NIM : A1C315037
PRODI : PENDIDIKAN FISIKA REGULER 2015
MATA KULIAH : BIMBINGAN KONSELING
Soal
1. Perayaan kelulusan siswa dengan perilaku coret dan pawai dianggap sebagai kebiasaan yang
trend. Kemukakan pendapat saudara berkaitan dengan keadaan tersebut.
Jawab
1. Menurut pendapat saya, hal ini merupakan sikap dan perilaku yang kurang baik yang
dilakukan oleh pelajar , karena hal ini sangat mengganggu lingkungan yang ada disekitar
siswa tersebut. hal ini merupakan perbuatan yang tidak bermanfaat, selain mereka
mengganggu keadaan dan kondisi masyarakat dilingkungan sekitar, mereka kerap kali
melakukan pawai keliling jalan dan menelusuri setiap jalan wilayah mereka untuk
merayakannya, hal ini sangatlah mengganggu keadaan dan ketertiban jalan, dijalan bisa
macet, bahkan terjadi banyak kecelakaan akibat hal ini karena banyaknya pengendara dijalan,
mereka melakukan pengendaraan tidak mematuhi peraturan lalu lintas, terkadang banyak dari
mereka yang melawan arus dan membuat keributan dijalan, hal ini sangat mengganggu
pengguna jalan dan tidak terpuji. Sementara untuk mencoret-coret baju, iru merupakan hal
yang sia-sia dan tidak bermanfaat sama sekali, mereka bisa menyumbangkan baju mereka
untuk orang yang membutuhkan, selain itu mereka melakukan coret-mencoret dianggap hal
trend padahal itu sangat bertentangan dengan budaya timur, dimana hal itu merupakan
budaya barat yang membuat efek buruk, seperti dapat menimbulkan penyakit karena adanya
gas-gas cat semprot yang mengenai kuliat, pernapasan mereka, juga hal ini merupakan
sesuatu yang kurang baik karena biasanya mereka sembarang untuk melakukan kegiatan
coretan ini laki-laki atau perempuan sama saja bersentuhan satu sama lain, hal ini dilarang
agama, ini merupakan hal yang tidak bermanfaat. Sebagai pejar, kita boleh merayakan
kelulusan, tetapi buatlah hal yang positif, jangan mengganggu lingkungan sekitar, dan
membuat keributan dijalan, untuk guru dan pihak sekolah, sebaiknya melarang hal ini karena
dapat menimbulkan efek yang kurang baik.
Merayakan kelulusan bisa dimulai dengan hal positif yang lebih bermanfaat seperti
makan bersama, sholat bersama, membantu sesama atau kegiatan amal yang lebih baik, bukan
dengan hal-hal yang seperti itu, saat hal itu kemudian terjadi, antisipasi dari masyarakat adalah
berhati-hati dijalan, sekolah mengiringi dan bertanggung jawab atas hal ini, serta pihak keluarga
juga dapat mengawasi anaknya untuk mengambil kelulusan, pihak sekolah bisa mengantisipasi
dengan mereka harus membawa orang tua mereka untuk mnegambil kelulusan, agar mereka
diawasi oleh orang tua mereka, selain itu , sebaiknya mereka diwasi dan dikontrol oleh polisi dan
warga setempat, hal iini sebaiknya sekolah melarang hal ini dan orang tua pu mengontrol mereka
saat mereka melakukan hal ini. Maka dari hal itu merayakan kelulusan harus dilakukan dengan
hal-hal yang positif yang bermanfaat untuk diri sendiri dan orang lain dilingkungan sekitar kita.
2. Bk sudah berlangsung sejak lama. Namun masih terjadi kesalahpahaman Bimbingan dan
Konseling. Buatlah 2 contoh kesalahpahaman tersebut dan ilustrasikanlah yang
menggambarkan terjadinya kesalahpahaman tersebut.
Jawab
Bimbingan merupakan pemberian pertolongan yang dilakukan oleh pembimbing dengan
sisw ayang dibimbingnya, hal ini menuntut agar seseorang pembimbing dapat member masukan
dan saran serta nasihat pada pasien bimbingan. Sedangkan konseling adalah bantuan yang
diberikan kepada individu dalam memecahkan masalah kehidupannya, selain itu diartikan
sebagai suatu interaksi antara konselor dengan konseli baik secra langsung (tatap muka) atau
tidak langsung ( melalui media: internet, atau telepon) dalam membantu konseli agar dapat
mengembangkan potensinya atau memecahkan masalah yang dialaminya. Jadi bimbingan
konselingmerupakan pertolongan atau sebuah upaya untuk yang dilakukan oleh seorang konselor
dalam membantu konseli dalam mengembangkan potensi dirinya ataupun memecahkan
masalahnya. BK sangat membantu dalam dunia pendidikan, namum memang seering terjadi
kesalahpahaman yang terjadi pada siswaa,maupun pihak lain ada 2 contoh kesalahpahaman
tersebut, yaitu:
1. Bk dipisahkan dari pendidikan, sehingga dianggap bukan guru , tetapi hanya konselor saja
disekolah. Kesalahpahaman ini sering terjadi dikalangan siswa maupun pihak sekolah.
Contohnya : Badu adalah siswa kelas 8 yang pintar tetapi nakal, ia berpendapat bahwa BK
memang dipisahkan dari pendidikan, karena kedudukannya yang dipisahkan itu sehingga BK
tidak melakukan kegiatan pembelajaran, tapi BK hanya melakukan kegiatan penyuluhan,
pengayoman terhadap siswa maupun guru disekolah , contohnya saat badu mengalami
masalah ia langsung masuk ke ruang BK dan dibimbing, sehingga ia sudah mendapat nasihat
dari guru BK, sehingga ia berpendapat bahwa guru BK hanya memberinya nasihat dan saran
untuk menyelesaikan masalahnya saja, guru BK juga tidak masuk kepelajaran sekolah guru
BK tidak mengajar dikelas yang sama seperti guru mata pelajaran maupun wali kelas Badu,
sehingga Badu maupun teman-temannya berpendapat bahwa BK bukan guru yang
mengajaar sama seperti guru mata pelajaran lain, tetapi hanya konselor, tempat bimbingan
bagi siswa yang bermasalah saja dan BK hanya menangani kasus anak nakal saja.
Hal ini merupakan kesalahpahaman yang buruk, siswa tersebut seharusnya tau bahwa guru
BK itu bukan hanya mengayomi saja, tapi mendidik siswa, dengan adanya penyuluhan,
pengayoman dan pemberi bantuan pada siswa, maka guru BK tersebut sudah melakukan
ajaran, didikan untuk menjadi seseorang yang baik, dan guru BK merupakan pembimbing
dan pengarah paling baik untuk membantu seseorang mengembangkan minat, bakat serta
menyelesaikan masalahnya.
2. Bimbingan konseling hanya membimbing siswa yang bermasalah saja, tetapi siswa yang
memiliki perkembangan daya pikir yang cukup bagus dan prestasi yang bagus tidak
dibimbing dan dibina.
Contohnya indra adalah siswa kelas 11 SMA , dia adalah siswa yang nakal, suka
mengganggu temannya, suka mengejek dan mendeskriminasi teman, dia sering masuk
ruangan BK untuk dididik, diberi nasihat dan dilarang untuk berbuat seperti itu lagi, suatu
hari , ada teman indra yang bernama ikhsan, dia berkelahi dengan teman sebangkunya, dia
dan teman sebangkunya masuk keruang BK untuk didamaikan dan diberi nasihat, disaat lain
waktu, amri adalah siswa yang pintar dan baik, ia rajin , disiplin. Suatu hari dia dipanggil
keruang BK , amri tadi sudah berprasangka bahwa ia sedang ada masalah dan harus pergi ke
BK , temen sekelasnya pun menyangka ia siswa yang bermasalah karena BK tadi sudah
dianggap siswa adalah tempat bimbingan bagi siswa yang bermasalah saja. BK sudah
dianggap sebagai tempat penyelesaian maslaah sajabukan bimbingan untuk siswa yang
berprestasi, oleh karena itu, amri pun dibimbing untuk diarahkan untuk terus
mempertahankan prestasinya itu. Sehingga guru BK perlu mensosialisasikan pada siswa
bahwa BK bukan hanya menangani siswa yang bermasalah, tapi BK mengarahkan siswa
yang berprestasi dan membina siswa untuk terus mempertahankan prestasinya.