Anda di halaman 1dari 6

BAB I

PENDAHULUAN

1.1. LATAR BELAKANG PERMASALAHAN

FPSO (Floating Production Storage and Offloading) merupakan struktur


berbentuk kapal yang ditambat dengan sistem mooring tertentu. Desain FPSO
menunjukkan peningkatan dalam beberapa tahun ini (Terpstra et al, 2001).
Peningkatan ini seiring dengan kegiatan eksplorasi minyak dan gas yang
mengarah ke eklsplorasi laut dalam (deepwater exploration). Konsep desain baru
terus dikembangkan karena FPSO merupakan solusi yang sering dipilih untuk laut
dalam. Pada desain FPSO sebelumnya, digabungkan prinsip bangunan lepas
pantai dengan kapal tergantung fungsi utama bangunan tersebut dan bisa berbeda
pada setiap perancangan. Saat ini, konsep desain FPSO sering kali menggunakan
kapal tanker yang dikonversi. Tanker dimodifikasi sesuai dengan kebutuhan
proses dan fungsi utama FPSO.

Proses secara konversi lebih banyak digunakan dalam pembuatan FPSO. 70% dari
70 lebih FPSO yang beroperasi diseluruh dunia adalah hasil konversi (Potthurst,
2003). Waktu pembuatan secara konversi yang lebih singkat sekitar 1-2 tahun dari
pada pembuatan baru menjadi salah satu alasannya. Keuntungan lain yang
didapatkan dalam proses secara konversi adalah antisipasi pada umur reservoir
yang pendek hingga menengah (5-15 tahun) dan jadwal proses operasi FPSO
lebih cepat (Leick, 2000).

Selain dari kapasitas muat, kualitas konstruksi, laporan perawatan dan perbaikan,
salah satu isu permasalahan dalam proses konversi tanker menjadi FPSO adalah
kekuatan puncak (ultimate strength) dari struktur (Leick, 2000). Salah satu
penyebab terjadinya ultimate strength failure pada suatu struktur kapal umumnya
adalah disebabkan oleh beban ekstrem dan/atau kurangnya daya tahan struktur
terhadap degradasi material. Untuk itu, perlu suatu pertimbangan jangka panjang

1
untuk mengantisipasi adanya degradasi material ketika mendesain sebuah struktur
(Ayyub & Souza, 2000).

Parunov (2004) menjelaskan bahwa Analisa ultimate strength menghasilkan suatu


informasi mengenai kekuatan puncak pada sebuah struktur hingga akhirnya
mengalami kegagalan. Hasil analisa ultimate strength, dapat dijadikan suatu
referensi dalam penentuan safety factor untuk menekan terjadinya kegagalan
struktur. Gambar 1.1. menunjukkan contoh total failure pada struktur kapal.

Gambar 1.1. Contoh total failure pada kapal

Menurut Rosyid (2007), keandalan sebuah komponen atau sistem adalah peluang
komponen atau sistem tersebut untuk memenuhi tugas yang telah ditetapkan
tanpa mengalami kegagalan selama kurun waktu tertentu apabila dioperasikan
dengan benar dalam kurun waktu tertentu. Keandalan struktur secara umum dapat
dihitung dengan metode Monte Carlo. Pada metode tersebut, keandalan struktur
dinilai berdasarkan peluang terjadinya kegagalan. Peluang kegagalan dianggap
sebagai ukuran yang rasional untuk menentukan keamanan struktur. Berdasarkan
analisa keandalan, perhitungan ultimate strength dapat dianalisa untuk hasil
penelitian yang lebih akurat.

Tugas akhir ini menyajikan hasil penelitian tentang kekuatan puncak akibat beban
ekstrem pada konversi tanker M.T. Fastron (milik PT. Pertamina) menjadi FPSO,
hasil perhitungan kekuatan puncak pada lambung (hull girder ultimate strength)
berdasarkan Common Structural Rules for Oil Tanker akan dibandingkan dengan
hasil Ultimate strength analysis berdasarkan prosedur Germanischer Lloyd

2
dengan menggunakan software Poseidon. Kekuatan struktur akan dibandingkan
dengan total beban yang mengenai struktur, sehingga akan didapatkan keandalan
struktur tanker sebagai salah satu kriteria penilaian hasil konversi tanker menjadi
FPSO.

1.2. PERUMUSAN MASALAH

Permasalahan yang akan dibahas dalam tugas akhir ini adalah :


1. Berapakah beban keruntuhan scantlings pada geladak dan dasar struktur
tanker M.T. Fastron dan FPSO hasil konversi?.
2. Berapakah capacity check (ultimate strength) pada struktur tanker M.T.
Fastron dan FPSO hasil konversi?.
3. Berapa keandalan struktur tanker M.T. Fastron dan FPSO hasil konversi
terhadap beban puncak?.

1.3. TUJUAN PENELITIAN

Adapun tujuan yang hendak dicapai adalah :


1. Mengetahui beban keruntuhan scantlings pada geladak dan dasar tanker
M.T. Fastron dan FPSO hasil konversi.
2. Mengetahui nilai capacity check (ultimate strength) pada struktur tanker
M.T. Fastron dan FPSO hasil konversi.
3. Mengetahui keandalan struktur tanker M.T. Fastron dan FPSO hasil
konversi terhadap beban puncak.

1.4. MANFAAT PENELITIAN

Dengan diketahuinya perhitungan ultimate strength dan nilai keandalan pada


FPSO konversi dari tanker, beberapa manfaat yang dapat diambil, yaitu:
1. Pemahaman terhadap permasalahan spesifik kekuatan konversi tanker
menjadi FPSO.
2. Memberikan pengetahuan tentang prosedur perhitungan ultimate strength
untuk bisa dijadikan sebagai dasar kegiatan preinspection.

3
3. Memberikan pengetahuan tentang pemodelan scantlings pada FPSO
konversi dari tanker menggunakan software Poseidon.
4. Memberikan pengetahuan tentang penelitian keandalan struktur
berdasarkan ultimate strength analysis.

1.5. BATASAN MASALAH PENELITIAN

Mengingat luasnya faktor-faktor yang berpengaruh pada permasalahan analisis


keandalan struktur tanker & FPSO terhadap beban puncak, maka dipertimbangkan
perlunya untuk mengambil sejumlah batasan dalam penyelesaian permasalahan.
Pengambilan batasan-batasan diupayakan sedemikian rupa, sehingga hasil-hasil
kajian masih tetap akan sesuai dengan kaidah-kaidah rekayasa yang rasional.
Adapun batasan masalah pada penelitian ini adalah sebagai berikut:
1. Konstruksi struktur tanker yang dianalisa adalah bagian scantlings pada
dasar dan geladak utama mid-ship tanker M.T. Fastron milik PT.
Pertamina.
2. Proses konversi tanker menjadi FPSO hanya dilakukan sebatas
penambahan topside modules dan beban faktor ledakan, dengan asumsi
penambahan beban adalah pembebanan merata.
3. Proses degradasi struktur untuk analisa ultimate strength
mengasumsikan pengurangan ketebalan struktur rata-rata 2,25 mm (50%
tebal lapisan korosi) sebagai akibat dari umur operasi tanker M.T.
Fastron sekitar 10 tahun.
4. Pemodelan struktur yang dilakukan adalah bagian lambung tanker
menggunakan software Poseidon sesuai prosedur Germanischer Lloyd,
untuk selanjutnya dilakukan analisa kekuatan puncak lambung (hull
girder ultimate strength) struktur tanker.
5. Perhitungan manual hull girder ultimate strength dilakukan berdasarkan
Common Structural Rules for Oil Tanker untuk kondisi struktur secara
global (menyeluruh).
6. Beban lingkungan yang ditinjau adalah beban ekstrem akibat gelombang
laut.

4
7. Analisa keandalan struktur dilakukan dengan menggunakan Monte Carlo
Simulation.

1.6. SISTEMATIKA PENULISAN LAPORAN

Sistematika penulisan laporan tugas akhir ini dimulai dengan pendahuluan


pada bab satu, yang menjelaskan tentang latar belakang penelitian yang akan
dilakukan, perumusan masalah, tujuan yang hendak dicapai dalam penulisan
tugas akhir ini, manfaat yang diperoleh, ruang lingkup penelitian dan
sistematika penulisan laporan.

Dasar teori dan tinjauan pustaka yang menjadi sumber referensi dalam tugas
akhir ini dijelaskan pada bab dua. Secara rinci bab ini berisikan tinjauan
pustaka yang menjadi acuan dari penelitian tugas akhir, dasar-dasar teori,
persamaan-persamaan dan code yang digunakan dalam penelitian tugas akhir
dicantumkan dalam bab ini.

Bab tiga pada penulisan laporan tugas akhir ini menerangkan tentang
metodologi penelitian yang digunakan untuk menyelesaikan tugas akhir.
Penjelasan menyangkut prosedur analisa, pemodelan, dan perhitungan yang
dilakukan dalam penelitian tugas akhir juga dicantumkan dalam bab ini.

Seluruh hasil analisa penelitian pada tugas akhir ini akan dibahas dan
diterangkan pada bab empat. Bab ini membahas hasil perhitungan manual,
serta hasil analisa dan pemodelan menggunakan software hingga
menghasilkan perbandingan-perbandingan dan korelasi antara hasil-hasil
kajian, untuk memperoleh hasil akhir sebagai jawaban terhadap perumusan
masalah yang diajukan. Berdasar hasil pembahasan pada bab empat kemudian
ditarik kesimpulan pada bab lima, saran yang diperlukan untuk penelitian
lebih lanjut dari tugas akhir juga akan diterangkan pada bab lima.

5
Halaman ini sengaja dikosongkan

Anda mungkin juga menyukai