Anda di halaman 1dari 8

SISTEM RANGKA KONSTRUKSI KAPAL

Dosen Pengajar : Muhammad Riyadi, S.T., M.T


Mata Kuliah : Bangunan Kapal

Nama Mahasiswa :
Muhammad Rifki S.B (2016.022.0019 )

TEKNIK SISTEM PERKAPALAN

FAKULTAS TEKNIK DAN ILMU


KELAUTAN

UNIVERSITAS HANG TUAH


SURABAYA

2017
SISTEM KONSTRUKSI MELINTANG
( TRANSVERSE FRAMING SYSTEM )
Dalam sistem ini gading-gading (frame) dipasang vertikal (mengikuti bentuk body plan)
dengan jarak antara (spacing), ke arah memanjang kapal, satu sama lain yang rapat (sekitar
antara 500 mm 1000 mm, tergangung panjang kapal). Pada geladak, baik geladak kekuatan
maupun geladak-geladak lainnya, dipasang balok-balok geladak (deck beam) dengan jarak
antara yang sama seperti jarak antara gading-gading. Ujungujung masing-masing balok
geladak ditumpu oleh gading-gading yang terletak pada vertikal yang sama. Pada alas
dipasang wrang-wrang dengan jarak yang sama pula dengan jarak antara gading-gading
sedemikian rupa sehingga masing-masing wrang, gading-gading dan balok geladak
membentuk sebuah rangkaian yang saling berhubungan dan terletak pada satu bidang vertikal
sesuai penampang melintang kapal pada tempat yang bersangkutan. Jadi, sepanjang kapal
berdiri rangkaian-rangkaian (frame ring) ini dengan jarak antara yang rapat sebagaimana
disebutkan di atas.

Rangkaian ini hanya ditiadakan apabila pada tempat yang sama telah dipasang sekat
melintang atau rangkaian lain, yaitu gading-gading besar.

Gading-gading besar (web frame) adalah gading-gading yang mempunyai bilah (web) yang
sangat besar (dibandingkan bilah gadinggading utama). Gading-gading besar ini dihubungkan
pula ujung-ujungnya dengan balok geladak yang mempunyai bilah yang juga besar (web
beam).

Gading-gading besar ini umumnya hanya ditempatkan pada ruanganruangan tertentu


(misalnya kamar mesin), tetapi dapat juga di dalam ruang muat bila memang diperlukan
sebagai tambahan penguatan melintang.

Tergantung kebutuhan, gading-gading besar demikian ini umumnya dipasang dengan jarak
antara sekitar 3 5 m.

Sekat-sekat melintang, gading-gading (biasa maupun besar), balokbalok geladak (besar


maupun biasa) merupakan unsur-unsur penguatan melintang badan kapal.
Elemen-elemen yang dipasang membujur dalam sistem melintang ini hanyalah:

a. Pada alas : penumpu tengah (center girder) dan penumpu samping (side girder). Penumpu
tengah adalah pelat yang dipasang vertical memanjang kapal tepat pada bidang paruh (center
line). Dalam alas ganda tinggi penumpu tengah ini merupakan tinggi alas ganda. Dalam alas
tunggal penumpu alas ini dinamakan juga keeleon (luas dalam). Penumpu alas ini
memotong wrang-wrang tepat pada bidang paruh.

Penumpu samping (side girder, atau side keelson) juga merupakan pelat vertikal yang
dipasang membujur pada alas. Penumpu samping ini dipasang di sebelah penumpu tengah.
Suatu kapal dapat memiliki satu atau lebih penumpu samping, tergantung lebarnya, pada
setiap sisi; dapat juga tidak memiliki penumpu samping. Jarak penumpu samping terhadap
penumpu tengah, jarak satu sama lain dan jaraknya terhadap sisi kapal dibatasi maksimum
sekitar 1,8 m 3,5 m.

b. Pada sisi : santa sisi (side stringer). Santa sisi pada umumnya hanya dipasang pada tempat-
tempat tertentu (terutama di dalam ceruk dan kamar mesin), dapat juga di dalam ruang muat,
tergantung kebutuhan setempat. Jarak antara (spacing) senta-senta sisi demikian ini
tergantung kebutuhan, tetapi di dalam kamar mesin dan ceruk-ceruk dibatasi minimum 2,6 m
(Biro Klasifikasi Indonesia)

c. Pada geladak : penumpu geladak (deck girder atau carling)

Untuk kapal barang dengan satu buah lubang palkah pada tiap ruang muat pada geladak yang
bersangkutan, dapat dipasang 1-3 buah penumpu geladak, tergantung lebarnya. Penumpu
geladak di pasang tepat pada bidang paruh dan/atau menerus dengan penumpu bujur lubang
palkah (hatchside girder), yaitu penumpu-penumpu yang tepat berada di bawah ambang
palkah yang membujur.
Dengan demikian terlihat bahwa dalam sistem melintang, elemen-elemen
konstruksi/kerangka yang dipasang membujur jauh lebih sedikit jumlahnya daripada elemen-
elemen kerangka yang merupakan bagian dari penguatan melintang.

SISTEM KONSTRUKSI MEMANJANG


( LONGITUDINAL FRAMING SYSTEM )

Dalam sistem ini gading-gading utama tidak dipasang vertikal, tetapi dipasang membujur
pada sisi kapal dengan jarak antara, diukur ke arah vertikal, sekitar 700 mm-1000 mm.
gading-gading ini (pada sisi) dinamakan pembujur sisi (side longitudinal). Pada setiap jarak
tertentu (sekitar 3-5 m)

dipasang gading-gading besar, sebagaimana gading-gading besar pada sistem melintang,


yang disebut pelintang sisi (side transverse).
Pada alas, dan alas dalam, juga dipasang pembujur-pembujur seperti pembujur-pembujur sisi
tersebut di atas dengan jarak antara yang sama pula seperti jarak antara pembujur-pembujur
sisi. Pembujur-pembujur ini dinamakan pembujur-pembujur alas (bottom longitudinal) dan,
pada alas

dalam, pembujur alas dalam (inner bottom longitudinal). Pada alas juga dipasang wrang-
wrang, dan dihubungkan pada pelintang-pelintang sisi. Tetapi umumnya tidak pada tiap
pelintang sisi; yaitu setiap dua, atau lebih, pelintang sisi. Wrang-wrang pda sistem membujur
juga dinamakan

pelintang alas (bottom transverse). Penumpu tengah dan penumpu samping sama halnya
seperti pada sistem melintang.
Pada geladak juga dipasang pembujur-pembujur seperti halnya pembujur-pembujur yang lain
tersebut di atas. Pembujur-pembujur ini dinamakan pembujur geladak (deck longitudinal).
Balok-balok geladak dengan bilah yang besar dipasang pada setiap pelintang sisi; dan disebut
pelintang geladak (deck transverse).

Konstruksi lainnya (penumpu geladak, sekat, dsb) sama seperti halnya pada sistem melintang.

Dengan demikian terlihat bahwa dalam sistem membujur elemenelemen kerangka yang
dipasang membujur jauh lebih banyak jumlahnya daripada yang merupakan penguatan
melintang.
SISTEM KONSTRUKSI KOMBINASI / CAMPURAN
( MIXED FRAMING SYSTEM )

Sistem kombinasi ini diartikan bahwa sistem melintang dan sistem membujur dipakai
bersama-sama dalam badan kapal. Dalam sistem ini geladak dan alas dibuat menurut sistem
membujur sedangkan sisinya menurut sistem melintang. Jadi, sisi-sisinya diperkuat dengan
gading-gading melintang dengan jarak antara yang rapat seperti halnya dalam sistem
melintang, sedangkan alas dan geladaknya diperkuat dengan pembujur-pembujur. Dengan
demikian maka dalam mengikuti peraturan klasifikasi (rules) sisi-sisi kapal tunduk pada
ketentuan yang berlaku untuk sistem melintang, sedangkan alas dan geladaknya mengikuti
ketentuan yang berlaku untuk sistem membujur, untuk hal-hal yang memang diperlukan
secara terpisah.

Anda mungkin juga menyukai