Proposal seminar
JUMAINAH
A1C315037
FISIKA REGULER A 2015
BABI UPAYA MENINGKATKAN
PENDAHULUAN KETERAMPILAN PROSES DAN HASIL
BELAJAR SISWA DENGAN MODEL
PEMBELAJARAN INKUIRI TERBIMBING
PADA MATERI GERAK MELINGKAR
BAB II
KAJIAN TEORI KELAS X IPS 2 SMA PGRI 2
KOTA JAMBI TAHUN AJARAN 2018/2019
BAB
METODOLOGI
PENELITIAN
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 LATAR BELAKANG
Model pembelajaran
Untuk meningkatkan keterampilan proses dan hasil belajar siswa dengan metode
Inkuiri Terbimbing pada materi Gerak Melingkar kelas X IPS 2 SMA 2 PGRI Kota
Jambi tahun ajaran 2018/2019
1.2 MANFAAT
Penelitian ini dilaksanakan di SMA PGRI 2 kota Jambi yang beralamat di Komplek PGRI
Jelutung, Jl. Guru Muchtar No.5, Jelutung, Kota Jambi, Provinsi Jambi.
Waktu pelaksanaan penelitian ini pada tanggal 20 september sampai dengan 20 Oktober
2018.
3.2 Subjek Penelitian
Siswa kelas X IPS 2 SMA PGRI 2 Kota Jambi dengan jumlah siswa 33 siswa yang
terdiri dari 14 siswa laki-laki dan 19 siswa perempuan.
3.5.1 Tes
1. Validitas instrument
Menurut Arikunto (2010) Rumus validitas soal yang digunakan adalah:
𝑁𝛴𝑋𝑌− 𝛴𝑋 −(𝛴𝑌)
𝑟𝑥𝑦 =
{𝑁𝛴𝑥 2 −(𝛴𝑥)2 } {{𝑁𝛴𝑌 2 −(𝑁𝛴𝑌)2 }
Keterangan:
rxy = korelasi antara variabel X dan Y
N = Jumlah siswa
X = Skor dari item yang diuji
Y = Skor total Reliabilitas Soal
2. Reliabilitas instrument
Menurut Sugiyono (2009), rumus relaibilitas soal yaitu dengan menggunakan KR-20 yaitu:
𝑘 𝑆𝑡2 − 𝛴𝑝𝑖 𝑞𝑖
r11 =
(𝑘−1) (𝑆𝑡2 )
Keterangan :
K = jumlah item dalam instrument
𝑝𝑖 = proporsi banyaknya subjek yang menjawab pada item 1
𝑞𝑖 = 1 - 𝑝𝑖
𝑆𝑡2 = varians total
Untuk mencari standar deviasi digunakan rumus :
(𝛴𝑋)2
𝛴𝑋 2 −
𝑆𝑡2 = 𝑁
𝑁
Keterangan
N = jumlah subjek
X = nilai skor yang dipilih ( total nilai dari nomor-nomor butir pertanyaan)
Setelah dihitung, maka disesuaikan dengan tabel ketentuan koefisien reliabilitas
Keterangan
P = indeks kesukaran
B = jumlah siswa yang menjawab benar
JS = jumlah peserta tes
Setelah dihitung, maka disesuaikan dengan tabel ketentuan indeks kesukaran
tabel 1. ketentuan indeks kesukaran
Keterangan :
𝐵𝑎 = jumlah yang menjawab benar pada kelompok atas
𝐵𝑏 = jumlah yang menjawab benar pada kelompok bawah
𝐽𝑎 = banyaknya peserta kelompok atas
𝐽𝑏 = banyaknya peserta kelompok bawah
Menurut Arikunto(2010) untuk kriteria daya beda adalah sebagai berikut.
Kriteria daya beda sebagai berikut :
0,00 – 0,20 = jelek
0,20 – 0,40 = cukup
0,40 – 0,70 = baik
0,70 – 1,00 = baik sekali
3.5.2 Lembar Observasi Keterampilan Proses siswa
Aspek keterampilan proses sains yang diukur adalah keterampilan mengamati, komunikasi,
interpretasi dan menerapkan konsep. Observasi ini dilakukan pada saat kegiatan belajar mengajar.
Aspek yang diamati adalah tahap-tahap model pembelajaran Inkuiri Terbimbing dari awal
pembelajaran sampai akhir pembelajaran
3.6 Teknik analisis data
3.6.1 Teknis Analisis Instrumen tes
Rumus yang digunakan untuk menghitung nilai instrumen tes adalah (Sukardi, 2008) :
𝑗𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝑝𝑒𝑟𝑜𝑙𝑒ℎ𝑎𝑛 𝑠𝑖𝑠𝑤𝑎
N= x 100%
𝑠𝑘𝑜𝑟 𝑚𝑎𝑘𝑠𝑖𝑠𝑚𝑢𝑚
Keterangan :
P = Persentase
3.6.2 Lembar Observasi Keterampilan Proses
Penskoran untuk skala penelitian dan kriteria penelitian lembar observasi siswa adalah
sebagai berikut:
Baik sekali, skor 4
Baik, skor 3
Cukup, skor 2
Kurang, skor 1
Rumus yang digunakan untuk menghitung Persentase keterampilan Proses siswa adalah
(Supardi, 2016) :
𝑗𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝑝𝑒𝑟𝑜𝑙𝑒ℎ𝑎𝑛 𝑠𝑘𝑜𝑟
P= x 100%
𝑠𝑘𝑜𝑟 𝑚𝑎𝑘𝑠𝑖𝑠𝑚𝑢𝑚
Keterangan :
P = Persentase
Menghitung rata-rata persentase setiap aspek keterampilan proses sains dengan
menggunakan persamaan berikut:
σ𝑛
𝑖=1 𝑝𝑖
̅ = 𝑛
x 100%
Keterangan :
̅ = Persentase rata-rata Keterampilan proses siswa per aspek
Pi = Persentase tiap soal
n = Banyaknya soal per aspek
Setelah diperoleh hasil persentase keterampilan proses sains siswa, selanjutnya
menentukan kriteria keterampilan proses sains dengan cara menafsirkan persentase skor
yang diperoleh siswa ,menurut ridwan (2011) kriteria sebagai berikut:
0% ≤ rata-rata ≤ 54 % = sangat rendah
55% < rata-rata ≤ 64% = rendah
65% < rata-rata ≤ 77% = sedang
78% < rata-rata ≤ 88% = tinggi
89% < rata-rata ≤ 100% = sangat tinggi
3.6.2 Lembar Observasi Aktivitas guru
Penskoran untuk skala penelitian dan kriteria penelitian lembar observasi guru adalah
sebagai berikut:
Baik sekali, skor 4
Baik, skor 3
Cukup, skor 2
Kurang, skor 1
Skor yang diperoleh kemudian diolah dengan menggunakan rumus :
𝑗𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝑝𝑒𝑟𝑜𝑙𝑒ℎ𝑎𝑛 𝑠𝑘𝑜𝑟
persentase = x 100%
𝑠𝑘𝑜𝑟 𝑚𝑎𝑘𝑠𝑖𝑠𝑚𝑢𝑚
Setelah dihitung, maka disesuaikan dengan ketentuan persentase kinerja guru:
0% ≤ rata-rata ≤ 20 % = kinerja guru sangat kurang
20% < rata-rata ≤ 40% = kinerja guru kurang
40% < rata-rata ≤ 60% = kinerja guru cukup
60% < rata-rata ≤ 80% = kinerja guru baik
80% < rata-rata ≤ 100% = kinerja guru sangat baik
3.7 Indikator Capaian Penelitian
Tingkat keberhasilan penelitian tindakan kelas ini ditandai dengan adanya perubahan ke arah
perbaikan dari motivasi belajar siswa dalam proses:
pembelajaran. Indikator tersebut adalah:
1. Adanya peningkatan keterampilan proses siswa dalam belajar fisika setelah diterapkan model yang
ditunjukkan dengan kenaikan persentase keterampilan proses siswa dari siklus I ke siklus II
dan telah mencapai kriteria tinggi yaitu rentang 60% sampai 77% dari hasil prasurvei
awal.
2. Pelaksanaan pembelajaran fisika sesuai dengan langkah-langkah pembelajaran dengan
menggunakan model inkuiri dan hasil kinerja guru mencapai kriteria tinggi rentang 60%-80%.
3. Rata-rata kelas berdasarkan nilai tes siswa meningkat dari siklus I ke siklus II.
3.8 Prosedur Penelitian
Prosedur penelitian tindakan kelas (PTK) ini dengan menggunakan model Kemmis and
Tagart yang terdiri dari 4 siklus yaitu perencanaan, pelaksanaan, observasi, dan refleksi,
dapat digambarkan dalam bagan berikut.