Anda di halaman 1dari 7

NAMA : FAUZI IMAM HIDAYAT

NRP : 04211745000015

SINGLE POINT MOORING & DYNAMIC POSITIONING

Single Point Mooring adalah suatu struktur terapung berlokasi di lepas pantai
yang berfungsi sebagai penambatan dan interkoneksi untuk muatan tanker
atau pembongkaran produk gas atau cairan. SPM adalah hubungan antara
subsea manifold geostatic koneksi dan weathervaning tanker. Salah satu
kelebihan SPM, mampu menangani kapal ukuran apapun, bahkan kapal
pengangkut minyak yang sangat besar sekalipun dimana tidak ada fasilitas
alternatif yang tersedia.

Macam – Macam Tipe SPM (Barltrop 1998)


 Fixed Tower

 Catenary anchor leg mooring (CALM)

 Single-anchor leg mooring (SALM)


 Articulated loading platform (ALP)
 Single point and reservoir (SPAR)

 Single-anchor loading (SAL)

 Turret mooring

Turret mooring systems sekarang yang paling banyak dipakai. Prinsip kerja
dari sistem ini adalah dengan membiarkan vessel untuk berputar mengikuti
cuaca secara bebas di seputar sebuah single point, agar vessel dapat
menempati posisi dimana terdapat tahanan terendah akibat kombinasi dari
angin, gelombang dan arus.
Macam-macam turret mooring systems :

1. Internal turret (option: fixed atau disconnectable)


 Bottom moored turret (STP – submerged turret production)
 Turret anchored spread

2. External turret
 Simple bow/stern turret
 Clamped riser turret
 Chain counterweight (counterweight articulated mooring)
 Riser counterweight system
 Bouyant turret riser system
 Articulated riser turret (disconnectable)

Pada umumnya dalam penggunaan FPSO unit sering sekali


penggunaan Single Point Mooring (SPM) disertakan dalam pola pengeboran
dengan menggunakan FPSO unit. Single Point Mooring ini sangat efektif
sekali dalam proses penambangan minyak sehingga sering sekali Single Point
Mooring ini digunakan sebagai satu komponen dalam penambangan minyak
bersama denga FPSO unit.

Bagian Single Point Mooring

Ada empat bagian dalam sistem Single Point Mooring : tubuh


pelampung, mooring (tambat atau elemen penahan), sistem transfer dan
komponen lainnya. Semua bagian ini sama-sama penting.
a) Tubuh pelampung

Tubuh pelampung biasanya didukung pada kaki statis melekat pada dasar laut,
dengan bagian yang berputar di atas permukaan air yang terhubung ke kapal
tanker loading. Dua bagian dihubungkan oleh bantalan rol, disebut sebagai
“bantalan utama”.Kapal tanker ditambatkan bebas di sekitar pelampung dan
mencari posisi yang stabil dengan pengaturan yang sudah ditentukan.

b) Mooring (Tambat atau Elemen penahan)

Mooring berfungsi menahan pelampung di dasar laut. Desain pelampung


harus disesuaikan dengan kondisi atau perilaku angin, gelombang dan arus dan
ukuran kapal tanker. Hal ini menentukan susunan Mooring optimal dan ukuran
komponen kaki semua tambatan. Anchoring poin juga sangat tergantung pada
kondisi tanah setempat.

Komponen Mooring
ü Jangkar – Untuk menghubungkan tambatan ke dasar laut.
ü Rantai jangkar
ü Chainstoppers – Untuk menghubungkan rantai untuk pelampung.

Pengaturan tambang kapal


Sebuah kapal tanker ditambatkan ke sebuah pelampung dengan menggunakan
tambang kapal. Susunan tambang kapal biasanya terdiri dari tali nilon yang
diikat ke tambat yang ada di dek pelampung. Sistem tambang kapal
menggunakan satu atau dua tali tambang tergantung pada ukuran kapal yang
akan berlabuh ke pelampung.
 Sistem transfer
Fungsi masing-masing pelampung adalah sebagai sistem transfer. Dari lokasi
geostatic yang terletak di dasar laut lalu sistem ini mentransfer produk ke kapal
tanker yang berlabuh di sekitar pelampung.
Komponen sistem transfer produk dari dasar laut adalah: Flexible Subsea
Hoses yang biasa disebut dengan “Risers”.Floating Hose,Swivel, Valves
(katup) and Piping (pipa).

 Riser
Riser adalah selang fleksibel yang menghubungkan pipa bawah laut ke
pelampung. Pengaturan riser ini dapat bervariasi tergantung pada kedalaman
air laut, gerakan pelampung, dll

Floating Hose
Floating Hose menghubungkan pelampung ke kapal tanker. Floating Hose
dilengkapi dengan lapisan yang banyak untuk mencegah pecahnya selang dan
menghindari tumpahan minyak.

Swivel
Swivel adalah hubungan antara geostatic atau dasar laut dengan bagian yang
berputar dari pelampung. Swivel mempuyai berbagai ukuran tergantung pada
ukuran pipa yang terpasang dan riser. Swivel adalah jalur independen khusus
untuk produk atau satu cairan yang akan di ambil dari dasar laut. Swivel
dilengkapi dengan pengaturan segel ganda untuk meminimalkan
kemungkinan kebocoran produk ke lingkungan.

b) Komponen Lainnya
 Sebuah Landing Perahu yang menyediakan akses ke geladak pelampung
dari kapal Tanker.
 Fendering untuk melindungi pelampung,
 Toolkit untuk penanganan penanganan material yang rusak.
 Navigasi maritim
 Sebuah Subsistem Listrik untuk memungkinkan operasi katup dan
navigasi atau peralatan lainnya.
DYNAMIC POSITIONING
DP adalah teknik untuk menetapkan posisi dari sebuah benda terapung
(floating vessels) secara otomatis (terutama pada un-anchored vessels)
didalam toleransi yang spesifik dengan menggunakan gaya thrust untuk
melawan gaya-gaya dari angin, ombak, dan arus yang cenderung untuk
memindahkan atau menggeser vessel dari posisi operasinya.
PERKEMBANGAN + EVOLUSI Reliability didukung :

- Peningkatan available power


- Advanced control equipment
- Peningkatan akurasi terhadap level intensity dari wind + wave

ELEMEN DARI DP :

1. POSITION MEASUREMENT atau CONTINOUS MEASUREMENT


(mengacu terhadap ocean bottom bore-hole), Sistem ini menggunakan sebuah
tali berdiameter kecil yang diikat dengan pemberat pada bagian dasar badan
rigs

2. CONTROL RESPONSE atau DETERMINATION CORRECT


THRUSTER RESPONSE (mengacu terhadap position measurement result)
DP System mengontrol 3 derajat kebebasan kapal (dari 6 yang ada), yaitu :
- Surging (bow, stern translational motion)
- Swaying (port, starboard translational motion)
- yawing (rotational motion about vertical axis)

ASPEK-ASPEK :
1. Purity of position determination signal
2. Linear System (yang memungkinkan mengontrol masing-masing surge,
sway, dan yaw secara terpisah)
3. Signal Conditioning
- Error signal pada setiap degrees
- Low Pass Filtering
4. Active Wind Compensation (AWC)
- Problem menentukan Slow Filter untuk membuang wave motion sementara
Quicker Filter untuk meningkatkan Wind Recovery diatasi oleh AWC
- Wind Speed + arahnya ditujukan ke unit BLACKBOX
5. Basic Controller Action
Masing-masing degrees dikontrol terpisah, overall control 3 channel :Fore-aft
position controller, Port-starb. Position controller, Heading position controller
3. THRUST RESPONSE atau REALIZING BODY FORCES
(aksi akibat hasil dari komando sistem kontrol), Ada 3 Tipe :

1. FIXED TYPE : mampu reversing


Utama : surging
Lateral Thrust : swaying
Yawing : differential operation dari thruster dengan cara memberi net-
moment tanpa net-thrust

2. AZIMUTHING TYPE :
- Arah utama untuk surging dan swaying
- Yawing : differensial action dari 2 atau lebih thruster untuk
menghasilkan yaw moment tanpa net-surge atau sway-force

3. CYCLOIDAL PROPELLER :
- Spesial vertical paddle wheel thruster unit dengan cycloidal pitch variation
- Mirip azimuthing untuk thruster logic-nya
- 10 kali lebih cepat responsif dari azimuthing
- Menerima komando surge + sway tanpa ditransformasikan dulu ke besarnya
dan arah dari thrust sebagaimana azimuth

Anda mungkin juga menyukai