PENDAHULUAN
Proses secara konversi lebih banyak digunakan dalam pembuatan FPSO. 70% dari
70 lebih FPSO yang beroperasi diseluruh dunia adalah hasil konversi (Potthurst,
2003). Waktu pembuatan secara konversi yang lebih singkat sekitar 1-2 tahun dari
pada pembuatan baru menjadi salah satu alasannya. Keuntungan lain yang
didapatkan dalam proses secara konversi adalah antisipasi pada umur reservoir
yang pendek hingga menengah (5-15 tahun) dan jadwal proses operasi FPSO
lebih cepat (Leick, 2000).
Selain dari kapasitas muat, kualitas konstruksi, laporan perawatan dan perbaikan,
salah satu isu permasalahan dalam proses konversi tanker menjadi FPSO adalah
kekuatan puncak (ultimate strength) dari struktur (Leick, 2000). Salah satu
penyebab terjadinya ultimate strength failure pada suatu struktur kapal umumnya
adalah disebabkan oleh beban ekstrem dan/atau kurangnya daya tahan struktur
terhadap degradasi material. Untuk itu, perlu suatu pertimbangan jangka panjang
1
untuk mengantisipasi adanya degradasi material ketika mendesain sebuah struktur
(Ayyub & Souza, 2000).
Menurut Rosyid (2007), keandalan sebuah komponen atau sistem adalah peluang
komponen atau sistem tersebut untuk memenuhi tugas yang telah ditetapkan
tanpa mengalami kegagalan selama kurun waktu tertentu apabila dioperasikan
dengan benar dalam kurun waktu tertentu. Keandalan struktur secara umum dapat
dihitung dengan metode Monte Carlo. Pada metode tersebut, keandalan struktur
dinilai berdasarkan peluang terjadinya kegagalan. Peluang kegagalan dianggap
sebagai ukuran yang rasional untuk menentukan keamanan struktur. Berdasarkan
analisa keandalan, perhitungan ultimate strength dapat dianalisa untuk hasil
penelitian yang lebih akurat.
Tugas akhir ini menyajikan hasil penelitian tentang kekuatan puncak akibat beban
ekstrem pada konversi tanker M.T. Fastron (milik PT. Pertamina) menjadi FPSO,
hasil perhitungan kekuatan puncak pada lambung (hull girder ultimate strength)
berdasarkan Common Structural Rules for Oil Tanker akan dibandingkan dengan
hasil Ultimate strength analysis berdasarkan prosedur Germanischer Lloyd
2
dengan menggunakan software Poseidon. Kekuatan struktur akan dibandingkan
dengan total beban yang mengenai struktur, sehingga akan didapatkan keandalan
struktur tanker sebagai salah satu kriteria penilaian hasil konversi tanker menjadi
FPSO.
3
3. Memberikan pengetahuan tentang pemodelan scantlings pada FPSO
konversi dari tanker menggunakan software Poseidon.
4. Memberikan pengetahuan tentang penelitian keandalan struktur
berdasarkan ultimate strength analysis.
4
7. Analisa keandalan struktur dilakukan dengan menggunakan Monte Carlo
Simulation.
Dasar teori dan tinjauan pustaka yang menjadi sumber referensi dalam tugas
akhir ini dijelaskan pada bab dua. Secara rinci bab ini berisikan tinjauan
pustaka yang menjadi acuan dari penelitian tugas akhir, dasar-dasar teori,
persamaan-persamaan dan code yang digunakan dalam penelitian tugas akhir
dicantumkan dalam bab ini.
Bab tiga pada penulisan laporan tugas akhir ini menerangkan tentang
metodologi penelitian yang digunakan untuk menyelesaikan tugas akhir.
Penjelasan menyangkut prosedur analisa, pemodelan, dan perhitungan yang
dilakukan dalam penelitian tugas akhir juga dicantumkan dalam bab ini.
Seluruh hasil analisa penelitian pada tugas akhir ini akan dibahas dan
diterangkan pada bab empat. Bab ini membahas hasil perhitungan manual,
serta hasil analisa dan pemodelan menggunakan software hingga
menghasilkan perbandingan-perbandingan dan korelasi antara hasil-hasil
kajian, untuk memperoleh hasil akhir sebagai jawaban terhadap perumusan
masalah yang diajukan. Berdasar hasil pembahasan pada bab empat kemudian
ditarik kesimpulan pada bab lima, saran yang diperlukan untuk penelitian
lebih lanjut dari tugas akhir juga akan diterangkan pada bab lima.
5
Halaman ini sengaja dikosongkan