Anda di halaman 1dari 8

LAPORAN TUGAS GAMBAR RENCANA GARIS

CARGO
KM. MAULANA

Disusun Oleh :
Nama : Robi Maulana
NIM : 40040419650037
Jurusan : Str. Teknologi Rekayasa Konstruksi Perkapalan

Semarang, 14 oktober 2020

Mahasiswa

Robi Maulana
Nim 40040419650023

Disetujui Oleh:
Dosen Pembimbing,

Aulia Windyandari, S.T., M.T.


NIP
A. Landasan Umum
Gambar rencana garis (Lines Plan) adalah suatu gambar yang terdiri dari bentuk
lengkung potongan badan kapal, baik potongan vertical memanjang (Sheer Plan), atau potongan
secara horizontal memanjang (Half Breadth Plan), maupun potongan secara melintang badan
kapal (Body Plan). Gambar rencana garis (Lines Plan) terdiri dari proyeksi ortographis/siku-siku
dari interseksi/perpotongan antara permukaan/surface lambung kapal dan tiga set bidang yang
saling tegak lurus.
Potongan-potongan kapal diantaranya yaitu :
a. Sheer plan
Gambar proyeksi dari bentuk badan kapal secara memanjang, jika kapal tersebut
dipotong secara memanjang sesuai dengan pembagian Buttock Line yang telah
ditentukan.

b. Half Breadth Plan


Gambar proyeksi dari badan kapal secara memanjang, jika kapal tersebut
dipotong secara horizontal sesuai dengan pembagian Water Line yang telah
ditentukan.

c. Body Plan
Gambar proyeksi dari bentuk badan kapal secara melintang, jika kapal tersebut
dipotong secara melintang sesuai dengan pembagian station yang telah ditentukan.

B. Landasan Teori
Sebelum kita melakukan perhitungan terhadap data kapal dan melakukan langkah
pengerjaan gambar, alangkah baiknya kita mengetahui defenisi dari istilah-istilah yang
digunakan dalam perhitungan data maupun pengerjaan gambar tersebut agar nantinya lebih
memudahkan kita dalam proses pengerjaan.

1. Panjang Kapal/Length between Perpendicular (Lpp)


Merupakan panjang kapal yang diukur dari batas garis tegak air bagian
depan(haluan/Fp) kapal sampai garis tegak kemudi (belakang/Ap).

a. After perpendicular (AP)


Garis tegak buritan adalah garis yang terletak pada linggi kemudi bagian belakang
atau terletak pada sumbu kemudi.

b. Fore perpendicular (FP)


Garis tegak haluan adalah garis yang terletak pada titik potong antara linggi
haluan dengan garis air pada sarat muat yang telah di rencanakan
2. Lebar kapal (Bm)
Merupakan lebar kapal pada garis air yang diukur pada bagian tengah kapal atau
dengan kata lain lebar terbesar kapal.

3. Tinggi Moulded (H)


Merupakan ketinggian pada kapal yang diukur dari garis dasar (Base line) sampai
dengan garis tepi geladak terendah, diukur ditengah-tengah panjang kapal.

4. Sarat kapal/Design Draft (T)


Merupakan ketinggian pada kapal yang diukur dari garis dasar sampai pada
ketinggian tertentu, dimana ketinggian tersebut merupakan batas ketinggian kapal yang
terendam air pada saat kapal diberi muatan penuh.

5. Koefisien Blok (Cb / Cbpp /dpp)


Merupakan perbandingan antara volume kapal dengan perkalian panjang, lebar,
dan sarat kapal. Semakin besar nilai Cb, maka akan semakin gemuk kapal tersebut,
begitu pula sebaliknya.

Setelah kita mengetahui data-data teknis, maka dilakukan suatu perhitungan untuk menentukan :
1. Length of Water Line (LWL )
Merupakan jarak mendatar antara kedua ujung garis air muat, yang diukur dari
titik potong garis muat dengan tinggi haluan sampai titik potong garis air muat dengan
tinggi buritan, yang dirumuskan sebagai pertambahan panjang dari LPP sebesar 2 - 5%.
LWL = Lpp ( 2 – 5)%.Lpp
2. Length of Displacement (Ldisp)
Merupakan panjang kapal imajiner yang terjadi karena adanya perpindahan fluida
sebagai akibat dari tercelupnya badan kapal, panjang ini digunakan untuk menentukan
seberapa besar luasan-luasan bagian yang tercelup air, pada saat dibagi menjadi dua
puluh station. Panjang displacement dirumuskan sebagai panjang rata – rata antara Lpp
dan Lwl, yaitu:
Ldisp = ½ . (LPP + LWL )
3. Coeffisien Block of Waterline (dWL )
Merupakan perbandingan antara volume kapal dengan hasil kali antara panjang,
lebar dan sarat kapal. Koefisien blok ini menunjukkan kegemukan kapal. Rumusnya
yaitu:
dWL = ( LPP x dPP ) /
4. Volume Displacement (Vdisp )
Merupakan volume perpindahan fluida (air) sebagai akibat adanya badan kapal
yang tercelup dibawah permukaan air, yang dirumuskan sebagai:
Vdisp = Ldisp x B x T x ddispl
5. Radius Bilga (R)
Merupakan jari-jari lengkung bagian yang menghubungkan antara bagian
samping dan bagian dasar kapal 6. Luas Penampang Melintang Tengah Kapal /
Midship (Af)
Merupakan luasan bagian tengah kapal yang dipotong secara melintang yang memiliki
lebar B dan tinggi T, yang dirumuskan sebagai:
Amid = ( Bmld x T ) – 2 ( R2 – (1/4) π R2 )
6. Coeffisien Midship ( Cm / b )
Merupakan perbandingan antara gading besar (Midship Area) dengan luasan
suatu bidang yang lebarnya B dan tingginya T, yang dirumuskan sebagai harga
pendekatan terhadap koefisien block displacement, sebesar:
b = Am / B x T
7. Coeffisien Prismatik
prisma yang dibentuk oleh bidang tengah kapal.
a. Coeffisien Prismatik of Perpendicular (Cp / jPP )
jPP = dPP / b

b. Coeffisien Prismatik of Water Line (Cp / j WL )


j WL = dWL / b

c. Coeffisien Prismatik of Displacement (Cp / j displ )


j displ = ddispl / b
8. Panjang kapal (LOA)
Merupakan kependekan dari Length Over All, merupakan panjang keseluruhan
kapal yang diukur dari ujung haluan sampai ujung buritan kapal.
9. Midship (f)
Merupakan potongan melintang pada tengah kapal.
10. Centre Line ( CL )
Merupakan potongan memanjang pada bagian tengah kapal.
11. Base Line
Merupakan garis dasar suatu kapal.
12. Station (St)
Merupakan pembagian panjang kapal menjadi beberapa bagian dengan jarak yang
sama.
C. Proses Pembuatan Gambar Rencana Garis
Adapun tahapan pengerjaan /pembuatan rencana garis ini, antara lain:
1. Memilih kapal pembanding :
a. Tipe kapal
b. LPP
c. B
d. H
e. T
f. Vs
2. Menghitung angka Froude.
3. Menghitung koefisien blok.
4. Menghitung koefisien midship.
5. Menghitung koefisien bidang garis air.
6. Menghitung koefisien prismatic memanjang bagian depan dan belakang.
7. Menghitung luas midship.
8. Menghitung prosentase luas tiap station sebagai prosentase luas midship.
9. Menggambar kurva seksional area pada LWL
10. Menggambar bidang garis air
11. Menggambar station-station.
Menggambar body plan :
1. Menggambar station-station
2. Menggambar pembagian garis air.
3. Menggambar pembagian buttock line.
4. Upper deck side line.
5. Fore castle deck side line
6. Poop deck side line
7. bulwark

Dalam pengumpulan data sesuai dengan metode, maka digunakan diagram NSP untuk
mengetahui beberapa koefisien – koefisien dan variabel yang akan digunakan. Untuk pengolah
data dan perhitungan dalam hal ini dipergunakan program Excel, sedangkan untuk visualisasi
penggambaran digunakan AutoCad. Program Excel dan AutoCad tersebut digunakan karena
program tersebut tidak hanya mendukung dalam pengerjaan tetapi juga mendukung
pembelajaran mahasiswa karena kedua program tersebut hanya menampilkan hasil masukan data
dari operator dan bukan bekerja secara otomatis .
Perhitungan Data Awal
Tahap pertama pada pengerjaan Tugas Rencana Garis adalah perhitungan data awal dari
beberapa data teknis kapal yang berupa:
LOA = 92,22 M
LWL = 88,740 M
LPP = 87,00 M
BREADTH (B) = 15,50 M
DEPTH (H) = 7,30 M
DRAUGHT (T) = 5,00 M
COEFICIEN BLOCK (CB) = 0,71
KECEPATAN DINAS (VS) = 11,70 knots
RISE OF FLOOR = 0,155 M
Setelah kita mengetahui data perhitungan awal dari ukuran utama kapal maka data
tersebut dapat kita masukkan ke dalam program Excel sebagai angka acuan yang akan digunakan
untuk perhitungan selanjutnya. Untuk persiapan penggambaran pada AutoCad, ada beberapa hal
yang perlu kita setting terlebih dahulu, yaitu acuan unit yang akan kita pakai dalam
penggambaran ‘berskala’. Caranya adalah sebagai berikut:

Setelah masuk pada program AutoCad à Klik kanan (Pada mouse) à Option

à pilih User Preferences, kemudian akan ditampilkan setting menu sebagai berikut:

a. Pembuatan Curve of Section Area (CSA)

Caranya adalah mencari e (prosentase area per-station) dengan menggunakan tabel


NSP yaitu dengan cara mengetahui coefisien prismatic, kemudian membuat garis datar dari
angka koefisien prismatic itu dan membuat titik temu antara garis datar tersebut dengan garis b
pada tabel NSP, kemudian d itarik garis vertkal dari titik tersebut dan mendapatkan nilai e dalam
persen (%). Curve of Sectional Area (CSA) adalah kurva yang menunjukan luasan kapal pada
tiap – tiap station. Berdasarkan persentase luasan yang didapat dari diagram NSP dikalikan
dengan luasan midship, maka akan didapatkan luasan kapal pada tiap stationnya.
Caranya adalah mencari e (prosentase area per-station) dengan menggunakan tabel NSP yaitu
dengan cara mengetahui nilai Vs/√Ldisp atau nilai Cp, kemudian membuat garis datar dari angka
tersebut dan membuat titik temu antara garis datar tersebut dengan garis garis lengkung pada
tabel NSP, kemudian ditarik garis vertikal dari titik tersebut dan mendapatkan nilai e dalam
persen.untuk mengetahui luasan tiap station maka dikalikan dengan luas midship kapal.
b. Membaca Grafik NSP
Sebelum kita memulai menggambar, maka kita harus mengetahui cara membaca dari
grafik NSP. Karena dari grafik ini kita akan mengetahui luasan tiap station pada kapal. Dari
perhitungan awal tadi kita telah mendapatkan besarnya nilai dari Cpdisp (jdisp) = contoh. (0.73,)
dari nilai itu kita dapat mencari besarnya persen luasan dari tiap–tiap station pada diagram NSP ,
dengan cara menetukan j kemudian ditarik garis mendatar dari nilai j tersebut sehingga akan
menemukan titik temu antara garis mendatar tersebut dengan kurva tiap-tiap station, kemudian
dari titik tersebut ditarik garis vertical ke atas dan akan menemukan besar nilai persen. Setelah
itu kita dapat mencari luas tiap station (A) kapal dengan cara mengalikan antara persen luas
(%A) dengan luas Midship Kapal (Af).
Selain untuk mencari besar luasan tiap station, dari diagram NSP maka kita juga dapat
menentukan letak LCBdisp, dengan cara menentukan titik perpotongan antara j dengan letak titik
tekan b, kemudian tarik garis vertical ke bawah dan kita akan mendapatkan nilai letak dari titik
dalam % Ldisp.

c. Menggambarkan CSA awal pada Ldisp


CSA merupakan sebuah grafik yang dibentuk antara luas setiap station dengan
stationnya. Dimana sebagai absisnya adalah station dan ordinatnya adalah luas tiap station. Cara
pembuatan CSA :
1. Pertama–tama kita membuat suatu garis horizontal dengan panjang Ldisp & membagi
panjang Ldisp/20 serta memberikan tanda, mulai dari kiri kekanan mulai station 0,1,2,3
dst. Dari data yang diperoleh pada pembacaan grafik NSP berdasarkan Cf (Koefesien
frismatik), maka bisa kita gambarkan CSA awal dengan panjang Ldisp:
GAMBAR CSA AWAL
2. Membuat garis sejajar dibawah garis Ldisp yaitu garis LwL dengan panjangnya adalah
Lpp + (contoh. 4% x Lpp), tambahan panjang tersebut ditambahkan pada bagian depan
dan belakang CSA, untuk lebih jelas lihat gambar dibawah ini :
GAMBAR CSA LWL
3. Kemudian membuat garis sajajar dengan garis LwL yaitu garis Lpp (Length between
Perpendiculer) dan membaginya menjadi 20 station (mulai Ap sampai dengan Fp),
dengan catatan station Fp berada pada ujung bagian kanan CSA dengan panjang Lwl.
Untuk selanjutnya diperoleh CSA baru dengan patokan Length Between Perpendicular (LPP)
namun dari titik Ap ke kiri ada penambahan garis sepanjang 2% - 5%, misal. Diambil (4 %).
Lpp) yang dibagi menjadi 2 station yaitu station A’ dan A. Penambahan inilah yang disebut
sebagai Cant Part, sedangkan station AP sampai statio FP adalah Main Part.
Jadi Main Part yang ditambah dengan Cant Part adalah Length of Water Line (LWL ).
4. Membuat tabel luasan daerah perstation dengan mengukur tinggi tiap-tiap station pada
grafik CSA_Lwl sehingga diperoleh prosentase dari setiap stationnya. Untuk
mendapatkan luas tiap station dengan cara mengalikan presentase dengan Amid (Af).

d. Perencanaan Body Plan


Sebelum kita merencanakan Body Plan, perlu dipahami terlebih dahulu bahwa body
plan adalah proyeksi station-station pada kapal dari pandangan depan. Untuk lebih jelasnya
perhatikan gambar berikut:
Setelah kita membuat grafik CSA, A/2T dan B/2. kemudian dari grafik itu kita gunakan
untuk merencanakan Body Plan. Langkah-langnya adalah sebagai berikut :
1. Membuat persegi panjang dengan panjang adalah lebar kapal (B) sedangka tingginya adalah
sarat kapal (T). Pada bagian tengah persegi panjang ditarik garis vertikal. Garis vertikal inii
diserbut Center Line (CL)
2. Membuat titik-titik sepanjang sisi atas dari persegi panjang tersebut, yang jaraknya dari
center line adalah B/2 dan A/2T.
3. Mengerjakan setengah bagian dulu dari persegi panjang tersebut (misalnya pada bagian
kiri). Pertama-tama membuat garis sepanjang B/2 pada station AP, selain itu juga membuat garis
sepanjang A/2T pada station AP. Kemudian dibuat garis lengkung sehingga luasan yang diaksir
harus sama (luasan a1 = a2) dan luasan keseluruhan harus sama dengan luasan pada tabel
perhitungan tiap-tiap station, begitu juga dengan station-station lainnya.

Penutup
Demikian laporan ini saya buat dengan sebaik-baiknya. Jika dalam penyusunan laporan ini
terdapat banyak kekurangan baik itu dari segi bentuk maupun dari segi materi saya mohon maaf.
Saya juga mengucapkan terima kasih kepada seluruh pihak yang telah berkenan meluangkan
waktunya untuk membaca laporan ini ,Semoga apa yang kita lakukan dapat menambah wawasan
nantinya .Amin

Kesimpulan
Setelah melakukan berbagai perhitungan dan juga berbagai proses pengambaran bahwa
pengambaran ini butuh banyak ketelitian dan kesabaran bagi yang menggambarnya ini.pada
proses pengambaran body plan yaitu bentuk body kapal yang sudah terlihat. Dan di lihat dari
berbagai sudut pandang dari depan, belakang, atas, dan samping.

Anda mungkin juga menyukai