Anda di halaman 1dari 17

25

BAB IV
Administrasi Barang Kiriman, Pergudangan Dan Peralatan
penanganan

A. Administrasi Barang Kiriman (Pengangkutan/Freight)

Sebelum masuk ke masalah administrasi Barang kiriman, penyimpanan dan Peralatan


penangananya, maka perlu kita mengetahui definisi dari Barang kiriman tersebut.
Menurut Kamus Bahasa Inggris Terjemahan Indonesia, arti kata consignment atau
barang kiriman adalah muatan. Arti lainnya dari consignment adalah pengiriman. Saat
pengiriman maka barang ini memerlukan tranportasi atau pengangkutan .
Pengangkutan adalah "Barang yang dibawa oleh kendaraan besar" "Mengangkut
barang secara komersial dengan harga lebih murah dari ekspres tarif."

"1) Barang dipindahkan untuk barang lain atau, (2) remunerasi yang diterima oleh
pemilik kapal atau manajer untuk pengangkutan barang; termasuk keuntungan berasal
dari membawa barangnya sendiri. "Sekarang mari kita rinci istilah ini, freight.
Menurut Otoritas Ekonomi Nasional dan Pembangunan adalah "Harga yang
dibayarkan ke pemilik kapal untuk pengangkutan barang atau barang dagangan melalui
laut dari satu pelabuhan tertentu ke pelabuhan lainnya. Kata "Pengangkutan" juga
digunakan untuk menunjukkan barang, yang sedang dalam proses diangkut dari satu
tempat ke tempat lain. Biaya untuk transportasi persediaan, bahan, atau peralatan
melalui pembawa komersial; juga bisa termasuk packing, crating, dan biaya
penanganan.

Pengangkutan barang tersebut dapat dibayar sebagai biaya langsung sebagai


pengiriman/penanganan untuk pembayaran langsung ke vendor (misalnya:
pembayaran terhadap pembelian otorisasi), atau saat tagihan barang diterima setelah
sebuah pesanan pembelian telah ditutup remunerasi yang diperoleh oleh pemilik kapal
atau pengelola untuk pengangkutan barang; termasuk keuntungan yang didapat dari
membawa barang sendiri atau menggunakan Freight Forwarder - Bisnis mandiri itu
mengirim kiriman untuk eksportir dengan biaya tertentu. Perusahaan dapat mengirim
melalui darat, udara, atau laut, atau mungkin mengkhususkan. Biasanya hal itu
dilakukan dengan menangani semua layanan yang terkait dengan pengiriman ekspor,
termasuk persiapan dokumen, pemesanan ruang kargo, pergudangan, pengiriman
dermaga dan clearance ekspor.

Dengan demikian kita dapat menyimpulkan bahwa pengiriman barang adalah:


1. Harga dibayarkan kepada pemilik kapal.
2. Pengangkutan dapat diangkut dengan system transportasi udara, rel kereta atau air.
3. Biaya pengiriman barang termasuk pengemasan, penyerahan material dll.

Pihak-pihak yang terlibat dalam pengangkutan adalah:


1) Pengirim.
2) Penerima barang.
3) Endorsee dari B/L
26

4) Penjual barang yang belum dibayar.

Administrasi yang bisa di lakukan dalam suatu pengiriman barang adalah , mulai
dengan Melakukan pendaftaran terhadap barang yang akan dikirim, mencatat lengkap
data barang, selanjutnya melakukan reservasi atau pemesanan tempat ke pihak
pengangkut agar bisa dikirim, tentunya dengan menerbitkan beberapa dokumen
pendukung, dimana sebelum ada dokumen dalam bentuk hardcopy seperti airwaybill
atau Bill of Lading, digunakan dan berfungsi untuk merekam data barang, biaya
angkut, bukti kontrak pengangkutan, bukti asuransi, dll.

B. Jenis-Jenis Barang Kiriman Dan Faktor Yang Terlibat Dalam Pembuatan


Rate

1. Jenis-Jenis Barang Kiriman Terbagi Sebagai Berikut:

a. Pengiriman laut (sea freight)


Sea Freight adalah biaya yang paling efektif dan persentase yang sangat
tinggi pada transportasi internasional (dalam hal tonase) dilakukan dengan
cara ini mode. Pengangkutan laut digunakan untuk mengangkut nilai yang
relatif rendah kargo dimana kecepatan pengirimannya tidak begitu krusial.
Kekuatan utamanya adalah bahwa, setidaknya biaya pengiriman barang
dikeluarkan bila dibandingkan dengan layanan udara dan kurir, dan lebih
cocok untuk membawa barang curah. Sedangkan kelemahannya adalah lebih
mahal untuk produk yang kecil dan waktu durasi yang panjang bila
dibandingkan dengan layanan udara.

b. Pengiriman Udara (air freight)


Operasional penerbangan pada layanan internasional terjadwal reguler adalah
diputuskan secara kolektif oleh perusahaan penerbangan yang biasanya biasa
dua kali setahun konferensi lalu lintas Ini diadakan dibawah naungan
International Air Transport Association (lATA) yang mengadopsi kebijakan
paritas pada tingkat onrat pada layanan/rute individual. Itu tarif
mencerminkan kondisi pasar dan biaya layanan.

c. Pengiriman Darat (land freight)


Terbagi menjadi beberapa cara, baik dengan jalan raya menggunakan moda
transportasi truk atau dengan moda kereta api.

Freight sebagai cargo terbagi menjadi dua kelompok besar, yaitu (Wynd Rizaldy
dan Rifni, 2003)
1. General Cargo
2. Special Cargo

Barang Umum (General Cargo): semua kiriman yang bersih, kering, tidak
berbahaya, tidak mudah busuk, bukan barang berharga dan tidak memerlukan
penanganan dan penyimpanan khusus. (General Cargo: refers to commodities
27

which can be considered non-perishable, non-dangerous or non-valuable


products)

Barang khusus (Special Cargo): yaitu kargo dapat diterima bila memenuhi
persyaratan tertentu yang membutuhkan penanganan khusus (Special Cargo: due
to the nature of the goods that requiring special handling), terdiri dari:
a. Live Animals (Binatang Hidup)
b. Arms, Ammunition, War Material (Senjata, Amunisi Dan Peralatan Perang)
c. Dangerous Goods (Barang Berbahaya)
d. Human Remains “Cremated, Embalmed, or not Embalmed” (Jenazah Baik
yang Dikremasi-dibakar, Diberi Formalin/Atau Tidak Diberi Formalin)
e. Machinery, Uncrated (Mesin Tidak Dikratkan)
f. Machinery Castings or Steelwork, Uncrated
g. Perishables (Bahan Yang mudah rusak)
h. Personal Effects-Unaccompanied Baggage (Barang Milik Pribadi – Bagasi
Yang Tidak Bersama Pemiliknya)
i. Steelwork, uncrated (Alat-alat Berat, Tidak Dikrat)
j. Strongly Smell Goods (Barang Yang Baunya Cukup Menyengat Atau
Mengganggu)
k. Valuable Cargo (Barang Berharga)
l. Vehicles (Kendaraan)
m. Wet Cargo (Kargo Yang Mengeluarkan Cairan)
n. Oddsize Cargo (Kargo Yang Ukurannya Besar Dan Tidak Beraturan)

Sedangkan faktor yang terlibat dalam pembuatan biaya terhadap kedua jenis
barang tersebut adalah:
1. Karakter kargo.
2. Volume kargo.
3. Ketersediaan kargo.
4. Kerentanan terhadap kerusakan.
5. Kerentanan terhadap pencurian.
6. Nilai barang.
7. Packing.
8. Penyimpanan.
9. Hubungan berat dan pengukuran.
10. Lift berat.
11. Panjang ekstra.
12. Persaingan dengan barang yang berasal dari operator lain.
13. Kargo via port kompetitif.
14. Biaya operasi langsung.
15. Jarak.
16. Biaya penanganan.
17. Usia lebih ringan.
18. Pengiriman khusus.
19. Biaya tetap.
20. Asuransi.
21. Fasilitas pelabuhan.
28

22. Peraturan pelabuhan.


23. Port charge dan dues.
24. Kanal tol.
25. Lokasi pelabuhan.
26. Kemungkinan mengamankan kargo kembali.

C. Struktur Penentuan Harga Barang Kiriman dan Praktek Penanganan


Barang Kiriman

1. Faktor-faktor berikut biasanya dipertimbangkan saat menentukan tingkat tarif


Liner:
a. Fitur Dasar Kargo
1. Sifat kargo.
2. Volume kargo.
3. Hubungan berat dengan pengukuran atau densitas.
b. Fitur Khusus Dari Kargo
1. Kerentanan terhadap kerusakan.
2. Kerentanan terhadap pencurian.
3. Packing.
4. faktor penyimpanan.
5. Lift berat, jika ada, dibutuhkan.
6. Panjang ekstra.
c. Kondisi Pasar Kargo
1. Ketersediaan kargo.
2. Persaingan dengan barang dari sumber lain.
3. Kargo via port kompetitif.
d. Kondisi Pasar Untuk Carrier
1. Persaingan dari sudut lain
2. Harga cukup atraktif untuk mendapatkan kargo dari pengirim barang.
e. Faktor Biaya Transportasi
1. Biaya operasi langsung.
2. Jarak.
3. Biaya penanganan.
4. Pengiriman khusus.
5. Biaya tetap.
6 Asuransi.
f. Kondisi Pelabuhan
1. Fasilitas pelabuhan.
2. Peraturan pelabuhan.
3. Biaya pelabuhan dan iuran.
4. Lokasi pelabuhan.
5. Kemungkinan mengamankan kargo kembali.

2. Praktek Penanganan Barang Kiriman


Biasanya dilakukan dengan 5 moda transportasi berikut:
29

Gambar 16. Tipe multimodal transportation dan karakternya

Dari multimodal, berikut hal-hal yang perlu dicatat pada daftar periksa yang pada
moda transportasi yaitu :
1. Kecepatan
2. Kehandalan
3. Kapabilitas
4. Ketersediaan
5. Biaya

D. Administrasi dalam aktifitas di Pergudangan.

Dalam proses administrasi dalam suatu pergudangan, pertama-tama yang perlu


diperhatikan adalah aliran bisnis atau aliran kerja dari masing-masing bagian
terkait, paling tidak ada 3 bagian utama dalam setiap area Gudang yaitu bagian
Penerimaan barang, penyimpaan, Penyusunan atau Persiapan pengantaran barang
baik untuk kegiatan keberangkatan untuk internasional (Ekspor) dan kedatangan
barang untuk internasional (Impor), untuk domestik keberangkatannya bisa di
istilahkan (outgoing) sedangkan kedatangannya (incoming). Dalam tiap bagian
tersebut terdapat aktifitas administrasi sesuai dengan porsi pekerjaan yang telah
ditentukan. Berikut adalah daftar pekerjaan administrasi dalam tiap bagian
tersebut adalah sebagai berikut

Tabel 1. Daftar pekerjaaan administrasi sederhana bagi staff di pergudangan lini 1


No Bagian Ekspor Import Domestik
(operasional/document) (Operasional/doc) (ops/doc)
1 Penerimaan Mencatat hasil timbang barang Mencatat atau Mencatat hasil
& pengukuran pada form yang mentransfer data barang timbang/ukur
telah ditentukan yang masuk di sistim barang (outgoing)
(inward manifest) memeriksa
manifest masuk
(incoming)
Menginput data Membuat catatan Membuat catatan
30

kelainan bila ada barang kelainan bila ada


yang rusak atau hilang barang yang rusak
saat diterima atau hilang saat
diterima
Menerbitkan form bukti Menerbitkan bukti
timbang timbang barang
Melakukan pemeriksaan
dengan check list utk
barang-barang khusus bila
diperlukan seperti barang
berbahaya
2 Penyimpanan Mencatat lokasi barang Mencatat lokasi barang Mencatat lokasi
(manual/sistim) barang
Merubah catatan bila ada Merubah catatan bila Merubah catatan
perpindahan tempat ada perpindahan bila ada
tempat perpindahan
tempat
3 Penyiapan Mencatat posisi barang Mencatat posisi barang Mencatat posisi
barang pada ULD, gerobak pada ULD, gerobak barang pada
ULD, gerobak
Menerbitkan cargo manifest Menerbitkan
cargo manifest
(outgoing)/CDO
(incoming)
Membuat laporan kerusakan Membuat laporan Membuat
(survey) bila ada laporan kerusakan (survey) laporan
kerusakan bila ada laporan kerusakan
kerusakan (survey) bila ada
laporan
kerusakan
4 Serah terima Menerbitkan form serah Menerbitkan Cargo Menerbitkan
terima delivery order (surat form serah
jalan) terima barang
(outgoing)

Gambar 17. Alur aktifitas umum pergudangan

Sebuah gudang biasanya dilihat sebagai tempat untuk menyimpan inventarisasi.


Namun, dalam banyak desain sistem logistik, peran gudang lebih dipandang
sebagai fasilitas switching sebagai Berbeda dengan fasilitas penyimpanan. Bab ini
menawarkan sebuah kesatuan penanganan pergudangan strategis sepanjang
logistik sistem. Pembahasan ini relevan untuk semua jenis gudang serta pusat
distribusi, terminal konsolidasi, dan pecahan massal dan fasilitas cross-dock.

1. Pentingnya/Manfaat Pergudangan
31

Manfaat yang direalisasikan dari pergudangan strategis diklasifikasikan pada dasar


ekonomi dan pelayanan. Dari perspektif konseptual, tidak ada gudang yang harus
dimasukkan dalam sistem logistik kecuali jika itu terjadi sepenuhnya dibenarkan
berdasarkan biaya-manfaat. Sementara ada beberapa yang tumpang tindih,
manfaat gudang utama ditinjau secara individual.
Berikut 5 fungsi Gudang

Gambar 18. Lima fungsi Pergudangan

a. Konsolidasi
Konsolidasi pengiriman merupakan keuntungan ekonomis dari pergudangan.
Dengan pengaturan ini, konsolidasi gudang menerima dan mengkonsolidasikan
bahan dari jumlah pabrik ditakdirkan menjadi spesifik pelanggan pada satu
kiriman transportasi. Keuntungan-keuntungan adalah realisasi dari tingkat
transportasi serendah mungkin dan mengurangi kemacetan di dermaga penerima
pelanggan. Itu gudang memungkinkan baik pergerakan inbound dari produsen ke
gudang dan outbound pergerakan dari gudang ke pelanggan untuk 'menjadi
dikonsolidasikan ke dalam pengiriman lebih besar. Untuk memberikan konsolidasi
yang efektif, masing-masing pabrik harus menggunakan gudang sebagai forward
lokasi saham atau sebagai fasilitas sortasi dan perakitan.

Manfaat utama konsolidasi adalah menggabungkannya arus logistik beberapa


pengiriman kecil ke pasar tertentu daerah. Konsolidasi pergudangan bisa
digunakan oleh satu orang perusahaan, atau sejumlah perusahaan dapat bergabung
bersama dan menggunakan untuk menyewa layanan konsolidasi melalui
penggunaan seperti program itu, setiap individu manufacturer atau pengirim bisa
menikmati menurunkan total biaya distribusi dari yang dapat direalisasikan pada
pengiriman langsung secara terpisah.

b. Break Bulk dan Cross-Dock


Operasi gudang massal dan cross-dock serupa untuk konsolidasi kecuali bahwa
tidak ada penyimpanan yang dilakukan. Sebuah operasi pengiriman barang
terpisah yang massal menerima pesanan pelanggan gabungan dari produsen dan
mengirimkannya ke pelanggan perorangan. Gambar 13-1a menggambarkan arus
break bulk. Gudang break bulk atau terminal atau membagi pesanan individu dan
mengatur. untuk pengiriman lokal. Karena jarak jauh pergerakan transportasi
adalah pengiriman besar, transportasi biaya lebih rendah dan ada sedikit kesulitan
32

dalam pelacakan. Sebuah fasilitas cross-dock mirip, tapi itu melibatkan banyak
produsen. Rantai ritel memanfaatkan cross-dock secara ekstensif operasi untuk
mengisi persediaan toko yang bergerak cepat. Misalnya cuplikan penuh produk
tiba dari banyak produsen. Seperti produk yang diterima, pelanggan juga macam
jika diberi label atau dialokasikan ke pelanggan. Jika telah diberi label, produk
kemudian benar-benar dipindahkan "melintasi dermaga "untuk dimuat ke dalam
trailer yang ditujukan untuk pelanggan yang tepat trailer dilepas untuk dikirim ke
toko ritel itu sudah diisi dengan produk campuran dari beberapa produsen.
Manfaat ekonomi dari cross docking termasuk pergerakan trailer penuh dari
produsen ke gudang dan dari gudang ke pengulang ulang, mengurangi biaya
penanganan di fasilitas cross-dock sejak produk tidak tersimpan, dan penggunaan
dermaga lebih efektif fasilitasnya karena semua kendaraan terisi penuh, sehingga
memaksimalkan loading penggunaan dermaga.

c. Pengolahan/Penundaan
Gudang juga bisa digunakan untuk menunda, atau menunda, produksi dengan
melakukan pengolahan dan penerangan kegiatan manufaktur. Sebuah gudang
dengan kemasan atau kemampuan pelabelan memungkinkan penundaan produksi
akhir sampai permintaan aktual diketahui. Penggunaan produk private label berarti
barangnya tidak tidak harus berkomitmen untuk pelanggan tertentu atau paket
konfigurasi di pabrik. Begitu spesifik pesanan pelanggan diterima, gudang bisa
selesai final pengolahan dengan menambahkan label dan menyelesaikan
kemasannya. Pengolahan dan penundaan memberikan dua hal ekonomi manfaat.
Pertama, risiko minimized karena kemasan akhir adalah tidak selesai sampai
pesanan untuk label dan paket tertentu sudah diterima. Kedua, tingkat yang
dibutuhkan total persediaan dapat dikurangi dengan menggunakan produk dasar
(brights) untuk berbagai label dan konfigurasi kemasan. Kombinasi tingkat risiko itu
dan persediaan yang rendah sering kali berkurang total biaya sistem bahkan jika
biaya kemasan di gudang lebih mahal daripada di fasilitas pabrik.

d. Penimbunan
Manfaat ekonomi langsung dari layanan pergudangan ini adalah sekilas mengenai
fakta bahwa penyimpanan musiman sangat penting untuk dipilih sebagai bisnis
contoh, furnitur dan mainan rumput ada diproduksi sepanjang tahun dan terutama
dijual dalam waktu yang sangat singkat periode pemasaran. Sebaliknya, produk
pertanian adalah dipanen pada waktu tertentu dengan konsumsi selanjutnyaterjadi
sepanjang tahun. Kedua situasi membutuhkan gudang penimbunan untuk
mendukung upaya pemasaran. Stockpiling menyediakan buffer persediaan, yang
memungkinkan efisiensi produksi di dalam batasan yang dipaksakan oleh sumber
material dan pelanggan.

Berikut contoh beberapa dokumen saat proses penanganan barang di Gudang


33

Gambar 19. Form kosong Bukti serah terima barang atau surat jalan

Dibuat oleh staff saat bila akan melakukan proses pengeluaran barang baik untuk
import atau incoming Gudang domestik.

Gambar 20. Form Cargo Manifest

Dibuat oleh staff pergudangan saat selesai proses penyiapan barang kiriman baik
untuk ekspor atau outgoing domestik. Terlihat dalam hal ini pergudangan ini
bekerjasama dengan penerbangan atau transportasi udara, sehingga pergudangan yang
dimaksud adalah pergudangan udara lini 1.

2. Mengembangkan Gudang

Bagian ini membahas strategi dan pertimbangan untuk memperoleh dan membangun
ruang gudang:
Pertama, strategi pergantian alternatif diidentifikasi dan dibandingkan Ini termasuk (1)
swasta, (2) publik, dan (3) gudang kontrak.
34

Kedua, pertimbangan utama untuk setiap jenis disajikan dan diilustrasikan. Akhirnya,
contoh strategi pergudangan terpadu dijelaskan
1. Gudang Pribadi (swasta)
Sebuah gudang pribadi dioperasikan oleh perusahaan yang memiliki produk. Fasilitas
sebenarnya, bagaimanapun, mungkin dimiliki atau disewa.

2. Gudang Umum (publik)


Gudang umum digunakan secara ekstensif dalam sistem logistik. Hampir semua
kombinasi layanan bisa diatur dengan operator baik untuk jangka pendek atau dalam
durasi yang panjang. Klasifikasi gudang umum telah dikembangkan. Atas dasar
rentang operasi khusus dilakukan, mereka diklasifikasikan sebagai ;
a. Barang dagangan umum
b. Refrigerated,
c. Komitmen khusus,
d. Berikat, dan
e. Barang rumah tangga dan perabot rumah tangga.

3. Gudang Kontrak
Gudang publik hubungan jangka panjang dan risiko bersama akan menghasilkan biaya
yang lebih rendah daripada gudang publik yang khas pengaturan meskipun aset tetap
minimum diperlukan untuk fasilitas. Pada saat bersamaan, operasi gudang kontrak
dapat memberikan manfaat dari keahlian, fleksibilitas, dan skala ekonomi dengan
berbagi manajemen, tenaga kerja, peralatan, dan sumber informasi di sejumlah klien.

Operator gudang kontrak juga memperluas cakupannya dari layanan mereka untuk
memasukkan kegiatan logistik lainnya seperti transportasi, pengendalian persediaan,
pemrosesan pesanan, pelanggan, layanan dan pemrosesan kembali. Ada gudang
kontrak mampu mengasumsikan total tanggung jawab logistik untuk perusahaan yang
hanya menginginkan untuk memproduksi dan memasarkan.

E. Administrasi Peralatan Penanganan dan Peralatan Penanganan Terotomasi

Administrasi peralatan
Staff administrasi, atau pihak pengadaan barang akan melakukan pendataan terhadap
asset pergudangan yang ada , bukan hanya melakukan pencatatan namun juga
memberikan penandaan pada asset yang sudah perlu diadakan penggantian, dan kondisi
seluruh asset.

Penanganan Material
Salah satu aspek yang sangat menggembirakan dari logistik kontemporer adalah
Potensi produktivitas yang bisa direalisasikan dari modal investasi dalam peralatan
penanganan material. Penanganan material Tidak bisa dihindari dalam kinerja logistik.
Itu harus, bagaimanapun, diminimalkan. Aspek teknis penanganan material sangat luas
dan di luar cakupan teks ini. Namun, bagian berikut akan membahas metode
penanganan dan efisiensi. Kemudian diskusi akan fokus pada perkembangan terkini
dalam penanganan otomatis.

1. Pertimbangan Penanganan Dasar


35

Penanganan material dalam sistem logistik terkonsentrasi di sekitar fasilitas gudang.


Perbedaan mendasar ada pada penanganan bahan curah dan karton master. Penanganan
massal adalah situasi dimana kemasan pelindung pada tingkat master carton adalah
tidak perlu peralatan penanganan khusus dibutuhkan untuk bongkar bulk, seperti untuk
bahan padat, cairan, atau bahan gas. Diskusi berikut berfokus pada penanganan master
karton dalam sistem logistik. Selama bertahun-tahun berbagai panduan telah
disarankan untuk membantu manajemen dalam perancangan sistem penanganan
material. Ini adalah:
a. Peralatan untuk penanganan dan penyimpanan harus sama.
b. Saat bergerak, sistem harus dirancang untuk menyediakannya arus produk kontinu
yang maksimal.
c. Investasi harus dalam penanganan bukan peralatan stasioner.
d. Peralatan penanganan sebaiknya dimanfaatkan maksimal sejauh mungkin.
e. Dalam menangani pemilihan peralatan, rasio bobot mati terhadap muatan harus
diminimalkan.
f. Praktis kapanpun, aliran gravitasi harus digabungkan desain sistem.

2. Sistem Penanganan diklasifikasikan sebagai:


a. Mekanis
b. Semi otomatis
c. Otomatis
d. Informasi yang diarahkan

Ad a. Sistem Mekanik
Sistem mekanis menggunakan berbagai peralatan penanganan. Jenis peralatan yang
paling umum digunakan adalah:
1) Truk forklift
2) Walkie-rider
3) Truk palet
4) Menutup
5) Perangkat traktor-trailer
6) Conveyor (roda berjalan)
7) Carousels
Ad b. Penanganan Semi Otomatis
Sistem semi otomatis melengkapi sistem mekanis dengan mengotomatisasi persyaratan
penanganan khusus. Dengan demikian, gudang semi automated adalah campuran
penanganan mekanik dan otomatis. Tipikal peralatan yang digunakan di gudang semi
otomatis adalah sistem kendaraan berpemandu otomatis, sortasi komputerisasi,
robotika, dan berbagai bentuk rak yang bergerak.
Ad c. Penanganan Otomatis
Selama beberapa dekade konsep penanganan otomatis sudah ada Sudah lama
berpotensi dan berprestasi. Awal upaya diarahkan pada penanganan otomatis
terkonsentrasi pada memesan sistem seleksi di tingkat master karton. Baru-baru ini,
penekanan telah beralih ke penyimpanan dan pengambilan bertingkat otomatis sistem
atau Automated High-Rise Storage and Retrieval Systems (ASRS). Masing-masing
dibahas pada gilirannya setelah tinjauan singkat konsep penanganan otomatis
Ad d Sistem Information-Directed
Konsep penanganan informasi diarahkan relatif baru dan masih dalam proses
pengujian. Idenya sangat menarik karena itu menggabungkan kontrol penanganan
otomatis dengan operasional fleksibilitas sistem mekanis. Sistem informasi yang
36

diarahkan menggunakan penanganan peralatan mekanis . Sumber daya yang khas


adalah truk forklift. Di tata letak dan desain, fasilitas gudang pada dasarnya sama
sebagai operasi mekanis. Bedanya adalah bahwa semua garpu-truk diarahkan dan
dipantau oleh komando prosesor mikro. Dalam operasi, semua gerakan penanganan
yang dibutuhkan dimasukkan ke dalam komputer untuk analisa dan penugasan
peralatan. Komputer digunakan untuk menganalisis persyaratan penanganan dan
penetapan peralatan sedemikian rupa sehingga gerakan langsung dimaksimalkan dan
gerakan deadhead diminimalkan. Tugas kerja adalah disediakan untuk truk forklift
individu dengan terminal yang terletak di truk. Komunikasi antara komputer dan truk
menggunakan gelombang frekuensi radio (RF) dengan antena yang terletak di forklift
dengan posisi yang tinggi di gudang.

Aplikasi yang kurang eksotis menggunakan cetakan dengan gerakan yang dihasilkan
komputer dijemput di lokasi terminal yang dipilih di seluruh gudang. Informasi-
penanganan yang diarahkan memiliki potensi penting yang dipilih. Manfaat otomasi
bisa tercapai tanpa substansial penanaman modal. Sistem informasi yang diarahkan
juga dapat meningkatkan produktivitas. Melacak kinerja material handler dan
memungkinkan kompensasi untuk didasarkan pada tingkat aktivitas. Kelemahan
utamanya adalah fleksibilitas tugas kerja. Sebagai truk forklift khusus hasil selama
periode kerja, mungkin terlibat dalam pemuatan atau bongkar beberapa kendaraan,
memilih banyak pesanan, dan menyelesaikannya beberapa penanganan tugas. Berbagai
macam tugas kerja meningkat kompleksitas arah kerja dan dapat menurunkan
akuntabilitas kinerja.

Berikut contoh dokumen terkait pencatatan asset atau peralatan pergudangan terkait
juga dengan pengendalian bahaya yang juga bisa dilakukan oleh staff admind
merangkap ahli K3 atau ahli k3 yang harus memiliki kemampuan administrasi
peralatan yang baik.

Gambar 21. Form pencatatan pemantauan peralatan sekaligus pengendalian bahaya


37

F. Administrasi pada Manajemen Inventory

Keputusan inventory berisiko tinggi dan berdampak tinggi dari perspektif operasi
logistik. Komitmen untuk tertentu jumlah persediaan dan pengiriman berikutnya ke
pasar atau daerah dalam mengantisipasi penjualan masa depan menentukan sejumlah
kegiatan logistik. Tanpa persediaan yang tepat, pemasaran mungkin menemukan
bahwa penjualan hilang dan kepuasan pelanggan akan menurun. Demikian pula,
rencana persediaan sangat penting untuk manufaktur. Kekurangan bahan baku bisa
mematikan manufacturing garis atau modifikasi jadwal produksi, yang kemudian
diperkenalkan biaya tambahan dan potensi kekurangan barang jadi. Hanya karena
kekurangan dapat mengganggu pemasaran dan manufaktur yang direncanakan operasi,
persediaan terlalu banyak menimbun juga menimbulkan masalah. Overstock
meningkatkan biaya dan mengurangi profitabilitas melalui penambahanpergudangan,
kebutuhan modal kerja, kemunduran, asuransi, pajak, dan keusangan.

Jenis dan Karakteristik Inventaris:

1. Manufaktur

Bagi pabrikan, risiko persediaan memiliki dimensi jangka panjang. Komitmen


persediaan pabrikan dimulai dengan bahan baku dan bagian komponen, termasuk
proses kerja, dan diakhiri dengan barang jadi. Selain itu, sebelum penjualan, barang
jadi harus sering ditransfer ke gudang di dekat pedagang grosir dan pengecer. Meski
produsen mungkin memiliki lini produk yang lebih sempit daripada pengecer atau
pedagang grosir, komitmen persediaan pabrikan adalah relatif dalam dan memiliki
durasi yang panjang.

2. Wholesaler

Paparan risiko grosir lebih sempit tapi lebih dalam dan durasinya lebih lama dari pada
pengecer. Pedagang pembelian grosir dalam jumlah besar dari produsen dan menjual
jumlah kecil ke pengecer. Pembenaran ekonomi dari pedagang grosir adalah
kemampuan untuk menyediakan pelanggan ritel dengan berbagai macam barang
dagangan dari yang berbeda produsen dalam jumlah yang lebih kecil. Saat produk
musiman, pedagang grosir juga terpaksa melakukan inventarisasi posisi jauh sebelum
menjual, sehingga meningkatkan kedalaman dan durasi risiko Salah satu bahaya
terbesar dari penjualan grosir adalah lini produk. Ekspansi ke titik di mana lebar risiko
pendekatan persediaan yang dilakukan pengecer, sedangkan kedalaman dan lamanya
Resiko tetap menjadi karakteristik grosir tradisional.

3. Ritel

Bagi pengecer, manajemen persediaan pada dasarnya adalah soal beli dan jual.
Pembelian pengecer yang luas berbagai produk dan mengasumsikan risiko yang cukup
besar di proses pemasaran. Risiko persediaan pengecer dapat dipandang sebagai
sesuatu yang lebar tapi tidak dalam. Karena harga sewa yang tinggi, tempat pengecer
penekanan utama pada perputaran persediaan dan produk langsung profitabilitas.
Omset mengukur kecepatan persediaan dan dihitung sebagai rasio penjualan tahunan
dibagi rata-rata inventaris. Jika perusahaan individu berencana untuk beroperasi di
38

lebih dari satu tingkat saluran distribusinya, harus disiapkan asumsikan risiko
persediaan tambahan. Sebagai contoh, makanannya rantai yang beroperasi. Sebuah
gudang regional mengasumsikan risiko terkait dengan operasi grosir di atas dan di atas
operasi ritel normal. Untuk sejauh mana perusahaan menjadi terintegrasi secara
vertikal, persediaan harus dikelola pada semua tingkat saluran pemasaran.

Berikut contoh sebuah administrasi pencatatan persediaan barang atau stok opname
suatu pergudangan kecil atau ritel. Staff juga menambahkan kolom keterangan
sewaktu-waktu ada hal lain yang perlu dicatat atau dilaporkan .

Gambar 22. Form laporan stok barang hasil stock opname

G. Administrasi pada Kemasan Dan Pengemasan

Kasus pencatatan atau administrasi kemasan ini biasanya dilakukan untuk barang
barang tertentu atau kargo khusus, seperti kondisi kemasan barang berbahaya, kemasan
barang farmasi, kemasan hewan hidup atau peliharaan, kemasan barang berharga, dan
yang memerlukannya. Kemasan mengacu pada wadah tempat produk mencapai
akhir penggunaan konsumen Ini adalah bagian dari presentasi dari produk dan tetap
tepat sampai pelanggan mengambilnya dari toko ritel. Seharusnya tidak bingung
dengan packing. Packing mengacu pada penutup pelindung eksternal yang digunakan
untuk transportasi yang aman barang ke importir. Misalnya, kotak plastik yang
digunakan untuk mengemas satu set saputangan bordir adalah contohnya pengemasan.
Di sisi lain, kotak-kotak pembakar papan bergelombang, yang digunakan untuk
mengemas kotak plastik agar aman. Transportasi ke importir di luar negeri, akan
mewakili pengepakan. Kemasan memainkan peran yang sangat penting dalam
pemasaran produk; Ini adalah bagian dari produk tambahan. Augmented produk adalah
bagian dari produk yang berhubungan dengan penambahan fitur baru untuk produk
dasar agar bisa melebihi harapan pelanggan fitur ini berbentuk kemasan, pengaturan
pengiriman, pergudangan, saran pelanggan dll untuk menambah nilai produk. Sebagai
soal fakta, persaingan antar eksportir di pasar luar negeri tersebut tidak dalam kaitannya
dengan produk inti atau fitur dasar yang nyata. Tapi ini tentang produk yang ditambah.
Misalnya, papan catur mahal ditawarkan kepada pelanggan yang terbungkus koran
lama sangat mungkin kalah dari papan catur yang identik rapi disajikan dalam
pengemasan yang sesuai. Dalam kasus terakhir, kemasan membuatnya menjadi produk
yang lebih berharga dan menawarkan lebih banyak 'Nilai' kepada pelanggan.
39

1. Fungsi Kemasan

Kemasan barang untuk ekspor melakukan fungsi berikut:


a. Produk dipecah menjadi unit yang dapat dijual dalam hal ukuran atau berat
atau dimensi lain yang relevan dengan produk itu.
b. Melindungi produk selama transportasi, penyimpanan, tampilan dan
penggunaan.
c. Menyampaikan pesan tentang penanganan produk ke pengangkut/pembeli
konsumen selama transportasi, penyimpanan, tampilan dan penggunaan.

2. Desain Kemasan

Desain kemasannya harus dikembangkan dengan sangat hati-hati untuk memastikan


bahwa:
· Perlindungan yang baik diberikan pada produk.
· Produk ramah lingkungan untuk diproduksi dan dimusnahkan.
· Aman menangani selama transportasi.
· Berhemat untuk menghasilkan, menangani dan menyimpan.
· Sangat menarik saat ditampilkan.
· Nyaman dan aman digunakan sesuai standar yang relevan dari target pasar ekspor.

Perlu dipahami bahwa kemasan utama produk melakukan fungsi penjualan diam pria.
Ini harus naik banding kepada calon konsumen dan memuaskan keinginannya untuk
menggunakan yang lebih baik untuk produk berkualitas. Total paket desain (terdiri dari
materi, ukuran, bentuk, warna, teks, grafik dan logo) seharusnya seperti yang
disediakannya:
a. Persepsi dan harapan yang tepat tentang produk.
b. Kenyamanan dan efisiensi yang digunakan.
c. Itu harus sempurna.

Eksportir juga harus mengingat produk dan target produknya untuk kelompok 01
pelanggannya saat merancang kemasan utama dari produk tersebut.

3. Bahan dan jenis Kemasan

Ada berbagai jenis bahan yang tersedia untuk kemasan barang. Bahan-bahan ini adalah
kertas, plastik, kayu, karton dan lainnya. Pemilihan kemasan harus dilakukan
mengingat terutama spesifikasi yang diberikan oleh importir karena ia harus
merencanakan lebih lanjut untuk kemasan konsumen barang. Secara umum, pemilihan
bahan kemasannya
akan tergantung pada faktor-faktor berikut:
a. Karakteristik produk.
b. Metode transportasi dan penyimpanan.
c. iklim dan budaya.
d. Standar dan pertimbangan lingkungan.
e. Posisi pasar

Jenis Kemasan
40

Bergantung pada penggunaan bahan kemasan, kemasan untuk Produk ekspor dapat
diklasifikasikan ke dalam kategori berikut:
a) Kemasan plastik
b) Paper based packaging
c) Gabungan kemasan plastik dan karton.
d) Kemasan lainnya

Berikut administrasi pencatatan kondisi kemasan pada penerimaan barang berbahaya di


pergudangan lini 1
Form yang digunakan adalah daftar periksa penerimaan (Acceptance check list) untuk
barang berbahaya non Radioaktif, perhatikan nomor 28 sampai dengan 51, khusus
untuk pemeriksaan kemasan (package) , termasuk penandaan pada kemasan (marks)
dan juga pelabelan pada kemasan (labelling), bila kondisi kemasan sudah sesuai maka
petugas pemeriksa yang meng administrasikannya akan memberikan tanda “tick” atau
“” pada kotak disamping kanan dibawah kata “Yes” ya atau “N/A” Not applicable”
bila tidak ada kaitannya dengan kemasan terperiksa, namun bila ada kesalahan pada
kemasan yang diperiksa akan diberi tanda “tick” atau “” dibawah kata “NO” atau
tidak , dan selanjutnya barang berbahaya akan ditolak untuk diperbaiki kesalahannya,
bila memang sudah selesai pemeriksaannya, maka staff akan menulis komentar ok
untuk diterima dibagian bawah form, sekaligus melengkapi nama lengkap, lokasi
pemeriksaan, waktu, dan tanda tangan, dan selanjutnya barang bisa diproses untuk
disimpan ke dalam Gudang atau diberangkatkan dengan menggunakan pesawat udara.
41

Gambar 23. Form daftar periksa barang berbahaya non radioaktif lembar kedua (sumber IATA)

H. Latihan Soal Bab IV

1. Sebutkan definisi pengangkutan barang kiriman

2. Sebutkan tipe moda transportasi yang terlibat dalam pengangkutan


barang tersebut.

3. Sebutkan jenis-jenis barang kiriman dan kargo.

4. Apa yang dimaksud penanganan material.

5. Definisi dari pergudangan dan inventori.

6. Sebutkan fungsi kemasan dan jenis-jenis kemasan .

7. Sebutkan jenis-jenis dokumen yang terkait dengan penanganan barang


di Gudang, dan fungsinya.

Anda mungkin juga menyukai