Anda di halaman 1dari 6

Nama: Fannisa Nur Aliya

Kelas: 4 C PAI

Nim: 12001099

Makul: Pengembangan Kurikulum

No absen: 20

KONSEP KURIKULUM SEBAGAI RENCANA

Ada banyak sudut pandang terhadap kurikulum, yang berkembang sejalan


dengan teori dan praktik pendidikannya. Kerr (dalam Hamzah B Uno)
mengatakan bahwa kurikulum sebagai keseluruhan proses pembelajaran yang
direncanakan dan di bimbing di sekolah, baik yang dilaksanakan secara kelompok
atau secara individual, di dalam sekolah atau di luar sekolah. Yang termasuk
didalamnya, sejumlah aktivitas berupa tranformasi pengetahuan dan keterampilan
melalui berbagai pendekatan atau metode dengan mengandalkan teknologi
pembelajaran.

Menurut Peter F. Olivia (dalam buku Hamzah B Uno dkk) “Curriculum is

the plan or program for all expriences which the learner encounters under the

direction of the school”

Dari pendapat Peter F. Oliviai kita dapat melihat pengertian yang lebih luas.
Ada dua hal penting yang disebutkan. Pertama, kurikulum sebagai program atau
rencana. Kedua, kurikulum sebagai seluruh pengalaman. Kurikulum adalah
seluruh kegiatan yang terlaksana sebagai perwujudan dari rencana atau program
yang telah dibuat.
Oemar Hamalik (dalam buku Hamzah B Uno dkk) berpendapat bahwa
kurikulum adalah selengkap rencana yang memuat tujuan, isi dan bahan
pengajaran serta metode untuk menjadi sebuah petunjuk dalam aktivitas belajar
mengajar. Sehingga, tujuan pendidikan akan tercapai dengan efektif dan efisien.

Dapat dipahami, kurikulum adalah rencana dari keseluruhan pengalaman


dari kegiatan belajar mengajar di dalam maupun di luar sekolah. Rencana ini
memuat tujuan, isi dan bahan pelajaran, serta metode atau pendekatan agar
kegiatan pembelajaran berjalan dengan efisien dan efektif. Sehingga, tujuan
pendidikan dapat tercapai.

Adapun Nana Syaodih Sukmadinata (dalam Zainal Arifin, 2017: 8)

membagi menjadi tiga dimensi, yaitu “dimensi kurikulum sebagai ilmu, dimensi

kurikulum sebagai suatu sistem, dan dimensi kurikulum sebagai rencana”

Nana Syaodih Sukmadinata (dalam buku Herry Widyastono, 2014: 4)


mengatakan Dalam kurikulum sebagai rencana tercakup macam-macam rencana,
rancangan atau desain kurikulum ada yang bersifat menyeluruh jalur, jenjang dan
jenis pendidikan. ada pula yang khusus untuk jalur, jenjang dan jenis pendidikan
tertentu. Mengenai rancangan atau desain kurikulum ada bermacam-macam, ada
desain kurikulum berdasarkan konsep, tujuan, isi, proses, masalah kebutuhan
pesrta didik, dan lain-lain. Kurikulum sebagai rancangan juga menyangkut
implementasi dan pengendaliannya.

Kurikulum sebagai rencana merupakan dimensi yang dikenal oleh banyak


orang. Kurikulum ini juga dikenal curriculum tertulis (written curriculum) atau
kurikulum sebagai dokumen (document curriculum) sebagai acuan atau pedoman
atau pegangan guru dan pelaksana kurikulum dalam implementasinya. Dokumen
tertulis yang sering disebut kurikulum formal (curriculum formal) atau kurikulum
lembaga (official curriculum) mencakup semua dokumen tertulis yang berkaitan
dengan perencaan pembelajaran. Sehinngga dengan dokumen tertulis trersebut,
dilaksanakanlah implementasi kurikulum, berupa kegiatan yang terjadi kelas
maupun diluar kelas. (Herry Widyastono, 2014: 6)

Adapun Herry Widyastono melanjutkan contoh kurikulum tertulis


diantaranya; mata pelajaran (course of study), atau uraian isi mata pelajaran
(course content) atau persiapan mengajar (teaching preparation) dalam bentuk
silabus dan satuan pelajaran (syllabus and lesson unit). Namun lebih dati itu ada
juga landasan dan asas pengembangan kurikukum, struktur dan sebaran mata
pelajaran, garis besar program program pembelajaran, pedoman pelaksanaan
pembelajaran dan media serta sumber pembelajaran.

Sedangkan imlementasi kurikulum adalah kegiatan yang berlangsung di


kelas, laboraturium, lapangan (kurikuler maupun kokulikuler) ataupun
ekstrakulikuler yang dilaksanakan di sekolah maupun luar sekolah.

Sejalan dengan pendapa tersebut, Beauchamp (dalam Herry Widiyastono,

2014: 2) menambahkan “A curriculum is a written document which may contain

many ingridients, but basically it is a plan for the education of pupils during their

enrollment in given school”

Dari pendapat Beauchamp kurikulum adalah dokumen tertulis yang


memungkinkan berisi banyak bahan. Namun pada dasarnya, itu merupakan
rencana pendidkan selama mereka terdaftar di sekolah.

Dapat dipahami bahwasannya kurikulum sebagai rencana merupakan


dokumen tertulis (written curriculum) yang berkaitan dengan rencana pembelajran
sebagai pedoman untuk guru dan pelaksana kurikulum untuk menjalankan
implementasi kurikulum (curriculum implementation) yang berupa kegiatan yang
berlangsung di kelas maupun di luar kelas.

Sehingga dengan begitu, hal ini sejalan dengan pemerintah yang

merumuskan bahwasannya kurikulum ialah seperangjat rencana dan pengaturan

mengenai tujuan, isi, dan bahan pelajaran, serta cara yang digunakan sebagai
pedoman penyelenggaraan kegiatan pembelajaran untuk mencapai tujuan

pendidikan (Undang-Undang No. 20 tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan

Nasional (UU No. 20 tahun 2003), pasal 1 angka (19)


Kesimpulan

Berdasarkan dari pemaparan di atas dapat disimpulkan kurikulum adalah

rencana atau program dari keseluruhan pengalaman terkait kegiatan pembelajaran

yang dilaksanakan di kelas maupun di luar kelas sebagai pedoman untuk

mencapai tujuan pendidikan secara efektif dan efisien.

Rencana atau program ini menyangkut dua hal. Pertama, rancangan

kurikukulum tertulis. Kedua menyangkut implementasi kurikukulum

Kurikulum tertulis (written curriculum) dapat berupa mata pelajaran

(course of study), atau uraian isi mata pelajaran (course content) atau persiapan

mengajar (teaching preparation) dalam bentuk silabus dan satuan pelajaran

(syllabus and lesson unit). Kemudian Kurikulum tertulis ini menjadi pegangan

guru dan pelaksana dalam melaksanakan implementasi kurikulum (implementaion

curriculum) yang berupa proses belajar-mengajar di kelas maupun di luar kelas.


Daftar Pustaka

Uno, H. B., Atmowidjoyo, S., & Lamatenggo, N. (2018). Pengembangan


Kurikulum Rekayasa Pedagogik dalam Pembelajaran. Depok: PT.
Rajagrafindo Persada.
Widyastono, H. (2014). Pengembangan Kurikulum di Era Otonomi Daerah dari
Kurikulum 2004, 2006, ke Kurikulum 2013. Jakarta: PT. Bumi Aksara.
Zainal, A. (2017). Konsep dan Model Pengembangan Kurikulum. Bandung: PT.
Remaja Rosdakarya.

Anda mungkin juga menyukai