Anda di halaman 1dari 15

A.A. B.

Dinariyana
JurusanTeknik Sistem Perkapalan
FakultasTeknologi Kelautan – ITS Surabaya
TA 2009-2010
 Merupakan bagian kulit luar
dari lambung kapal
kapal.
 Terdiri dari pelat alas
(bottom shell plating) dan
pelat lambung samping
(side shell plating).
 Berfungsi untuk memberikan
kekedapan pada bangunan
kapal.
 Memberikan kontribusi pada
kekuatan memanjang kapal
(longitudinal
longitudinal strength)
strength)
2
 Pelat dasar mengacu pada pelat yang dipasang
dari lunas kapal sampai batas bilga kapal (plating
from the keel to the turn of the bilge).
 Memiliki ketebalan yang cukup besar akibat
bending stress terbesar yang yang dialami
bagian ini karena lokasinya yang terjauh dari
normal axis.
 Ketebalan lajur pelat bilga (bilge strake) dapat
dibuat sama dengan ketebalan pelat dasar.

3
 Merupakan pelat longitudinal yang memiliki
kelebaran yang cukup dan dipasang paralel
terhadap pelat lunas.
 Pelat pada bagian parallel middle body (0,7 L
tengah kapal (amidship)) dan daerah dudukan
engine memiliki ketebalan terbesar..
 Pengurangan ketebalan diluar daerah 0,7 L
dilakukan secara gradual (tapering towards the
ends of the vessel).

4
 Mengacu pada pelat tegak sisi kapal (vertical
vertical
plating)) dari batas atas bilga sampai ke geladak
plating
cuaca (upper turn of bilge to the weather deck).
 Lajur pelat atas (upper
upper strake)
strake) yang dipasang
pada sisi geladak cuaca disebut dengan pelat
lambung lajur atas (sheer
sheer strake).
strake
 Karena letaknya yang jauh dari normal axis,
sheer strake memiliki ketebalan yang paling
besar dibandingkan dengan pelat lajur lainnya.

5
6
7
 Perhitungan ketebalan pelat dasar akibat
beban-beban yang diterima kapal seperti
lateral pressure dan longitudinal buckling
strength of plate.

 Akibat tegangan yang besar, heavy shell


plating dipasang pada gading-gading buritan
(stern frame) akibat adanya bagian belakang
lunas kapal (heel) dan boss baling-baling.
8
 Flat plate keel

 Bar keel

 Duct keel

9
 Yang paling umum dijumpai pada konstruksi kapal
 Flat plate keel dapat digunakan untuk konstruksi
single bottom maupun double bottom
 Memiliki ketebalan yang besar dan lebih tebal dari
keel strake.
 Pada konstruksi single bottom, flat plate keel
membentuk profil “I” sepanjang centerline. Sering
disebut sebagai center keelson. Bagian horisontal
yang diletakkan diatas flat keel disebut rider plate.

10
 Pada konstruksi dasar ganda, flat plate juga membentuk
profil “I” sepanjang centerline yang disebut center girder.
Pelat horisontal yang dipasang pada center girder
merupakan bagian dari struktur pelat alas dalam (tank-
top.)

11
 Ditemukan pada kapal-
kapal berukuran kecil.
 Biasanya digunakan pada
konstruksi single bottom
yang ditopang oleh solid
floor dengan ataupun
tanpa center keelson.
 Bar keel terbuat dari flat
bar ataupun pelat baja
dengan ketinggian dan
ketebalan mengacu pada
biro klasifikasi.
12
 Duct keel digunakan pada konstruksi double
bottom.
 Umumnya dipasang dari sekat depan kamar
mesin sampai dengan sekat tubrukan.
 Difungsikan sebagai jalur penempatan pipa-pipa
pada double bottom.
 Duct keel dibentuk oleh dua buah longitudinal
girders yang berjarak maksimal 2 meter.

13
 Duct keel tidak boleh
lebih dari 2 meter
dengan pertimbangan
saat docking (disupport
oleh keel block)
 Lunas dan pelat lajur
tengah atas (top center
strake) harus diberi
penguatan dengan
penegar (stiffeners) atau
dengan menambah
ketebalan pelat.
14
15

Anda mungkin juga menyukai