Anda di halaman 1dari 11

Seorang sahabat menaruh kasih

setiap waktu, dan menjadi seorang


saudara dalam kesukaran
(Amsal 17:17)
Dunia hari-hari ini membutuhkan
seorang sahabat.

Fokus kita sekarang adalah


bagaimana kita menjadi sahabat
bagi banyak orang

Alkitab memuat prinsip-prinsip


persahabatan yang luar biasa.
 Sahabat sejati, menerima orang lain
apa adanya dengan segala kekurangan
dan kelebihannya
 Tuhan Yesus adalah sahabat sejati kita,
yang menerima kita apa adanya,
bahkan ketika kita masih berdosa.
 Bagaimana dengan kita? Mampukah
kita menerima orang lain apa adanya?
 Sahabat sejati memang menerima
sahabatnya apa adanya, tetapi tidak
membiarkan orang lain seadanya.
 Dia akan mengembangkan sahabatnya
untuk semakin meraih potensi
maksimal.
 Dia tidak akan iri kalau sahabatya
justru melebihi dirinya.
 Amsal 27: 5, “Lebih baik teguran yang
nyata-nyata dari pada kasih yang
tersembunyi.”
 Teguran yang dilakukan pada saat
yang tepat, pada waktu yang tepat dan
dengan cara yang tepat akan menjadi
berkat.
 Tegurlah sahabat kita yang salah
dengan nasehat firman Allah.
 Kritikan boleh asal membangun.
 Bukan saja saat sahabatnya dalam masa
keberkatan, juga saat sahabatnya
terpuruk sekalipun, ia akan dengan setia
mendampingi nya.
 Sahabat sejati akan memberikan
penghiburan, nasehat dan kekuatan
manakala sahabatya memerlukan.
 Yesus adalah sahabat sejati kita yang
selalu ada dalam kehidupan kita.
 Yang ada bahkan, ia rela berkorban
demi kasihnya kepada sahabatnya.
 Seorang sahabat sejati, dia akn merasa
sukacita menghadapi segala persoalan
kehidupan.
 Yesus adalah sahabat sejati kita yang
selalu ada dalam kehidupan kita.
PENUTUP
• Tuhan kiranya mendengar
doa kita dengan
mempertemukan orang-
orang yang memang
membutuhkan sahabat
dalam hidupnya.
• Tuhan juga memampukan
kita untuk mengasihi
dengan segenap hati.

Anda mungkin juga menyukai