Anda di halaman 1dari 14

PROPOSAL

PENELITIAN
PROSEDUR PENANGANAN ARUS BONGKAR MUAT PADA PETIKEMAS
DI PT. PELABUHAN INDONESIA III ( PERSERO )
CABANG TERMINAL PETIKEMAS
SEMARANG

Disusunoleh :

1. FRIMAN YANTO HULU (1822277)


2. IBNU SYAH PUTRA (1822285)
3. KARTA JULIVAN (1822295)
4. LAILA PURNAMA SARI (1822301)
5. LUKMAN HAKIM (1822304)

AKADEMI MARITIM NUSANTARA CILACAP


Program Studi :Pengelola Pelabuhan III B
2019/2020
HALAMAN PENGESAHAN
PENELITIAN
PROSEDUR PENANGANAN ARUS BONGKAR MUAT PADA PETIKEMAS
DI PT. PELABUHAN INDONESIA III ( PERSERO )
CABANG TERMINAL PETIKEMAS
SEMARANG

Proposal Penelitian

JURUSAN PENGELOLA PELABUHAN

AKADEMI MARITIM NUSANTARA CILACAP

Bidang kegiatan          : penelitian

Pelaksana                    :

1. IBNU SYAHPUTRA
2. LAILA PURNAMASARI
3. LUKMAN HAKIM
4. KARTA JULIVAN
5. FIRMAN YANTO HULU

Tempat Magang          : Pelabuhan Tanjung Emas Semarang

Waktu                          : Maret – Mei 2020

Cilacap, 14 mei 2020

Penyusun

i
KATA PENGANTAR

Puji syukur penyusun panjatkan atas kehadirat Tuhan Yang Maha Esa yang telah
melimpahkan berkat rahmat dan hidayah-Nya, sehingga dalam kesempatan ini penyusun
dapat menyelesaikan proposal penelitian dengan baik.
Penyusunan penelitian ini tidak lepas dari petunjuk dan bimbingan berbagai pihak.
Oleh karena itu dalam kesempatan ini penulis ingin menyampaikan terimakasih kepada
semua pihak yang telah membantu dalam penyusunan proposal ini, diantaranya kepada :
1. Bapak Altril Rayendra S.Tr selaku Direktur Akademi Maritim Nusantara, Cilacap.
2. Kepada perusahaan yang telah memberikan kesempatan kepada penyusun untuk
melakukan penelitian.
3. Bapak budi sampurno selaku kepala program studi Pengelola Pelabuhan.
4. Ayah, ibu, kakak, dan teman taruna/i angkatan 2016 yang telah membantu dan
memberikan semangat serta motivasi dalam penyusunan proposal ini.
Akhirnya penyusun berharap dengan adanya proposal ini dosen pembimbing dapat
mengarahkan dan menuntun penyusun dalam melaksanakan Penelitian, sehingga penelitian
tersebut dapat berjalan sesuai dengan yang diharapkan.

Cilacap, 14 mei 2020

Penyusun

ii
PROSEDUR PENANGANAN ARUS BONGKAR MUAT PADA PETIKEMAS
DI PT. PELABUHAN INDONESIA III ( PERSERO )
CABANG TERMINAL PETIKEMAS
SEMARANG

A. LATAR BELAKANG
Pendidikan memiliki peran yang sangat penting dalam membentuk
keterampilan dan kecakapan seseorang untuk memasuki dunia kerja.Pendidikan yang
dilakukan di perguruan tinggi masih terbatas pada pemberian praktek dan penelitian
dalam skala kecil.Agar dapat memahami dan memecahkan setiap permasalahan yang
muncul di dunia kerja, maka mahasiswa perlu melakukan kegiatan pelatihan kerja
secara langsung di instansi/lembaga yang relevan dengan program pendidikan yang
diikuti.Sehingga setelah lepas dari ikatan akademik di perguruan tinggi yang
bersangkutan, mahasiswa/mahasiswi bisa memanfaatkan ilmu dan pengalaman yang
telah diperoleh selama masa pendidikan dan masa pelatihan kerja untuk
menerapkannya di dunia kerja yang sebenarnya.
Kerjasama antarsektor industri (dunia usaha) dengan sektor edukatif (dunia
pendidikan) sangat diperlukan, karena dalam dunia pendidikan tidak sepenuhnya bisa
memberikan pengalaman yang diperlukan mahasiswa sehingga peran dunia industri
sangatlah vital untuk mengasah potensi yang dimiliki oleh mahasiswa, agar
mahasiswa yang bersangkutan memiliki pengetahuan yang memadai.
Sebagai syarat program studi akhir pada Akademi Maritim Nusantara Cilacap
Diploma III, mahasiswa diwajibkan melakukan Praktek Darat (PRADA), pada suatu
industri atau instansi. PraktekDarat merupakan penyempurna dari pelaksanaan Kuliah
Prakek Darat yang telah dilaksanakan pada semester lima, sekaligus merupakan usaha
memperluas pengetahuan dan pemikiran karena disadari bahwa pengetahuan yang
diperoleh mahasiswa di bangku kuliah belum memadai untuk bekal terjun di
lapangankelak. Kegiatan Penelitian dilaksanakan di PT.Pelabuhan Indonesia III
( Persero ) Cabang Terminal Petikemas Semarang.

1
B. RUMUSAN MASALAH
Adapun pada praktek darat ini masalah yang akan dipelajari dan dibahas
meliputi :
1. Bagaimana pembahasan mengenai tinjauan umum dan sejarah singkat PT.
Pelabuhan Indonesia III Cabang Tanjung Emas Semarang ?
2. Bagaimana prosedur penanganan arus bongkar muat pada petikemasyang telah
ditetapkan dengan standar operasional yang ada di perusahaan pelayaran
Semarang ?
3. Peralatan apa saja yang digunakan pada saat proses kegiatan bongkar muat pada
petikemas ?
4. Siapa saja instansi yang terkait dengan kegiatan bongkar muat petikemas ?

C. TUJUAN
Tujuan yang ingin didapat dalam Praktek Darat adalah sebagai berikut:
1. Untuk memenuhi tugas mata kuliah Praktek Darat.
2. Dapat memahami dan mengerti secara garis besar mengenai prosedur
penanganan arus bongkar muat pada petikemas yang telah ditetapkan dengan
standar operasional yang ada di perusahaan pelayaran.
3. Menerapkan ilmu pengetahuan yang didapat dari dunia pendidikan dengan
dunia industri.
4. Mengetahui sejauh mana teori yang didapat dari bangku kuliah dengan yang
ada didunia industri.

2
D. MANFAAT
a. Bagi mahasiswa
1. Mendapatkan pengalaman yang sangat berharga terutama mengenai
pengoperasian peralatan yang digunakan oleh perusahaan.
2. Mengetahui terapan teori dan relevansinya.
3. Merasakan atmosfer dunia kerja yang nyata.
4. Menambah sikap profesionalisme dan disiplin.
b. Bagi PT. Pelabuhan Indonesia III ( Persero ) Cabang TPKS Semarang.             
1. Perusahaan mampu memberikan penilaian terhadap Taruna/i Akademi
Maritim Nusantara Cilacap.
2. Membantu dunia edukatif dalam menambah wawasan mengenai aplikasi-
aplikasi secara langsung yang ada saat ini.
3. Memacu perusahaan untuk lebih produktif dan lebih profesional.
c.  Bagi Akademi Maritim Nusantara Cilacap
1. Meningkatkan hubungan kerja sama dengan pihak atau instansi dari tempat
Praktek Darat.
2. Sebagai  masukan  untuk  meningkatkan  kualitas  sistem pedidikan  di Akademi
Maritim Nusantara.
3. Sebagai tolak ukur untuk mengetahui kualitas serta kesiapan mahasiswa
Akademi Maritim Nusantara Cilacap dalam menghadapi dunia kerja yang
sebenarnya.

3
BAB II

LANDASANTEORI

A.      PENGERTIAN BONGKAR MUAT

Bongkar Muat adalah suatu usaha memindahkan barang dari suatu tempat ke tempat
(disini yang dimaksud adalah kapal} ke tempat lain atau sebaliknya.
Proses bongkar muat petikemas meliputi :
a.       Penetapan Open Stack
Penetapan alokasi lapangan (yard allocation) petikemas untuk muat dengan ketentuan
penerapan open stack adalah 5 (lima) hari sebelum ETA, berdasarkan estimate time arrival
pada monthly ship berth plan.
b.      Proses Penerimaan Petikemas (Receiving)
Receiving adalah proses penerimaan petikemas dari luar pelabuhan ke dalam
pelabuhan guna untuk di timbun di lapangan penumpukan ataupun akan dimuat secara
langsung ke atas kapal.
c.       Proses Penumpukan Petikemas Di CY (Stack)
CY (container yard) atau yang biasa disebut lapangan penumpukan adalah suatu
tempat untuk menimbun dan meletakkan petikemas di lapangan penumpukan secara teratur.
Stack adalah proses pemindahan petikemas dari chasis trailer ke lapangan
penumpukan (CY) berdasarkan Slot,Row,Tiernya dan Berat, sedang, ringannya suatu
petikemas.
d.      Dari CY Ke Dermaga (Haulage)
Haulage adalah kegiatan pemindahan petikemas dari lapangan penumpukan (CY) ke
dermaga ataupun sebaliknya, dari dermaga ke lapangan penumpukan.
Pada saat akan melakukan kegiatan muat pada kapal pihak pelayaran mencetak
Loading list serta membuat Bay Plan yang fungsinya untuk mengetahui tata letak petikemas
(muatan) yang akan diletakkan di dalam palka kapal.
e.       Dermaga Ke Atas Kapal (Stevedoring)
Stevedoring adalah kegiatan pemindahan petikemas dari dermaga keatas kapal
ataupun sebaliknya , dari kapal ke dermaga. Pada saat proses petikemas akan dimuat pada
palka kapal, petikemas harus sudah ada di dermaga.
Gunanya agar mempercepat proses saat muat agar tidak terjadi keterlambatan waktu.
Begitu juga dengan proses bongkar. Pada proses bongkar armada trailer sudah berada di
dermaga guna untuk pengankutan petikemas yang akan dibawa keluar pelabuhan.
f.       Dari Kapal Keluar Pelabuhan (Delivery)
Proses dari kegiatan bongkar petikemas yang secara langsung pergi meninggalkan
dermaga keluar pelabuhan atau biasa disebut dengan truck loosing (TL).

4
B. Prosedur dan ProsesBongkar Muat
Bongkar muat adalah suatu usaha memindahkan barang dari suatu tempat ke
tempat (disini yang dimaksud adalah kapal) ke tempat lain atau sebaliknya.
a. Proses bongkar muat petikemas, meliputi :
1. Penetapan Open Stack
Penetapan alokasi lapangan (yard allocation) petikemas untuk muat
dengan ketentuan penerapan open stack adalah 5 (lima) hari sebelum ETA,
berdasarkan estimate time arrival pada monthly ship berth plan.
2. Proses Penerimaan Petikemas (Receiving)
Receiving adalah proses penerimaan petikemas dari luar pelabuhan ke
dalam pelabuhan guna untuk di timbun di lapangan penumpukan ataupun
akan dimuat secara langsung ke atas kapal.
3. Proses Penumpukan Petikemas Di CY (Stack)
CY (container yard) atau yang biasa disebut lapangan penumpukan adalah
suatu tempat untuk menimbun dan meletakkan petikemas di lapangan
penumpukan secara teratur.
Stack adalah proses pemindahan petikemas dari chasis trailer ke lapangan
penumpukan (CY) berdasarkan Slot,Row,Tiernya dan Berat, sedang,
ringannya suatu petikemas.
4. Dari CY Ke Dermaga (Haulage)
Haulage adalah kegiatan pemindahan petikemas dari lapangan
penumpukan (CY) ke dermaga ataupun sebaliknya, dari dermaga ke
lapangan penumpukan.Pada saat akan melakukan kegiatan muat pada
kapal pihak pelayaran mencetak Loading list serta membuat Bay Plan yang
fungsinya untuk mengetahui tata letak petikemas (muatan) yang akan
diletakkan di dalam palka kapal.
5. Dermaga Ke Atas Kapal (Stevedoring)
Stevedoring adalah kegiatan pemindahan petikemas dari dermaga keatas
kapal ataupun sebaliknya, dari kapal ke dermaga. Pada saat proses
petikemas akan dimuat pada palka kapal, petikemas harus sudah ada di
dermaga.Gunanya agar mempercepat proses saat muat agar tidak terjadi

5
keterlambatan waktu. Begitu juga dengan proses bongkar. Pada proses
bongkar armada trailer sudah berada di dermaga guna untuk pengankutan
petikemas yang akan dibawa keluar pelabuhan.
6. Dari Kapal Keluar Pelabuhan (Delivery)
Proses dari kegiatan bongkar petikemas yang secara langsung pergi
meninggalkan dermaga keluar pelabuhan atau biasa disebut dengan truck
loosing (TL).
b. Jenis-jenis muatan petikemas
Setiap muatan memiliki sifat yang berbeda-beda, dalam hal pemuatan
pun harus diletakkan di tempat yang berbeda untuk menghindari bahaya atau
mencegah kerugian. Oleh karena itu diperlukan pengetahuan untuk
membedakan muatan secara umum adalah sebagai berikut :
1. Muatan kering
2. Muatan basah
3. Muatan bersih
4. Muatan kotor
5. Muatan berbau
6. Muatan berbahaya
7. Muatan yang didinginkan atau dibekukan

c. Jenis petikemas
1. Dry Container
Petikemas yang paling umum digunakan untuk pengiriman muatan kering.
Refrigerated Container.
Petikemas ini digunakan untuk mengangkut muatan yang memerlukan
penanganan suhu tertentu / diatas atau dibawah titik beku.Barang-barang
dibagi menjadi barang dingin dan barang beku, tergantung pada suhu yang
diinginkan.Umumnya meliputi produk buah-buahan, sayuran, daging.
2. Tanks Container
Petikemas tangki digunakan untuk mengangkut muatan cair, seperti :
bahan pangan, jus buah, minyak, pada bahan kimia seperti : bahan bakar,
zat beracun dll.

6
C. Alat yang Digunakan untuk Kegiatan Bongkar Muat
Alat yang digunakan dalam proses bongkar muat pada petikemas yaitu :
a. RTG (Rubber Tyred Gantry) adalah alat bongkar muat pada petikemas yang
dapatbergerak dalam lapangan penumpukan (CY) yang berfungsi untuk
menaikkan atau menurunkan petikemas dari dan ke atas trailer, sebaliknya
dalam area stack / penumpukan sesuai dengan Block, Slot, Row, Tirnya.
b. FL (Forklift) adalah alat yang dapat bergerak dan memiliki garpu / ataupun
general cargo dalam suatu tempat yang memiliki kapasitas fork yang
digunakan untuk menaikkan atau menurunkan petikemas mengangkat cargo
SWL (Safety Weight Load) sampai 32 Ton.
c.  RS (Reach Stacker) adalah alat yang dapat bergerak yang memiliki spreader
digunakan untuk menaikkan atau menurunkan petikemas di dalam lapangan
penumpukan (CY).
d. HMC (Harbour Mobile Crane) adalah alat bongkar muat di pelabuhan atau
craneyang dapat berpindah-pindah tempat serta memiliki sifat yang flexible
sehingga bisa digunakan untuk bongkar muat petikemas ataupun barang-
barang curah
(general cargo) dengan kapasitas angkat SWL (Safety Weight Load) sampai
dengan 100 Ton.
e.     CC (Container Crane) adalah alat bongkar muat petikemas yang dipasang
permanen dipinggir dermaga dengan menggunakan rel sehingga dapat
bergeser,yang berfungsi untuk bongkar muat petikemas dengan jangkauan /
Row yangcukup jauh.

D.  Instansi yang Terkait


Instansi yang terkait dalam kegiatan bongkar muat barang di pelabuhan antara
lain :
a. Administrasi Pelabuhan (Adpel)
Yaitu berhubungan dengan permohonan dan perizinan melaksanakan kegiatan
bongkar muat.
b. PT.(Persero) Pelabuhan Indonesia (PELINDO)
Yaitu berhubungan dengan permohonan dan perizinan serta pemakaian alat-
alat yang nantinya akan digunakan dalam kegiatan bongkar muat dan barang

7
dari dan ke kapal serta permohonan penggunaan jasa deermaga atau lapangan
penumpukan.
c. Kopersai Tenaga Kerja Muat (TKBM)
Yaitu suatu wadah perkumpulan yang menjadi penyedia tenaga kerja bongkar
dan muat barang di pelabuhan.
d. Ekspedisi Muatan Kapal Laut (EMKL)
Dalam pihak EMKL bertindak sebagai wakil penerima barang dari kapal dan
sebagai penyelenggara pengangkutan barang dari dermaga ke lapangan
penumpukan maupun keluar pelabuhan.
e. Direktorat Jendral Bea dan Cukai
Berhubungan dengan bea masuk apabila barang yang akan atau di bongkar
tersebut merupakan muatan luar negeri.
f. Agen Kapal yang Bersangkutan
Merupakan wakil atau pemilik barang yang bertindak sebagai pengangkut.
g. Syahbandar
Bertugas melakukan pemeriksaan surat-surat kapal agar kapal dapat keluar
masuk pelabuhan serta penegak hukum dan ketertiban Bandar pengawasan
keselamatan kapal.
h. Imigrasi
Bertugas mencegah penyelundupan serta mengawasi penumpang asing yang
hendak keluar atau masuk daerah hukum Indonesia.
i. Karantina
Yang bertugas agar tidak terjadi wabah penyakit yang masuk ke daerah
tersebut.Karena untuk mencegah terjadinya wabah penyakit lainnya yang
pada akhirnya bisa menimbulkan kerugian besar sehingga kapal yang tiba di
pelabuhan yang terkait (dari luar negeri) wajib dikarantinakan.

8
BAB III

METODELOGI PENELITIAN

A.TEKNIK PENGUMPULAN DATA


Dalam penulisan laporan Praktek Darat ini, data yang diperoleh menggunakan
beberapa metode antara lain:
  Metode Inteview
yaitu suatu cara pengumpulan data dengan mengajukan beberapa pertanyaan
kepada responden dalam hal ini adalah karyawan yang terlibat langsung dalam
kinerja operasional pelayanan bongkar muat.Langkah- langkah dalam wawancara
adalah:
a)      Menyusun dan menyiapkan pertanyaan.
b)      Melakukan wawancara dengan narasumber.
c)      Mencatat jawaban.
d)     Menulis jawaban dalam laporan.
  Metode Observasi
yaitu suatu cara pengumpulan data dengan cara pengamatan langsung pada tempat
kerja.Langkah-langkah yang dilakukan dalam metode ini adalah :
a) Mengunjungi dan mengamati pengoperasian kegiatan bongkar muat.
b)     Melihat bagian-bagian alat secara langsung.
c)      Mencatat data-data.
  Metode Literature
yaitu suatu cara pengumpulan data dengan cara mengambil data dari buku-buku
untuk mendapatkan data sesuai data yang dikehendaki.
Langkah-langkah yang dilakukan adalah:
a)      Mencari literature di perpustakaan atau buku pegangan karyawan.
b)      Mencatat/mengcopy data yang diperlukan.

9
B. WAKTU DAN TEMPAT PENELITIAN
Adapun tempat serta waktu pelaksanaan Praktek Darat yaitu :
- Tempat : PT. Pelabuhan Indonesia III (Persero) Cabang Terminal
PetikemasSemarang
- Waktu : Maret – Mei 2020

C.   SISTEMATIKA PENULISAN LAPORAN AKHIR

Guna mempermudah pemahaman dan memberikan gambaran rencana penyusunan


tugas akhir,  yang akan disusun setelah menyelesaikan praktek darat ini. Adapun
penyusunannya adalah sebagai berikut :
           
            

JUDUL
 KATA PENGANTAR
            
            BAB I PENDAHULUAN
A.    Latar Belakang
B. rumusan masalah
C.    Tujuan Penelitian
D.     Manfaat Penelitian
BAB II LANDASAN TEORI
A.    Pengertian bongkar muat
B.     prosedur bongkar muat
C.    Alat-Alat Yang Digunakan
E.     Instansi Yang Terkait
BAB III METODOLOGI PENELITIAN
A.    Teknik pengumpulan data
B.     waktu dan tempat
C.     sistematika laporan

10
11

Anda mungkin juga menyukai