Anda di halaman 1dari 28

PROPOSAL SEMINAR PENELITIAN TINDAKAN KELAS

Proposal seminar

“UPAYA MENINGKATKAN KETERAMPILAN PROSES DAN


HASIL BELAJAR SISWA DENGAN MODEL PEMBELAJARAN
INKUIRI TERBIMBING PADA MATERI GERAK MELINGKAR
KELAS X IPS 2 SMA PGRI 2 KOTA JAMBI TAHUN AJARAN
2018/2019”

JUMAINAH
A1C315037
FISIKA REGULER A 2015
BABI UPAYA MENINGKATKAN
PENDAHULUAN KETERAMPILAN PROSES DAN HASIL
BELAJAR SISWA DENGAN MODEL
PEMBELAJARAN INKUIRI TERBIMBING
PADA MATERI GERAK MELINGKAR
BAB II
KAJIAN TEORI KELAS X IPS 2 SMA PGRI 2
KOTA JAMBI TAHUN AJARAN 2018/2019

BAB
METODOLOGI
PENELITIAN
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 LATAR BELAKANG
Model pembelajaran

Fisika itu membosankan , kurang bervariasi dan


Belajar Prasurvei
hanya rumus-rumus saja, dalam praktikum guru
hanya
mendemonstrasikan

Penerapan Model Pembelajaran Inkuiri


Terbimbing Untuk meningkatkan
Materi Gerak
keterampilan proses Rendahnya keterampilan
Melingkar
Dan Hasil Belajar Siswa Pada Materi Gerak siswa menggunakan alat
Melingkar Kelas X IPS 2 SMA PGRI 2 dan hasil belajar siswa
Kota Jambi Tahun Ajaran 2018/2019
1.2 RUMUSAN MASALAH

Apakah penggunaan model pembelajaran inkuiri terbimbing dapat meningkatkan


keterampilan pross dan hasil belajar siswa pada materi Gerak Melingkar kelas X IPS 2
SMA PGRI 2 Kota Jambi tahun ajaran 2018/2019?
1.2 TUJUAN

Untuk meningkatkan keterampilan proses dan hasil belajar siswa dengan metode
Inkuiri Terbimbing pada materi Gerak Melingkar kelas X IPS 2 SMA 2 PGRI Kota
Jambi tahun ajaran 2018/2019
1.2 MANFAAT

1. Bagi Siswa Dapat meningkatkan keterampilan proses dan hasil belajar


2. Bagi Guru Dapat menambah wawasan dan pengalaman pembelajaran
serta memotivasi guru untuk lebih kreatif dan inovatif dalam
melaksanakan pembelajaran
3. Bagi Sekolah Dapat memberikan pembinaan kepada guru meningkatkan
kualitas pembelajaran
4. Bagi Peneliti Dapat menambah wawasan, pengalaman dan bantuan
dalam menyelesaikan tugas akhir kuliah
BAB II
KAJIAN TEORITIK

2.1 Kajian Teori


2.1.1 Pengertian Belajar
2.2.2 Tujuan Belajar
2.2.3 Pengertian Prestasi Belajar
2.2.4 Faktor – Faktor yang mempengaruhi Belajar
2.2.5 Pengertian Keterampilan Proses
2.2.6 Pengertian Model Pembelajaran
2.2.6 Pengertian Model Pembelajaran Inkuiri Terbimbing
2.2.7 Materi Gerak Melingkar
2.2 Penelitian Yang Relevan
2.3 Kerangka Berpikir
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN

3.1 Tempat Dan Waktu Penelitian


3.1.1 Tempat penelitian

Penelitian ini dilaksanakan di SMA PGRI 2 kota Jambi yang beralamat di Komplek PGRI
Jelutung, Jl. Guru Muchtar No.5, Jelutung, Kota Jambi, Provinsi Jambi.

3.1.2 Waktu penelitian

Waktu pelaksanaan penelitian ini pada tanggal 20 september sampai dengan 20 Oktober
2018.
3.2 Subjek Penelitian

Siswa kelas X IPS 2 SMA PGRI 2 Kota Jambi dengan jumlah siswa 33 siswa yang
terdiri dari 14 siswa laki-laki dan 19 siswa perempuan.

3.3 Data Dan Sumber Data

Jenis penelitian ini adalah penelitian tindakan kelas (PTK)

Proses pembelajaran dengan menggunakan model


pembelajaran inkuiri Terbimbing
Data kualitatif

Hasil Kinerja guru

Data kuanitatif hasil tes penguasaan materi siswa


3.4 Teknik Pengumpulan Data

1. Wawancara Wawancara terbuka kepada guru dan siswa setelah


Data kualitatif
pelaksanaan
2. Observasi Pengamatan observer saat kegiatan pembelajaran
3. Dokumentasi Video dan foto dari kegiatan berlangsungnya penelitian
(proses kegiatan belajar mengajar di kelas) , catatan/
rekaman hasi wawancara

Data kuanitatif 1. Tes penguasaan materi siswa


3.5 Teknik Uji Validitas Data

3.5.1 Tes

1. Validitas instrument
Menurut Arikunto (2010) Rumus validitas soal yang digunakan adalah:
𝑁𝛴𝑋𝑌− 𝛴𝑋 −(𝛴𝑌)
𝑟𝑥𝑦 =
{𝑁𝛴𝑥 2 −(𝛴𝑥)2 } {{𝑁𝛴𝑌 2 −(𝑁𝛴𝑌)2 }

Keterangan:
rxy = korelasi antara variabel X dan Y
N = Jumlah siswa
X = Skor dari item yang diuji
Y = Skor total Reliabilitas Soal
2. Reliabilitas instrument
Menurut Sugiyono (2009), rumus relaibilitas soal yaitu dengan menggunakan KR-20 yaitu:

𝑘 𝑆𝑡2 − 𝛴𝑝𝑖 𝑞𝑖
r11 =
(𝑘−1) (𝑆𝑡2 )

Keterangan :
K = jumlah item dalam instrument
𝑝𝑖 = proporsi banyaknya subjek yang menjawab pada item 1
𝑞𝑖 = 1 - 𝑝𝑖
𝑆𝑡2 = varians total
Untuk mencari standar deviasi digunakan rumus :
(𝛴𝑋)2
𝛴𝑋 2 −
𝑆𝑡2 = 𝑁
𝑁

Keterangan
N = jumlah subjek
X = nilai skor yang dipilih ( total nilai dari nomor-nomor butir pertanyaan)
Setelah dihitung, maka disesuaikan dengan tabel ketentuan koefisien reliabilitas

tabel C.2 ketentuan koefisien reliabilitas

Indeks Reliabilitas Kriteria penilaian


0,00 < 𝑟11 ≤ 0,20 Sangat rendah
0,20 < 𝑟11 ≤ 0,40 Rendah
0,40 < 𝑟11 ≤ 0,60 Cukup
0,60 < 𝑟11 ≤ 0,80 Tinggi
0,80 < 𝑟11 ≤ 1,00 Sangat tinggi

Sumber : Arikunto (2010)


3. Tingkat Kesukaran Soal

Tingkat kesukaran dapat dihitung dengan rumus berikut (Arikunto, 2010) :


𝐵
P=
𝐽𝑠

Keterangan
P = indeks kesukaran
B = jumlah siswa yang menjawab benar
JS = jumlah peserta tes
Setelah dihitung, maka disesuaikan dengan tabel ketentuan indeks kesukaran
tabel 1. ketentuan indeks kesukaran

Interval Indeks Kesukaran Kategori soal

0.00 < P ≤ 0,30 Sukar

0.30 < P ≤ 0,70 Sedang

0.70 < P ≤ 1,00 Mudah

Sumber : Arikunto (2010)


3. Daya beda soal
daya beda soal dapat dihitung dengan rumus sebagai berikut (Arikunto, 2010) :
𝐵𝑎 𝐵𝑏
D= -
𝐽𝑎 𝐽𝑏

Keterangan :
𝐵𝑎 = jumlah yang menjawab benar pada kelompok atas
𝐵𝑏 = jumlah yang menjawab benar pada kelompok bawah
𝐽𝑎 = banyaknya peserta kelompok atas
𝐽𝑏 = banyaknya peserta kelompok bawah
Menurut Arikunto(2010) untuk kriteria daya beda adalah sebagai berikut.
Kriteria daya beda sebagai berikut :
0,00 – 0,20 = jelek
0,20 – 0,40 = cukup
0,40 – 0,70 = baik
0,70 – 1,00 = baik sekali
3.5.2 Lembar Observasi Keterampilan Proses siswa

Aspek keterampilan proses sains yang diukur adalah keterampilan mengamati, komunikasi,
interpretasi dan menerapkan konsep. Observasi ini dilakukan pada saat kegiatan belajar mengajar.

3.5.3 Lembar Observasi Kegiatan Guru

Aspek yang diamati adalah tahap-tahap model pembelajaran Inkuiri Terbimbing dari awal
pembelajaran sampai akhir pembelajaran
3.6 Teknik analisis data
3.6.1 Teknis Analisis Instrumen tes

Rumus yang digunakan untuk menghitung nilai instrumen tes adalah (Sukardi, 2008) :
𝑗𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝑝𝑒𝑟𝑜𝑙𝑒ℎ𝑎𝑛 𝑠𝑖𝑠𝑤𝑎
N= x 100%
𝑠𝑘𝑜𝑟 𝑚𝑎𝑘𝑠𝑖𝑠𝑚𝑢𝑚

Keterangan :
P = Persentase
3.6.2 Lembar Observasi Keterampilan Proses

Penskoran untuk skala penelitian dan kriteria penelitian lembar observasi siswa adalah
sebagai berikut:
Baik sekali, skor 4
Baik, skor 3
Cukup, skor 2
Kurang, skor 1

Rumus yang digunakan untuk menghitung Persentase keterampilan Proses siswa adalah
(Supardi, 2016) :
𝑗𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝑝𝑒𝑟𝑜𝑙𝑒ℎ𝑎𝑛 𝑠𝑘𝑜𝑟
P= x 100%
𝑠𝑘𝑜𝑟 𝑚𝑎𝑘𝑠𝑖𝑠𝑚𝑢𝑚

Keterangan :
P = Persentase
Menghitung rata-rata persentase setiap aspek keterampilan proses sains dengan
menggunakan persamaan berikut:

σ𝑛
𝑖=1 𝑝𝑖
̅ = 𝑛
x 100%

Keterangan :
̅ = Persentase rata-rata Keterampilan proses siswa per aspek
Pi = Persentase tiap soal
n = Banyaknya soal per aspek
Setelah diperoleh hasil persentase keterampilan proses sains siswa, selanjutnya
menentukan kriteria keterampilan proses sains dengan cara menafsirkan persentase skor
yang diperoleh siswa ,menurut ridwan (2011) kriteria sebagai berikut:
0% ≤ rata-rata ≤ 54 % = sangat rendah
55% < rata-rata ≤ 64% = rendah
65% < rata-rata ≤ 77% = sedang
78% < rata-rata ≤ 88% = tinggi
89% < rata-rata ≤ 100% = sangat tinggi
3.6.2 Lembar Observasi Aktivitas guru
Penskoran untuk skala penelitian dan kriteria penelitian lembar observasi guru adalah
sebagai berikut:
Baik sekali, skor 4
Baik, skor 3
Cukup, skor 2
Kurang, skor 1
Skor yang diperoleh kemudian diolah dengan menggunakan rumus :
𝑗𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝑝𝑒𝑟𝑜𝑙𝑒ℎ𝑎𝑛 𝑠𝑘𝑜𝑟
persentase = x 100%
𝑠𝑘𝑜𝑟 𝑚𝑎𝑘𝑠𝑖𝑠𝑚𝑢𝑚
Setelah dihitung, maka disesuaikan dengan ketentuan persentase kinerja guru:
0% ≤ rata-rata ≤ 20 % = kinerja guru sangat kurang
20% < rata-rata ≤ 40% = kinerja guru kurang
40% < rata-rata ≤ 60% = kinerja guru cukup
60% < rata-rata ≤ 80% = kinerja guru baik
80% < rata-rata ≤ 100% = kinerja guru sangat baik
3.7 Indikator Capaian Penelitian

Tingkat keberhasilan penelitian tindakan kelas ini ditandai dengan adanya perubahan ke arah
perbaikan dari motivasi belajar siswa dalam proses:
pembelajaran. Indikator tersebut adalah:
1. Adanya peningkatan keterampilan proses siswa dalam belajar fisika setelah diterapkan model yang
ditunjukkan dengan kenaikan persentase keterampilan proses siswa dari siklus I ke siklus II
dan telah mencapai kriteria tinggi yaitu rentang 60% sampai 77% dari hasil prasurvei
awal.
2. Pelaksanaan pembelajaran fisika sesuai dengan langkah-langkah pembelajaran dengan
menggunakan model inkuiri dan hasil kinerja guru mencapai kriteria tinggi rentang 60%-80%.
3. Rata-rata kelas berdasarkan nilai tes siswa meningkat dari siklus I ke siklus II.
3.8 Prosedur Penelitian

Prosedur penelitian tindakan kelas (PTK) ini dengan menggunakan model Kemmis and
Tagart yang terdiri dari 4 siklus yaitu perencanaan, pelaksanaan, observasi, dan refleksi,
dapat digambarkan dalam bagan berikut.

Sumber : Arikunto (2009)

Anda mungkin juga menyukai