Dosen Pengajar :
Hj. Hamidah Olfah, M. Pd.I
Disusun Oleh :
Puji dan syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT. Yang telah melimpahkan
rahmat dan karunia-nya sehingga kami telah mampu meyelesaikan makalah ini yang
berjudul : “ KONSEP ALAT DALAM MEDIA PENDIDIKAN ISLAM ” Kami yakin
tanpa ridha dan izin-Nya tidak mungkin makalah ini dapat terselesaikan. Shalat serta salam
semoga senantiasa dilimpihkan ke hadirat nabi besar, nabi akhir zaman, Muhammad SAW.
Beserta para sahabatnya dan umatnya hingga akhir zaman. Kami mengucapkan terimakasih
sebesar-besarnya kepada Guru Pengampu selaku dosen mata kuliah. Semoga tugasyang
telah diberikan ini dapat menambah pengetahuan dan wawasan terkait bidang yang
ditekuni.
Wassalamu’alaikumWr.Wb.
Kelompok V
i
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR........................................................................................i
DAFTAR ISI......................................................................................................ii
BAB I.................................................................................................................1
PENDAHULUAN.............................................................................................1
A. Latar Belakang..........................................................................................1
B. Rumusan Masalah.....................................................................................1
BAB II................................................................................................................2
PEMBAHASAN................................................................................................2
A. Pengertian alat dan media pendididikan...................................................2
B. Fungsi media pendidikan..........................................................................2
C. Jenis alat dan media pendidikan...............................................................4
D. Pembagian alat dan media pendidikan.....................................................6
BAB III..............................................................................................................7
PENUTUP..........................................................................................................7
A. KESIMPULAN........................................................................................7
DAFTAR PUSTAKA........................................................................................8
ii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
B. Rumusan Masalah
1
Sutari Iman Barnadib, Pengantari lmu Pendidikan Sistematis, (Yogyakarta: Andi Offset, 2009), h.96.
2
Ahmad D. Marimba, PengantarFilsafatPendidikan Islam, (Bandung: AlMaarif, 2010), h. 50.
3
Zakiah Daradjat, Metode Khusus Pengajaran Agama Islam, Cet. 1, (Jakarta:Bumi Aksara, 1995), h. 226.
Media sendiri tidak terpisahkan dari tujuan karena tujuan tidak mungkin tercapai
tanpa media. Ini berarti bahwa media berfungsi mengantarkan penggunanya untuk
mencapai tujuan.
Secara umum media pendidikan mempunyai kegunaan-kegunaan, sebagai
berikut:
1. Memperjelas penyajian pesan agar agar tidak terlalu bersifat verbalitas ( dalam
bentuk kata-kata tertulis atau lisan belaka ).
2. Mengatasi keterbatasan ruang, waktu dan daya indera, seperti misalnya : Objek
yang terlalu besar, objek yang kecil, gerak terlalu lambat atau cepat, kejadian
atau peristiwa yang terjadi di masa lalu, objek terlalu kompleks, konsep terlalu
luas.
3. Mengatasi sikap pasif anak didik, dalam hal ini media pendidikan berguna :
Menimbulkan kegairahan belajar, memungkinkan interkasi lebih langsung
antara anak didik dengan lingkungan dan kenyataan.
4. Mendorong terjadinya interaksi langsung antara siswa dan guru, siswa dengan
sesama mereka, serta siswa dengan lingkungan sekitarnya.
5. Memungkinkan kegiatan belajar mengajar siswa berlangsung sesuai dengan
pilihannya dan dengan kemampuan serta kesenangannya.4
Peranan media dalam kegiatan pembelajaran merupakan bagian yang sangat
menentukan efektivitas dan efisiensi pencapaian tujuan pembelajaran. Dalam buku
“Audio visual Aids To Instruction” mengemukakan empat fungsi media yaitu :
1. Mengubah titik berat pendidikan formal, yang artinya dengan media
pembelajaran yang tadinya astrak menjadi kongkret, pembelajaran yang tadinya
teoritis menjadi fungsional praktis.
2. Membangkitkan motivasi belajar, dalam hal ini media menjadi motivasi
ekstrinsik bagi pebelajar, sebab penggunaan media pembelajaran menjadi lebih
menarik dan memusatkan perhatian pembelajar.
3. Memberikan kejelasan, agar pengetahuan dan pengalaman pembelajaran dapat
lebih jelas dan mudah dimengerti maka media dapat memperjelas hal itu.
4
Abyan Amir, Materi Pokok Perencanaan Dan Pengelolaan Pembelajaran Pendidikan Agama Islam,
Direktorat Jenderal Pembinaan Kelembagaan Agama Islam Dan Universitas Terbuka, (1997), h. 140.
3
4. Memberikan stimulasi belajar, terutama rasa ingin tahu pembelajaran. Daya
ingin tahu timbul rasa keingintahuanyang harus dipenuhi melalui penyediaan
media.
Fungsi media pembelajaran menurut para ahli ( Levie & Lentz )
1. Fungsi Atensi adalah menarik perhatian siswa agar semakin berkonsentrasi dan
memusatkan perhatian pada isi materi.
2. Fungsi Afektif adalah kenyamanan siswa ketika belajar atau membaca.
3. Fungsi Kognetif adalah mempermudah memahami dan mengingat informasi.
4. Fungsi Kompensantoris adalah mengakomodasi / membantu siswa yang
lemah dan lambat menerima pelajaran yang disajikan secara verbal atau teks.
1. Alat Pendidikan
Pada dasarnya yang dinamakan alat ini luas sekali artinya, karena itu dalam hal
ini perlu pembatasan dalam beberapa persoalan saja, yang jelas segala perlengkapan
yang dapat dipakai dalam usaha pendidikan disebut alat pendidikan. Alat – alat
pendidikan itu sendiri terdiri dari bermacam – macam, antara lain hukuman dan
ganjaran, perintah dan larangan, celaan dan pujiaa, contoh serta kebiasaan.
Termasuk juga sebagai alat pendidikan diantaranya keadaan gedung sekolah,
keadaan perlengkapan sekolah, keadaan alat – alat pelajaran dan fasilitas – fasilitas
lainnya.
Ditinjau dari segi wujudnya, maka alat pendidikan itu dapat berupa :
a) Perbuatan mendidik (biasanya disebut software) mencakup nasihat teladan,
larangan, perintah, pujian, teguaran, ancaman , dan hukuman.
b) Benda – benda sebagai alat bantu (biasanya disebut hardware) antara lain seperti
papan tulis, meja, kursi, kapur tulis dll
Abu ahmad dalam suwarno (2006 : 38) membedakan alat pendidikan ini
kedalam beberapa katagori yaitu sebagai berikut.
a. Alat pendidikan positif dan negatif
Alat pendidikan positif dimaksudkan sebagai alat yang ditujukan agar anak
mengerjakan sesuatu yang baik. Alat pendidikan negatif dimaksudkan agar
4
anak tidak mengerjakan sesuatu yang buruk, misalnya larangan atau hukuman
agar anak tidak mengulangi perbuatan yang menurut norma adalah buruk.
b. Alat pendidikan preventif dan korektif
Alat pendidikan preventif merupakan alat untuk mencegah anak
mengerjakan sesuatu yang tidak baik, misalnya peringatan, atau larangan. Alat
pendidikan korektif adalah alat untuk memperbaiki kesalahan atau kekeliruan
yang telah dilakukan peserta didik, misalnya hukuman
c. Alat pendidikan yang menyenangkan dan tidak menyenangkan.
Alat pendidikan yang menyenangkan merupakan alat yang digunakan agar
peserta didik menjadi senang, misalnya dengan hadiah atau ganjaran. Alat
pendidikan yang tidak menyenangkan dimaksudkan sebagai alat yang
memebuat peserta didik merasa tidak senang dan tidak nyaman melakukan
sesuatu karena aktivitasnya tidak produktif. Dalam proses pendidikan, contoh
alat pendidikan yang tidak menyenangkan adalah hukuman dan celaan5.
2. Jenis – Jenis Alat Pendidikan
Kemajuan yang dicapai oleh manusia dalam bidang ilmu pengetahuan dan
teknologi membuat ilmu pengetahuan dan teknologi itu sendiri berkembang
semakin pesat. Pola hidup manusia dengan kemajuan ilmu dan teknologi
mempunyai hubungan erat, pendidikan mungkin merupakan wadah yang paling
menonjol dalam rangka kemajuan itu. Dalam rangka kegiatan pendidikan, ada
beberapa media yang dapat digunakan , mulai dari yang paling sederhana sampai
kepada yang canggih, beberapa media pendidikan yang dimaksud antara lain
seperti:
a. Papan tulis
b. Bulletin board dan display
c. Gambar dan ilustrasi fotografi
d. Silde dan filmstrip
e. Film
f. Rekaman pendidikan
g. Radio pendidikan
h. Televisi pendidikan
5
Ngalim Purwanto, Ilmu Pendidikan Teoritis & Praktis, Bandung : PT. Remaja Rosda Karya, 1994, hal. 4-7
5
i. Peta dan globe
j. Buku pelajaran
k. Overhead projektor
l. Tape recorder
m. Dan teknologi lainnya yang menyangkut pendidikan6
Menurut Maydo Ekosusilo sebagaimana dikutip oleh Abu Ahmadi dan Nur
Uhbiyati membagi alat pendidikan menjadi dua jenis yaitu :
a. Alat pendidikan yang bersifat materil yaitu alat-alat pengajaran yang berupa
benda-benda yang nyata.
b. Alat pendidikan yang bersifat Non materil yaitu alat pendidikan yang tidak
bersifat kebendaan melainkan segala macam keadaan atau kondisi, tindakan dan
perbuatan yang diadakan atau dilakukan dengan sengaja sebagai sarana dalam
melaksanakn pendidikan.
Adapun alat pendidikan yang bersifat non materiil contohnya teladan,
perintah/larangan, dan ganjaran/hukuman.7
a) Teladan, pada umumnya manusia memerlukan figur identifikasi (uswah al-
hasanah) yang dapat membimbing manusia kearah kebenaran, untuk memenuhi
keinginan tersebut Allah mengutus Muhammmad menjadi tauladan bagi
manusia. Pendidikan berfungsi sebagai warasalu al anbiya yang pada
hakikatnya mengemban misi sebagai rahmatan li al’amin, yakni suatu misi yang
mengajak manusia untuk tunduk dan taat pada hukum-hukum Allah SWT.
Sebagai warasalu al-anbiya seorang pendidik harus memiliki sifat yang terpuji.
b) Perintah/larangan, Perintah adalah suatu keharusan untuk berbuat atau
melakukan sesuatu. Tiap-tiap perintah dan peraturan dalam pendidikan
mengandung norma-norma kesusilaan, jadi bersifat memberi arah atau
mengandung tujuan kearah perbuatan susila. Disamping memberikan perintah,
pendidik juga harus melarang perbuatan tidak baik yang dilakukan anak-anak
dan bahkan dapat membahayakan dirinya.
c) Ganjaran/hukuman. Ganjaran adalah sesuatu yang menyenangkan yang
dijadikan sebagai hadiah bagi anak yang berprestasi baik dalam belajar maupun
dalam sikap perilaku. Sedangkan hukuman diberikan karena ada pelanggaran
sedangkan tujuan pemberian hukuman adalah agar tidak terjadi pelanggaran
secara berulang
6
Sudarwan danim, op.cit., hal. 17-22
7
Abu Ahmadi, Nur Uhbiyati, Ilmu Pendidikan, (Jakarta: Rineka Cipta, 2003), h.142.
6
BAB III
PENUTUP
A. KESIMPULAN
Dari beberapa pendapat tidak terdapat perbedaan pengertian antara alat dan media
pendidikan. Dzakiyah Drajad sebagaimana yang dikutip oleh Fatah Syukur
menyebutkan bahwa pengertian alat dan media pendidikan sama yaitu sarana
pendidikan jika hubungan antara alat dan media pendidikan adalah jalan atau materi
pendidikan kepada anak didik agar terwujud kepribadian siswa yang baik.
Fungsi media pendidikan sendiri adalah untuk menciptakan interaksi langsung dan
tak langsung antara sumber, guru, media dan siswa untuk membantu mengatasi
berbagai hambatan-hambatan dalam proses belajar mengajar, sehingga komunikasi
akan berhasil.
Dan untuk alat pendidikan terdapat berbagai macam, ada yang menyenangkan
yaitu merupakan alat yang digunakan agar peserta didik menjadi senang, misalnya
dengan hadiah atau ganjaran. Adapula alat pendidikan yang tidak menyenangkan yang
dimaksudkan sebagai alat yang memebuat peserta didik merasa tidak senang dan tidak
nyaman melakukan sesuatu karena aktivitasnya tidak produktif. Dalam proses
pendidikan, contoh alat pendidikan yang tidak menyenangkan adalah hukuman dan
celaan.
DAFTAR PUSTAKA
https://jurnalkwangsan.kemdikbud.go.id/index.php/jurnalkwangsan/article/download/7/6
https://salamadian.com/pengertian-media-pembelajaran/
Ahmadi, Abu., Nur Uhbiyati. 2003. Ilmu pendidikan, Jakarta: Rineka Cipta.
Amir, Abyan. 1997. Materi Pokok Perencanaan Dan Pengelolaan Pembelajaran Pendidikan Agama
Islam, Direktorat Jenderal Pembinaan Kelembagaan Agama Islam Dan Universitas Terbuka.
Darajat, Zakiah. 1995. Metode Khusus Pengajaran Agama Islam, Jakarta: Bumi Aksara.
Marimba, Ahmad D. 2010. Pengantar Filsafat Pendidikan Islam edisi revisi, Bandung: Al-Maarif.