Anda di halaman 1dari 18
PEMELIHARAAN DAN PERBAIKAN KONSTRUKSI JALAN LENTUR Heddy R. Agah Ayomi Dita Rarasati Daftar Isi Kata Sambutan Pengantar Penerbit Ucapan Terima Kasih Prakata Penulis Daftar Isi Daftar Tabel Daftar Gambar Bab 1 Pemeliharaan Perkerasan Jalan 1.1 Proses Pemeliharaan 1.2 Jenis Pemeliharaan Bab 2 Kerusakan Perkerasan Jalan 2.1 Kategori Evaluasi 2.2. Pemeliharaan dan Permasalahan 2.3 Preservasi Infrastruktur Jalan Bab 3 Jenis Kerusakan Jalan 3.1 Retak - Cracks Retak Kulit Buaya (Alligator Cracks) Retak Melintang (Transverse Cracks) Retak Memanjang (Longitudinal Cracks) Retak Jenis Lain (Miscellaneous Cracks) 3.2. Perubahan Bentuk - Distortion Alur (Ruts) Keriting (Corrugation) Amblas (Depression) Sungkur (Shoving) Jembul (Upheaval) Rembesan dan Pemompaan (Water Bleeding and Pumping) Penurunan Bahu (Shoulder Drop-off) 3.3. Cacat Permukaan (Disintegration) Penambalan (Patching) Lubang (Potholes) Pelepasan Butir (Raveling) Pengelupasan (Stripping) Pengikisan Butir (Polished Aggregate) Bab 4 Perlengkapan dan Format Survei Daftar Acuan Lampiran 1 Pengamanan Lalu Lintas Sementara Lampiran 2 Jenis-Jenis Penanganan Riwayat Hidup Singkat Penulis vi 87 99 104 107 111 130 133 135 Daftar Tabel Tabel 2.1. Tabel 2.2. Tabel 3.1. Tipikal preservasi jalan dan manfaatnya Kegiatan preservasi konstruksi perkerasan Tingkat kerusakan lubang diukur berdasar diameter Daftar Gambar Gambar 2.1. Gambar 2.2. Gambar 2.3. Gambar 2.4. Gambar 2.5. Gambar 2.6. Gambar 2.7. Gambar 2.8. Gambar 2.9. Gambar 2.10. Gambar 3.1. Gambar 3.2 Gambar 3.3. Gambar 3.4. Gambar 3.5. Gambar 3.6. Gambar 3.7. Gambar 3.8. Gambar 3.9. Gambar 3.10. Gambar 3.11. Gambar 3.12. Gambar 3.13. Gambar 4.1. Gambar 4.2. Gambar 4.3. Gambar 4.4. Skala nilai IRI Roughness Scale WSDOT’s Data Distress Collection Van WSDOT’s Locked Wheel Skid Tester Mekanisme pembebanan impul FWD (muka) dan Sensors (belakang) WSDOT FWD Van dan Trailer Agregat berbentuk bulat Skematis lapisan perkerasan dan komponen analisisnya Preservasi Perkerasan Jalan llustrasi perbaikan reactive, pemelihataan rutin dan pemeliharaan bencana dan pemeliharaan preventif Skematik diagram umur layanan perkerasan dan indeks perkerasan Skematis diagram penggambaran jenis kerusakan retak Tipikal jenis kerusakan dan sketsa jenis serta lokasi (retak halus) Sketsa kerusakan jenis retak melintang Retak sambungan jalan (/ane joint cracks) Retak refleksi (reflection cracks) Retak susut (shrinkage cracks) Retak selip (slippage cracks) Sketsa alur Sketsa keriting Sungkur (shoving) Jembul (upheaval) Sketsa Penurunan Bahu Sketsa penambalan (patching) Pedoman untuk survei permukaan aspal Jalur roda kendaraan Simbol kerusakan jalan Peta kerusakan jalan 21 22 97 11 12 13 a5 18 20 21 23 33 29 50 SL 52 53 61 66 74 77 81 114 116 A? 118 vii BAB 1 Pemeliharaan Perkerasan Jalan 1.1 Proses Pemeliharaan Setelah proses perencanaan dan pelaksanaan pekerjaan konstruksi perkerasan selesai, tahap selanjutnya adalah berbagai upaya yang harus dijalankan untuk mempertahankan tingkat layanan jalan bagi para penggunanya. Tingkat layanan tersebut dapat diartikan sebagai jaminan atas waktu perjalanan, faktor keselamatan dan unsur terkait dengan kenyamanan selama melakukan perjalanan. Tahap penjaminan layanan dilaksanakan dengan merencanakan secara matang pemeliharaan yang dapat menjamin tercapainya tingkat layanan tersebut. Program pemeliharaan jalan didefinisikan sebagai tindakan yang diambil untuk mempertahankan semua elemen jalan dalam kondisi aman dan dapat dipergunakan. Terminologi mengenai kondisi tergantung kepada manfaat jalan, jumlah arus lalu lintas (volume lalu lintas), dan pertimbangan lain seperti teknis, sosial dan politis. Pemeliharaan (maintenance) dapat berupa langkah darurat (emer- gency), remedial (atau sering disebut dengan tindakan rutin atau recurrent) dan tindakan preventif (disebut juga tindakan peri- odic maintenance). Definisi tersebut tidak termasuk program peningkatan (upgrading) atau peningkatan kekuatan elemen jalan, namun tetap masih dapat dilakukan sebagai pemeliharaan apabila tindakan yang dilakukan akan memberikan manfaat jangka panjang bagi jalan tersebut. Secara umum pemeliharaan dapat berbentuk tindakan-tindakan darurat menangani suatu masalah, perbaikan atau remedial yang dapat dikategorikan sebagai pemeliharaan rutin atau berkala, dan pemeliharaan untuk manfaat preventif yang dapat dikatakan juga sebagai perbaikan periodik. Pemeliharaan jalan harus dibuat dengan baik melalui proses perencanaan, pengelolaan, perancangan dan pelaksanaan, BAB 1 - Pemeliharaan Perkerasan Jalan | 1 melalui sistem manajemen dan prosedur yang tepat. Pemeliharaan tepat waktu terbukti (Massey & Pool, 2003) merupakan tindakan efektif biaya (cost effective) dengan melaksanakannya secara reguler. Pengalaman mengatakan pemeliharaan tepat waktu dapat memperpanjang umur konstruksi jalan antara 5 sampai 10 tahun (OECD, 1990). Sebaliknya pemeliharaan yang tidak tepat waktu dapat mengakibatkan kecelakaan lalu lintas akibat kondisi yang tidak menguntungkan. Pemeliharaan buruk berakibat (Robinson, 1988) meningkatkan biaya operasi kendaraan sekitar 15% dan sekitar 59% apabila tanpa dilaksanakan pemeliharaan. Pemeliharaan perkerasan harus dirancang, dikelola, direncanakan dan selanjutnya dilaksanakan sesuai dengan tahap-tahap tersebut. Perencanaan dan pengelolaan dilaksanakan dengan cara prosedur dan sistem pengelolaan pemeliharaan. Sistem dan prosedur pemeliharaan jalan periu mempertimbangkan waktu dan strategi perbaikan dan masalah yang terkait dengan program peningkatan Prinsip pelaksanaan perbaikan atau pemeliharaan tepat waktu merupakan kata kunci untuk keberhasilan program yang dilaksanakan, Penelitian terhadap pelaksanaan pemeliharaan dengan basis preventif terbukti lebih cost-effective dibandingkan dengan mengabaikan kerusakan ringan yang ditemui untuk selang waktu tertentu baru dilaksanakan perbaikan. Robinson (1988) menyatakan bahwa secara umum biaya perkuatan perkerasan besarnya sekitar tiga kali lipat dibandingkan dengan biaya yang dibutuhkan bila dilaksanakan pemeliharaan secara benar. 1.2 Jenis Pemeliharaan Pemeliharaan awal sebelum terjadi kerusakan juga memberikan sumbangan sangat nyata terhadap penghematan biaya dibandingkan dengan pemeliharaan rutin dan pemeliharaan saat ini dengan perbandingan kurang lebih enam kali lipat. Lebih spesifik dijelaskan oleh Massey dan Pool (2003), Caltrans menggambarkan setiap alokasi dana sebesar 1 USD yang digunakan untuk pemeliharaan awal akan memberikan penghematan sebesar 6 USD bila kemudian dilaksanakan program 2 |PEMELIHARAAN DAN PERBAIKAN KONSTRUKSI JALAN LENTUR rehabilitasi, bahkan akan diperoleh penghematan sebesar 20 USD untuk pembiayaan program rekonstruksi. Angka tersebut dikonfirmasi oleh OECD bahwa pelaksanaan yang tepat untuk memelihara awal akan memberikan penghematan sebesar satu per tiga hingga satu per lima biaya untuk melaksanakan perbaikan besar. Dari sisi pengguna penerapan pemeliharaan juga akan berakibat kepada dua hal utama yaitu terhadap faktor keselamatan dan kemudahan akses. Dampak besar tersebut terutama untuk masalah keselamatan selama mengendara. Dengan kondisi jalan yang tidak baik atau mengalami kerusakan berdampak kepada peningkatan biaya operasi kendaraan. Robinson (1988) mengatakan bahwa kerusakan jalan berakibat kepada kenaikan biaya operasi kendaraan sebesar 15 persen dan bahkan akan mencapai angka 50 persen apabila tidak diadakan tindakan pemeliharaan. Akibat kedua adalah terhadap aksesabilitas yang dipengaruhi. Apabila terjadi kerusakan baik badan jalan maupun sistem drainasi maka sangat mungkin jalan harus ditutup sehingga pengguna jalan harus menggunakan jalan lain. Ataupun apabila diperbaiki setelah komponen tersebut rusak akan mengakibatkan terjadinya gangguan terhadap arus lalu lintas berpotensi untuk menimbulkan kemacetan. Disadari bahwa untuk melakukan perbaikan jalan secara konsisten dan menerus harus didukung dengan data akurat untuk setiap segmen jalan dan disertai dengan alokasi dana yang memadai. Meski pada dasarnya apabila sudah dilaksanakan secara rutin dana yang dibutuhkan tahunan akan menjadi sangat berkurang, sebagaimana telah dikaji sebelumnya. Dana tahunan untuk program pemeliharaan seringkali didasarkan atas kecenderungan tahunan dan didasarkan atas pengalaman tahun sebelumnya. Akan tetapi untuk pemeliharaan preventif dibutuhkan sistem yang menunjang dengan menggunakan manajemen pemeliharaan yang komprehensif ditunjang dengan data yang selalu diperbaharui. Tujuan dari program pemeliharaan jalan antara lain adalah: i) perbaikan terhadap kerusakan fungsional konstruksi perkerasan; BAB 1 - Pemeliharaan Perkerasan Jalan |3

Anda mungkin juga menyukai