Anda di halaman 1dari 2

NDONESIAN TEKS FABEL  APA ITU TEKS FABEL?

Dongeng tentang hewan yang berperilaku seperti


manusia.  CONTOH KARAKTER FABEL  CIRI-CIRI TEKS FABEL • Tokoh yang disajikan dalam cerita
adalah binatang • Memiliki alur maju • Watak-watak yang ditampilkan dalam cerita memiliki karakter
yang baik dan buruk • Menyajikan rangkaian cerita atau peristiwa yang menunjukan sebab akibat • Latar
dalam sebuah cerita menggunakan latar alam seperti hutan, gurun, sungai, dan lainlain • Ceritanya
singkat dan cepat • Alurnya dibuat sederhana sehingga mudah dipahami  STRUKTUR TEKS FABEL Fabel
memiliki empat struktur, yaitu orientasi, komplikasi, klimaks, dan resolusi. Orientasi Orientasi adalah
pengenalan tokoh, latar, alur yang ada di dalam cerita.Komplikasi Komplikasi adalah awal munculnya
masalah di dalam sebuah cerita. Klimaks Klimaks adalah puncak masalah di dalam sebuah cerita.
Resolusi Penyelesaian masalah yang ada pada sebuah cerita.  UNSUR TEKS FABEL Fabel memiliki enam
unsur, yaitu tema, alur, latar, tokoh, penokohan, amanat Tema Pokok permasalahan atau
penggambaran isi cerita. Contoh: menegakkan keadilan, jangan cepat puas dengan diri sendiri. Alur Jalan
cerita. Alur memiliki 3 (tiga) macam, yaitu alur maju, mundur, dan campuran. Latar Tempat, waktu, dan
suasana yang ada di dalam cerita. Contoh: T: di hutan, W: suatu pagi, S: mencekam. Contoh Kalimat: -Ibu
pergi ke pasar pada pagi hari dengan suasana yang ramai. -Semalam Si Kancil mengambil ketimun di
sawah saat suasana sedang sepi. Tokoh Pemeran dalam cerita. Contoh: Judy, Nick, Buaya, Kancil, dll.
Penokohan Sifat atau watak tokoh yang ada di dalam cerita. Penokohan dibagi menjadi 3 (tiga) macam:
protagonis, antagonis, tritagonis. Protagonis: tokoh baik Antagonis: tokoh jahat Tritagonis: tokoh
pendukung/netral Amanat Amanat sering disebut juga dengan istilah koda. Yaitu pesan moral yang ada
di dalam sebuah cerita. Contoh: Jangan mudah percaya dengan orang lain. Kita harus menegakkan
keadilan.  KEBAHASAAN TEKS FABEL 1. ADJEKTIVA Adjektiva adalah kata sifat. Dalam fabel, kata sifat
dibagi menjadi empat: -Mendeskripsikan warna: hitam, kemerah-merahan, putih -Mendeskripsikan
ukuran: tinggi, berat, panjang, pendek -Mendeskripsikan penampilan fisik: cantik, tampan,
menggemaskan -Mendeskripsikan kepribadian: baik, jahat, sopan, sombong2. ADVERBIAL Adverbial
merupakan kata keterangan. Dalam fabel, kata keterangan memiliki dua macam: -Keterangan tempat: di
rumah, ke sekolah, dari pasar. (di, ke, dari) -Keterangan waktu: semalam, kemarin, besok, minggu
lalu,saat, sejak, ketika, lusa. 3. KATA KERJA AKTIF TRANSITIF DAN INTRANSITIF Transitif: P+O
(membutuhkan objek) Intransitif: P-O (tidak membutuhkan objek) • Kata kerja transitif: membeli,
merampas, mengambil, meminta, dll. • Kata kerja intransitif: tidur, berjalan, pergi, berdiri, dll. 4.
PRONOMINA Pronomina merupakan kata ganti. Kata ganti, dibagi menjadi tiga macam: -Orang pertama
(diri kita sendiri) -Orang kedua (orang yang diajak bicara) -Orang ketiga (orang yang dibicarakan) • Orang
pertama: tunggal -> saya, aku; jamak -> kami, kita • Orang kedua: tunggal -> kamu, anda; jamak -> kalian
• Orang ketiga: tunggal -> dia, ia, beliau; jamak -> mereka Cerita Fabel: Kelinci dan Kura-kura Suatu hari
di sebuah hutan hiduplah seekor kelinci yang sangat sombong, ia selalu menyombongkan diri sebagai
kelinci yang paling baik. Ia selalu membanggakan kecepatan larinya karena memiliki kaki belakang yang
kuat. Si kelinci selalu memperlihatkan keahliannya dalam berlari cepat kepada semua hewan di hutan
tersebut. Suatu hari kelinci sedang membual di depan para hewan yang ada di hutan dan menunjukkan
betapa cepat larinya. Di saat ia berlari dan melompat di atas cangkang yang berjalan, perlahan-lahan
sebuah kepala dan empat kaki muncul dari dalam cangkang tersebut. Si kelinci pun sadar jika cangkang
tersebut adalah kura-kura yang tampak merangkak sangat pelan sekali dijalan. Ia pun dengan sangat
sombong sambil tertawa berkata “kenapa kamu sangat lambat”. Kura-kura menatap kelinci dan berkata,
“Setiap hewan bergerak dengan langkahnya masingmasing. Mungkin aku bergerak sangat lambat tapi
aku bisa pergi ke mana saja yang aku mau. Bahkan kenyataannya aku bisa mencapai tujuan lebih cepat
dan lebih kencang dari kamu”. Si kelinci pun berpikir jika perkataan kura-kura sangat lucu. Ia tertawa
mendengar jika kura-kura dapat berlari lebih kencang darinya. Si kelinci yang sombong kemudian
menantang kura-kura untuk lomba lari, jadi dengan ini mereka bisa melihat siapa yang lebih cepat.
Keesokan harinya lomba lari antara kura-kura dan kelinci dimulai. Serigala menghitung mundur sebagai
tanda perlombaan di mulai “lima, empat, tiga, dua, satu, lari..”. Kelinci dengan cepat menghilang dari
pandangan mata, sedangkan kura-kura melangkahkan kakinya secara perlahan dengan tatapan mata
yang tertuju ke depan. Setiap ada kerumunan penonton di pinggir jalan kelinci yang sombong
membalikkan tubuhnya dan melambaikan tangannya. Ia ingin memperlihatkan jika siapa yang paling
cepat berlari, sedangkan dibelakang yang amat jauh kura-kura terus melangkah.Tiba-tiba kelinci
menemukan sebuah tanda di jalan yang menunjukkan, jika ia sudah berlari setengah jarak antara garis
start dan finish. Bahkan ia tidak melihat adanya kura-kura di belakangnya. Si kelinci berpikir “aku berada
lebih jauh didepan kura-kura yang sangat lambat, pastinya ia masih sangat jauh dibalakangku. Sehingga
perlu waktu lama bagi kura-kura untuk sampai di sini. Aku beristirahat dulu sambil menikmati sinar
matahari yang hangat di sini. Waktuku masih banyak untuk memenangkan pertandingan ini saat aku
sudah bangun nanti”. Sementara kura-kura terus berjalan perlahan tanpa henti, waktu berlalu si kelinci
yang sombong masih tertidur lelap. Akhirnya kura-kura melewati kelinci yang sedang tertidur lelap di
tepi jalan, tidak mendengar bahkan mengetahui jika kura-kura sudah melewatinya. Kelinci pun
terbangun dari tidurnya dan melihat ke arah belakang untuk mengecek kura-kura sambil berkata
“Ternyata kura-kura lebih lambat dari yang aku kira. Mungkin baru tengah malam ia akan tiba di garis
finish”. Si kelinci merenggangkan kakinya ke jalan dan melanjutkan perlombaan lari. Ia pun sangat
terkejut melihat pemandangan yang sangat menakjubkan di garis finish tampak si kura-kura. Penonton
bersuka ria melihat kura-kura yang memenangkan lomba lari tersebut. Pesan Moral Contoh Cerita Fabel:
Jangan pernah menganggap remeh orang lain, setiap orang memiliki kelebihan dan kekurangan masing-
masing. Kesombongan akan kalah dengan kerendahan hati

Anda mungkin juga menyukai