NPM : 22001051070
Kelas : 14.11
Mata Kuliah : Metode Pelaksanaan Konstruksi
Penggunaan alat berat dalam bidang konstruksi sudah umum dilakukan, karena alat berat proyek
bangunan memang sangat membantu dalam memudahkan manusia mengerjakan kegiatan konstruksi.
Jika dahulu banyak kegiatan konstruksi lebih banyak dilakukan secara manual dan membutuhkan waktu
lama, sekarang bisa dipersingkat dengan bantuan alat berat.
Dalam bidang konstruksi, alat berat adalah alat yang digunakan untuk mempermudah proses pekerjaan
konstruksi, sehingga pembangunan menjadi lebih cepat, mudah, dan hasilnya sesuai dengan harapan.
Penggunaan alat berat harus benar-benar tepat dan menyesuaikan dengan kondisi dan situasi di
lapangan. Jadi, tidak bisa sembarangan menggunakannya.
Penggunaan alat berat yang salah akan menyebabkan rendahnya tingkat produktivitas, tidak tercapainya
jadwal, dan biaya tambahan. Tentu saja, ini akan merugikan Anda. Daripada merugi, lebih baik ketahui
dahulu alat berat apa yang diperlukan. Caranya dengan mengetahui dan memahami jenis juga fungsi
alat berat.
Bulldozer
Pengertian
Bulldozer adalah jenis peralatan konstruksi (biasa disebut alat berat atau construction equipment)
bertipe traktor menggunakan Track/ rantai serta dilengkapi dengan pisau (dikenal dengan blade) yang
terletak di depan. Bulldozer diaplikasikan untuk pekerjaan menggali, mendorong dan menarik material
(tanah, pasir, dsb). Istilah bulldozer sering kali digunakan untuk menggambarkan semua tipe alat T
istilah ini tepatnya hanya menunjuk ke traktor berantai yang dilengkapi dengan blade.
Fungsi
Bulldozer termasuk salah satu alat berat yang serbaguna, dengan kemampuan traksi yang tinggi. Alat
berat ini memiliki beberapa fungsi, antara lain:
Dengan fungsi-fungsi tersebut, bulldozer menjadi alat berat andalan untuk pekerjaan pemindahan
tanah (earth moving) atau material lainnya. Berikut ini beberapa kegunaan bulldozer dalam sejumlah proyek
lapangan:
Membersihkan puing-puing bangunan akibat gempa, tanah longsor, maupun perang.
Membersihkan lokasi dari sampah kayu, tongkak pohon, dan bebatuan. Misalnya saat mau
membuka areal perkebunan.
Melakukan penimbunan material, misalnya untuk memasukkan tanah ke tepi pantai dalam
proyek reklamasi.
Menghamparkan tanah isian, terutama untuk meratakan jalan bergelombang.
Membuka jalan baru di daerah berbatu maupun kawasan pegunungan.
Memelihara jalan agar selalu rata.
Memindahkan tanah dengan jarak maksimal sekitar 100 meter.
Memindahkan material (tanah, pasir, hasil tambang) dari bekas galian ke truk pengangkut.
Cara Kerja
Cara karja bulldozer sebenarnya sangat sederhana. Bulldozer bekerja dengan memanfaatan tractor
sebagai penggerak serta sistem hidrolik untuk mengatur berbagai kerja peralatan pada bulldozer. Cara
kerja bulldozer pada proses kerja pemerataan memiliki tiga metode yang dapat dilakukan. Metode
tersebut terdiri dari.