Oleh:
Dosen Pengampu :
Pada sistem ini gading-gading (frame) dipasang vertikal (mengikuti bentuk body
plan) dengan jarak antara (spacing), ke arah memanjang kapal, satu sama lain yang rapat
(sekitar antara 500 mm – 1000 mm, tergangung panjang kapal). Pada geladak, baik
geladak kekuatan maupun geladak-geladak lainnya, dipasang balok-balok geladak (deck
beam) dengan jarak antara yang sama seperti jarak antara gading-gading. Ujung-ujung
masing-masing balok geladak ditumpu oleh gading-gading yang terletak pada vertikal
yang sama. Pada alas dipasang wrang-wrang dengan jarak yang sama pula dengan jarak
antara gading-gading sedemikian rupa sehingga masing-masing wrang, gading-gading
dan balok geladak membentuk sebuah rangkaian yang saling berhubungan dan terletak
pada satu bidang vertikal sesuai penampang melintang kapal pada tempat yang
bersangkutan. Jadi, sepanjang kapal berdiri rangkaian-rangkaian (frame ring) ini dengan
jarak antara yang rapat sebagaimana disebutkan di atas.
Rangkaian ini hanya ditiadakan apabila pada tempat yang sama telah dipasang sekat
melintang atau rangkaian lain, yaitu gading-gading besar. Gading-gading besar (web
frame) adalah gading-gading yang mempunyai bilah (web) yang sangat besar
(dibandingkan bilah gadinggading utama). Gading-gading besar ini dihubungkan pula
ujung-ujungnya dengan balok geladak yang mempunyai bilah yang juga besar (web
beam). Gading-gading besar ini umumnya hanya ditempatkan pada ruanganruangan
tertentu (misalnya kamar mesin), tetapi dapat juga di dalam ruang muat bila memang
diperlukan sebagai tambahan penguatan melintang. Tergantung kebutuhan, gading-
gading besar demikian ini umumnya dipasang dengan jarak antara sekitar 3 – 5 m. Sekat-
sekat melintang, gading-gading (biasa maupun besar), balok-balok geladak (besar
maupun biasa) merupakan unsur-unsur penguatan melintang badan kapal.
Pada alas dan alas dalam juga dipasang pembujur-pembujur seperti pembujur-pembujur
sisi tersebut di atas dengan jarak antara yang sama pula seperti jarak antara pembujur-
pembujur sisi. Pembujur-pembujur ini dinamakan pembujur-pembujur alas (bottom
longitudinal) dan, pada alas dalam, pembujur alas dalam (inner bottom longitudinal).
Pada alas juga dipasang wrang-wrang, dan dihubungkan pada pelintang-pelintang sisi.
Tetapi umumnya tidak pada tiap pelintang sisi; yaitu setiap dua, atau lebih, pelintang sisi.
Wrang-wrang pda sistem membujur juga dinamakan pelintang alas (bottom transverse).
Penumpu tengah dan penumpu samping sama halnya seperti pada sistem melintang.
Gambar 9 Gambar kontuksi memanjang pada geladak Gambar 13 breket antara main frame dan tenk top
C. Implementasi Rules Kontruksi Kapal
1. Pengertian BKI
Biro Klasifikasi Indonesia atau disingkat BKI adalah Badan Usaha Milik
Negara Indonesia yang ditunjuk sebagai satu-satunya badan klasifikasi nasional
untuk melakukan pengkelasan kapal niaga berbendara Indonesia maupun asing yang
secara reguler beroperasi di perairan Indonesia.
b. Gading-gading utama
1. Pada kapal dengan jumlah geladak lebih dari 3, gading utama harus diteruskan
sedikitnya sampaigeladak diatas geladak terbawah
2. Ukuran konstruksi gading-gading utama tidak boleh kurang dari ukuran
gading-gading geladakantara yang berada diatasnya.
c. Pembujur Alas, Pembujur Sisi dan Pembujur Geladak, Pelintang Sisi
1. Pembujur sedapat mungkin menembus wrang dan pelintang. Hubungan bilah
pembujur ke bilahwrang dan pelintang harus sedemikian rupa sehingga gaya
reaksi tumpuan dapat disalurkan. Tegangan geseryang diizinkan 100/k [N/mm
❑2 Tidak boleh dilampaui
2. Didepan 0,1 L dari garis tegak depan (F.P.) bilah pembujur harus dihubungkan
secara efektif pada keduaujungnya. Jika sudut kemiringan lebih dari 40° maka
penegar tumit atau braket tambahan harus dipasang.
3. Jika pembujur terputus pada sekat-lintang atau bilah, maka braket harus
dipasang. Pembujur harusdihubungkan ke bilah pelintang atau sekat dengan
braket yang memiliki tebal yang sama dengan tebal bilah penegar dan dengan
panjang pengelasan pada pembujur 2 x tinggi bilah pembujur.
d. Gading-gading geladak antara dan gading-gading bangunan atas
Pada kapal yang kecepatannya lebih dari v0 = 1,6 L [kn], gading-gading akil
didepan 0,1 L harus mempunyai ukuran konstruksi sekurang-kurangnya sama
dengan ukuran gading-gading yang terletakdiantara geladak pertama dan geladak
kedua.Jika diatas bangunan atas ditempatkan bangunan atas lain atau rumah
geladak yang besar, maka dapatdisyaratkan penguatan pada gading-gading
ruangan yang dibawah. Gading-gading geladak antara dan gading-gading
bangunan atas harus dihubungkan ke gading utamadibawahnya atau ke geladak.
Sambungan ujung dapat dilaksanakan sesuai dengan Gambar