Anda di halaman 1dari 12

A.

PENGENALAN SISTEM KONSTRUKSI

Konstruksi secara umum berarti komponen-komponen suatu bangunan yang mendukung


suatu bangunan desain. Dalam bidang perkapalan, konstruksi kapal merupakan susunan
komponen-komponen pada bangunan kapal yang mana terdiri dari badan kapal beserta bangunan
atas ( Super Structure ). Pemilihan jenis sistem untuk suatu kapal sangat ditentukan oleh ukuran
kapal (dalam hal ini panjangnya sehubungan dengan kebutuhan akan kekuatan memanjang),
jenis/fungsi kapal menjadikan dasar pertimbangan-pertimbangan lainnya..

Untuk mengenali apakah suatu kapal, atau bagian dari badan kapal dibuat dengan sistem
melintang atau membujur dapat dilihat pada panelpanel pelatnya (panel pelat adalah bidang pelat
yang dibatasi oleh penumpu-penumpunya). Jika sisi-sisi panjang panel-panel pelat berada pada
posisi muka-belakang (sesuai arah hadap kapal) maka sistem yang dipakai pada bagian yang
bersangkutan adalah sistem melintang, sebaliknya jika sisi-sisi pendek berada pada posisi muka-
belakang maka sistem yang dipakai adalah sistem membujur. Sistem kombinasi diartikan bahwa
alas dan geladak dibuat dengan sistem membujur sedangkan sisisisi kapal dibuat dengan sistem
melintang

B. SISTEM KONTRUKSI

Sistem kerangka/konstruksi kapal (framing system) dibedakan dalam dua jenis utama; yaitu
sistem kerangka melintang (transverse framing system) dan sistem membujur atau memanjang
(longitudinal framing system). Dari kedua sistem utama ini maka dikenal pula sistem kombinasi
(combination/mixed framing system).

a. Komponen Struktur

Komponen struktur kapal terdiri dari sejumlah elemen yang saling berkaitan satu sama lainnya
Elemen struktur tersebut tersusun secara memanjang dan melintang dan membentuk struktur
lambung kapal dalam bentuk 3-D. Secara umum, suatu dtruktur kapal terdiri dari beberapa
elemen serta uraiannya sebagai berikut:

1. Girder (penumpu)
Girder merupakan struktur dengan kekuatan tinggi yang tersusun secara memanjang.
2. Keel (lunas)
Lunas merupakan penumpu bidang tengah kapal yang besar. Lunas tersusun secara
memanjang sepanjang daasar ( Bottom ) kapal .

3. Plating (pelat):
Pelat merupakan elemen-elemen tipis yang menutup bagian bawah, samping dan atas dari
struktur. Pelat berkontribusi secara signifikan terhadap kekuatan memanjang kapal. Juga
pelat menahan beban tekanan hidrostatis (atau tumbukan dari samping).

Gambar : Hubungan gading dengan plat


4. Frame (gading) :
Gading merupakan struktur elemen melintang yang terletak dari lunas sampai ke geladak.
Gading berfungsi untuk menahan tekanan hydrostatis, ombak, tumbukan,
5. Floor (wrang)
Wrang merupakan gading besar (web frame) yang terletak dari lunas ke lengkungan bilga.
Gading-gading dapat dihubungkan dengan floor (atau dapat dikatakan bahwa gading
merupakan bagian atas dari floor).
 Wrang pelat/plate Floor,
a. harus dipasang pada:
b. didaerah penguatan bagian depan
c. didalam kamar mesin
d. dibawah pondasi ketel
e. dibawah sekat/ sekat gelombang
 Wrang kedap air/ Watertight Floor
dipasang sebagai pembatas tangki double bottom
 Wrang terbuka/ Bracket Floor,
dipasang pada daerah yang tidak dipersyaratkan untuk dipasang Wrang
pelat
6. Longitudinal (penumpu memanjang)
Longitudinal merupakan penumpu-penumpu (girders) yang terletak sejajar dengan lunas
sepanjang dasar kapal. Longitudinal memotong (intersect) floor pada sudut-sudut tegak.
Juga longitudinal berkontribusi terhadap kekuatan memanjang kapal.
7. Stringers (penumpu samping) :
Stringers merupakan penumpu yang terletak di sepanjang sisi kapal. Umumnya stringer
berukuran lebih kecil dari longitudinal. Stringer berkontribusi untuk kekuatan memanjang
kapal.
8. Deck beam (balok geladak)

Deck beam merupakan elemen melintang dari deck frame.


Gambar : Hubungan balok geladak dengan gading
9. Deck girder (penumpu memanjang kapal)
Deck girder merupakan elemen memanjang dari deck frame atau deck longitudinal.
10.  Lubang Manusia (Man Hole kapal)
man hole kapal Merupakan elemen konstruksi kapal yang banyak dijumpai pada jenis
wrang pelat (solid floor). Pemasangan man hole atau lubang manusia pada alas ganda
berguna untuk tempat jalannya pekerja pada waktu pengelasan dan pemeriksaan alas
kapal. Bentuk man hole adalah bulat atau lonjong dan dibuat secukupnya agar orang bisa
masuk dan keluar lewat man hole kapal.
11. Bracket kapal
Bracket merupakan  Konstruksi Kapal pada Midship Section kapal berupa pelat siku yang
berfungsi sebagai penguat sambungan antara dua elemen konstruksi, misalnya digunakan
pada sambungan antara balok geladak dengan gading besar (web Frame) atau dengan
gading utama(main Frame).
12. Kubu-kubu
Kubu-kubu  merupakan pagar pada tepi kapal yang berfungsi menjaga keselamatan
penumpang dan awak kapal serta melindungi barang-barang diatas geladak agar tidak
jatuh ke dalam laut pada saat kapal mengalami oleng. 

b. Jenis Sistem Konstruksi

Kekuatan suatu kapal dapat ditingkatkan dengan cara:

 Menambah elemen-elemen gading lebih padat (jarak gading kecil)


 Meningkatkan ketebalan pelat dan ketebalan komponen-komponen struktur Akan tetapi
cara ini akan meningkatkan biaya, mengurangi penggunaan ruangan dan dapat
mengurangi penambahan peralatan terkait dengan fungsi kapal. Oleh sebab itu perlu
adanya optimasi tentang sistim gading memanjang, sistim gading melintang dan sistim
gading kombinasi.

1. Konstruksi Melintang

Dalam sistem ini gading-gading (frame) dipasang vertikal (mengikuti bentuk


body plan) dengan jarak antara (spacing), ke arah memanjang kapal, satu sama lain yang
rapat (sekitar antara 500 mm – 1000 mm, tergangung panjang kapal). Pada geladak, baik
geladak kekuatan maupun geladak-geladak lainnya, dipasang balok-balok geladak (deck
beam) dengan jarak antara yang sama seperti jarak antara gading-gading. Ujung ujung
masing-masing balok geladak ditumpu oleh gading-gading yang terletak pada vertikal
yang sama.

Sistem rangka konstruksi melintang kapal ialah merupakan konstruksi dimana


beban yang bekerja pada konstruksi diterima oleh pelat kulit dan balok-balok
memanjang dari kapal dengan pertolongan balok-balok yang terletak melintang
kapal.Fungsi balok-balok memanjang adalah:
1. Menjamin kestabilan bentuk lengkungan balok-balok melintang utama
2. Untuk pembagian gaya yang terpusat pada beberapa balok melintang utama yang
berdekatan

Pada alas dipasang wrang-wrang dengan jarak yang sama pula dengan jarak
antara gading-gading sedemikian rupa sehingga masing-masing wrang, gading-gading
dan balok geladak membentuk sebuah rangkaian yang saling berhubungan dan terletak
pada satu bidang vertikal sesuai penampang melintang kapal pada tempat yang
bersangkutan. Jadi, sepanjang kapal berdiri rangkaian-rangkaian (frame ring) ini dengan
jarak antara yang rapat sebagaimana disebutkan di atas. Teknik Konstruksi kapal 137
Rangkaian ini hanya ditiadakan apabila pada tempat yang sama telah dipasang sekat
melintang atau rangkaian lain, yaitu gading-gading besar.

Gading-gading besar (web frame) adalah gading-gading yang mempunyai bilah


(web) yang sangat besar (dibandingkan bilah gadinggading utama). Gading-gading besar
ini dihubungkan pula ujung-ujungnya dengan balok geladak yang mempunyai bilah
yang juga besar (web beam). Gading-gading besar ini umumnya hanya ditempatkan
pada ruanganruangan tertentu (misalnya kamar mesin), tetapi dapat juga di dalam ruang
muat bila memang diperlukan sebagai tambahan penguatan melintang. Tergantung
kebutuhan, gading-gading besar demikian ini umumnya dipasang dengan jarak antara
sekitar 3 – 5 m. Sekat-sekat melintang, gading-gading (biasa maupun besar), balokbalok
geladak (besar maupun biasa) merupakan unsur-unsur penguatan melintang badan kapal.

Elemen-elemen yang dipasang membujur dalam sistem melintang ini hanyalah:

 Pada alas

Penumpu tengah (center girder) dan penumpu samping (side girder). Penumpu
tengah adalah pelat yang dipasang vertikal memanjang kapal tepat pada bidang
paruh (center line). Dalam alas ganda tinggi penumpu tengah ini merupakan tinggi
alas ganda. Dalam alas tunggal penumpu alas ini dinamakan juga “keeleon” (luas
dalam). Penumpu alas ini memotong wrang-wrang tepat pada bidang paruh.
Penumpu samping (side girder, atau side keelson) juga merupakan pelat vertikal
yang dipasang membujur pada alas. Penumpu samping ini dipasang di sebelah
penumpu tengah. Suatu kapal dapat memiliki satu atau lebih penumpu samping,
tergantung lebarnya, pada setiap sisi; dapat juga tidak memiliki penumpu samping.
Jarak penumpu samping terhadap penumpu tengah, jarak satu sama lain dan
jaraknya terhadap sisi kapal dibatasi maksimum sekitar 1,8 m – 3,5 m.

 Pada sisi : santa sisi (side stringer)

Santa sisi pada umumnya hanya dipasang pada tempat-tempat tertentu (terutama di
dalam ceruk dan kamar mesin), dapat juga di dalam ruang muat, tergantung
kebutuhan setempat. Jarak antara (spacing) senta-senta sisi demikian ini
tergantung kebutuhan, tetapi di dalam kamar mesin dan ceruk-ceruk dibatasi
minimum 2,6 m (Biro Klasifikasi Indonesia)
 Pada geladak

Penumpu geladak (deck girder atau carling) Untuk kapal barang dengan satu buah
lubang palkah pada tiap ruang muat pada geladak yang bersangkutan, dapat
dipasang 1-3 buah penumpu geladak, tergantung lebarnya. Penumpu geladak di
pasang tepat pada bidang paruh dan/atau menerus dengan penumpu bujur lubang
palkah (hatchside girder), yaitu penumpu-penumpu yang tepat berada di bawah
ambang palkah yang membujur. Teknik Konstruksi kapal 138 Dengan demikian
terlihat bahwa dalam sistem melintang, elemen-elemen konstruksi/kerangka yang
dipasang membujur jauh lebih sedikit jumlahnya daripada elemen-elemen
kerangka yang merupakan bagian dari penguatan melintang

• Keuntungan sistem konstruksi melintang


1. Menghasilkan konstruksi yang sederhana
2. Sangat efisien untuk kapal berukuran kecil ( dalam hal material )
3. Menyediakan ruang muat yang lebih besar
4. Mudah dalam pembangunan
5. Dengan adanya gading-gading utama (web frames),memberikan kekuatan
melintang kapal yang baik

• Kekurangan sistem konstruksi melintang


1. Modulus penampang melintang kecil akibat tidak
2. adanya balok melintang yang tidak terpotong. Kestabilan pelat kulit lebih kecil
3. Diperuntukkan pada kapal-kapal berukuran pendekyang mana kekuatan
memanjang kapal tidak terlalu besar. Untuk kapal yang memiliki panjang kurang
dari 300 ft
4. Untuk kapal besar, kekuatan memanjangnya jelek
5. Untuk kapal yang lebih besar, memerlukan ukuran pelat yang lebih tebal

2. Sistem Konstruksi Memanjang


Dalam sistem ini gading-gading utama tidak dipasang vertikal, tetapi dipasang
membujur pada sisi kapal dengan jarak antara, diukur ke arah vertikal, sekitar 700 mm-
1000 mm. gading-gading ini (pada sisi) dinamakan pembujur sisi 9side longitudinal).
Padea setiap jarak tertentu (sekitar 3-5 m) dipasang gading-gading besar, sebagaimana
gading-gading besar pada sistem melintang, yang disebut pelintang sisi (side transverse).
Pada alas, dan alas dalam, juga dipasang pembujur-pembujur seperti pembujur-
pembujur sisi tersebut di atas dengan jarak antara yang sama pula seperti jarak antara
pembujur-pembujur sisi. Pembujur-pembujur ini dinamakan pembujur-pembujur alas
(bottom longitudinal) dan, pada alas dalam, pembujur alas dalam (inner bottom
longitudinal). Pada alas juga dipasang wrang-wrang, dan dihubungkan pada pelintang-
pelintang sisi. Tetapi umumnya tidak pada tiap pelintang sisi; yaitu setiap dua, atau
lebih, pelintang sisi. Wrang-wrang pda sistem membujur juga dinamakan pelintang alas
(bottom transverse). Penumpu tengah dan penumpu samping sama halnya seperti pada
sistem melintang.
Pada geladak juga dipasang pembujur-pembujur seperti halnya pembujur-
pembujur yang lain tersebut di atas. Pembujur-pembujur ini dinamakan pembujur
geladak (deck longitudinal). Balok-balok geladak dengan bilah yang besar dipasang
pada setiap pelintang sisi; dan disebut pelintang geladak (deck transverse). Konstruksi
lainnya (penumpu geladak, sekat, dsb) sama seperti halnya pada sistem melintang.
Dengan demikian terlihat bahwa dalam sistem membujur elemenelemen kerangka yang
dipasang membujur jauh lebih banyak jumlahnya daripada yang merupakan penguatan
melintanag.

 Keuntungan
– Penggunaan material sangat efisien
– Untuk kapal besar, harganya lebih murah
– Untuk semua ukuran kapal, pendekatan tekniknya lebih mudah
 Kerugian
a. Web frames yang besar membuat penyimpanan (stowage) muatan curah sulit.
b. Frames yang besar membuat accessibility, routing of piping, cabling, dlsb
menjadi sulit.
c. Mengharuskan membuat dinding sekat melintang yang banyak pada kapal.
d. Memperbesar jumlah lubang palka.
e. Mempersatukan operasi pemuatan dan pembongkaran barang.
f. Sulit mengangkat barang-barang berukuran besar.

3. Sistem Konstruksi Kombinasi


Sistem kombinasi ini diartikan bahwa sistem melintang dan sistem membujur
dipakai bersama-sama dalam badan kapal. Dalam sistem ini geladak dan alas dibuat
menurut sistem membujur sedangkan sisinya menurut sistem melintang. Jadi, sisi-sisinya
diperkuat dengan gadinggading melintang dengan jarak antara yang rapat seperti halnya
dalam sistem melintang, sedangkan alas dan geladaknya diperkuat dengan pembujur-
pembujur. Dengan demikian maka dalam mengikuti peraturan klasifikasi (rules) sisi-sisi
kapal tunduk pada ketentuan yang berlaku untuk sistem melintang, sedangkan alas dan
geladaknya mengikuti ketentuan yang berlaku untuk sistem membujur, untuk hal-hal yang
memang diperlukan secara terpisah.
 Keuntungan
– Pemanfaatan struktur dan ruangan sangat efisien
– Merupakan sistem yang sangat baik bilamana digunakan untuk konstruksi alas
ganda (double bottom construction )
 Kerugian
– Biaya pembangunannya lebih mahal
– Kekuatan memanjang tidak sekuat kapal dengan sistim gading memanjang.
C. ALUR PERHITUNGAN KONSTRUKSI
a. Flowchart Perhitungan konstruksi

b. Beban ( Load )

Beban-beban (load) yang bekerja pada badan kapal pada hakekatnya dapat dibedakan dalam dua
kelompok yaitu :

 Beban-beban yang berpengaruh pada konstruksi dan bentuk kapal secara keseluruhan
(structural load). Termasuk dalam kelompok ini adalah : beban lengkung longitudinal
(hogging dan sagging); racking; efek-efek tekanan air (effect of water pressure); gaya-
gaya reaksi dari ganjal-ganjal pengedokan (keel block).
 Beban-beban lokal, yaitu beban-beban yang hanya berpengaruh pada bagian-bagian
tertentu pada badan kapal. Termasuk dalam kelompok ini adalah : pounding/slamming;
massa setempat dan getaran.

c. Penentuan Profile

Sistem Penggadingan (Framing System) merupakan bagian dari konstruksi profil pada suatu
kapal merupakan faktor penting yang perlu dipertimbangkan dalam membangun suatu kapal.
Persoalan utama dalam konstruksi kapal ialah membuat suatu konstruksi yang kokoh dan kuat
dengan berat konstruksi yang seringan-ringannya. Karena dengan kontruksi yang kuat tetapi
ringan, maka kita akan mendapatkan daya muat yang besar sehingga hal ini akan
menguntungkan, yaitu pada kapal niaga akan dapat mengangkut muatan yang lebih besar,
sedangkan pada kapal perang akan memungkinkan penambahan kecepatan kapal dan jarak jelajah
kapal akan menjadi lebih besar. Kontruksi kapal harus dibuat kuat dan kokoh sehingga dapat
menahan / mengatasi gaya dialami oleh kapal pada waktu berlayar. Untuk itu maka kontruksi
lambung kapal dibuat (disusun) merupakan suatu kerangka yang terdiri dari :

 Kekuatan hubungan melintang ialah bagian lambung kapal yang membantu kekuatan
melintang kapal. Misalnya : gading-gading, balok geladak, dinding kedap air.
 Kekuatan hubungan memanjang ialah lambung kapal yang membantu kekuatan
memanjang kapal. Misalnya : Lunas, penguat dasar memanjang, menguat kulit.

Kekuatan hubungan melintang ialah bagian lambung kapal yang membantu kekuatan melintang
kapal. Misalnya : gading-gading, balok geladak, dinding kedap air. Dalam pembangunan suatu
kapal material yang dipakai salah satu faktor penting. Penggunaaan material yang tepat akan
mempengaruhi kekuatan kapal tersebut. Struktur material yang biasa digunakan umumnya seperti
pelat, profil, pipa, forgings, dan castings.
1. Profil L

 Gading Utama kapal berbentuk profil L, sebagai penguat pelat lambung sisi kapal
dalam arah melintang
 Gading Alas kapal merupakan kelanjutan dari gading utama, maka profilnya
adalah profil L, dipasang pada pelat alas. Jadi gading alas berfungsi untuk
menumpu beban yang diterima pelat alas
 Gading Balik kapal merupakan kelanjutan dari gading-gading utama. Bentuk
profilnya adalah profil L, gading balik diletakkan pada pelat alas dalam (inner
bottom). Gading balik berfungsi untuk menumpu beban yang bekerja pada alas
dalam.

2. Profil T
 Pada gading Besar, merupakan penegar-penegar sebagai penguat pelat lambung.
Web frame berfungsi sebagai penerus gaya-gaya atau beban yang diterima oleh
pelat sisi untuk disalurkan ke konstruksi dasar

 Penumpu Geladak kapal berbentuk profil T, terletak pada pelat geladak dan
berfungsi untuk menumpu geladak.

3. Profil I
 Merupakan profil yang sangat kuat tetapi tidak digunakan secara umum, profil ini
dipasang pada konstruksi yang memerlukan kekuatan khusus

Anda mungkin juga menyukai