Anda di halaman 1dari 11

PENGERTIAN SISTEM PERALATAN PEMBORAN LEPAS PANTAI:

Sistem peralatan pemboran lepas pantai pada prinsipnya adalah merupakan


perkembangan dari sistem peralatan pemboran di darat, maka metode operasi lepas
pantai membutuhkan teknologi dan biaya operasi yang lebih besar daripada operasi di
darat. Kondisi lingkungan laut sama sekali berbeda dengan kondisi lingkungan darat,
sehingga semakin berat pula kondisi lingkungan laut tersebut untuk melaksanakan
operasi pemboran lepas pantai.

Perkembangan teknologi eksplorasi dan aktifitas bawah tanah, termasuk 2/3


bagian dari dunia ini yang terletak di dasar laut juga dimaksudkan untuk memenuhi
kebutuhan akan minyak yang meningkat selama ini.

TAHAP PERSIAPAN

SURVEI LOKASI :

Survei lokasi bertujuan untuk memperoleh informasi untuk mendapatkan posisi yang
sesuai untuk penempatan platform dan menghindari potensi bahaya bawah laut.

Analisis dilakukan berdasarkan kemiringan dasar laut, potensi bahaya, fitur-fitur dasar
laut baik yang berada di permukaan dasar laut maupun logam yang terkubur di dasar laut
sehingga dapat membahayakan anjungan minyak lepas pantai.

Terdapat beberapa kriteria aman dalam survei lokasi, sebagai contoh area tersebut
harus bersih dari puingpuing bekas instalasi, tidak memiliki shallow gas yang dapat
memicu ledakan anjungan minyak lepas pantai karena tekanan gas yang terlalu tinggi,
bebas dari bahaya fitur-fitur dasar laut seperti kapal karam, pungguk laut, pipa dan kabel
bawah laut, serta ranjau.

Untuk peletakan platform, informasi mengenai keadaan di bawah dan di atas


permukaan dasar laut sangat diperlukan, aktivitas pengumpulan data ini disebut dengan
survei lokasi.

Survei lokasi terdiri dari dari survei hidrografi, survei geofisika, dan survei meteorologi
dan oseanografi yang kemudian saling dihubungkan hingga terbentuk suatu analisis
mengenai keadaan lokasi pemasangan anjungan minyak lepas pantai tersebut.
Contoh Alat untuk Survei Lokasi : Multibeam Echosounder, Side Scan Sonar, dan
Magnetometer untuk menentukan morfologi dasar laut dan potensi bahaya di lokasi
penelitian.

- Multibeam Echosounder merupakan sebuah sistem peralatan survei kelautan yang


memanfaatkan teknik gelombang akustik. Peralatan ini digunakan untuk
memetakan dasar laut yang juga dapat digunakan untuk mempelajari kondisi
lingkungan dasar laut. Penggunaan teknologi multibeam echosounder digunakan
untuk mengetahui tentang keadaan laut dalam, khususnya penyediaan data
kedalaman dan keadaan morfologi dasar laut.
- Side Scan Sonar digunakan untuk menghasilkan citra dasar laut, yang
diaplikasikan untuk investigasi morfologi dasar laut dan pencarian fitur-fitur dasar
laut yang dapat membahayakan anjungan minyak lepas pantai.
- Magnetometer merupakan alat yang digunakan untuk survei bawah laut yang
mampu mendeteksi variasi-variasi kecil dalam medan magnet bumi yang
dihasilkan dari kedekatan obyek magnetik (terutama benda logam). Magnetomoter
juga mampu menemukan dan mengidentifikasi endapan maupun puingpuing yang
berbahan logam seperi pipa bawah laut, kabel, sampah bekas instalasi baik di
permukaan dasar laut maupun yang terpendam dengan cara mendeteksi anomali
magnetiknya.

Lokasi yang direkomendasikan merupakan lokasi yang bebas dari hazard, anomali
magnetik dan slope yang datar, dengan skor 0.333 dan lokasi yang tidak
direkomendasikan merupakan lokasi dengan slope yang landai, potensi bahaya dengan
skor 0.334 – 0.666 serta lokasi yang berbahaya merupakan lokasi dengan slope > 3°,
terdapat anomali magnetik dan potensi bahay dengan skor 0.6667 – 1.332. Luas area yang
direkomendasikan adalah untuk anjungan minyak lepas pantai seluas 532.925,372 m2 dan
luas area yang tidak direkomendasikan untuk anjungan minyak lepas pantai seluas
467.074,628 m2 .
SURVEI SEISMIK :

PERALATAN PADA LOKASI:

Peralatan mutlak keberadaannya dalam operasi pemboran lepas pantai adalah sebuah struktur
anjungan (platform) sebagai tempat untuk meletakkan peralatan pemboran. Dan ini pun juga
terus dikembangkan sesuai dengan kondisi lingkungan pemboran.

Syarat dari peralatan platform dalam operasi pemboran lepas pantai :

a. Stabil dan tetap.

b. Dapat dipindah-pindahkan.

c. Ekonomis baik dalam biaya operasi maupun logistik.

d. Efektif dan tepat sasaran.

Selain itu perancanaan kegiatan, peralatan khusus yang digunakan, jumlah pekerja,
akomodasi dan faktor safety cukup diperlukan mengingat lingkungan lepas pantai termasuk
lingkungan yang berbahaya.

Kondisi lingkungan laut berpengaruh terhadap pemilihan jenis platform.

JENIS PLATFORM:

Anjungan Jenis platform secara umum dapat diklasifikasikan menjadi dua kelompok,
yaitu Fixed platform dan Mobile platform.

A. Fixed Platform (Struktur Terpancang Pada Dasar Laut)


Fixed platform merupakan "daratan" buatan. Rig berada di platform sampai operasi
pemboran selesai. Semua keperluan peralatan dan material berada di platform.
Fixed platform banyak digunakan untuk operasi pemboran pada laut dangkal,
misalnya laut Utara Jawa. Tetapi sekarang telah dikembangkan untuk laut dalam,
misalnya di North Sea.

Contoh: jacket steel platform, gravity platform, dll


- Jacket steel : Jacket dikembangkan untuk operasi di laut dangkal dan laut sedang yang
dasarnya tebal, lunak dan berlumpur. Setelahjacket ditempatkan di posisi yang
diinginkan, pile dimasukkan melalui kaki bangunan dan dipancang dengan hammer
sampai menembus lapisan tanah keras kemudian deck dipasang dan dilas.
- Concrete gravity Platform : Platform jenis ini dipasang apabila tanah keras di dasar
laut tidak jauh dari permukaan lumpur. Pondasi struktur dibuat berbentuk lingkaran
dan terbuat dari beton. Pondasi yang berat ini menyokong beberapa tower
dan deck baja. 
- Steel Gravity Platform : Jenis platform ini dibangun apabila tanah dasar laut terdiri
dari batuan keras. 
- Hybrid Gravity Platform : Bagian dasar platform terbuat dari beton dan beton
menopang rangka baja dimana deck baja diletakkan.

B. Mobile Platform
Mobile platform dibagi lagi yaitu Bottom Supporting Platform dan Floating
Platform.
1. Bottom Supported Platform
Jenis-jenis anjungan pemboran lepas pantai yang termasuk dalam kategori
Bottom Supported Platform antara lain adalah Drilling Barge, Sub-mersible
Platform, dan Jack Up Platform.
• Drilling Barge
Drilling barge dioperasikan untuk pemboran di daerah rawa atau laut yang
sangat dangkal. Barge ini duduk di dasar rawa atau laut, stabil tidak
terpengaruh oleh cuaca dan pasang surut.
Merupakan driiling rig yang digunakan untuk kedalaman 7 - 15 ft (laut
dangkal) Cara kerjanya adalah dengan memobilisasi rig ke lokasi sumur,
kemudian rig ditenggelamkan dengan cara mengisi ballast tanknya dengan air.
Setelah rig duduk di dasar dan spud cannya tertanam di dasar laut, baru proses
pengeboran bisa dimulai. Untuk mencegah rig terdesak arus laut yang
terkadang kuat, biasanya posisi rig distabilkan dulu dengan cara mengikatkan
rig pada tiang - tiang pancang di sekitarnya, karena apabila tidak stabil dan
posisi rig tergeser oleh arus, hal ini bisa menjadi masalah yang serius.
• Submersible
Submersible sebenarnya floating platform. Bila dioperasikan pada laut
dangkal, submarsible ini didudukkan pada dasar laut dan berfungsi sebagai
drilling barge.
• Jack-Up
Jack-up berbentuk semacam barge, berukuran besar dan tidak punya propeler
sendiri sehingga untuk menuju ke lokasi harus ditarik dengan kapal tunda.
Jack-up dilengkapi dengan kaki-kaki yang terdiri dari tiga, empat, lima kaki
atau lebih. Pada posisi pemboran, kapal diangkat berdiri di atas kaki,
cukup tinggi di atas air serta diatas jangkauan ombak. Kedalaman laut sesuai
dengan panjang kaki jadi terbatas pemakaiannya. Jack-up stabil, tidak
terpengaruh oleh cuaca, arus dan ombak. Semua peralatan berada di atas
kapal. Pada pemboran pengembangan, biasanya sebelum pemboran dimulai
terlebih dahulu dipasang jacket, kemudian dipasang conductor dan ditumbuk.
Pada pemboran eksplorasi biasanya digunakan mudline suspension, dan dari
mud line suspension casing disambut ke atas sampai platform.

Jack up rig pada umumnya terdiri atas lima lantai

 : Main deck berhubungan dengan lantai utama di mana terdapat fasilitas-


fasilitas umum seperti ruang makan, ruang rekreasi, dan poliklinik.
 Di bawah lantai utama adalah pusat utilitas. Di sini terdapat generator untuk
mensuplai seluruh kebutuhan listrik. Terdapat juga mesin penggerak utama
kapal yang biasa dipakai waktu berlayar, juga terdapat tempat untuk
pengolahan air untuk memenuhi kebutuhan air tawar yang diperoleh dari
penyulingan air laut.
 Di atas lantai utama adalah lantai satu. Di sini terdapat kamar-kamar tidur
yang dilengkapi juga dengan kamar mandi. Hampir seluruh pekerja tidur di
lantai satu ini.
 Di atas lantai satu adalah lantai dua. Di sini ruangan kantor utama berada,
tempat staff pimpinan dan karyawan biasa melakukan meeting. Di sini juga
tempat kegiatan-kegiatan administrasi dilakukan sehingga ruangan ini
dilengkapi dengan mesin fax, fotocopy, telepon dan komputer .
 Lantai tiga adalah tempat nahkoda kapal bekerja. Di mana seluruh kegiatan
dapat dipantau. Di lantai tiga ini juga terdapat halipad yang memungkinkan
untuk didarati halikopter dalam kondisi darurat.

Jack up memiliki Struktur utama/main structure yang penting dalam melakukan operasinya.
Main structure yang terdapat pada jack up adalah :

 Leg : cylindrical atau trussed


 Spudcan : Sepatu leg yang nantinya akan masuk dan menyentuh sea bed sebagai
pondasi jack up. o Cantilever : Tempat drilling dioperasikan, dapat bergerak kearah X
and Y
 Hull : berisi beberapa tanki yang disesuaikan dengan kebutuhan dan compartment
untuk memasang beberpa equiptment dan machinery untuk drilling operation.
 Accomodation atau living quarter dimana para pekerja akan bekerja dan tempat
istirahat dengan berbagai macam fasilitas.
 Helli deck : Deck untuk menempatkan halikopter

C. Floating Platform (Struktur Terapung)


Jenis-jenis anjungan pemboran lepas pantai yang termasuk dalam kategori
Floating Platform antara lain adalah Semi-submersible Platform, dan Drill Ship.
• Semisubmersible
Semisubmasible berbentuk semacam kapal dan pada umumnya tidak
mempunyai propeler sendiri sehingga untuk menuju lokasi harus ditarik
dengan kapal tunda.

• Drill ship Drill ship merupakan bentuk kapal sepenuhnya dan dilengkapi
dengan propeler sendiri. Karena sifatnya mengapung sehingga sangat
dipengaruhi oleh arus, ombak dan pasang surut. Untuk mengatasi pengaruh
tersebut harus dijangkar seperti submarsible.
SISTEM PENJANGKARAN:

Perkembangan teknologi lepas pantai dari tahun ke tahun semakin berkembang serta
bertambah. Berbagai hambatan alam harus diatasi bagi pengoperasian unit lepas pantai.

Hambatan tersebut antara lain : angin, ombak, arus, badai, serta cuaca yang sering berubah-
ubah. Karena sifatnya mengapung, sehingga dapat dipengaruhi arus, ombak dan pasang surut.
Untuk mengatasi masalah tersebut harus ditambat. Struktur terapung dilengkapi fasilitas
penambatan (MOORING), dengan sistem:

1. Catenary Mooring

- (jangkar, rantai atau wire ropes)

- (jumlah mooring line antara 4 ~ 24 buah)

- (karakteritik dipengaruhi beban statis dan dinamis)

2. Dynamic Positioning (sistem pengendalian posisi dinamik )

(Untuk laut dalam dan lokasi kerja rawan)

Fungsi :

o Anjungan pengebiran

o Anjungan pendukung operasi (support vessel)

o Fasilitas pendukung pemasangan pipa

o Fasilitas akomodasi

o Fasilitas produksi

Untuk mengatasi gerak vertikal keatas dan kebawah umumnya digunakan Drill String
Compensator (DSC).

Untuk penyelesaian sumur dapat dilakukan :


▪ Dengan Christmastree pada Platform
▪ Dengan Christmastree di dasar laut.

Peralatan-Peralatan Khusus:
Peralatan-peralatan khusus yang ada pada platform bisa dikelompokkan menjadi dua, yaitu :

1. Peralatan khusus pada bottom supported platform


• Mudline suspension system
2. Peralatan khusus pada Floating Platform
• Subsea BOP stack
Sub-Sea BOP Stack Biasanya dipakai dengan jumlah yang lebih banyak dari pada di
darat, dengan maksud untuk safety serta tidak memerlukan penggantian ram pada saat
menurunkan casing. Ukuran serta pressure rating dan perlu diperhitungkan kedalaman
laut. BOP lebih banyak berarti, lebih banyak pressure drop pada flowline dan hal lain
perlu diperhitungkan pada proses well control. Untuk menghindari pressure drop pada
flowline biasanya cairan untuk pengopeasian BOP tidak kembali ke tangki, tetapi
langsung dibuang ke laut. Susunan kill dan choke manifold yang panjang serta laut
yang dalam berpengaruh pada operasi dan prosedur well control.

• Control system dan accumulator


Control System dan Accumulator BOP dan semua kerangan dibuka dan ditutup secara
hidrolis dan harus dapat bekerja dalam waktu singkat.

(Ada dua cara pengopeasian BOP, ialah secara hidrolis dan electric hydraulic system)

• Riser system
Riser System Riser system ini meliputi riser pipe, ball joint, slip joint, kill choke
manifold dan hydraulic connector.
1. Riser Pipe. Digunakan untuk mengalirkan fluida lumpur ke permukaan
didalam proses pemboran, serta memudahkan dalam memasukkan peralatan
pemboran seperti pahat, kedalaman lubang bor.
2. Slip Joint. Dipasang dibagian teratas dari riser pipe. Terdiri dari inner
barrel, dimana diatasnya sering dipasang Deverter dan digantung pada kapal
dengan bantuan riser tensider.
3. Ball Joint. Dipasang di bawah riser di atas BOP Stack. Berfungsi untuk
menghilangkan stress pada pipa riser. Ball joint kedua juga sering dipasang di
bawah slip joint.
4. Hydraulic Connector. Berfungsi untuk menghubungkan casing head dan
well head dengan BOP Stack dengan riser system. Hydraulic connector
dioperasikan dari permukaan secara hidrolis.

• Well Head

Sebagai pengganti well head dipakai serangkaian casing head untuk masing-masing
casing. Masing-masing casing head mempunyai "HUG" yaitu tempat untuk
memasang hydraulic connector dan mempunyai ulir kiri untuk menyambungkan
dengan running tool pada waktu menurunkan casing dan juga untuk penemenan

• Motion Compensator

Kapal bergerak vertikal secara terus menerus, karena ombak maupun pasang surut.
Pada bagian bawah atau pahat, gerakan ini harus dinetralisir agar beban pada pahat
konstan. Untuk maksud tersebut maka dipakai motion compensator. Jadi travelling
block dengan seluruh beban tetap tinggal di tempat. Meskipun kapal bergerak naik
turun.

Ada tiga jenis compensator :

1. Bumper Sub.

2. Crown Block Compensator.

3. Travelling Block Compensator.

Peralatan yang digunakan pada

1. Bit sub : Merupakan bagian ujung terbawah dari rangkaian pengboran, bit sub adalah
pahat bor atau bit yang gunanya untuk mengorek atau menggerus batuan, sehingga
lubang bor bertambah dalam
2. Float sub : Adalah sub penyambung yang dipasang bit sub dan drill colar, berfungsi
untuk menutup semburan /tekanan formasi kedalam rangkaian pemboran secara
otomatis.
3. Stabilizer : Adalah alat yang dipasang pada susunan drill colar, yang berfungsi untuk
menstabilkan arah lubang bor dan mengurangi kemungkinan terjepitnya rangkaian
pengeboran yang diakibatkan oleh differensial pressure.
4. Kelly sub : yaitu alat yang dipasang dibagian ujung bawah kelly, berfungsi untuk
melindungi ulir kelly agar tidak cepat rusak.
5. Lower Kelly cock : Adalah alat yang dipasang antara kelly dan kelly saver sub,
befungsi untuk alat penutup semburan /tekanan dari dalam pipa pada saat posisi kelly
diatas rotary table. Lower kelly cock disebut juga kelly valve, dipasang di bawah
kelly dan dipakai bila upper kelly cock rusak dan adakalanya untuk mencegah lumpur
dari kelly berjatuhan saat melepas kelly.
6. Upper Kelly cock : Adalah alat yang dipasang diantara kelly dan swivel, berfungsi
untuk menutup semburan/tekanan dari dalam pipa saat kelly down. Upper kelly cock
disebut juga upper kelly valve atau disebut kelly cock saja. Ia dipasang diantara kelly
joint dan swivel dan memiliki ulir kiri. Fungsi dari kelly cock adalah untuk
mengisolasi lumpur dari drill stem dengan swivel, rotary hose dan stand pipe bila
terjadi kebocoran atau untuk mencegah pecahnya peralatan tersebut karena tekanan

Digunakan untuk kedalaman 15 - 250 ft, jack-up rig biasanya berkaki 3 atau 4, dan
ada yang tipe independent legs dengan spud can di masing -masing leg atau ada juga
yang non-independent leg dengan tipe "mat foundation" seperti fondasi telapak. Kaki
rig dengan tipe mat foundation ini biasanya dipakai di kawasan laut yang mempunyai
soft seabed (dasar laut yang lembut sehingga dengan kaki rig tipe mat tertanam tidak
terlalu dalam). Rig tipe jack up bisa digunakan untuk mengebor sumur - sumur
explorasi maupun development (pengembangan). Kedalaman operasi jackup rig
adalah antara 5m sampai 200m. Jack up rig merupakan salah satu offshore rig yang
mempunyai kemampuan untuk berelevasi sesuai dengan kedalaman laut tempat dia
malakukan pengeboran. tiga atau ada juga yang empat kaki yang dimiliki maka Jack
Up Rig mempunyai tingkat kestabilan dalam operasi yang tinggi dibandingkan
dengan offshore drilling yang lain seperti drill ship, semisubmersible, barge drilling,
dll. Jack up rig pada umumnya terdiri atas lima lantai
 : Main deck berhubungan dengan lantai utama di mana terdapat fasilitas-
fasilitas umum seperti ruang makan, ruang rekreasi, dan poliklinik.
 Di bawah lantai utama adalah pusat utilitas. Di sini terdapat generator untuk
mensuplai seluruh kebutuhan listrik. Terdapat juga mesin penggerak utama
kapal yang biasa dipakai waktu berlayar, juga terdapat tempat untuk
pengolahan air untuk memenuhi kebutuhan air tawar yang diperoleh dari
penyulingan air laut.
 Di atas lantai utama adalah lantai satu. Di sini terdapat kamar-kamar tidur
yang dilengkapi juga dengan kamar mandi. Hampir seluruh pekerja tidur di
lantai satu ini.
 Di atas lantai satu adalah lantai dua. Di sini ruangan kantor utama berada,
tempat staff pimpinan dan karyawan biasa melakukan meeting. Di sini juga
tempat kegiatan-kegiatan administrasi dilakukan sehingga ruangan ini
dilengkapi dengan mesin fax, fotocopy, telepon dan komputer .
 Lantai tiga adalah tempat nahkoda kapal bekerja. Di mana seluruh kegiatan
dapat dipantau. Di lantai tiga ini juga terdapat halipad yang memungkinkan
untuk didarati halikopter dalam kondisi darurat.

Jack up memiliki Struktur utama/main structure yang penting dalam melakukan operasinya.
Main structure yang terdapat pada jack up adalah :

 Leg : cylindrical atau trussed


 Spudcan : Sepatu leg yang nantinya akan masuk dan menyentuh sea bed sebagai
pondasi jack up. o Cantilever : Tempat drilling dioperasikan, dapat bergerak kearah X
and Y
 Hull : berisi beberapa tanki yang disesuaikan dengan kebutuhan dan compartment
untuk memasang beberpa equiptment dan machinery untuk drilling operation.
 Accomodation atau living quarter dimana para pekerja akan bekerja dan tempat
istirahat dengan berbagai macam fasilitas.
 Helli deck : Deck untuk menempatkan halikopter
-

Anda mungkin juga menyukai