Anda di halaman 1dari 18

1.

Jelaskan metode kerja pada bangunana offshore (offshore platform),


lengkap dengan gambar/illustrasinya
Offshore Platform atau Anjungan lepas pantai adalah struktur atau
bangunan yang dibangun di lepas pantai untuk mendukung proses
eksplorasi atau eksploitasi bahan tambang (minyak dan gas bumi). Biasanya
anjungan lepas pantai memiliki sebuah rig pengeboran yang berfungsi untuk
menganalisa sifat geologis reservoir maupun untuk membuat lubang yang
memungkinkan pengambilan cadangan minyak bumi atau gas alam dari
reservoir tersebut.
Kebanyakan anjungan tersebut terletak di lepas pantai dari landas
kontinen. Dengan kemajuan teknologi dan meningkatnya harga minyak
mentah, pengeboran dan produksi di perairan yang lebih dalam kini telah
menjadi lebih layak dan ekonomis. Sebuah anjungan mungkin memiliki
sekitar tiga puluh mata bor. Pengeboran yang terarah memungkinkan sumur
bor dapat diakses pada dua kedalaman yang berbeda dan juga pada posisi
terpencil dan menyebar hingga radius 5 mil (8 kilometer) dari platform.
Sumur bawah laut yang jauh juga dapat dihubungkan ke anjungan dengan
pipa penyalur (pipeline). Sistem bawah laut (subsea system) dapat terdiri
dari satu atau beberapa sumur yang dihubungkan dengan manifold (pusat
menyatunya saluran pepipaan) untuk selanjutnya disalurkan ke pusat
pemrosesan.
Pekerjaan penambangan minyak dan gas bumi, hampir dipastikan
akan menelan biaya besar, teknologi tinggi, dan juga terkait dengan berbagai
kepentingan. Pendek kata, pekerjaan penambangan merupakan suatu mega
proyek, dari sisi investasi dan wujud fisik struktur yang ditangani.
Kebutuhan biaya besar dan teknologi tinggi ini akan semakin terasa
bila menyangkut lokasi di lepas pantai; baik di perairan dalam (deepwater)
atau bahkan di perairan sangat dalam (ultra deepwater). Hal ini disebabkan
tingkat kesulitan, resiko, dan ketidakpastian yang lebih besar bila
dibandingkan dengan pekerjaan di daratan pada umumnya. Pembangunan
sebuah sistem anjungan lepas pantai ( offshore platform ) meliputi proses
fabrikasi, pengangkutan, dan proses pemasangan atau instalasi struktur
anjungan di lokasi operasinya di tengah lautan.

Jenis – Jenis Anjungan Lepas Pantai

A. FIXED PLATFORM

Sumber : petrotrainingasia.com

Offshore Platform ini dibangun di atas kaki baja (jacket leg) atau beton, atau
keduanya, tertanam langsung ke dasar laut, menopang bangunan atas (dek/topside)
dengan ruang untuk rig pengeboran, fasilitas produksi dan tempat tinggal pekerja.
Platform tersebut, berdasarkan kekakuannya, dirancang untuk penggunaan waktu
yang sangat panjang (hingga 50 tahun). Berbagai jenis struktur yang digunakan,
kaki baja, beton caisson, baja dan bahkan beton mengambang. Kaki baja (jacket
leg) bagian vertikal tersusun dari baja tubular, dan biasanya dipaku bumi ke dasar
laut. Fixed platform layak secara ekonomi untuk instalasi di kedalaman air hingga
sekitar 1.700 kaki (520 m).

B. COMPLIANT PLATFORM

Sumber : petrotrainingasia.com
Offshore Platform ini terdiri dari menara fleksibel ramping dan pondasi tiang
yang mendukung dek konvensional untuk operasi pengeboran dan produksi.
Compliant tower dirancang untuk mempertahankan defleksi dan beban lateral
yang signifikan, dan biasanya digunakan di kedalaman air berkisar antara 1.200
sampai 3.000 kaki (370-910 m).

C. SEMI SUBMERSIBLE PLATFORM

Sumber : petrotrainingasia.com

Offshore Platform ini memiliki lambung (kolom dan ponton) apung yang
cukup membuat struktur untuk mengapung (seperti kapal), tetapi juga cukup berat
untuk menjaga struktur tetap tegak dan stabil. Semi-submersible platform dapat
dipindahkan dari satu tempat ke tempat lain, dapat dinaikkan atau diturunkan
dengan mengubah jumlah air di tangki apung. Platform ini umumnya ditambatkan
dengan kombinasi tali rantai, kawat atau tali polyester, atau keduanya, selama
pengeboran atau produksi operasi, atau keduanya, meskipun dapat dijaga posisinya
dengan menggunakan sistem dynamic positioning. Semi-submersible dapat
digunakan di kedalaman air dari 200 sampai 10.000 kaki (60 sampai 3.000 m)
D. JACK UP DRILLING RIG

Sumber : petrotrainingasia.com

Jack-up Drilling Unit yang dapat berpindah (atau biasa disebut jack-up),
seperti namanya, adalah rig yang bisa didongkrak di atas laut dengan menggunakan
kaki-kaki yang dapat diturunkan, seperti jack. Platform ini biasanya digunakan di
kedalaman air hingga 400 kaki (120 m), meskipun beberapa desain bisa digunakan
pada kedalaman 550 ft (170 m). Platform ini dirancang untuk berpindah dari satu
tempat ke tempat lain, dan kemudian menancapkan dirinya dengan mengerahkan
kaki ke dasar laut menggunakan roda gigi (gearbox) di setiap kaki.

E. DRILLSHIPS

Sumber : petrotrainingasia.com

Drillship adalah kapal maritim yang telah dilengkapi dengan peralatan


pengeboran. Platform ini paling sering digunakan untuk eksplorasi pengeboran
minyak baru atau sumur gas di perairan dalam, tetapi juga dapat digunakan untuk
pengeboran ilmiah. Versi awal dibangun pada lambung kapal tanker yang
dimodifikasi, namun desain yang sesuai dengan tujuannya sudah digunakan saat
ini. Drillship Kebanyakan dilengkapi dengan sistem positioning yang dinamis
(dynamic positioning) untuk mempertahankan posisi di atas sumur yang dibor.
Drillship dapat mengebor di kedalaman air hingga 12.000 ft (3.700 m).

F. FLOATING PRODUCTION SYSTEMS

Sumber : petrotrainingasia.com

FPSO (floating production, storage, dan offloading system) terdiri dari


struktur monohull besar, pada umumnya (tetapi tidak selalu) berbentuk kapal,
dilengkapi dengan fasilitas pengolahan minyak dan gas bumi. Platform ini ditambat
ke lokasi untuk waktu yang lama, dan tidak benar-benar mengebor minyak atau gas.
Beberapa varian dari aplikasi ini, yang disebut FSO (floating storage offloading)
atau FSU (floating storage unit), yang digunakan secara eksklusif untuk tujuan
penyimpanan, dan hanya memiliki peralatan proses yang sangat sedikit.
G. TENSION LEG PLATFORM

Sumber : petrotrainingasia.com

TLP adalah platform mengambang yang ditambatkan ke dasar laut untuk


menghilangkan gerakan yang paling vertikal pada struktur. TLP digunakan di
kedalaman air hingga sekitar 6.000 kaki (2.000 m). TLP “konvensional” adalah
desain 4-kolom yang terlihat mirip dengan semisubmersible.
H. GRAVITY BASED STRUCTURE (GBS)

Sumber : petrotrainingasia.com

Sebuah GBS dapat terbuat dari baja atau beton dan biasanya tertanam
langsung ke dasar laut. GBS baja banyak digunakan ketika terdapat
ketidaktersediaan atau keterbatasan kapal tongkang derek untuk menginstal
platform lepas pantai tetap (fix platform). GBS baja biasanya tidak menyediakan
kemampuan penyimpanan hidrokarbon. GBS baja diinstal dengan menariknya dari
lapangan fabrikasi, baik dengan penarikan basah (wet towing) atau penarikan
kering (dry towing), dan pemasangan sendiri dengan ballasting yang dikendalikan
dari kompartemen dengan air laut. Untuk posisi GBS selama instalasi, GBS dapat
dihubungkan ke salah satu tongkang transportasi atau kapal tongkang lainnya
(asalkan itu cukup besar untuk mendukung GBS) menggunakan jack strand. Jack
akan dirilis secara bertahap sementara GBS menyesuaikan ballasting untuk
memastikan bahwa GBS tidak bergerak terlalu banyak dari lokasi target.

I. SPAR PLATFORM

Sumber : petrotrainingasia.com
Spar tertambat ke dasar laut seperti TLP, namun TLP memiliki tether
(tendon) tegang vertikal, sedangkan spar memiliki tali tambat yang lebih
konvensional. Spar telah dirancang dalam tiga konfigurasi: lambung silindris
tunggal konvensional, “truss spar” di mana bagian tengah terdiri dari elemen truss
menghubungkan lambung apung atas (disebut tangki keras) dengan tangki lembut
bawah mengandung ballast permanen, dan “spar sel” yang dibangun dari silinder
vertikal ganda. Spar memiliki stabilitas lebih tinggi daripada TLP karena memiliki
penyeimbang yang besar di bagian bawah dan tidak tergantung pada tambatan
untuk menahan tegak. Spar juga memiliki kemampuan, dengan menyesuaikan
ketegangan mooring line (menggunakan chain-jack melekat pada tali tambat),
bergerak horizontal dan memposisikan diri di atas sumur agak jauh dari lokasi
platform utama.

J. FABRIKASI ANJUNGAN LEPAS PANTAI


Secara umum terdapat perbedaan yang sangat mendasar proses
pembangunan sebuah anjungan lepas pantai dengan bangunan darat (land-base
structures). Sebuah bangunan darat, proses pembangunannya sejak dari tahap awal
hingga akhir dilakukan di tempat yang sama. Sebaliknya, sebuah anjungan lepas
pantai, apapun jenisnya, dibangun atau difabrikasi di tempat yang berbeda dengan
lokasi akhir tempat instalasinya. Perbedaan kondisi inilah yang menyebabkan
perbedaan proses pembangunan dan teknologi yang diperlukan pada kedua
bangunan.
Struktur anjungan lepas pantai dibangun di sebuah lapangan fabrikasi yang
umumnya berlokasi di sekitar daerah pantai. Tidak jarang jarak antara tempat
fabrikasi dan lokasi akhirnya (tempat beroperasinya), sangatlah jauh, dapat berupa
lintas negara maupun lintas benua. Ambil contoh anjungan TLP West Seno. Struktur
utamanya (bagian kolom dan ponton) dibangun di perusahaan Hyundai Heavy
Industry, Korea Selatan, sedangkan lokasi operasinya terdapat di Selat Makasar,
Indonesia.
Teknik pembangunan struktur utama anjungan lepas pantai dilakukan
berdasarkan modul-modul. Secara garis besar biasanya terbagi atas modul struktur
utama anjungan dan modul bagian bangunan atas (topside). Khusus untuk jenis
struktur semi terapung (TLP, SPAR, FPSO dan lain-lain), masih terdapat modul atau
sub-struktur lainnya berupa bagian struktur sistem tambatnya. Tiap-tiap modul
tersebut masih dapat terbagi lagi menjadi beberapa sub-modul, tergantung dari
dimensi modul dan kapasitas peralatan pembangunan yang ada. Dalam pekerjaan
ini diperlukan derek-derek (crane) darat dengan kapasitas besar.
a. Pengangkutan ke Lokasi Operasi

Sumber : Niaga.Asia.com

Tahapan berikutnya setelah proses pembangunan struktur utama di


fabrication yard selesai adalah proses transportasi atau pengangkutan. Proses
transportasi adalah memindahkan struktur utama anjungan (umumnya bagian hull)
ke lokasi akhir tempat instalasinya. Fasilitas utama yang diperlukan dalam proses
ini adalah sebuah kapal angkut khusus atau tongkang (barge) yang memiliki daya
apung besar untuk menopang struktur dan membawanya ke lokasi instalasi di lepas
pantai. Tahap awal proses transportasi adalah proses peluncuran (loadout), yaitu
proses pemindahan dan peletakan struktur ke atas kapal angkut atau tongkang,
dengan bantuan derek angkat atau bila memungkinkan memanfaatkan daya apung
struktur atau sub-struktur yang akan diangkut itu sendiri. Sebelumnya, kapal angkut
atau tongkangnya diposisikan di tempat terdekat dengan lapangan fabrikasi.
b. Proses Instalasi

Sumber : alexiuskendrew.wordpress.com
Setelah struktur tiba di lokasi akhirnya di lepas pantai, maka selanjutnya
dilakukan proses instalasi atau pemasangan. Proses ini secara garis besar meliputi
tahap penegakan bagian hull anjungan kemudian dilanjutkan dengan tahap
pemasangan bagian topside di atas hull-nya. Untuk jenis anjungan semi-terapung,
sebelum dua tahap instalasi di atas, harus terlebih dulu dilakukan pemasangan
sistem tambatnya di titik instalasinya. Semua proses ini dilakukan oleh kapal
penarik dan derek tongkang dengan kapasitas angkat besar.Pekerjaan instalasi spar
Genesis dilakukan dengan derek tongkang yang meliputi tiga fase yaitu: instalasi
sistem tambat, bagian lambung, dan instalasi bangunan atasnya.
Pada proses penegakan, untuk struktur utama anjungan yang didisain tanpa
kemampuan apung sendiri (self buoyancy), seperti jenis jacket umumnya yang
dipakai di perairan dangkal, maka proses penegakan sepenuhnya dilakukan oleh
derek tongkang. Struktur jacket-nya diangkat dan ditenggelamkan dengan derek
tongkang.
Lambung spar yang sudah berada di sekitar lokasi instalasi ditarik dan
diposisikan tepat di titik instalasinya dengan menggunakan derek tongkang sebelum
mulai ditegakkan. Selanjutnya sekitar 178.000 ton air balas (water ballast)
dimasukkan ke dalam sebagian kompartemen hull-nya untuk menenggelamkan
bagian bawah strukturnya sehingga posisinya makin mendekati vertikal, dengan
sudut kemiringan 70 derajat.
Tahap berikutnya adalah memutar hull hingga mencapai posisi vertikalnya
dengan menggunakan derek tongkang, Sebagai tahap akhir dari proses instalasi
adalah pemasangan topside di atas hull. Pemasangan ini juga dilakukan dengan
derek apung dengan kapasitas angkat besar. Akhirnya lambung Spar diposisikan di
sekitar pusat dari pola sistim tambatnya, kemudian ke-14 jalur penambatnya
disambungkan pada pengait rantai di bagian badan lambungnya.
2. Jelaskan Metode Kerja pada Bangunan modular lengkap, dengan
gambar/Ilustrasinya
Konstruksi modular adalah metode di mana bangunan atau struktur dibagi
menjadi bagian-bagian yang lebih kecil, yang disebut modul, yang dibangun secara
terpisah di pabrik dan kemudian dirakit di lokasi konstruksi.

Tahapan-tahapan Konstruksi Bangunan Modular

1. Desain dan Perakitan di Fabrication Yard

Sumber : datra.id.com

Pada tahapan desain, pembuatan setiap panel modular disesuaikan dengan


standar yang sudah ditetapkan tanpa terganggu oleh kondisi lingkungan dan
berbagai gangguan umum lainnya. Jangan membayangkan ini mudah dilakukan,
ya. Pasalnya, pada tahapan ini perlu dilakukan analisis stuktur.

Analisis struktur terbagi menjadi 2 laporan yakni pre-service analysis dan


in-service analysis atau bisa disebut juga dengan in-place analysis Pre-service
analysis ialah analisis saat dimana struktur berada pada kondisi belum berada di
site. Lifting, load out, sea transportation, can launching and up-ending analysis
adalah analisis yang sering dilakukan pada pre service analysisSedangkan untuk in-
service analysis adalah analisis dimana struktur berada pada kondisi sudah
dibangun dan sedang beroperasi. Seismic, fatigue, serta blasting resistance structure
analysis adalah analisis yang perlu dilakukan pada in-service analysis. Selanjutnya,
fapanel modular yang sudah didesain tersebut akan difabrikasi oleh kontraktor baja
khusus. Adapun proses perakitan secara utuh dilakukan oleh fabrikator. Pada tahap
perakitan, semua proses mulai dari process equipment, machinery, piping, electrical
sampai instrument ikut di dalamnya. Hal ini dilakukan untuk mendapatkan desain
modular yang optimal untuk meraih keunggulan tertentu, seperti anti gempa.

2. Load Out atau Pengangkutan

Sumber : datra.id.com

SPMT atau Self-Propelled Modular Transporter adalah sejenis kendaraan


yang sering digunakan untuk mengangkut muatan bertonase besar. SPMT akan
dikerahkan guna mengangkut struktur tersebut. Struktur akan diletakkan di atas
SPMT.

3. Pemasangan Modul

Sumber : datra.id.com
Setelah modul tiba di lokasi, mereka dirakit menjadi bangunan yang
lengkap. Modul-modul diposisikan dengan presisi dan dihubungkan satu sama lain
dengan menggunakan metode pengikatan atau pengunci khusus. Proses ini
melibatkan pemasangan atap, dinding eksternal, dan penyelesaian interior seperti
penutup lantai dan penyelesaian dinding.

4. Penyelesaian dan Integrasi


Setelah modul dipasang, tahap terakhir adalah penyelesaian dan integrasi
sistem. Ini melibatkan pemasangan sistem HVAC (Heating, Ventilation, and Air
Conditioning), sistem listrik, sanitasi, dan sistem lainnya. Juga, pekerjaan
penyelesaian interior seperti pengecatan, pemasangan peralatan, dan penyelesaian
lantai dilakukan.
3. Jelaskan metode botom up dan top down pada bangunan lengkap dengan gambar

Metode Bottom-Up dan Top-Down adalah dua pendekatan yang umum


digunakan dalam konstruksi bangunan bertingkat tinggi. Berikut adalah penjelasan
mengenai kedua metode tersebut beserta gambar ilustratif untuk membantu
pemahaman:

1. Metode Bottom-Up (dari bawah ke atas):

Metode Bottom-Up melibatkan pembangunan struktur bangunan dimulai


dari lantai atau fondasi terbawah dan kemudian naik ke atas secara bertahap.
Langkah-langkah umum dalam metode Bottom-Up adalah sebagai berikut:

Pembuatan Fondasi: Tahap pertama adalah membangun fondasi yang kuat


dan stabil untuk mendukung struktur bangunan secara keseluruhan. Fondasi ini
dapat berupa beton atau struktur penopang lainnya yang ditanam ke dalam tanah.
Gambar berikut menunjukkan proses pembuatan fondasi pada metode Bottom-Up.

Sumber : Mitech Indonesia .com

Konstruksi Struktur Bawah: Setelah fondasi selesai, langkah selanjutnya


adalah membangun struktur bawah seperti kolom, balok, dan dinding di lantai
pertama. Ini bertujuan untuk memberikan kekuatan dan kestabilan pada bangunan.
Gambar berikut menunjukkankonstruksi struktur bawah pada metode Bottom-Up.
Sumber : Kmsgrops.com

Menaikkan Lantai Secara Bertahap: Setelah struktur bawah selesai, lantai-


lantai berikutnya secara bertahap dibangun di atasnya. Setiap lantai termasuk
dinding, lantai, langit-langit, dan sistem utilitas dipasang secara berurutan. Proses
ini berulang sampai mencapai lantai teratas. Gambar berikut menunjukkan langkah-
langkah pembangunan lantai secara bertahap pada metode Bottom-Up.

Sumber : http://repository.umy.ac.id

2. Metode Top-Down (dari atas ke bawah):

Metode Top-Down melibatkan pembangunan struktur bangunan dimulai


dari lantai atas atau bagian atas dan kemudian bekerja ke bawah secara bertahap.
Langkah-langkah umum dalam metode Top-Down adalah sebagai berikut:

Pembangunan Struktur Atas: Tahap pertama adalah membangun struktur


atas seperti lantai atas, dinding luar, dan atap bangunan. Ini memungkinkan untuk
memulai pekerjaan interior pada lantai atas sebelum struktur bawah selesai. Gambar
berikut menunjukkan pembangunan struktur atas pada metode Top-Down.
Sumber : Teknik Sipil UMA

Konstruksi Struktur Bawah: Setelah struktur atas selesai, langkah


selanjutnya adalah membangun struktur bawah seperti kolom, balok, dan dinding
di bawahnya. Proses ini melibatkan penggalian tanah dan pembuatan fondasi di
bawah lantai atas yang sudah selesai. Gambar berikut menunjukkan konstruksi
struktur bawah pada metode Top-Down.

Sumber : Teknik Sipil UMA

Penyelesaian Interior secara Bertahap: Setelah struktur bawah selesai,


pekerjaan interior pada setiap lantai dilakukan secara bertahap dari atas ke bawah.
Ini termasuk pemasangan dinding dalam, lantai, langit-langit, sistem utilitas, dan
penyelesaian interior lainnya. Gambar berikut menunjukkan penyelesaian interior
secara bertahap pada metode Top-Down.

Sumber : Laboraturium Manajemen dan Metode Pelaksaan Top Down


4. Jelaskan mengenai metode kerja pelaksanaan jembatan cable stayed mulai dari
struktur bawah dan struktur atas dengan gambar

1. Struktur Bawah:

a. Persiapan Situs: Tahap pertama adalah persiapan situs, termasuk


pemotongan vegetasi, penggalian tanah, dan pembersihan area
konstruksi.

Sumber : Jurnal itenas

b. Pembangunan Fondasi:
Setelah persiapan situs, fondasi jembatan dipasang. Fondasi ini
bertujuan untuk mendukung menara-tower jembatan dan menahan
beban vertikal dan horizontal. Biasanya, fondasi jembatan cable-
stayed terdiri dari pondasi tiang pancang atau pondasi bor.

Sumber : PUPR RI

c. Pemasangan Menara-Tower: Setelah fondasi selesai, menara-tower


jembatan dipasang. Menara-tower ini berfungsi sebagai penyangga
utama untuk kabel-kabel. Mereka harus ditempatkan dengan presisi
dan ketinggian yang tepat.
Sumber : Okezone.com

2. Struktur Atas:

a. Pemasangan Segmen Balok-Gantung: Langkah berikutnya adalah


pemasangan segmen balok-gantung. Segmen ini dipasang pada
menara-tower dan berfungsi sebagai penyangga bagi kabel-kabel
utama. Mereka harus diposisikan dan dihubungkan dengan menara-
tower dengan presisi tinggi. Gambar berikut menunjukkan
pemasangan segmen balok-gantung pada jembatan cable-stayed.

Sumber : Fadly Soestrisno Institute

b. Pemasangan Kabel Utama: Setelah segmen balok-gantung


terpasang, kabel utama dipasang. Kabel ini terhubung dari menara-
tower ke balok-gantung dan memberikan dukungan struktural utama
untuk jembatan. Mereka harus diatur dengan ketegangan yang tepat.

Sumber : Blogspot.com
c. Pemasangan Balok Lintang: Setelah pemasangan kabel utama, balok
lintang yang menghubungkan balok-gantung di kedua sisi jembatan
dipasang. Balok lintang ini memberikan dukungan tambahan pada
jembatan dan menghubungkan segmen balok-gantung. Gambar
berikut menunjukkan pemasangan balok lintang pada jembatan
cable-stayed.

Sumber : Google

3. Penyelesaian dan Integrasi:

Setelah struktur utama jembatan cable-stayed terpasang, langkah terakhir adalah


penyelesaian dan integrasi sistem. Ini meliputi penyelesaian permukaan jalan,
pemasangan gelagar, penyelesaian estetika, dan pemasangan sistem
pencahayaan

Sumber : Indoprecast.com

Anda mungkin juga menyukai