Anda di halaman 1dari 8

I.

Land rig

II.

offshore-rig yang digolongkan berdasarkan kedalaman air :

1. Swamp barge : . Sangat umum dipakai di daerah rawa-rawa atau delta sungai.
Merupakan driiling rig yang digunakan untuk kedalaman 7 - 15 ft (laut dangkal) Cara
kerjanya adalah dengan memobilisasi rig ke lokasi sumur, kemudian rig ditenggelamkan
dengan cara mengisi ballast tanknya dengan air. Setelah rig duduk di dasar dan spud
cannya tertanam di dasar laut, baru proses pengeboran bisa dimulai. Untuk mencegah rig
terdesak arus laut yang terkadang kuat, biasanya posisi rig distabilkan dulu dengan cara
mengikatkan rig pada tiang - tiang pancang di sekitarnya, karena apabila tidak stabil dan
posisi rig tergeser oleh arus, hal ini bisa menjadi masalah yang serius.

2. Tender barge : mirip swamp barge tetapi di pakai di perairan yang lebih dalam.

3. Jackup rig : platform yang dapat mengapung dan mempunyai tiga atau empat kaki
yang dapat dinaik-turunkan. Untuk dapat dioperasikan, semua kakinya harus diturunkan
sampai menginjak dasar laut. Terus badan rig akan diangkat sampai di atas permukaan air
sehingga bentuknya menjadi semacam platform tetap. Untuk berpindah dari satu tempat
ke tempat lain, semua kakinya haruslah dinaikan terlebih dahulu sehingga badan rig
mengapung di atas permukaan air. Lalu rig ini ditarik menggunakan beberapa kapal tarik
ke lokasi yang dituju. Kedalaman operasi rig jackup adalah dari 5m sampai 200m.rig
biasanya berkaki 3 atau 4, dan ada yang tipe independent legs dengan spud can di masing
masing leg atau ada juga yang non-independent leg dengan tipe "mat foundation" seperti
fondasi telapak. Kaki rig dengan tipe mat foundation ini biasanya dipakai di kawasan laut
yang mempunyai soft seabed (dasar laut yang lembut sehingga dengan kaki rig tipe mat
tertanam tidak terlalu dalam). Rig tipe jack up bisa digunakan untuk mengebor sumur sumur explorasi maupun development (pengembangan). Jackup rig adalah platform yang
dapat mengapung dan mempunyai tiga atau empat kaki yang dapat dinaik-turunkan.
Untuk dapat dioperasikan, semua kakinya harus diturunkan sampai menginjak dasar laut.
Kemudian badan rig akan diangkat sampai di atas permukaan air sehingga bentuknya
menjadi semacam platform tetap. Untuk berpindah dari satu tempat ke tempat lain, semua
kakinya haruslah dinaikan terlebih dahulu sehingga badan rig mengapung di atas
permukaan air. Lalu rig ini ditarik menggunakan beberapa kapal tarik ke lokasi yang
dituju. Kedalaman operasi jackup rig adalah antara 5m sampai 200m. Jack up rig
merupakan salah satu offshore rig yang mempunyai kemampuan untuk berelevasi sesuai
dengan kedalaman laut tempat malakukan pengeboran.
Jack up memiliki Struktur utama/main structure yang penting dalam melakukan
operasinya. Main structure yang terdapat pada jack up adalah :
a. Leg : cylindrical atau trussed
b. Spudcan : Sepatu leg yang nantinya akan masuk dan menyentuh sea bed sebagai
pondasi jack up.
c. Cantilever : Tempat drilling dioperasikan, dapat bergerak kearah X and Y
d. Hull : berisi beberapa tanki yang disesuaikan dengan kebutuhan dan compartment
untuk memasang beberpa equiptment dan machinery untuk drilling operation.

e. Accomodation atau living quarter dimana para pekerja akan bekerja dan tempat
istirahat dengan berbagai macam fasilitas.
f. Helli deck : Deck untuk menempatkan halikopter.
Ciri utama rig ini adalah adanya menara yang terbuat dari baja yang digunakan untuk
menaik-turunkan pipa-pipa tubular sumur. Dengan tiga atau ada juga yang empat kaki
yang dimiliki maka Jack Up Rig mempunyai tingkat kestabilan dalam operasi yang tinggi
dibandingkan dengan offshore drilling yang lain seperti drill ship, semisubmersible, barge
drilling, dll. Jack up rig pada umumnya terdiri atas lima lantai :
a. Main deck berhubungan dengan lantai utama di mana terdapat fasilitas-fasilitas
umumseperti ruang makan, ruang rekreasi, dan poliklinik.
b. Di bawah lantai utama adalah pusat utilitas. Di sini terdapat generator untuk
mensuplai seluruh kebutuhan listrik. Terdapat juga mesin penggerak utama kapal
yang biasa dipakai waktu berlayar, juga terdapat tempat untuk pengolahan air untuk
memenuhi kebutuhan air tawar yang diperoleh dari penyulingan air laut .
c. Di atas lantai utama adalah lantai satu. Di sini terdapat kamar-kamar tidur yang
dilengkapi juga dengan kamar mandi. Hampir seluruh pekerja tidur di lantai satu ini.
d. Di atas lantai satu adalah lantai dua. Di sini ruangan kantor utama berada, tempat
staff pimpinan dan karyawan biasa melakukan meeting. Di sini juga tempat kegiatankegiatan administrasi dilakukan sehingga ruangan ini dilengkapi dengan mesin fax,
fotocopy, telepon dan komputer .
e. Lantai tiga adalah tempat nahkoda kapal bekerja. Di mana seluruh kegiatan dapat
dipantau. Di lantai tiga ini juga terdapat halipad yang memungkinkan untuk didarati
halikopter dalam kondisi darurat.
Keuntungan:

Mobile

Stabil ketika diangkat

Biaya rendah & efisien

Kekurangan :

Tergantung pada jendela cuaca untuk penempatan


Terbatas pada daerah dangkal
Dasar laut gerusan
Dapat menyebabkan ledakan runtuhnya platform karena fluidisasi tanah

4. Drilling jacket : platform struktur baja, umumnya berukuran kecil dan cocok dipakai di
laut tenang dan dangkal. Sering dikombinasikan dengan rig jackup atau tender barge.
Struktur jacket adalah struktur dengan struktur rangka baja yang terdiri dari kaki struktur
dan rangka penunjang (brace) yang dikonfigurasikan dengan berbagai tipe perangkaan.
Tipe perangkaan ini berguna untuk membentuk struktur jacket yaitu; brace tipe X, brace
tipe K, brace tipe diagonal tunggal, maupun tipe perangkaan kombinasi dari ketiga tipe
tersebut Desain : produksi; struktur baja tubular dibingkai melekat pada dasar laut dengan
tumpukan yang didorong ke dasar laut (kaki bertindak sebagai perangkat membimbing
atau jaket untuk tumpukan). Dibangun dibagian dan diangkut ke situs, desain seumur
hidup 10-25 tahun. Kedalamannya : 500 m
Keuntungan:

Mendukung beban besar dek


Dapat dibangun di bagian & diangkut
Lahan yang luas, produksi jangka panjang (mendukung sejumlah besar sumur)
Hasil tumpukan dalam stabilitas yang baik
Sedikit efek dari dasar laut gerusan

Kekurangan:

Biaya meningkat secara eksponensial dengan kedalaman


biaya awal & pemeliharaan yang tinggi
tidak dapat digunakan kembali
steel anggota struktural tunduk terhadap korosi

5. Semi-submersible rig : sering hanya disebut semis merupakan rig jenis mengapung.
Rig ini diikat ke dasar laut menggunakan tali mooring dan jangkar agar posisinya
tetapdi permukaan. Dengan menggunakan thruster, yaitu semacam baling-baling di
sekelilingnya, rig semis mampu mengatur posisinya secara dinamis. Rig semis sering
digunakan jika lautnya terlalu dalam untuk rig jackup. Karena karakternya yang sangat
stabil, rig ini juga popular dipakai di daerah laut berombak besar dan bercuaca buruk.
Semi-submersible rig jenis mengapung Desain : Eksplorasi dan produksi, struktur
terapung, diderek ke situs, swabalast dan tertambat (berlabuh), kolom vertikal besar
terhubung ke ponton besar, kolom mendukung struktur geladak dan peralatan
Kedalamannya : 90-1000 m
Keuntungan :

Mobile dengan kecepatan transit tinggi (~ 10 kts)

Stabil minimal respon terhadap aksi gelombang

Daerah dek besar


Kekurangan :

Biaya awal dan operasi yang tinggi

Deck beban terbatas (apung cadangan yang rendah)

Kelelahan struktural

Mahal untuk memindahkan jarak yang besar

Terbatas kering-docking fasilitas yang tersedia

Sulit untuk menangani sistem tambat dan tanah rumpukan BOP dan riser dilaut kasar

6. Drill ship : prinsipnya menaruh rig di atas sebuah kapal laut. Sangat cocok dipakai di
daerah laut dalam. Posisi kapal dikontrol oleh sistem thruster berpengendali komputer.
Dapat bergerak sendiri dan daya muatnya yang paling banyak membuatnya sering dipakai
di daerah terpencil atau jauh dari darat. Untuk laut dalam (>250 ft), digunakan drillships
(floater) atau semi-submersible. Drilling rig tipe floaters biasanya dipakai untuk
mengebor sumur-sumurexplorasi karena prakt is rig jenis ini tidak bisa melekat pada
platform untuk mengebor sumur sumur development. Rig jenis ini, biasanyan dilengkapi
dengan 8 anchor/jangkar, yang tersebar di sekeliling rig.
Keuntungan :

Ponsel dengan transit kecepatan tinggi (hingga 16 kts),

Beban deck dan beban total lebih besar daripada jack-up dan semi submersibles,

Mengurangi melintasi samudra waktu transit (mampu melewati Suez dan Panama Canals)

Biaya mobilisasi rendah,

Biaya awal & operasional yang rendah,

Kelayakan superior dan kemampuan survival


Kekurangan :

miskin stabilitas di laut kasar

daerah dek minimal

freeboard rendah

sulit untuk menangani sistem tambat dan tanah tumpukan BOP & riser di laut kasar

III.

Rig yang paling banyak digunakan di Indonesia


Berdasarkan data POD 2011-2015 SKK Migas, kebutuhan Jack Up Rig mencapai
31 unit, Semi Submersible Rig 10 unit, Drilling Ship sebanyak 8 unit, dan Tender
Assist Rig 6 unit.

*sumber: http://jurnalmaritim.com/2015/12/peluang-offshore-support-vessel
tahun-2016/

Anda mungkin juga menyukai