Majas adalah gaya bahasa untuk menyampaikan sebuah pesan secara imajinatif dan kias atau
konotasi
Jenis-Jenis Majas
1. Anapora merupakan gaya bahasa yang menempatkan kata atau kelompok kata yang
sama diawal kalimat dalam puisi secara berulang-ulang.
Contoh:
Kau Adalah Darahku,
Kau Adalah Jantungku
Kau Adalah Hidpuku….
2. Epipora, Gaya bahasa yang menempatkan kata atau kelompok kata yang sama pada
akhir larik puisi,
Contoh:
Oh Tuhan Ku Cinta Dia,
Ku Sayang Dia,
Rindu Dia,
Inginkan Dia
3. Tautologi, Gaya bahasa penegasan dengan mengulang kata beberapa kali dalam sebuah
kalimat.
Contoh:
Luka Luka Luka Yang Kurasakan,
Bertubi Tubi Tubi Engkau Berikan
4. Hiperbola, Gaya bahasa yang melukiskan keadaan atau peristiwa dengan cara berlebihan
MUSTAHIL
Contoh:
Dengarlah Matahariku, Suara Tangisanku, Ku Bersedih Karena Panah Cinta Menusuk
Jantungku
Contohnya:
Wajahnya Pucat Bagai Bulan Kesiangan, Semangatnya Keras Bagai Baja
6. Metafora, Gaya bahasa perbandingan dengan memperbandingkan suatu benda dengan
benda lain karena mempunyai sifat yang sama.
Contoh:
Kini Hidup Wanita Si Kupu-Kupu Malam, Bekerja Bertaruh Seluruh Jiwa Raga
7. Litotes, Gaya bahasa perbandingan yang melukiskan keadaan sesuatu dengan kata-kata
yang berlawanan artinya dengan kenyataan yang sebenarnya untuk merendahkan diri.
Contoh:
Tiada Yang Salah, Hanya Aku Manusia Bodoh, Yang Biarkan Semua Ini Permainanku
8. Personifikasi, Gaya bahasa perbandingan benda mati atau tidak bergerak seolah-olah
bernyawa dan dapat berprilaku seperti manusia.
Contoh:
Jam Dinding Pun Tertawa , Karena Ku Hanya Diam dan Membisu
9. Pleonasme, Gaya bahasa penegasan yang mempergunakan sepatah kata yang sebenarnya
tidak perlu dikatakan, karena mubadzir.
Contoh:
Cintaku Sedalam Samudra, Setinggi Langit Di Angkasa Kepadamu, Cintaku Sebesar
Dunia, Seluas Jagat Raya Ini Kepadamu