Anda di halaman 1dari 8

OLAH GERAK DAN

PENGENDALIAN
KAPAL

BIDANG STUDI NAUTIKA


Kapal diam baling - baling putar maju kemudi tengah -
tengah
NAl
• Baling – baling putar maju berarti putar
kanan dan memukul air. Karena memukul
air maka timbul gaya N yg bekerja tegak
lurus thd baling baling atas dan bawah,
NA serta menghadap kedepan.
• Besarnya tekanan keatas dan kebawah
tergantung pada jarak beling baling thd
permukaan air.
A
• Tekanan pada daun baling baling atas
diuraikan menjadi NAI gaya membujur yg
bekerja kedepan ( maju ) dan NA gaya
melintang bekerja kekiri.
NBl • Pada baling baling bawah diuraikan
menjadi NBI gaya bekerja kedepan dan NB
B gaya bekerja melintang.
NB • NAI dan NBI gaya bekerja kedepan
mengakibatkan kapal maju, sedangkan
NB> NA karena jarak daun baling baling
B lebih jauh dari permukaan air dibandingkan daun baling baling A sehingga
buritan kapal akan didorong kekanan dan haluan kekiri gerakan ini disebut
gerakan kemudi pengaruh langsung baling baling atau disebut gerakan I

PENGARUH KEMUDI TDK LANGSUNG BALING BALING, MESIN MAJU.

Tendangan baling baling yg mengenai air akan berbentuk spiral yang diputar
keatas mengenai sebagian daun kemudi bagian atas sedang yang air yg diputar
kebawah semuanya mengenai daun kemudi bagian bawah maka A < B
akibatnya buritan kapal didorong kekiri ( gerakan II )
Gerakan I buritan lkekanan dan gerakan II buritan kekiri.
Gerakan I > gerakan II karena gerakan I adalah gerakan kemudi langsung
adapun gerakan II gerakan kemudi tdk langsungakibatnya akibatnya BURITAN
KEKANAN DAN HALUAN KEKIRI.
KAPAL DIAM BALING - BALING PUTAR
MUNDUR KEMUDI TENGAH - TANGAH
Pada waktu baling – baling berputar mundur
NA tekanan air mengarah tegak lurus
kebelakang
Tekanan pada baling baling atas diuraikan
A NA I

NAI = gaya bekerja kebelakang


NA = Gaya bekerja melintang kekanan
Tekanan pada baling baling bawah diuraikan
NBI = gaya membujur kebelakang
B NB = gaya melintang kekiri.
NB
NAI dan NBI mendorong kpl bergerak
mundur . Dan NB > NA karena jarak baling2 B
lebih jauh dari permukaan air dibanding daun
NBI baling2 A akibatnya buritan kekiri ini disebut
gerakan langsung baling2 ( GERAKAN .I )
Pada saat daun baling – baling berputar mundur maka air yang
diputar oleh daun baling baling tsb, akan mengenai badan .
Air yang diputar kebawah oleh daun baling baling sebagian akan
mengenai badan kapal yang berada dibawah permukaan air
sedangkan air yg diputar keatas akan mengenai seluruh badan
kapalsehingga B > Aakibatnya buritan kapal terdorong kekiri
disebut gerakan kemudi tdk langsung baling – baling ( gerakan II
)
Gerakan I buritan kekiri gerakan II buritan kekiri kesimpulannya
Kapal Diam Kemudi Tengah – tengah mesin mundur maka
BURITAN KEKIRI HALUAN KEKANAN
ARUS IKUTAN
Pada saat kapal maju air baling – baling yang dipindahkan
kebelakang berbentuk spiral dan berupa arus yang kembali
pada tempat semula. Ini disebut dengan arus ikutan
Besarnya arus ikutan adalah 10% dari kecepatan kapal
arus ikutan bekerja diburitan kapal sebelah kanan pada
permukaan air hal ini disebabkan karena:
baling – baling putar kanan maka
tekanan terbesar pada sisi kanan
akibatnya air yg dibuang pada sisi
kanan lebih banyak dari pada kiri
tentu saja air yg mengisi dikanan
akan lebih banyak dari pada dikiri.
SLIP
Slip ialah perbedaan antara kecepatan baling – baling dengan
kecepatan kapal.
Keceoatan baling –p baling = S
Kecepatan kapal =V
Jadi slip = S – V atau dalam prosen :
Slip = S – V / S x 100%
Kecepatan baling – baling didapat dari :
Spoed ( kisar ) x RPM
Jadi spoed adalah jarak yg ditempuh dalam 1 kali putaran
baling – baling
Sedangkan putaran baling – baling perjam didapat dari RPM x 60
Dg demikian Slip ( S ) = ( Spoed x RPM x 60 ) – V x 100%
Spoed x RPM x 60
Slip yang didapat dalam perhitungan ini adalah slip maya, artinya slip
tersebut masih dipengaruhin oleh arus ikutan yang besarnya 10% dari
pada kecepatan kapal saat itu. Untuk itu perlu dicari slip yang sebenarnya
atau slip sejati.

Slip sejati sangat susah dihitung karena, apabila hendak memperoleh slip
sejati maka kecepaqtan sejati kapalpun harus diketahui. Padahal kecepatan
sejati kapal didapat dari kecepatan kapal dikurangi dengan besarnya arus
ikutan ( ap )
Jadi V sejati = V – ap
Dimana :
Vs = kecepatan kapal sejati
ap = arus ikutan

Anda mungkin juga menyukai