6
STABILITAS MELINTANG
TRANSVERSE STATICAL STABILITY
CL AP FP
W L
G
2. TITIK APUNG ( CENTRE OF BUOYANCY ).
TITIK “B”
keatas.
W L
B
3. TITIK METACENTRIS ( METACENTRE )
TITIK “M”
M M
B
B2 B1
B
“ KAPAL TEGAK DALAM KONDISI SEIMBANG “
“ EQUILIBRIUM “
CL
“ Netral “ Nilai GM = 0.
M G G M
G M
B B B
K K K
STABILITAS POSITIP ( STABLE )
GM POSITIP
CL
W M L M
G G Z
G
B
B B1
K
Pada kapal yang memikili Stabilitas Positip, berarti letak dari titik berat (G)
kapal berada dibawah titik metacenter (M),
Bilamana kapal mendapat gaya dari luar sehingga kapal miring, maka titik
pusat daya apung (B) yang menekan keatas bergerak kesisi yang rendah sesuai
bentuk bangunan kapal yang terbenam sehingga timbullah dua buah gaya yang
berlawanan arah, antara pusat gaya yang menekan keatas melalui titik B dan
pusat gaya yang menekan kebawah melalui titik berat (G).
Adapun jarak antara kedua gaya ini adalah lengan (GZ) sehingga timbul kopple
dengan moment kopple sebesar Berat benaman x jarak antara kedua gaya (GZ)
Moment inilah yang menjadikan kapal tegak sehingga disebut :
“Moment Penegak.”
MOMENT PENEGAK
MOMENTS OF STATICAL STABILITY
MP = x GZ
Sin = GZ .
GM G Z
GZ = GM Sin
MP = x GM x Sin B1
Contoh soal.
KM diketahui = 7,0 m
KG diketahui = 6,5 m (Titik berat kapal terletak 6,5 m diatas lunas).
Displacement = 6.500 ton
Hitunglah : Moment of statical stability kapal tersebut jika miring 10o .
Jawab :
= 6.500 ton
M 10°
M
KM = 7,0 m G
KM
KG = 6,5 m . KG B
G Z
GM = 0,5 m K
MP = x GM x sin
= 6.500 x 0,5 x sin 10
= 6.500 x 0,5 x 0,17365
= 564,36 t-m
STABILITAS NEGATIP ( UNSTABLE )
GM NEGATIP
G
G
M
Z G
M
B
B
K
MOMENT PENYEGET
MP = x GZ
GZ = Lengan penyeget
= Berat benaman ( Displacement )
MP = Capzising moment.
STABILITAS NETRAL ( NEUTRAL )
GM = 0
M G
M G G Z
B
B B1
K
MP = x GZ
TOPIK.7
SANDARAN SUDUT SENGET
ANGLE OF LOLL
G
M G
M Z G
B B B1
K
Bilamana terjadi sudut senget yang lebih besar, maka titik B
yang menekan keatas akan bergerak terus keluar hingga menjadi
segaris dengan gaya yang menekan kebawah, maka lengan
penegaknya (GZ) = 0 dan kapal akan bersandar pada sudut senget
ini yang dikenal dengan “ Angle of loll “
M
G Z G Z
B B1 B
Bila kapal l ebih senget lagi dengan sudut yang melebihi Angle of
loll , maka lengan penegaknya akan terbentuk Positip yang menimbulkan
moment penegak yang akan mengembalikan kapal pada posisi “ Angle of
loll “
TOPIK.8
w x d
GG1 =
+ w
d = Jarak tegak lurus terhadap titik berat kapal (G).
w = Berat bobot (ton)
= Berat benaman ( Displacement )
G Bergerak ke G’ (Turun).
Contoh :
Jawab.
W Vcg Moment GG1 = w x d
+ w
5.000 7,0 35.000
+ 100 2,0 + 200 + = 100 x ( 7 – 2 )
w 5.100 M 35.200 5.000 + 100
= 500
KG’ = M
5.100
w
= 35.200 G GG’ = 0,098 m
G’
5.100
KG = 7,000 m
= 6,902 m GG’ = 0,098 m
K KG’ = 6,902 m
PENAMBAHAN BOBOT DIATAS TITIK “ G “
( TITIK “ G “ NAIK )
G’ d
G w x d
GG =1
+ w
KG
G Bergerak ke G’ (Naik)
PENGURANGAN BOBOT DIBAWAH TITIK “ G “
( TITIK “ G “ NAIK )
G’
G w x d
GG =1
d
- w
KG
G Bergerak ke G’ (Naik)
PENGURANGAN BOBOT DIATAS TITIK “ G “
( TITIK “ G “ TURUN )
d
G w x d
GG =1
G’ - w
KG
G Bergerak ke G’ (Turun)
PERGESERAN BOBOT
d = Jarak pergeseran titik berat bobot
(g)
w x d
GG =1 w = Berat bobot (ton)
= Berat benaman ( Displacement )
M M
d d
G’ G
G G’
KG KG
K K
Jawab :
W VCG M
M M
3.420 3,7 12.654 0,5 0,403
G G
- 65 0,45 -
- 64 2,0 - 128 +
29,25 3,797
W 3.291 KG1 M 12. 496,75 3,7
7. Sebuah kapal memiliki berat benaman = 1.200 ton dan titik beratnya (KG) =
3,0 meter.
Kapal tersebut akan melakukan kegiatan sbb :
Memuat muatan campuran 3.400 ton dengan titik berat (Kg) = 2,5 meter
diatas lunas.
Mengisi Bahan bakar 400 ton dengan titik berat (Kg) = 5,0 meter diatas
lunas.
Hitunglah : Letak titik berat baru (KG) kapal tersebut setelah selesai
mengadakan kegiatan itu.
8. Berat benaman kapal kosong = 2.000 ton dengan KG = 3,6 meter. Kapal
tersebut
memuat 2.500 ton muatan dengan Kg = 5,0 meter dan mengisi 300 ton bahan
bakar
dengan Kg = 3,0 meter. Setelah selesai kegiatan tersebut GM diketahui = 0,15
meter.
Hitunglah : GM kapal tersebut jika bahan bakar habis terpakai.
9. Sebuah kapal memiliki berat benaman = 4.450 ton dengan KG = 5,0 meter. Kapal tersebut
melakukan kegiatan bongkar muat sbb :
Bongkar :
360 ton Muatan yang memiliki titik berat 4,6 meter diatas lunas
1.480 ton Muatan yang memiliki titik berat 3,2 meter diatas lunas.
Memuat :
1.800 ton Muatan yang memiliki titik berat 4,8 meter diatas lunas.
200 ton Bahan bakar dengna titik berat 1,2 meter diatas lunas.
50 ton Muatan geladak (on deck) yang memiliki titik berat 8,4 meter diatas lunas .
Hitunglah : Letak titik berat (KG baru) kapal tersebut setelah selesai melakukan
kegiatan itu.
10. Berat beaman sebuah kapal = 2.480 ton dengan KG = 6,4 meter.. Kapal direncanakan
akan memuat muatan sejumlah = 1.320 ton yang akan ditempatkan pada Lower Hold
dengan titik berat 0,6 meter diatas lunas dan pada Tween Deck dengan titik berat 4,28
meter diatas lunas. Untuk kegiatan ini diinginkan GM kapal = 0,6 meter.
Hitunglah : Berat muatan masing-masing yang dimuat di tempat-tempat tersebut jika
KM setelah kegiatan diketahui = 5,7 meter.
11. Sebuah kapal dengan displacement = 5.750 ton dengan KG = 4,5 meter, KM = 5,4 meter .
Bobot di muat sbb : 1.000 ton dengan Kg = 3,8 meter dan 1.000 ton dengan Kg = 7,6
meter.
Hitunglah : Berapa bobot yang dapat di muat di geladak dengan Kg = 9,0 meter, bila
kapal harus bertolak dengan GM minimum = 0,4 meter.
TOPIK.9 PENGARUH BOBOT YANG TERGANTUNG
EFFECT OF SUSPENDED WEIGHT
G1 G2
G3
G
• Jika sebuah bobot tergantung pada sebuah titik, maka titik beratnya
tergantung pada titik tersebut dan tidak tergantung dari jarak bobot
tersebut dengan titik gantungnya.
• Jadi saat bobot terangkat dari dek dan tergantung pada ujung batang
pemuat, maka titik beratnya berpindah dari posisi semula ke ujung
batang pemuat / titik gantungnya.
Keterangan :
G adalah titik berat semula dari kapal.
g adalah titik berat sebuah bobot yang berada Lower Hold, pada saat bobot tersebut
di angkat ( dihibob ) maka titik beratnya berada atau berpindah ke g1 dan ini
menyebabkan titik berat kapal bergeser dari G ke G1 sejajar dengan gg1 dan titik berat
masing masing tetap berada di G1 dan g1 selama bobot itu di hibob.
Jika batang pemuat di ayun ke sisi lambung maka ujung batang pemuat akan bergerak
dimana titik berat bobot yang tergantung di ujung batang pemuat tersebut juga
bergerak dari g1 ke g2 ini mengakibatkan titik berat kapal juga bergeser dari G1 ke G2.
Jika bobot itu di turunkan / area kebawah dan telah menyentuh dermaga serta tali muat
slack maka titik berat bobot juga telah terlepas dari ujung batang pemuat.( bobot telah
terlepas dari ujung batang pemuat ). Maka titik berat kapal bergeser dari G2 ke G3
dengan arah menjauhi g2. Jadi G3 adalah posisi akhir dari titik berat kapal setelah
membongkar muatan tersebut.
Kesimpulan :
Titik berat sebuah benda akan bergerak ke arah titik berat dari bobot yang di
tambahkan
Titik berat sebuah benda akan bergerak menjauhi titik berat dari bobot yang di ambil.
Titik berat sebuah benda akan bergeser sejajar dengan pergeseran dari titik berat tiap
bobot yang bergerak dalam benda itu.
Contoh soal :
Displacement kapal = 3.000 ton dengan KG = 5,2 meter. Hitung KG baru jika
sebuah bobot yang sudah ada di kapal seberat 50 ton dengan titik berat 1,0 m
diatas lunas di hibob tegak lurus ke atas setinggi 3 meter dari dasar palka
dengan menggunakan batang pemuat yang ujungnya terletak 16,0 meter
diatas lunas.
Jawab :
= 3.000 ton
KG = 5,2 meter.
Bobot 50 ton di hibob menggunakan batang pemuat yang ujungnya 16,0 meter
diatas lunas.
16 m
W VCG MOMENT
G
3.000 5,2 15.600
5,2 m ± 50 15 + . 750 .
3m 50 t
3.000 16.350
KG = M = 16.350 = 5,45 meter
W 3.000
GG1 = W x d .
= 50 x 15 = 750 = 0,25 meter ( Naik )
3.000 3.000
KG lama = 5,20 m
GG1 = 0,25 m +
KG baru = 5,45 m