Disusun oleh:
YOGYAKARTA
2023
KATA PENGANTAR
Saya menyadari dalam penulisan laporan praktek kerja lapangan ini tidak
terlepas dari bantuan berbagai pihak yang dengan tulus telah meberikan do’a,
bimbingan, nasehat, saran dan kritik, serta dukungan yang membantu saya
menyelesaikan laporan praktik kerja lapangan ini. Pada kesempatan ini saya
menyampaikan banyak terima kasih kepada:
Banyuwangi, 2023
DAFTAR ISI
BAB I
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Di Indonesia, peranan transportasi laut sangat penting, karena
Negara Indonesia merupakan Negara kepulauan yang dimana sebagian
besar dari Negara Indonesia adalah lautan. Untuk membantu kelancaran
pembangunan Indonesia di bidang ekonomi maka transportasi laut
sangat di perlukan untuk mensuplai barang-barang ke berbagai pulau
yang ada di Indonesia. Ada berbagai macam barang yang bisa
dikirimkan melalui kapal laut, salah satunya pupuk urea. Dalam
pengiriman barang seperti pupuk urea harus mendapatkan penanganan
yang hati-hati karena pupuk merupakan barang yang berbahaya apabila
tidak ditangani dengan benar dapat menyebabkan pencemaran
lingkungan. Oleh karena itu pupuk sebelum dikirim telah dikemas
terlebih dahulu dalam Inbags.
Begitu juga hal-nya pada saat kapal telah sampai di pelabuhan
tujuan dan akan melaksanakan kegiatan pembongkaran pentingnya
penanganan yang efektif dan efesien, terutama dalam penggunaan
metode truck lossing pada kegiatan bongkar muat di pelabuhan. Metode
truck lossing sendiri telah lama digunakan dalam kegiatan bongkar muat
barang di pelabuhan karena dianggap efektif dan effisen dalam
mengurai waktu dan biaya. Namun, penggunaan metode ini belum
dikaji secara mendalam dalam konteks bongkar muat pupuk inbags di
pelabuhan.
Oleh karena itu, pada studi kali ini akan mengumpulkan jumlah
pupuk inbags yang di bongkar dan jumlah truck yang digunakan dalam
kegiatan bongkar muat per-hari nya. Dengan cara ini, dapat dievaluasi
apakah ada pengaruh penggunaan metode truck lossing terhadap jumlah
pupuk inbags yang di bongkar. Hasil dari studi ini dapat memberikan
informasi untuk perusahaan dan pelaku industry lainnya yang terkait
dalam meningkatkan efisien dan efektivitas kegiatan bongkar muat
pupuk inbags di pelabuhan.
Berdasarkan pada penjelasan latar belakang tersebut, maka
penelitian ini kami beri judul “Pengaruh Penggunaan Metode Truck
Lossing dalam kegiatan bongkar muat Pupuk In bags terhadap
jumlah muatan yang di bongkar oleh PT. PBM Adhiguna Putera
cabang Tanjung Wangi”.
B. RUMUSAN MASALH
1. Apakah terdapat pengaruh penggunaan metode truck lossing dalam
kegiatan bongkar muat pupuk inbangs terhadap jumlah muatan yang
di bongkar?
2. Seberapa besar kontribusi truck dalam kegiatan bongkar muat pupuk
inbags terhadap jumlah muatan yang di bongkar?
3. Apakah terdapat hambatan dalam kegiatan bongkar muat pupuk
inbags dengan menggunakan metode truck losing?
C. TUJUAN
1. Untuk mengetahui apakah terdapat pengaruh penggunaan metode
truck lossing dalam kegiatan bongkar muat pupuk inbangs terhadap
jumlah muatan yang di bongkar.
2. Untuk mengetahui besaran kontribusi truck dalam kegiatan bongkar
muat pupuk inbags terhadap jumlah muatan yang di bongkar.
3. Untuk mengetahui hambatan dalam kegiatan bongkar muat pupuk
inbags dengan menggunakan metode truck losing.
D. MANFAAT
1. Bagi Penulis
a) Dapat mengetahui pentingnya pengaruh penggunaan metode
truck lossing dalam kegiatan bongkar muat pupuk inbangs
terhadap jumlah muatan yang di bongkar.
b) Dapat mengetahui besaran kontribusi truck dalam kegiatan
bongkar muat pupuk inbags terhadap jumlah muatan yang di
bongkar.
c) Dapat mengetahui hambatan dalam kegiatan bongkar muat
pupuk inbags dengan menggunakan metode truck losing.
d) Dapat melatih penulis dalam bersikap kritis dan mencermati
masalah yang ditemui tertutama terhadap subjek judul.
e) Mendapat saran dan masukan agar laporan ini menjadi lebih baik
dan dapat memenuhi syarat laporan.
2. Bagi Perusahaan
a) Sebagai bahan pertimbangan tentang pengaruh motode truck
lossing dalam kegiatan bongkar muat pupuk inbags terhadap
efesiensi waktu bongkar muat.
b) Memberikan wawasan dan informasi agar lebih memperhatikan
terhadap efesiensi waktu bongkar muat.
3. Bagi Akademi
a) Menambah pengetahuan civitas akademika tentang pengaruh
penggunaan metode truck lossing dalam kegiatan bongkar muat
pupuk inbangs terhadap jumlah muatan yang di bongkar.
b) Dapat menambah materi di perpustakaan Akademi
Ketatalaksanaan Pelayaran Niaga Bahtera Yogyakarta (AKPN
BAHTERA YOGYAKARTA).
c) Dapat digunakan sebagai tambahan literatur dalam proses belajar
mengajar serta dapat digunakan untuk menambah pengetahuan
lebih lanjut guna meningkatkan kualitas pendidikan
kemaritiman.
4. Bagi Pembaca
d) Dapat menambah pengetahuan serta wawasan pengaruh
penggunaan metode truck lossing dalam kegiatan bongkar muat
pupuk inbangs terhadap jumlah muatan yang di bongkar.
a) Dapat memperoleh informasi dan pengetahuan guna menjadikan
sebagai bahan acuan untuk laporan berikutnya sehingga dapat
menyajikan hasil yang lebih baik dan lebih akurat.
BAB II
LANDASAN TEORI
C. TRUCK LOSSING
Truck lossing merupakan kegiatan pembongkaran barang
muatan langsung dari sarana pengangkut laut langsung ke sarana
pengangkut darat (truck) tanpa dilakukan penimbunan. Metode ini
dilakukan terhadap barang - barang tertentu seperti barang berbahaya
yang tidak boleh ditimbun di gudang/lapangan penumpukan terbuka dan
barang – barang strategis sepertiberas, gula, semen, pupuk, dll. Bagi
pemilik barang, biaya bongkar muat barang dengan cara truck lossing
lebih murah.
D. PUPUK UREA
Pupuk urea merupakan pupuk yang mengandung nitrogen (N)
berkadar tinggi sebesar 45% - 56%. Unsur Nitrogen merupakan zat hara
yang sangat diperlukan tanaman. Unsur nitrogen di dalam pupuk urea
sangat bermanfaat bagi tanaman untuk proses pertumbuhan dan
perkembangan. Manfaat lainnya antara lain pupuk urea membuat daun
tanaman lebih hijau, rimbun, dan segar. Adapun berikut ini manfaat
pupuk urea suntuk tanaman yaitu:
1. Membuat daun tampak lebih segar, hijau dan rimbun.
2. Mempercepat pertumbuhan tunas dan tinggi tanaman.
3. Mempercepat pertumbuhan fotosintesis.
4. Mempercepat pertumbuhan akar.
5. Meningkatkan jumlah anak tanaman.
6. Meningkatkan jumlah panen.
E. KERANGKA PEMIKIRAN
Penelitian ini mencoba mencari tahu pengaruh penggunaan
metode truck lossing dalam kegiatan bongkar muat pupuk inbags
terhadap efesiensi waktu bongkar muat pad PBM PT. Adhiguna Putera
cabang Tanjung Wangi. Berdasarkan dari variabel penelitian ini maka
selanjutnya diukur menggunakan acuan dari beberapa teori yang
dijadikan indicator serta fenomena yang terjadi. Maka penulis akan
menjelaskan hubungan tersebut supaya tidak terjadi kesalahpahaman
dalam pengertian makna dan maksud penelitian.
PT. Adhiguna
Putera
Kegiatan
Bongkar
Muat
Receiving/
Stevedoring Cargodoring Delevery
METODELOGI PENELITIAN
B. DATA PRIMER
Data primer merupakan data yang diperoleh langsung dari
sumber pertama baik itu dari individu atau perseorangan seperti hadil
dari wawancara atau dari pengisian kuisioner yang dilakukan oleh
peneliti.
Pada penelitian kali ini data primer di dapat dari sumber
langsung yaitu dari staf operasional pbm PT. Adhiguna Putera cabang
Tanjung Wangi, yaitu berupa tally sheet, time sheet dan daily report
kegiatan bongkar muat pupuk inbags.
D. ANALISIS DATA
Pada penelitiian kali ini alat analisis data dalam pengelolaan data
dengan menggunakan regresi linier sederhana dengan menggunakan
aplikasi SPSS (Statistical Program of Social Science). Dimana teknik
regresi linier sederhana digunakan untuk mengetahui seberapa besar
pengaruh variable bebas (Truck) dengan variable terikat (Jumlah
Muatan) yang akan diuji hipotesisnya yaitu menyatakan adanya
pengaruh penggunaan metode truck lossing dalam kegiatan bongkar
muat pupuk inbangs terhadap jumlah muatan yang di bongkar oleh PT.
PBM Adhiguna Putera cabang Tanjung Wangi.
1. Regresi Linier Sederhana
Regresi linier sederhana merupakan sebuah metode untuk
memperkirakan pengaruh variable bebas (independent) terhadap
variable terikat (dependent). Regresi linier juga merupakan metode
statistic yang berfungsi untuk menguji sejauh mana hubungan sebab-
akibat antara variable factor penyebab terhadap variable akibat.
Factor penyebab biasanya dilambangkan dengan X sedangkan
variable akibatnya dilambangkan dengan Y.
Jika menggunakan lebih dari satu variable bebas, metode yang
digunakan adalah regresi linier berganda. Persamaan dari regresi
linier sederhana adalah sebagai berikut:
Y = a + bX
Dimana:
Y : nialai variable terikat pada observasi
A : intersep, angka ini menyatakan nilai Y saat niali X = 0
B : koefisien slope, angka ini menyatakan perubahan nilai Y sesaat
kenaikan satu satuan nilai x
X : nilai variable bebas pada observasi
E. DEFINISI OPERASIONAL
Metode truck lossing digunakan pada kegiatan stvedoring yaitu
proses pemindahan muatan dari kapal langsung ke truck. Kemudian
truck langsung membawa muatan tersebut keluar dari pelabuahan
langsung menuju ke consignee. Dari kegiatan tersebut dianalisa
terhadap waktu yang digunakan pada saat bongkar muat dari kapal ke
truck.
BAB IV
3. MISI
Menyelenggarakan usaha bongkar muat, emkl dan layanan
kepelabuhanan (badan usaha pelabuhan) yang terintegrasi dengan
baik dan dikelola berdasarkan prinsip tata kelola perusahaan yang
sehat.
KEPALA CABANG
KABAG
KEUANGAN KABAG USAHA
OPERASIONAL OPERASIONAL
KEASGENAN PBM
B. DESKRIPSI DATA
Deskripsi data merupakan gambaran data yang digunakan pada
suatu penelitan, yang bertujuan untuk memaparkan data tersebut dan di
interprestasikan secara mudah. Pada deskripsi data kali ini penulis
mencoba untuk mengetahui gambaran atau kondisi PT. PBM Adhiguna
Putera cabang Tanjung Wangi yang dimana menjadi sampel pada
penelitian kali ini
Tabel 1
Data jumlah penggunaan truck dan jumlah muatan yang didapat per-hari pada
kegiatan bongkar muat pupuk inbags oleh PT. PBM Adhiguna Putera cabang
Tanjung wangi
X Y
Hari Truck Lossing Jumlah Muatan
(Truck) (Ton)
1 32 Truck 567,5 Ton
2 54 Truck 1.012,2 Ton
3 36 Truck 662,05 Ton
4 39 Truck 753,6 Ton
5 39 Truck 742,55 Ton
6 23 Truck 445,45 Ton
7 17 Truck 311,1 Ton
8 25 Truck 471,2 Ton
Tabel 3
Output SPSS (Model Summary)
Model Summary
Model R R Adjusted R Std. Error of the
Square Square Estimate
1 .997a .994 .993 18.67358
a. Predictors: (Constant), TRUCK
Y = a + bX
Y = -5,673 + 18,910X
Maka apabila penggunaan truck meningkat sebesar 1 satuan
maka jumlah muatan yang dibongkar akan meningkat sebesar 18,910
satuan. Dari persamaan regresi linier sederhana diatas menunjukan
koefisien regresi dari variable independent yaitu bertanda positif (+),
dalam hal ini berarti variable Truck (X) berpengaruh terhadap jumlah
muatan yang di bongkar.
Dapat dilihat juga bahwa tingkat korelasi sebesar 0,997 atau
99,7% yang artinya pengaruh truck terhadap jumlah muatan yang di
bongkar sangat kuat. Karena kriteria derajat hubungan koefisien korelasi
yaitu 0,75 – 0,99 adalah tingkat hubungan sangat kuat.
A. SIMPULAN
B. SARAN
DAFTAR PUSTAKA