat memperhitungkan arti, guna sampai kepada akibat dari sesuatu perbuatan atau pekerjaan yang di hadapi, seseorang dapat dimintai tanggung jawab,bila ia sadar tentang apa yang diperbuatnya. Dengan dasra pengertian ini kiranya dapat dimengerti, Apa kedua golongan pelaku tersebut tadi,adalah tidak wajar bila dimintai atau dituntut supaya bertanggung jawab. Sebab baik kepada si bocah, si kerbau .kesemua mereka ini bertindak tanpa adnya kesadaran, artinya mereka sama sekali tidak mengerti, akan guna dari perbuatanya.

2. Kecintaan = love, affection


Cinta, suka, menimbulkan rasa kepatuhan, kerelaan dan kesediaan berkorban. Cinta pada tanah air = menyebabkan prjurit prajurit kita rela menyambung nyawa untuk mempertahankan tanah air tercinta ini. Sadar akan tanggung jawablah,menyebabkan mereka patuh berdiri di bawah terik matahari atau hujan lebat untuk mengawal, di lihat ataupun tidak di kesadaran itu? Dengan sendirinya tak ada pula rasa cinta, tak ada kesukaan kerelaan untuk berkorban.

3. Keberanian = courage bravery


Berani berbuat, berani bertanggung jawab.Berani disini,didorong oleh rasa keikhlasan, tidak bersikap ragu-ragu dan takut terhadap segala macam rintangan yang timbul kemudian sebagai koensekonsi dari tindak perbuatan. Karena adanya tanggung jawab itulah, maka seseorang yang berani , juga memerlukan adanya pertimbanganpertimbangan, perhitungan dan kewaspadaan sebelum bertindak, jadi tidak sembrono atau membabi buta.

4. Kesadaran Hanya Dimiliki Manusia

Dalam ajaran filsafat dan psikologi dinyatakan, bahwa dari sekian banyak perbedaan sifat kesadaran itu, manusia memiliki kesadaran atas apa yang diperbuatnya, tetapi binatang tidak memiliki .

Sebab itu dapat dikatakan, bahwa ketika menemui seekor kuda misalnya yang sudah tiba-tiba menyadari dirinya ,bahwa selama ini tidak berpakaian, menyebabkan ia harus lari bertunggang-langgan untuk menyembunyikan aibnya, yakinlah anda, bahwa yang anda lihat itu bukanlah binatang kuda lagi, tetapi sebenarnya manusia. Sebabnya? Hanya manusi yang memiliki kesadaran, binatang tidak. Jangan lupa, binatng tidak dapat dimintai tanggung jawa atas apa yang diperbuatnya . Apa yang dibicarakan ini dapat digambarkan sebagai berikut : (Gambar 1)

A.

Gambar 1 gambar 2 Sumber dari aktivitas kejiwaan , letaknya itu dalam jiwa/ psyche inilah yang seluruhnya :rasa,karsa,pikir,kesadaran,semangat,sentimen,dan sebagainya.

B. setiap unsur kejiwaan itu,menurut analisis filsafat,selalu terbagi atas 2 corak atau level,yang sifatnya yang saling bersaing,saling mendominasi/menguasai yang lainnya. Untuk mudahnya , kedua jenis corak kejiwaan itu kita sebut saja : a. jiwa Manusiawi = M b. jiwa Hewani= H. Jadi pada unsur kesadaran hanya pada jiwa seseorang , terdapat kedua corak jiwa tersebut. Karena sifatnya yang terus menerus bersaing, ingin saling menguasai, maka kedua corak jiwa ini, juga dorong mendorong dalam memperebutkan tempat dalam kesadaran jiwa seseorang. Jadi,terjadi dalam perjuangan itu, jiwa hewani juga terdesak kesudut, itu berarti yang berkuasa dalam jiwa manusia itu adalah jiwa manusiawinya = M. Manusia seperti itu disebut manusia yang baik, berbudi pekerti yang terpuji/tinggi (Gambar 2) selama yang bersangkutan sanggup mempertahankan kedudukan M itu untuk mengalakan H .

H
(gambar 3)

Disini ruang lingkup M terdesak oleh H . jadi nafsu hewan lebih dominan

Tetapi bila terjadi sebaliknya, dimana H dapat mendominasi tempat dalam jiwa manusia, maka manusia ini menjadi manusia hewani . Manusia hewani adalah manusia yang dikuasai oleh nafsunya syafaatnya, sehingga jadilah sikapnya lebih banyak mengikuti sifat-sifat hewan : tidak bermalu, sikapnya serba kasar, serba kasar, tidak mengenal sifat sopan santun dan jauh dari ajaran agamanya. (gambar 3) Sekat pemisah kesadaran antara M dan H itu demikian tipisny, sehingga Bernard Sahw berkata: Diantara kelompok hewan, itu jufa terdapat Manusia, sedang dalam kelompok hewan, itu juga terdapat manusia, sedang dalam kelompok manusia kadang-kadang juga banyak terdapat hewan-hewan. Apa yang dimaksud pujangga ingris ini, mungkin dapat kita buktikan dari lembaran kehidupan yang rahasia ini . sudah pernah mungkin anda mendengar cerita, betapa kesetiaan dan keberanian seekor anjing yang dapat menyelamatkan tuannya dari mara bahaya. Binatang-binatang yang tidak dianggap tidak berkesadaran itu, kadang-kadang rela mati menggantikan tuannya . Namunsama-sama kita maklumi, bahwa kesetiaan binatang tadi,mungkin hanya bisa dibalas dengan sekarat tulang atau sepotong daging (bagi anjing), binatang setia seperti itulah , merupakan percontoan adanya sekelompok manusia (karena sifat-sifatnya) ,yang berada dalam kelompok hewan. Lain lagi yang dapat kita saksikan pada klub malam. Sewaktu-waktu dapat kita lihat sejumlah manusia yang tergeletak rebah tertidur diatas lantai, dengan sekujur tubuhnya basaholeh muntah yang keluar berrbui-buih dari mulutnya . Bila dinilai dari segimanusia , perbuatan orang-orang seperti itu sebenarnya lebih dari pada hewan . sebab hewan sendiri tidak mabuk-mabukan . tanggung macam apa yang diminta dariorang-orang emacam itu ? .keadaan dirinya , pakaiannya , mulutnya dan tingkah lakunya sendiri tidak dapat dia pertanggung jawabkan. Dengan kasus seperti ini, maka bertambah satu golongan lagi orang-orang yang mempertanggungjawabkanperbuatannya, yaitu orang mabuk.Itu sebabnya agama (islam) mengajarkan pemeluknya supaya menjauhi minuman keras ,sebab mudaratnya/keburukannya lebih banyak daripada kegunaannya.jadi hanya takut dikatakan tidak modern, takut dikatakan pemuda kampungan maka dengan memaksakan diri, ditambah dengan nafsu coba-coba, bertambah lagi seorang anggota baru dari klub peminum . Disinilah awa dari kejatuhan itu,. Otak sendiri jadi rusak karena minuman keras. Dan kerusakan terbesar yang jarang diperhitungkan oleh orang/pemuda yang sudah mulai tertarik pada minuman keras. Lambat laun orang sekitarnya yang selalu menyaksikan memeluk botol dan tidur dengan mulut berbusa, akan menamba sepotong gelaran baru dibelakang namanya yag telah ada , misalnya : Amin Brendi karena kesukaannya minum brendi , Ali Ciu , kesukaannya minum ciu, dan sebagainya.

5. Kesimpulan yang Dapat Dari Uraian Ini

a. Tanggung jawab itu dapat dipelajari. Setiap Orang dapat melati, memupuk dan mengembangkan tanggung jawab itu dalam dirinya sehingga terbiasa , tahu bertanggung jawab atas segala perbuatandan dapat bertanggung jawab/mempertanggung jawabkan tugas/amanh yang diberikan kepadanya. b. Latihan bertanggung jawab itu dapat dimulai pada diri sendiri. Apa yang dimaksud bertanggung jawab pada diri ? Tidak lain menjaga kehormatan diri, menjaga nama baik , jangan sampai ternoda karena perbuatan sendiri. c. Tanggung jawab itu menunutun supaya setiap orang dapat menunaikan tugas kewajiban yang diserahkan kepdanya dengan sebaik-baiknya, sebagai pencermin d. Tanggung jawab itu menghendaki supaya setiap pribadi, memiliki keberanian dan keiklasan dalam melaksanakan kewajibanya. e. Bertanggung jawab mengfungsionlakan sifat-sifat manusiawi untuk mempertahankan nilai-nilai pribadi yang luhur, serta dapat mendudukan nilai harga diri manusia sebagai manusia.

Bab III penutup

SARAN
Kami sadar akan Makala ini masih jauh dari kekurangan yang harus diperbaiki, dengan adanya Makalah ini yang kami buat secara berkelompok kami harap pembaca atau pemeriksa Makalah ini , Dapat memakluminya dan diharapkan, kepada Bapak dosen memberikan saran kepada kami sehingga kami dapat membuat yang lebih baik lagi untuk kedapannya . Karena kami sangat senang akan tugas ini merupakan suatu kewajiban dan tanggung jawab kami sebagai mahasiswa , dan merupakan suatu nilai, Sebagai pelajar .dan Mudah-mudahan Makalah ini dapat berguna terutama buat kami dan pembacanya , karena tanpa tugas ini nilai kami tidak akan bertambah, dan merupakan suatu tanggung jawab sesuai dengan materi yang kami angkat yaitu, Tanggung Jawab Sosial Manusia.

DAFTAR PUSTAKA

Drs. H. Burhanuddin Salam . Etika sosial asas moral dalam kehidupan manusia. Jakarta : Rineka Cipta. 2002. www.GOOGLE.COM

Anda mungkin juga menyukai