Anda di halaman 1dari 6

LOVE, SEX AND DATING

DISUSUN OLEH:

KELOMPOK 5 :

1. RUTH THERESIA NAINGGOLAN


2. SELLY ALFRIANA SITEPU
3. SAMUEL ANDRE NAINGGOLAN

DOSEN PENGAMPU : MASTIA SINAGA,M.Psi

M.KULIAH : PSIKOLOGI PAK REMAJA

SEKOLAH TINGGI TEOLOGI SUMATERA


UTARA (STTSU) MEDAN

TA.2022-2023
BAHAN AJAR

THEMA : LOVE, SEX AND DATING

JENJANG PENDIDIKAN : SMA (SEKOLAH MENENGAH ATAS)

WAKTU : 100 MENIT

TUJUAN PEMBELAJARAN:

1. Agar siswa dapat mengerti apa yang dimaksud dengan LIFESTYLE

2. Agar siswa dapat membedakan LIFESTYLE yang baik dengan yang buruk

3. Agar siswa dapat menerapkan LIFESTYLE yang baik dalam kehidupannya

INDIKATOR:

1. Siswa mampu menjelaskan apa arti LIFESTYLE

2. Siswa mampu membedakan LIFESTYLE yang baik dengan yang buruk

3. Mampu menjadi Teladan yang baik lewat Gaya hidupnya ( Life Style

METODE : Ceramah dan tanya jawab

MEDIA : Laptop + LCD Proyektor

TAHAP PEMBELAJARAN

A. KEGIATAN AWAL

1. Menyapa siswa terlebih dahulu

2. bernyanyi satu lagu


3. membaca ayat firman Tuhan

4. Berdoa
PENDAHULUAN

Ketiga topik ini (love, Sex, dan dating) senantiasa relevan dengan kebutuhan
remaja. Sebab pada usia remaja tengah terjadi pertumbuhan yang pesat. Yang sangat
terlihat adalah pertumbuhan fisik. Remaja putra tampak gagah seperti laki-laki dewasa,
lengkap dengan kumis tipis yang mulai tumbuh. Remaja putri tumbuh menjadi
perempuan cantik yang matang, tubuhnya mulai memiliki lekuk tanda perempuan
dewasa.

Pada usia itu, seorang remaja juga mengalami kematangan seksual. Inilah yang
menyebabkan mengapa remaja memiliki nafsu seksual yang besar. Tanpa pendampingan
untuk mengelola diri dengan bijak, seorang remaja bisa jatuh pada penyalahgunaan
relasi yang terkait dengan seksualitas. Di masa inilah pornografi mulai menyergap dan
memengaruhi kehidupan seorang remaja. Yang menyedihkan, di tengah keadaan
semacam ini kerap orang tua justru menjadi “lawan” anak remaja. Kelabilan emosi
membuat remaja kerap dianggap pemberontak. Inilah masa yang sering disebut sebagai
storm period (masa mencari jati diri). Tak heran ketika tidak didampingi dengan baik –
oleh orang tua dan komunitas – remaja menunjukkan pemberontakannya dengan cara
mencari dan mencoba berbagai hal, termasuk seksualitas. Sebagai contoh, Survey
Komnas Perlindungan anak tahun 2007 pada 4.500 remaja di 12 kota besar mengejutkan
sekaligus menyadarkan pentingnya peran pendampingan bagi remaja. Hasil survey itu
menunjukkan:

 97% remaja SMP/SMA pernah nonton film porno


 93,7% remaja SMP/SMA pernah ciuman, oral sex, dan petting
 62,7% remaja SMP/SMA tidak perawan/ perjaka lagi
 21,2% remaja SMP/SMA pernah aborsi

Pendampingan adalah proses menjadi sahabat bagi remaja di tengah proses


perkembangan yang luar biasa itu. Menjadi sahabat berarti menyediakan waktu, telinga,
dan seluruh keberadaan diri untuk mendampingi remaja bertumbuh dalam iman dan
kesetiannya mengikut Tuhan. Dalam pendampingan itu, seorang remaja diajak untuk
merefleksikan bahwa keberadaannya ada karya Tuhan yang luar biasa. Pertumbuhan
cepat yang penuh pergolakan itu perlu disambut dengan rasa syukur. Remaja diajak
untuk menyadari bahwa apa yang terjadi dalam dirinya secara utuh berasal dari Tuhan,
termasuk cinta. Rasa cinta yang hadir dalam hidup remaja seiring perkembangannya
adalah rasa yang berasal dari Tuhan. Bahkan Alkitab menyatakan bahwa hakikat Tuhan
adalah cinta (lih. 1 Yoh 4:8). Persoalannya bukanlah terletak pada seorang remaja yang
memiliki cinta atau menjalin relasi cinta, tapi bagaimana menghidupi cinta dengan
benar.
KEGIATAN PEMBAHASAN/INTI

1. LOVE

Apa itu LOVE??

Menurut wikipedia, Cinta adalah sebuah emosi dari kasih sayang yang kuat. Pendapat
lainnya, cinta adalah sebuah aksi/kegiatan aktif yang dilakukan manusia terhadap objek
lain, berupa pengorbanan diri, empati, perhatian, kasih sayang, membantu, menuruti
perkataan, mengikuti, patuh, dan mau melakukan apapun yang diinginkan objek
tersebut.

a. Jenis Cinta Menurut Alkitab yaitu


 AGAPE, yaitu kasih yang sejati kasih yang berasal dari Allah. Di dalamnya
terkandung, sabar; murah hati; tidak cemburu; tidak sombong; melakukan hal-
hal yang sopan; tidak dendam; kejujuran, perhatian, mengerti, pahami dan
memahami orang lain; kesetiaan; percaya; komitmen pada ucapan dan janji.
 STORGE, digunakan dalam hubungan kekerabatan keluarga, marga, ikatan
darah.
 PHILIA, biasanya dipakai dalam hubungan sosial dan persahabatan sehari-hari;
diucapkan antar sesama sahabat atau teman karib. Tapi, di dalamnya juga
terkandung saling memperhatikan, keterbukaan, perhatian dan setia kawan;
toleransi serta solidaritas.
 EROS, biasanya difungsikan dalam hubungan dengan ketertarikan karena daya
tarik fisik kepada lawan jenis. Eros lebih cenderung kepada romantisme/asmara
dan hawa nafsu.

Anda mungkin juga menyukai