Disusun Oleh :
Fiqih Arjun A : 193106700036
Khofsotul Ulfa : 20….
Penulis
DAFTAR ISI
Shalawat dan salam kepada Nabi Muhammad ﷺ. Junjungan manusia dan pembawa
risalat tauhid untuk kebahagian manusia dunia dan akhirat.
Dengan ilmu Allah menunjukkan dirinya diantara tanda-tanda alam yang terhampar
dipermukaan bumi, dan yang diwahyukannya kepada rasul-rasul-Nya yang mulia.Ilmu
membawa ketinggian derajat disamping iman. Sungguh beda orang berilmu dengan yang tidak
berilmu. Allah membuka tabir (rahasia) hidup dengan ilmu, hanya orang yang berilmu yang
dapat mensyukuri nikmat yang diberikan Allah.. Dengan demikian ilmu adalah keutamaan,
kemuliaan, dan orang yang yang berilmu (alim), adalah yang tunduk kepada Tuhannya. Ilmu
dapat membelah samudra luas, membelah jagat raya, membongkar kedalaman bumi, hasilnya
juga menimbulkan ilmu baru yang semakin membuka rahasia alam semesta yang terlihat
menundukkan manusia kepada tuhan, sebagai mana ucapan seorang ilmuan Milne
Milne mengatakan bahwa rasional dari alam semesta ini merupakan bukti bahwa alam telah
diciptakan oleh pencipta yang rasional. Maksud alam semesta rasional adalah hukum alam yang
diramalkan sebelumnya akan ditemukan lewat eksprimen dan observasi.
Dalam dunia Pendidikan materi pembelajaran menjadi salah satu unsur penting dalam proses
pembelajaran. Materi pembelajaran adalah bahan ilmu pengetahuan yang ditetapkan dalam suatu
proses pembelajaran . Materi itu pada umumnya ditetapkan dalam silabus suatu mata pelajaran
tertentu atau bidang studi tertentu. Namun materi pembelajaran di sini terkadang juga
dimaksudkan mata pelajaran itu sendiri. Di Indonesia umumnya materi pembelajaran secara garis
besar dibagi dua, yaitu materi ilmu agama dan materi ilmu umum. Ada juga sekolah agama dan
ada sekolah umum, guru agama dan guru umum. Pembagian itu tidak menjadi persoalan,
keduanya saling sinergi dan berintegrasi karena hakikatnya semua ilmu dari Allah diberikan
kepada manusia yang sungguh-sungguh mencarinya, tidak ada dikotomi antara keduanya. Di
Indonesia materi ilmu agama dimaksudkan Al Qur’an, Hadis, Fikih, Akhlak, Sejarah Islam, dan
Bahasa Arab.1 Atau untuk madrasah belakangan ini diintegrasikan menjadi Al-Qur’an, Hadis,
Fikih, Akidah Akhlak, SKI, dan Bahasa Arab.
Hadist Nabi Muhammad ﷺtentunya banyak ditemukan yang menyebutkan materi pembelajaran
tersebut sekalipun tidak persis menggunakan nama-nama yang ada sekarang. Namun ada isyarat
ke nama-nama tersebut, misalnya tentang keimanan, keislaman, akhlak, Al Qur’an, fikih, zikir,
keterampilan seperti tembak-menembak atau panah-memanah, keterampilan mengendarai kuda,
keterampilan berenang.
Dalam bab ini hanya akan dikemukakan beberapa hadis saja sesuai dengan kondisi yang ada.
Kompetensi dasar yang ingin dicapai adalah mendeskripsikan materi pembelajaran dalam hadis
Nabi ﷺtentang keimanan, Al-Qur’an, ibadah, fikih, dan keterampilan.
BATASAN MASALAH
1. Apa penjelasan hadis tentang Aqidah dan Keimanan ?
2. Apa penjelasan hadis tentang Al-Qur’an ?
3. Apa penjelasan hadis tentang Ibadah dan Dzikir ?
TUJUAN
1. Untuk mengetahui Aqidah dan Keimanan
2. Untuk mengetahui Al-Qur’an
3. Untuk mengetahui Ibadah dan Dzikir
1
Ahmad Tafsir, Ilmu Pendidikan dalam Perspektif Islam (Bandung : PT Remaja Rosdakarya 2007) Cet. 7 hal. 10
BAB II
PEMBAHASAN
A.Akidah dan Keimanan
Terjemahan
Dari Ibnu ‘abbas r.a. Berkata :” Pada suatu hari saya (membonceng) dibelakangi Nabi
ﷺkemudian beliau bersabda: ”Wahai pemuda sesungguhnya saya akan mengajarkan
beberapa kalimat (hal) kepadamu: peliharalah perintah Allah niscaya Allah akan memelihara
kamu, jagalah larangan Allah niscaya kamu akan memendapatkan Allah selalu berada di
hadapanmu. Apabila kamu meminta maka mintalah kepada Allah.Apabila kamu memohon
pertolongan maka mohon pertolonganlah kepada Allah. Ketahuilah olehmu, bahwa
seandainya ummat manusia berkumpul dan bersepakat untuk memberikan suatu pertolongan
kepadamu niscaya mereka tidak dapatmemberikan pertolongan kepadamu kecuali sesuatu
yang telah ditetapkan oleh Allah atas kamu. Dan seandainya mereka berkumpul untuk
mencelakakanmu, maka mereka tidak akan mampu mencelakakan kamu sedikitpun juga
kecuali sesuatu yang telah ditetapkan oleh Allah atas kamu.
ٌص ٌحف
ٌ ل ت ِ ّت ا اْل ّ ْقالَ ُم ّو ّجف
ِ ُر فِ َع
” Pena telah terangkat dan tulisan pada buku catatan telah kering.”( HR. Al-Turmudzi
dan Hadis Hasan Shahih).
Syarah hadis
Hadis ini menjelaskan keindahan pengajaran yang diberikan Rasul kepada seorang anak
yang masih usia muda belia atau usia anak-anak, yaitu Ibnu Abbas yang pada waktu itu
berusia sekitar 10 tahun. Pergaulan antara murid dan guru sangat akrab dan mesra, Nabi
seorang guru membonceng muridnya disebuah kendaraan. Disitulah terjadi proses
pembelajaran atau kegiatan belajar-mengajar (KBM). Jadi proses kegiatan belajar ternyata
dimana saja dapat dilaksanakan sekalipun dalam sebuah kendaraan, tidak harus dalam kelas
saja. Nabi seorang guru yang penuh kasih sayang senang memanggil muridnya dengan
ungkapan yang dicintai muridnya contonya: “Wahai anakku!”
Sebelum Rasul menyampaikan materi pembelajaran diberitahukan kepada muridnya
agar siap menerima pelajaran dengan ungkapan beliau yang artinya: “sesungguhnya aku
akan mengajarkan beberapa kalimat kepadamu.”
Kesiapan murid menerima pelajaran syarat mutlak tecapainya suatu pengajaran. Oleh
karena itu, guru harus mampu menenangkan murid pada saat bercanda atau suara
gaduh yang manganggu kesiapan belajar-mengajar. Jika kedua belah pihak tidak ada
kesiapan, tentu materi pengajaran yang disampaikan kepadanya akan sia-sia, tidak akan
berhasil membawa peserta didik kepada tujuan yang ingin dicapai.
Setelah murid telah siap menerima pelajaran baru dimulai pengajaran itu
yaitu: “Peliharalah perintah Allah niscaya Allah akan memelihara kamu.”
Maknanya, peliharalah segala peritah Allah untuk dilaksanakan dan peliharalah segala
larangan Allah untuk dijauhi yaitu dengan selalu takwa kepada-Nya dimana saja
berada.Kalau sesoarang telah memelihara agamanya.2 dengan baik, maka Allah pasti
memeliharanya dari segala bencana dan dari sesuatu yang tidak diinginkan.Perintah
memelihara segala perintah dan segala larangan diulangi dua kali untuk memperkuat
perintah,
peritah kedua dengan balasan yang berbeda yakni Allah di hadapanmu atau Allah
bersamamu. Menurut Al-Thibiy dalam kitab Tuhfadz al-Ahwadziy: makna memelihara
Allah adalah memelihara hak Allah dan mencari ridha-Nya sehingga Allah dihadapanmu.
Artinya Allah memelihara kamu dari segala yang tidak diinginkan baik urusan duniawi
maupun ukhrawi.
Selanjutnya, Rasullah juga memberikan bimbingan agar senantiasa meminta sesuatu
hanya kepada Allah dan minta pertolongan hanya kepada Allah.
ْ َوِإ َذا ا
ْ ستَ َع ْنتَ فَا
ِ ستَ ِعنْ بِاهَّلل
“jika kamu minta (berdo’a), mintalah kepada Allah dan jika kamu mintapertolongan,
mintalah kepada Allah.”
Hadis ini peritah berdo’a atau bermohon kepada Allah sama dengan QS. Al-Ghafir (40) :
60 :
َال َربُّ ُك ُم ا ْدعُونِي َأ ْست َِجبْ لَ ُك ْم ۚ ِإ َّن الَّ ِذينَ يَ ْستَ ْكبِرُونَ ع َْن ِعبَا َدتِي َسيَ ْد ُخلُونَ َجهَنَّ َم دَا ِخ ِرين
َ ََوق
Dan Tuhanmu berfirman: "Berdoalah kepada-Ku, niscaya akan Kuperkenankan bagimu.
Hadis dan ayat diatas mendidik manusia agar mengesakan Allah dalam berdo’a.
Tentunya dalam hal-hal yang tidak ada kemampuan selain Dia seperti masalah rezeki,
penyembuhan, pengampunan, dan kemenagan. Adapun dalam masalah yang berlaku
dimasyarakat seperti pengobatan, bisnis, dan pinjam-meminjam tidak mengapa tidak ada
larangan saling meminta pertolongan dan saling membantu.
Kemudian beliau menegaskan bahwa segala yang terjadi sesuai dengan keputusan
(qada) dan ketentuan-Nya (qadar). Qada adalah segala keputusan Allah terhadap makhluk
sejak zaman azali (zaman sebelum menciptakan alam). Sedang qadar adalah ketentuan
sesuatu makhluk sesuai dengan qada. Tidak ada sesuatu yang tejadi di dunia ini selain telah
diputuskan Allah sejak zaman azali sekalipun manusia, telah berusaha semaksimal
mungkinuntuk memberi manfaat atau menghindar dari mudarat.
Segala keputusan Allah (qada) tidak dapat dihapus atau diganti, kecuali dikehendaki-
Nya. Pena terangkat, maknanya jika tidak ada qada pada sesuatu maka tidak terjadi apa-apa.
Sedangkan telah kering segala lembaran, maknanya bahwa segala sesuatu yang telah
diputuskan Allah dengan qada-Nya sudah kering tidak dapat dihapus lagi kecuali dengan
kehendak-Nya. Al-Mubarakfuriy dalam kitabnya Tuhfadz al-Ahwadziy syarah al-Turmudzi
2
Abdul Majid, Hadis Tarbawi, (Jakarta: kencana prenanda media group,2012)hlm.2-4
menjelaskan, segala ketetapan qada dan taqdir telah ditulis di lawh al-mahfudh dan tidak
tertulis sesuatu yang lain setelah kevakumannya. Ungkapan terangkatnya penadan keringnya
lembaran untuk menunjuk telah didahului qada dan qadar, diserupakan dengan pengosongan
penulis pada.3 saksi penulisannya.
Hadis di atas memberi pelajaran keimanan kepada Allah ﷻdan konsisten dalam
beragama. Dalam pendidikan Islam faktor keimanan sangat penting kepada anak didik,
misalnya mengajarkan bahwa Allah maha melihat, maha mengawasi makhluk-Nya dimana
saja berada, tidak ada seorang makhluk yang terlepas dari pengawasan Tuhan dan Allah
maha penolong dan mencukupi segala yang dibutuhkan manusia dan sebagainya. Demikian
juga seorang dididik meyakini segala yang terjadi baik dan buruk sudah dikehendaki Tuhan.
Rasulullah SAW sangat memperhatikan pendidikan anak didik sejak lahir dari kandungan
ibunya disunnahkan azan di telinga kanan dan ikamah ditelinga kiri sebagaimana yang
beliau lakukan terhadap cucu-Nya Hasan Husain. Demikan pula beliau bersabda dalam salah
satu Hadis yang diriwayatkan oleh al-hakim dari Ibn Abbas:
“Bukalah pertama kalimat untuk mendidik bayi-bayimu dengan (kalimat tauhid) tiada
tuhan selain Allah.”
Para sarjana pendidikan Islam sepakat bahwa pendidikan keimanan merupakan materi
pendidikan vital terhadap anak didik dalam mmbentuk moral yang baik, sehingga kehidupan
anak mempunyai pedoman hidup menentramkan dan tidak mudah tergoyah oleh berbagai
pengaruh yang ada disekitarnya. Materi pndidikan keimanan ini mempunyai nama lain
banyak diantaranya: ilmu tauhid, ilmu kalam, akidah, dan teologi.
Pelajaran yang dapat dipetik dari hadis
a. Perlu ada intraksi dan komunikasi yang hangat antara murid dan guru baik secara lahir maupun
batin serta adanya kesiapan antara kedua belah pihak dalam proses pembelajaran, sehingga
tujuan pembelajaran dapat tercapai dengan mudah.
b. Materi pelajaran akidah dan tauhid merupakan materi pokok dalam Islam hendaknya diberika
sejak awal dan sejak kecil agar dapat memelihara agama dengan baik.
c. Meyakini sifat Allah Maha Pemelihara, Maha Pelindung, dan Maha pengaman, dan lain-lain
terhadap semua orang yang memelihara agama yakni memelihara perintah agama dan segala
larangannya.
d. Percaya terhadap qada dan qadar yang telah ditentukan Allah pada setiap kejadian yang ada
disekitarnya.
e. Kewajiban manusia berusaha dan berikhtiar lahir dan batin untuk menentukan nasib atau takdir
dan menyerahkan diri pada ketentuan Tuhan (qada qadar) setelah berusaha.
B. Al-Qur’an
قال لي رسول هللا صلى هللا عليه وسلم: عن أبي سعيد رافع بن المعلى رضي هللا عنه قال:
3
Ibid hlm.5-7
«ْال َم ْس ِجد؟ َ »َأالَ ُأ َعلِّ ُم
ْ ك َأ ْعظَ َم سُو َر ٍة في القُرْ آن قَ ْب َل
َأن ت َْخ ُر َج ِمن
Dari Abu Sa’id Rafi’ al Mu’alla R.a berkata : Rasulullah ﷺbersabda kepadaku:
“Maukah kamu aku beritahu tentang surah yang paling istimewa dalam Al-Qur’an sebelum kamu
keluar dari masjid ? Lalu beliau memegang tanganku. Ketika kami hendak keluar, aku
berkata, "Wahai Rasulullah, sesungguhnya engkau mengatakan, "Aku akan mengajarkanmu
surat yang paling agung di dalam Al-Qur`ān?" Beliau menjawab, "Alḥamdulillāhi Rabbil
'Ālamīn (Segala puji bagi Allah Tuhan semesta alam) adalah As-Sab'u Al-Maṡānī (tujuh ayat
yang diulang-ulang) dan Al-Qur`ān Al-Aẓīm (Al-Qur`ān yang agung) yang telah diberikan
kepadaku." (H.R. Bukhari)
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Hadis berkaitan Aqidah dan keimanan
1. Perlu ada intraksi dan komunikasi yang hangat antara murid dan guru baik secara
lahir maupun batin serta adanya kesiapan antara kedua belah pihak dalam proses
pembelajaran, sehingga tujuan pembelajaran dapat tercapai dengan mudah.
2. Materi pelajaran akidah dan tauhid merupakan materi pokok dalam Islam
hendaknya diberika sejak awal dan sejak kecil agar dapat memelihara agama dengan
baik.
3. Percaya terhadap qada dan qadar yang telah ditentukan Allah pada setiap kejadian
yang ada disekitarnya.
4. Kewajiban manusia berusaha dan berikhtiar lahir dan batin untuk menentukan nasib
atau takdir dan menyerahkan diri pada ketentuan Tuhan (qada qadar) setelah
berusaha.
Hadis penjelasan tentang Al-Quranul karim
Materi pembelajaran Al-Qur’an adalah materi yang paling agung diantara sekian
materi pembelajaran, karena seluruh mata pembelajaran menginduk dan merujuk
pada Al-Qur’an. Semua materi pengajaran baik agama maupun umum sains dan
teknologi bersumberkan dari Al-Qur’an.
1. Materi pembelajaran Al-Qur’an adalah materi pokok diberbagai tingkatan karena ia
merupakan sumber semua materi pembelajaran dan ilmu pengetahuan. Demikian
juga tafsir dan ilmu yang terkait dengannya adalah bidang studi terpenting.
2. Diantara sekian banyak surah dalam Al-Qur’an dan al-Fatihah merupakan salah satu
surah teragung, karena ia mencerminkan isi kandungan Al-Qur’an.
3. Sebelum kegiatan belajar mengajar (KBM) dimulai perlu adanya apresiasi, pretest
mapun yang lain dengan tujuan membangkitkan kesiapan murid dalam menerima
pelajaran berikutnya.
Ibadah dan dzikir
ilmu akan lebih terasa bermanfaat ketika yang diberi sangat memerlukannya. Para
sahabat sangat memerhatikan amal saleh dan pahala yang diperolehnya. Mereka
berlomba dalam kebaikan, fastabiqul khairat. Mereka itu ketika orang lain bisa
beramal baik atau dapat meraih pahala yang besar sementara dirinya tidak dapat
melakukannya. Iri dalam kebaikan diperbolehkan dalam islam untuk memotivasi
beramal yang lebih sehat.
1. Guru sebagai motivator hendaknya mampu memberi motivasi murid dalam
pembelajaran agar tercapai tujuan pembelajaran.
2. Semangat para sahabat dalam mencari ilmu dan perhatiannya dalam beramal
kebajikan.
3. Materi pelajaran yang diberikan Rasul adalah zikir setelah shalat wajib.
4. Fadhillah zikir bernilai sama dengan pahala sedekahnya orang-orang kaya.
B. Saran
Sudah selayaknya kita sebagai murid atau sebagai guru memperhatikan adab dan akhlak
dalam pendidikan. Segala hal dalam urusan dunia ini sudah dijelaskan di dalam Al-Qur’an
dan Hadis, maka kita harus cermat dalam berfikir secara rasional bahwa satu-satunya
petunjuk yang paling jelas, seterang siang hari dan segelap malam hanya Al-Qur’an dan
Hadis . Tidak ada kontradiksi antara dunia dan Al-Qur’an, tidak ada penjelasan yang
ambigu di dalam Al Qur’an dan Hadis.
Kita harus mengambil faidah dalam Al-Qur’an dan Hadis terlebih dahulu daripada
mengambil rujukan dari manusia, karena Allah yang menciptakan kita, Dia lah yang
mengetahui batas dari akal manusia, sementara Rabbul ‘Alamin Ilmu-Nya tidak terbatas.
Ambilah ibroh dari penjelasan Al-Qur’an dan Hadis agar kita termasuk orang-orang yang
selamat.
DAFTAR PUSTAKA
1. Al-Qur’an dan Hadis
2. Dr. H. Abdul Majid Khon M.Ag, Hadis Tarbawi, Pranadamedia group Sep,2012
3. http://nhermayani.blogspot.com/2015/05/hadits-tarbiyah-tentang-keimanan_6.html
4. https://www.academia.edu/11458887/
MAKALAH_ALQURAN_DAN_HADIST_TARBAWI