Anda di halaman 1dari 20

Merdeka

Belajar
ALFADEO ADI PUTRATAMA (0401520025)
ZIHNI AMANOE (0401520033)
PENDAHULUAN

Wabah Virus Corona

Tingkat satuan sekolah dan perguruan tinggi terkena dampak

Kurang efektifnya pembelajaran

Kemendikbud mengeluarkan kebijakan Kurikulum Merdeka Belajar


KONTEKS

1. Apa saja dasar hukum diciptakan kurikulum Merdeka Belajar ?


2. Apa tujuan Merdeka Belajar-Kampus Merdeka ?
3. Siapa saja yang terlibat dalam Merdeka Belajar-Kampus
Merdeka ?
4. Perubahan apa saja yang terjadi dalam kurikulum Merdeka
Belajar-Kampus Merdeka ?
5. Apa saja pokok-pokok kebijakan Merdeka belajar (Pendidikan
Dasar) ?
6. Apa saja pokok-pokok kebijakan Merdeka belajar (Kampus
Merdeka) ?
Dasar Hukum Merdeka Belajar
Kampus Merdeka
1) Pembukaan Program Studi Baru
• Permendikbud No. 7 Tahun 2020 tentang Pendirian, Perubahan, Pembubaran
Perguruan Tinggi Negeri, dan Pendirian, Perubahan, Pencabutan Izin Perguruan
Tinggi Swasta.
• Permendikbud No. 5 Tahun 2020 tentang Akreditasi Program Studi dan Perguruan
Tinggi.

2) Sistem Akreditasi Perguruan Tinggi


• Permendikbud No. 5 Tahun 2020 tentang Akreditasi Porgram Studi dan Perguruan
Tinggi.
Dasar Hukum Merdeka Belajar
Kampus Merdeka

3) Perguruan Tinggi Negeri Badan Hukum


• Permendikbud No. 4 Tahun 2020 tentang Perubahan Perguruan Tinggi Negeri
menjadi Perguruan Tinggi Negeri Badan Hukum.
• Perendikbud No. 6 Tahun 2020 tentang Penerimaan Mahasiswa Baru Program
Sarjana pada Perguruan Tinggi Negeri.

4) Hak Belajar Tiga Semester di Luar Program Studi


• Permendikbud No. 3 Tahun 2020 tentang Standar Nasional Pendidikan Tinggi.
Tujuan Merdeka Belajar-Kampus
Merdeka
1. Mendorong progres pembelajaran di Perguruan
Tinggi yang semakin otonom dan fleksibel.
2. Menciptakan kultur belajar yang inovatif, tidak
mengekang, dan sesuai dengan kebutuhan mahasiswa.
Pihak yang Terlibat

1. Yang berhak
• Mahasiswa

2. Yang memfasilitasi
• Dosen, instruktur, dan Tenaga Kependidikan
• Pengelola Perguruan Tinggi
• Lembaga Pemerintahan
• Badan/Lembaga Penelitian dan Pengabdian Masyarakat
• Dunia Usaha dan Dunia Industri
• Mitra Perguruan Tinggi

3. Regulator
• Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi Kemendikbud RI.
Sekilas Isi Perubahan
Episode 1 1. Mengganti UN dengan AKM
2. USBN diserahkan kepada sekolah
3. Penyederhanaan RPP
4. Sistem zonasi PPDB diperluas
Episode 2 1. Program Studi Baru
2. Sistem akreditasi perguruan tinggi
3. PTN Badan Hukum
4. Hak 3 Semester di Luar Prodi
Episode 3 1. Dana BOS disalurkan secara langsung ke rekening sekolah yang
Penyaluran dan berhak, dan penyaluran dilaksanakan dalam 3 tahap, yaitu di bulan
Penggunaan Dana Januari (sebesar 30%), April (sebesar 40%), dan September (sebesar
BOS 40%).
2. Harga satuan per peserta didik, juga mengalami peningkatan pada
jenjang SD, SMP, dan SMA.
3. Peningkatan fleksibilitas dan otonomi penggunaan dana BOS guna
menyesuaikan dengan kebutuhan sekolah, terutama untuk
peningkatan kesejahteraan guru honorer.
Sekilas Isi Perubahan
Episode 4 Organisasi yang berpartisipasi dapat menerima dukungan
Program pemerintah untuk mentransformasi sekolah menjadi Sekolah
Organisasi Penggerak. Pada tahun 2020-2022 Program Organisasi
Penggerak Penggerak memiliki sasaran meningkatkan kompetensi 50.000
guru, kepala sekolah dan tenaga kependidikan di 5.000 PAUD,
SD dan SMP.
Episode 5 Arah kebijakan Guru Penggerak:
Guru Penggerak 1. Pedagogi
2. Berpusat pada murid dan pengembangan holistic
3. Pelatihan yang menekankan pada kepemimpinan
instruksional melalui on-the-job coaching
4. Pendekatan formatif dan berbasis pengembangan
5. Kolaboratif dengan pendekatan sekolah menyeluruh
Sekilas Isi Perubahan
Episode 6 Arah kebijakan Guru Penggerak:
Transformasi 1. Insentif berdasarkan capaian Indikator
Dana Kinerja Utama (untuk PTN)
Pemerintah 2. Dana penyeimbang atau matching fund
untuk untuk kerja sama dengan mitra (untuk PTN
Pendidikan dan PTS)
Tinggi 3. Program Kompetisi Kampus Merdeka atau
competitive fund (untuk PTN dan PTS)
Episode 7 Program Sekolah Penggerak merupakan katalis
Sekolah untuk mewujudkan visi reformasi Pendidikan
Penggerak Indonesia yang berfokus pada
pengembangangan hasil belajar siswa secara
holistic melalui enam Profil Pelajar Pancasila.
Pokok-Pokok Kebijakan Merdeka Belajar (Pendidikan Dasar)
1. Ujian Sekolah Berstandar Nasional (USBN)
Situasi Saat Ini Arahan Kebijakan Baru
Semangat UU Sisdiknas adalah Tahun 2020, USBN akan diganti dengan ujian
memberikan keleluasaan bagi sekolah (asesmen) yang diselenggarakan hanya oleh sekolah
untuk menentukan kelulusan, namun
USBN membatasi penerapan hal ini.
Kurikulum 2013 adalah kurikulum yang Ujian untuk menilai kompetensi siswa dapat
berbasis kompetensi, perlu asesmen dilakukan dalam bentuk tes tertulis dan/atau bentuk
yang lebih holistic untuk mengukur penilaian lain yang lebih komprehensif, seperti
kompetensi anak. portofolio dan penugasan (tugas kelompok, karya
tulis, dsb).
   

  Guru dan sekolah lebih merdeka dalam menilai hasil


belajar siswa
  Anggaran USBN dapat dialihkan untuk
mengembangkan kapasitas guru dan sekolah guna
meningkatkan kualitas pembelajaran.
Pokok-Pokok Kebijakan Merdeka Belajar (Pendidikan Dasar)
2. Ujian Nasional (UN)
Situasi Saat Ini Arahan Kebijakan Baru

• Tahun 2020, UN akan dilaksanakan untuk terakhir


Materi UN terlalu padat sehingga siswa dan guru
kalinya
cenderung menguji penguasaan konten, bukan
• Tahun 2021, UN akan diubah menjadi Asesmen
kompetensi penalaran
Kompetensi Minimum dan Survei Karakter

• Literasi
UN menjadi beban bagi siswa, guru, dan orangtua Kemampuan bernalar tentang dan menggunakan bahasa
karena menjadi indikator kebarhasilan siswa • Numerasi
sebagai individu UN seharusnya berfungsi untuk Kemampuan bernalar menggunakan matematika
pemetaan mutu system Pendidikan nasional, bukan • Karakter
penilaian siswa Misalnya pembelajar, gotong royong, kebhinnekaan, dan
perundungan

• Dilakukan pada siswa yang berada di tengah jenjang


sekolah (misalnya kelas 4, 8, 11) sehingga mendorong
UN hanya menilai aspek kognitif dari hasil belajar, guru dan sekolah untuk memperbaiki mutu pembelajaran
belum menyentuh karakter siswa secara dan tidak bisa digunakan untuk basis seleksi siswa ke
menyeluruh jenjang selanjutnya.
• Mengacu pada praktik baik pada level internasional
seperti PISA dan TIMSS.
Pokok-Pokok Kebijakan Merdeka
Belajar (Pendidikan Dasar)
3. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP)
  Situasi Saat Ini Arahan Kebijakan Baru
Format Guru diarahkan untuk mengikuti Guru secara bebas dapat memilih, membuat,
format RPP secara kaku menggunakan dan mengembangkan format RPP.

Komponen RPP memiliki terlalu banyak 3 komponen inti (komponen lainnya bersifat
komponen – Guru diminta untuk pelengkap dan dapat dipilih secara mandiri):
menulis dengan sangat rinci (satu  Tujuan pembelajaran
dokumen RPP bisa mencapai lebih  Kegiatan pembelajaran
dari 20 halaman)  Asesmen
1 halaman cukup
Durasi Penulisan RPP menghabiskan banyak Penulisan RPP dilakukan dengan efisien dan
Penulisan waktu guru, yang seharusnya bisa efektif sehingga guru memiliki lebih banyak
digunakan untuk mempersiapkan dan waktu untuk mempersiapkan dan mengevaluasi
mengevaluasi proses pembelajaran itu proses pembelajaran itu sendiri.
sendiri.
Pokok-Pokok Kebijakan Merdeka
Belajar (Pendidikan Dasar)
Peraturan Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB) Zonasi

  Situasi Saat Ini Arahan Kebijakan Baru


Rancangan Tujuan peraturan PPDB Zonasi: Membuat kebijakan PPDB lebih fleksibel untuk
Peraturan  Memberikan akses Pendidikan berkualitas mengakomodasi ketimpangan akses dan kualitas
 Mewujudkan tripusat Pendidikan (sekolah, di berbagai daerah:
keluarga, masyarakat) dengan bersekolah  Jalur zonasi: minimal 50%
di lingkungan tempat tinggal  Jalur afirmasi: minimal 15%
Pembagian Zonasi:  Jalur perpindahan: minimal 5%
 Jaluar zonasi: minimal 80%  Jalur prestasi (sisanya 0-30%, disesuaikan
 Jalur prestasi: maksimal 15% dengan kondisi daerah)
 Jalur perpindahan: maksimal 5%

Implementasi  Peraturan terkait PPDB kurang  Daerah berwenang menentukan proporsi


mengakomodir perbedaan situasi daerah final dan menetapkan wilayah zonasi
 Belum terimplementasi dengan lancar di  Pemerataan akses dan kualitas rectorks
semua daerah perlu diiringi dengan inisiatif lainnya oleh
 Belum disertai dengan pemerataan jumlah pemerintah daerah, seperti redistribusi guru
guru ke sekolah yang kekurangan guru.
Pokok-Pokok Kebijakan Merdeka
Pembukaan program studi Belajar: Kampus Merdeka

Situasi Saat Ini Arahan Kebijakan Baru


Hanya PTN Badan Hukum (BH) PTN dan PTS diberi otonomi untuk membuka prodi baru jika:
yang mendapat kebebasan membuka  Perguruan tinggi tersebut memiliki akreditasi A dan B
prodi baru  Prodi dapat diajukan jika ada rektor dengan mitra
perusahaan, organisasi nirlaba, institusi multilateral, atau
universitas Top 100 ranking QS
 Prodi baru tersebut bukan di bidang Kesehatan 1 dan
Pendidikan
Proses perizinan prodi baru untuk Kerjasama dengan organisasi mencakup penyusunan kurikulum,
PTS dan PTN non-BH memakan praktik kerja, dan penempatan kerja. Kementerian akan
waktu lama bekerjasama dengan PT dan mitra prodi untuk melakukan
pengawasan.
Prodi baru hanya mendapatkan Prodi baru tersebut otomatis akan mendapatkan akreditasi C –
akreditasi minimum (bukan C) prodi baru yang tengah diajukan oleh PT berakreditasi A dan B
akan otomatis mendapatkan akreditasi C dari BAN-PT
  Tracer study wajib dilakukan setiap tahun
Pokok-Pokok Kebijakan Merdeka
Sistem akreditasi perguruan tinggi Belajar: Kampus Merdeka
Situasi Saat Ini Arahan Kebijakan Baru
Semua perguruan tinggi dan prodi Akreditasi yang sudah ditetapkan oleh BAN-PT tetap berlaku
wajib melakukan proses akreditasi selama 5 tahun dan akan diperbaharui secara otomatis. Perguruan
setiap 5 tahun tinggi yang terakreditasi B atau C dapat mengajukan kenaikan
akreditasi kapanpun secara sukarela
Proses akreditasi dapat berjalan Peninjauan Kembali akreditasi akan dilakukan BAN-PT jika ada
sampai dengan 170 hari (Perguruan indikasi penurunan mutu, misalnya:
Tinggi) dan 150 hari (prodi)  Adanya pengaduan masyarakat (disertai dengan bukti yang
konkret)
 Jumlah pendaftar dan lulusan dari PT/prodi tersebut menurun
secara rektor lima tahun berturut-berturut.
(ketentuan lebih lanjut tentang penurunan kualitas akan diatur
melalui peraturan Dirjen terkait).
Dosen menerima tambahan beban Akreditasi A akan diberikan bagi prodi yang berhasil mendapatkan
administrasi terkait proses akreditasi kareditasi internasional. Akreditasi internasional yang diakui akan
ditetapkan melalui Keputusan Menteri
  Pengajuan re-akreditasi PT dan prodi dibatasi paling cepat 2 tahun
setelah mendapatkan akreditasi yang terakhir kali. Tracer study
wajib dilakukan setiap tahun.
Pokok-Pokok Kebijakan Merdeka Belajar:
Kampus Merdeka
Perguruan tinggi negeri badan hukum
Situasi Saat Ini Arahan Kebijakan Baru
Perguruan Tinggi Negeri (PTN) harus Persyaratan untuk menjadi BH
mendapat akreditasi A sebelum dapat dipermudah bagi PTN BLU dan
menjadi PTN-BH Satker
Mayoritas prodi PTN harus PTN BLU dan Satker dapat
terakreditasi A sebelum menjadi mengajukan perguruan tingginya
PTN-BH untuk menjadi Badan Hukum tanpa
ada akreditasi minimum
PTN BLU dan Satker kurang PTN dapat mengajukan permohonan
memiliki fleksibilitas finansial dan menjadi BH kapanpun, apabila
kurikulum dibandingkan PTN BH merasa sudah siap.
Pokok-Pokok Kebijakan Merdeka Belajar:
Kampus Merdeka
Hak belajar tiga semester di luar program studi
Situasi Saat Ini Arahan Kebijakan Baru
Mahasiswa tidak memiliki banyak Perguruan tinggi wajib memberikan hak bagi
fleksibilitas untuk mengambil kelas di luar mahasiswa untuk secara sukarela (dapat diambil
prodi dan kampusnya sendiri atau tidak):
 Dapat mengambil sks di luar perguruan
tinggi sebanyak 2 semester (setara dengan 40
sks)
 Ditambah lagi, dapat mengambil sks di prodi
yang berbeda di PT yang sama sebanyak 1
semester (setara dengan 20 sks)
rectorks untuk kegiatan pembelajaran di luar Dengan kata lain sks yang wajib diambil di prodi
kelas sangat kecil dan tidak adil bagi asal adalah sebanyak 5 semester dari totoal
mahasiswa yang sudah mengorbankan semester yang harus dijalankan (tidak berlaku
banyak waktu untuk prodi Kesehatan1).
Pokok-Pokok Kebijakan Merdeka Belajar:
Kampus Merdeka
Hak belajar tiga semester di luar program studi
Situasi Saat Ini Arahan Kebijakan Baru
Di banyak kampus, Perubahan definisi sks:
pertukaran pelajar atau  Setiap sks diartikan sebagai “jam kegiatan”, buka “jam
praktik kerja justru belajar”.
menunda kelulusan  Definisi “kegiatan”: belajar di kelas, praktik kerja
mahasiswa (magang), pertukaran pelajar, proyek di desa, wirausaha,
riset, studi independent, dan kegiatan mengajar di daerah
terpencil. Semua jenis kegiatan terpilih harus dibimbing
seorang dosen (dosen ditentukan oleh PT)
 Daftar “kegiatan” yang dapat diambil oleh mahasiswa
(dalam 3 semester diatas) dapat dipilih dari: (a) program
yang ditentukan pemerintah, (b) program yang disetujui
oleh rektor.
Thanks!
Sehat selalu Untuk Dosen Pak Rochmad dan Bu Emi
Serta teman teman semua
Semoga Segera Berlalu Wabah Covid-19

CREDITS: This presentation template was created by


Slidesgo, including icons by Flaticon, and infographics
& images by Freepik.

Anda mungkin juga menyukai