Anda di halaman 1dari 9

TUGAS HOMILETIKA

“KHOTBAH TEKSTUAL 1 PERIKOP (MAT 6:25-34)”


DOSEN PENGAMPU : MINDO SIMANJUNTAK, M.Pd.K

D
I
S
U
S
U
N

O
L
E
H
:

Nama : Mega Somasi Purwaningtyas


NIM : 20.201.013
Prodi : PAK

SEKOLAH TINGGI TEOLOGI SUMATERA UTARA


TA. 2022
Khotbah Tekstual 1 Perikop

Tema : Kekuatiran

Nats : Matius 6:25-34

Pendahuluan:

Shalom saudara terkasih dalam nama Tuhan Yesus. Apa kabar saudaraku? Di tengah-
tengah situasi dan kondisi kita pada hari-hari ini, dimana semakin hari akan semakin banyak
kesulitan-kesulitan yang akan kita alami. Nah, saudara ku yang terkasih kita sering sekali
merasa takut, merasa khawatir akan kehidupan kita. Saya yakin bahwa semua kita yang ada
disini pastinya pernah mengalami kekhwatiran, baik itu khawatir akan masa depan, khawatir
akan keuangan, khawatir akan perekonomian, khawatir akan jodoh dan masih banyak lagi.
Bolehkah kita sebagai orang Kristen khawatir akan hidup kita?. Saudaraku yang terkasih,
memang Khawatir adalah sesuatu hal yang manusiawi yang dialami oleh setiap orang, namun
bukan berarti khawatir yang membuat kita menjadi jauh dari Tuhan, menyalahakan Tuhan,
bahkan mencari pertolongan kepada manusia untuk menghilangkan rasa kuatir yang sedang
kita alami. Lalu apa sebenarnya yang membuat kita kuatir akan hidup kita?? Dan bagaimana
caranya agar kita dapat terlepas dari rasa kuatir itu?. Pada siang hari ini kita akan
mendengarkan kebenaran Firman Tuhan yang bertema tentang “Kekuatiran” yang di ambil
dari kitab Matius 6:25-34.

Garis Besar :
Ungakapan ”Janganlah kuatir” dalam bahasa Yunani dibagi menjadi dua kata yaitu
“janganlah” dan” kuatir”. Kata janganlah dalam bahasa Yunani memakai μη (me) artinya
tidak, jangan, supaya jangan, apakah, mungkin, jangan lagi. Sedangkan kata kuatir dalam
bahasa Yunani memakai μεριμνάτε (merimnate) berasal dari kata μεριμνάω (merimnao)
artinya merasa khawatir, memperhatikan. Kata ini memakai kasus verb imperative present
active middle orang kedua jamak (kata kerja yang sedang terjadi terus menerus yang
dilakukan oleh banyak orang). Secara harafiah janganlah kuatir pada ayat 25 ini merupakan
kata perintah yang harus dilakukan oleh semua orang terus menerus dalam kehidupannya
sehari-hari. Pada ayat ini Tuhan Yesus memerintahkan semua orang agar tidak kuatir dalam
segala apapun.
Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) khawatir merupakan takut akan sesuatu yang
belum terjadi; merasa gelisah, cemas. arti janganlah kuatir berarti agar jangan ada rasa takut
dan gelisah, cemas, karena kekuatiran tidak menolong manusia di masa depan.

1. Hal-hal kekuatiran

- Kuatir akan Hidup

Menurut Leksikon Yunani Thayer, Hidup (ψυχῇ / psüchē)

Nafas kehidupan, kekuatan vital yang menggerakkan tubuh dan menunjukkan dirinya dalam
pernapasan, kehidupan, yang di dalamnya ada kehidupan, makhluk hidup, jiwa yang hidup

Pusat perasaan, keinginan, kasih sayang, kebencian (hati, jiwa kita, dll.)

Jiwa (manusia) sejauh didasari bahwa dengan penggunaan yang benar dari bantuan yang
ditawarkan oleh Tuhan itu dapat mencapai tujuan tertinggi dan mengamankan berkat abadi,
jiwa dianggap sebagai makhluk moral yang dirancang untuk kehidupan abadi

jiwa sebagai esensi yang berbeda dengan tubuh dan tidak larut oleh kematian (dibedakan
dengan bagian tubuh lainnya)

Menurut Tafsiran Matthew Henry Commentary

Janganlah kuatir akan hidupmu. Hidup adalah hal yang paling menuntut keprihatinan
kita di dunia ini. Orang akan memberikan segala yang dipunyainya ganti nyawanya, namun
demikian, janganlah kita mengkhawatirkannya.Jangan khawatir akan keberlangsungannya.
Serahkanlah kepada Allah untuk memperpanjang atau memperpendeknya sesuai kehendak-
Nya. Masa hidupku ada dalam tangan-Mu, ada dalam tangan yang baik.

Hidup kita merupakan berkat yang lebih besar daripada sandang pangan kita.
Memang benar bahwa hidup tidak dapat bertahan tanpa nafkah, tetapi makanan dan pakaian
yang di sini dipandang tidak lebih tinggi nilainya daripada hidup dan tubuh itu sendiri
hanyalah merupakan hiasan dan kesenangan saja; dan karena hal-hal inilah kita cenderung
menjadi cemas. Makanan dan pakaian diperlukan untuk hidup, tetapi tujuan dari hidup itu
sendiri lebih mulia dan lebih istimewa daripada sarananya. Makanan yang paling lezat dan
pakaian yang paling mewah berasal dari bumi, tetapi hidup berasal dari nafas Allah. Hidup
adalah terang manusia. Makanan hanyalah minyak yang menyalakan terang itu, sehingga
dengan demikian perbedaan antara orang kaya dan orang miskin sangat tidak berarti, karena
dalam hal-hal yang terpenting mereka berdiri setingkat, dan hanya berbeda dalam hal-hal
yang kurang penting.

- Kuatir akan Makan, Minum, Tubuh dan Pakaian

Menurut Leksikon Yunani Thayer φάγω phágō, fag'-o; kata kerja utama; makan (secara
harfiah atau kiasan):—makan, daging. πίνω / pinó; untuk minum; secara kiasan, untuk
menerima ke dalam jiwa apa yang berguna untuk menyegarkan, menguatkan, memeliharanya
untuk hidup yang kekal. σῶμα soma, so'-mah; tubuh (sebagai keseluruhan suara), digunakan
dalam aplikasi yang sangat luas, secara harfiah atau kiasan:—tubuh. ἐνδύω endýō, en-doo'-o;
(dalam arti tenggelam ke dalam pakaian); untuk berinvestasi dengan pakaian (secara harfiah
atau kiasan):—array, pakaian (dengan), endue, miliki (pakai).

Menurut Tafsiran Matthew Henry Commentary

Jangan khawatir akan kenyamanan hidup ini. Serahkanlah kepada Allah untuk
membuatnya pahit atau manis sesuai kehendak-Nya. Kita tidak boleh cemas, bahkan untuk
hal yang sangat diperlukan untuk menopang hidup ini, yaitu makanan dan pakaian. Tuhan
Yesus tahu bahwa manusia sering kuatir; kalau-kalau nanti tidak ada makanan, minuman dan
pakaian dll. Kekuatiran dapat menjadi berlebihan, dapat menjadi semacam penyakit. Para ahli
ilmu jiwa tahu bahwa kekuatiran dapat menekankan jiwa berjuta-juta orang, akibatnya orang
tidak bisa tidur, sehingga kekuatiran kadang-kadang disebut "penyakit utama"dan "musuh
utama manusia" Dengan kekuatiran dan kegelisahan, kehidupan manusia tidak dapat
diperpanjang, sebaliknya menurut ilmu kedokteran modern, memakan kesehatan dan
memperpendek umur manusia” hasil laporan kedokteran menemukan 80% potensi penyakit
manusia adalah ketegangan atau stres, kegelisahan, ketakutan dan kekhawatiran kesehatan
seseorang yang sangat ditentukan oleh kondisi pikiran manusia. Pikiran yang negatif
membuat orang lebih mudah tertekan penyakit.

Orang-orang yang tidak memiliki kekayaan bisa menjadi korban kekuatiran dan
kehilangan iman. Demikian juga orang-orang kaya juga bisa kuatir kekayaannya akan
berkurang. Bukanlah suatu larangan mengantisipasi masa depan dengan membuat rencana (1
Timotius 5:8, Amsal 6:6-8, 30:25), namun kita harus menghindari suatu kekuatiran yang
berlebihan yang berakibat merongrong kita dalam keterpurukan iman.
Tuhan Yesus memberikan jawaban ilahi atas soal kekuatiran. Ia mengatakan kepada
pengikut-pengikut-Nya: "Janganlah kuatir; bukankah hidup itu lebih penting daripada
makanan dan tubuh itu lebih penting daripada pakaian?". Arti perkataan-perkataan itu ialah
bahwa Allah yang telah berbuat hal besar ("penting") pastilah mau berbuat hal kecil. Kalau
Tuhan sudah melakukan perbuatan besar dalam hal memberi kehidupan kepada kita, pastilah
Ia rela melakukan apa yang lebih kecil, yakni memelihara kehidupan itu dengan makanan.
Dan kalau Allah sudah melakukan perbuatan besar dalam hal memberi suatu tubuh kepada
kita, pastilah Ia rela melakukan yang lebih kecil, yakni memberi pakaian untuk tubuh itu.
Sebab kehidupan dan tubuh adalah hal yang lebih besar ("penting") daripada makanan dan
pakaian. Karena hidup itu sendiri diperlengkapi oleh Allah, dan kita harus percaya bahwa
Allah akan memperlengkapi hal-hal yang kita butuhkan.

- Kuatir akan Hari esok

Menurut Leksikon Yunani Thayer αὔριον / aurion memiliki definisi: besok; Dari
turunan yang sama dengan aer (artinya angin sepoi-sepoi, yaitu udara pagi); benar, segar,
yaitu (kata keterangan dengan elipsis hemera) besok; penggunaan: (ke-)besok, keesokan
harinya.

Menurut Tafsiran Matthew Henry Commentary

Janganlah kamu kuatir akan hari besok, akan masa yang akan datang. Janganlah
cemas akan masa depan, bagaimana engkau akan hidup tahun depan, atau ketika engkau
sudah tua, atau apa yang akan kautinggalkan nanti. Sama seperti kita tidak boleh bermegah
akan hari esok, begitu pula kita tidak boleh kuatir akan hari esok, atau apa yang bakal terjadi
nanti.

Menurut Tafsiran Wycliffe

Hari besok mempunyai kesusahannya sendiri. Suatu personifikasi yang mencolok.


Kesusahan sehari cukuplah untuk sehari. Kesusahan yang dimaksudkan jelas jasmaniah,
mengacu kepada persoalan-persoalan yang mungkin timbul. Tidak perlu menambahkan
masalah esok kepada masalah hari ini.

Ilustrasi :

Saya pernah menonton sebuah Film yang bercerita tentang seorang anak yang lahir disebuah
keluarga kurang beruntung. Dalam keluarga tersebut makan saja sudah beruntung bagi
mereka. Namun saat anak tersebut berumur 7 tahun, ia memiliki keinginan untuk bersekolah
dan memberitahukan hal tersebut kepada ayahnya, lalu ayahnya berkata kepada anak tersebut
bahwa ayahnya akan menyekolahkannya, namun ia harus percaya pada ayahnya kalau
ayahnya mampu untuk menyekolahkannya. Hari demi hari dilalui oleh anak tersebut namun
ia mulai kuatir kalau ayahnya tidak mampu menyekolahkannya karena kalau sekolah ahrus
beli buku, sepatu, tas dan keperluan lainnya. Lalu ia memikirkan hal itu setiap hari hingga
ayahnya menyadari kekuatiran anaknya, lalu ayahnya menyakinkan anaknya untuk jangan
kuatir dan percaya pada ayahnya kalau ia akan menyekolahkannya dan berkata bahwa
sebelum anaknya mengatakan kalau ia ingin bersekolah, ayahnya sudah memiliki rencana
untuk menyekolahkannya dan memenuhi kebutuhannya. Demikian dengan kita saudaraku.
Allah mengetahui apa yang kita perlukan dalam hidup kita namun seringkali kita kuatir dan
ragu akan kekuatan Allah yang mampu memenuhi kebutuhan kita

Aplikasi :

Bagaimana dengan kita saudaraku? Apakah kita masih dikuasai oleh kekuatiran kita?
Tentang apa yang kita makan, apa yang kita minum, apa yang kita pakai? Apa yang akan
terjadi dihari esok? Marilah kita jangan menguatirkan hal-hal tersebut dan tetap percaya
kepada Yesus.

2. Sebab kekuatiran
- Kurang percaya

Menurut Paulus Igunata Sutedjo dalam tulisannya kata “Kurang percaya” dalam ayat
ini, di terjemahan aslinya, yaitu bahasa Yunani adalah ὀλιγόπιστος – oligopistos (ol-ig-op'-is-
tos); berasal dari kata oligos dan pistis. Artinya adalah iman yang kecil. Seringkali kita sudah
melihat banyak mukjizat dalam kehidupan kita (bernafas, dicukupi setiap hari, dll) tetapi kita
masih saja memiliki iman yang kecil bila kita sedang dihadapi masalah yang terlalu besar.
Kita khawatir terus menerus dengan masalah yang sedang kita hadapi. Orang yang khawatir
adalah orang yang memiliki iman yang kecil, seperti orang yang tidak mengenal Tuhan.
Orang seperti ini termasuk Ateis Praktis, dia percaya kepada Tuhan tetapi bila ada masalah
tidak percaya kepada kuasa Tuhan, dia lupa yang memberikan nafas hidup itu adalah Tuhan
yang Maha Kuasa. Karena orang seperti ini, fokus hanya pada masalahnya bukan kepada
Tuhan. Ingat, Tuhan yang kita sembah adalah Allah Maha Kuasa, Dia sanggup memulihkan
kehidupan kita.

Menurut Tafsiran Wycliffe


Hai orang yang kurang percaya. Ungkapan yang dipergunakan empat kali di dalam
Injil Matius, satu kali di dalam Injil Lukas, sebagai dorongan untuk bertumbuh di dalam iman
maupun sebagai teguran lembut.

- Tidak mengenal Allah

Menurut Tafsiran Matthew Henry Commentary

Semua itu dicari bangsa-bangsa yang tidak mengenal Allah (ay. 32). Kekhawatiran
akan hal-hal duniawi merupakan dosa bangsa yang tidak mengenal Allah dan sangat tidak
Kristiani. Bangsa-bangsa yang tidak mengenal Allah mencari semua itu, sebab mereka tidak
mengenal hal-hal yang lebih baik. Mereka mendambakan dunia ini, sebab mereka adalah
orang asing bagi dunia yang lebih baik. Mereka mencari hal-hal ini dengan rasa khawatir dan
cemas, sebab mereka hidup tanpa Allah di dalam dunia dan tidak memahami pemeliharaan-
Nya. Mereka takut dan menyembah ilah-ilah mereka, tetapi mereka tidak tahu apakah bisa
memercayai berhala-berhala itu untuk menolong mereka dan menyediakan kebutuhan
mereka, dan karena itu, mereka menjadi sangat khawatir. Tetapi sungguh memalukan bila ini
dilakukan oleh orang-orang Kristen, yang membangun di atas dasar-dasar yang lebih mulia,
orang Kristen yang memeluk agama yang mengajari mereka bahwa bukan saja ada
pemeliharaan Allah, melainkan juga ada janji-janji-Nya untuk memberikan hidup yang
sejahtera di dunia sekarang ini. Oleh sebab itu, mereka diajar untuk percaya kepada Allah
saja dan membenci dunia, karena ada alasan-alasan yang benar untuk ini. Sungguh
memalukan bila mereka berjalan seperti bangsa yang tidak mengenal Allah, dan memenuhi
pikiran serta hati mereka dengan berbagai kekhawatiran ini.

Menurut Tafsiran Wycliffe

Dicari bangsa-bangsa yang tidak mengenal Allah. Sebuah acuan kepada perhatian
akan hal-hal materi oleh bangsa-bangsa yang tidak mengenal Allah karena mereka tidak
mengenal Allah sebagai Bapa surgawi (bdg. 6:7, 8)

Ilustrasi :

Seperti anak yang tidak percaya kepada ayahnya, demikianlah kita manusia yang kurang
percaya kepada Allah kita bahwa Ia sanggup memenuhi kebutuhan kita. Kita hamper sama
dengan orang yang tidak mengenal Allah, mereka tidak tahu bagaimana kekuatan Allah dan
tidak percaya kepada Allah. Masakan kita yang mengenal Allah memungkiri kekuatan-Nya
dan tidak percaya dengan Dia?

Aplikasi :

Bagaimana dengan kita saudaraku? Apakah kita masih kurang percaya dengan kuasa Tuhan?
Apakah kita masih belum mengenal Allah? Marilah kita memiliki kepercayaan yang penuh
kepada Tuhan agar kita tidak seperti orang yang tidak mengenal Allah.

3. Cara mengatasi kekuatiran


- Carilah dahulu kerajaan Allah dan kebenarannya.

Menurut Tafsiran Matthew Henry Commentary

Carilah dahulu Kerajaan Allah. Biarlah kekhawatiran akan jiwamu dan akan dunia
yang akan datang menggantikan semua kekhawatiran lainnya, dan biarlah semua perkara
dalam kehidupan ini ditempatkan di bawah perkara-perkara mengenai kehidupan yang akan
datang. Kita harus lebih mencari perkara-perkara Kristus daripada perkara-perkara kita
sendiri; dan apabila keduanya bersaing, kita harus ingat yang mana yang harus kita
dahulukan. "Carilah dahulu hal-hal ini, yang pertama-tama dalam setiap hari-harimu. Biarlah
pagi masa mudamu dipersembahkan kepada Allah. Hikmat harus dicari sejak dini; dini hari
adalah waktu yang baik untuk memulai hidup saleh. Carilah hal yang terutama setiap hari,
biarlah pada waktu pertama kali kita terjaga, pikiran-pikiran kita tertuju kepada Allah."
Biarlah ini menjadi prinsip hidup kita yang utama, yaitu melakukan apa yang paling
diperlukan terlebih dulu, dan biarlah Dia Yang Pertama mendapatkan yang pertama pula.

Menururt Tafsiran Wycliffe

Carilah dahulu. Para pendengar Kristus, yang sudah bersumpah setia kepada Raja itu,
harus terus mencari (kata kerja berkesinambungan) Kerajaan Surga dengan cara memusatkan
perhatian pada nilai-nilai rohani dan bersandar penuh kepada Allah; dan Allah yang
mengetahui berbagai kebutuhan sementara mereka akan menyediakan apa yang diperlukan.

Ilustrasi :
Dalam menjalani hari-hari kita seringkali kita mau enaknya saja. Seperti duduk, diam saja
berkat mengalir. Namun hidup dalam kekristenan tidak sesedarhana itu. Kita harus mencari
kerajaan Allah dan kebenarannya. Sama seperti kita bekerja pada suatu instansi, kita harus
bekerja, berusaha untuk mengembangkan instansi tersebut barulah kita akan mendapatkan
gaji. Demikian kita, kalau kita ingin tidak kuatir akan hidup kita marilah kita bekerja buat
Tuhan. Kita mencari dan memikirkan perkara yang ada diatas, maka Tuhan akan Memberkati
kita.

Aplikasi :

Bagaimana dengan kita saudaraku? Apakah kita sudah mencari kerajaan Allah dan
kebenarannya? Marilah kita bersama-sama mencari Tuhan dan memikirkan perkara-perkara
yang ada diatas.

Kesimpulan :

Dari penjelasan diatas dapat kita simpulkan bahwa kehidupan kita sebagai manusia sudah
pasti tidak lepas dari kekuatiran namun kita sudah belajar firman Tuhan pada hari ini untuk
tidak kuatir akan apapun juga, baik yang dimakan, minum dan lain sebagainya. Ketika kita
kuatir itu sama saja dengan kita kurang percaya akan kekuatan Allah dan membuat kita sama
dengan orang yang tidak mengenal Allah karena kuatir akan hal-hal seperti itu. Tetapi
marilah bersama-sama belajar untuk percaya sepenuhnya kepada Allah dan marilah kita tidak
kuatir akan apapun juga dalam hidup kita.

Sekian Firman Tuhan yang kita dengarkan hari ini, kiranya dapat memberkati kita semuanya.

Tuhan Yesus Memberkati

Shalom.

Anda mungkin juga menyukai