Anda di halaman 1dari 23

I.

Judul

TEOLOGI BISNIS

TINJAUAN SOSIO-EKONOMIS DAN TEOLOGIS

TERHADAP PRAKTEK BISNIS JEMAAT GMIM EBEN-HAEZER

TALIKURAN WILAYAH KAWANGKOAN SATU

II. Bidang Ilmu

PRAKTIKA

III. Latar Belakang Masalah

Manusia diciptakan dan ditempatkan oleh Allah di dunia ini pertama-tama

adalah untuk menjalankan misi Allah. Manusia dijadikan Allah sebagai kawan

sekerja-Nya atau mitra kerja Allah dalam menjalankan misi-Nya. Misi Allah

dijalankan oleh manusia di dunia dalam segala hal yang berkenan kepada-Nya,

termasuk bekerja. Karena Allah sendiri bekerja, maka manusia bekerja menjalankan

misi Allah. Oleh karena itu kerja merupakan hal yang sangat penting bagi manusia

termasuk orang-orang Kristen.

Alasan pokok mengapa kerja dalam kaitan berbisnis atau melakukan aktivitas

ekonomi sangat penting bagi orang Kristen adalah karena Allah adalah Allah yang

terus bekerja. Allah yang aktif. Allah yang bertindak (God who acts). Allah sekalipun

pemilik segala sesuatu, Ia tetap bekerja. Bekerja adalah bagian hakikat dari Allah. 1

1
Badan Pekerja Sinode GMIM, Bertumbuh Dalam Kristus II/1 , hal. 18

1
Manusia yang tidak bekerja justru adalah manusia yang mengingkari hakikatnya

sebagai manusia.2 Allah menciptakan segala materi dan makhluk yang ada di

dunia ini (Kej. 1:1-31). Sebagian besar materi ciptaan tersebut bisa menjadi

materi bisnis. Manusia tercipta sebagai “makhluk sosial” yang terkait dengan

masalah ekonomi untuk hidup. Dalam arti bahwa manusia harus berjuang untuk

“kehidupannya” melalui bidang pertanian maupun perdagangan. Akibat dosa

maka manusia akan banyak menghadapi tantangan dalam mencari makanan dan

rezeki atau berbisnis, terjadinya persaingan jutaan manusia di suatu daerah (Kej.

3:17-19). Karena itulah perlu ada norma untuk menata dan mengatur

perekonomian untuk kesejahteraan manusia bersama.3

Di samping itu juga orang Kristen seringkali menemukan pertentangan

ketika menerapkan prinsip-prinsip Alkitabiah dalam menjalankan bisnisnya.

Karena tujuan daripada bisnis adalah meraih keuntungan sebesar-besarnya. Juga

ada anggapan bahwa “bisnis itu kotor” bukanlah untuk orang-orang jujur, saleh

dan bermoral, sehingga orang percaya tidak boleh terlibat di dalamnya. Untuk

itulah muncul pertanyaan sejauh mana keterlibatan orang Kristen dalam praktik

bisnis dan bagaimana seharusnya bisnis yang alkitabiah. Melihat dari hal tersebut,

bisnis merupakan hal yang kompleks karena terkait dengan banyak bidang

kehidupan manusia dan karenanya perlu dipikirkan dengan baik.

Istilah bisnis berarti usaha dagang. Bisnis merupakan hubungan antar

manusia, yang saling “membutuhkan” pada posisi yang berbeda, seperti penjual

dan pembeli. Dengan adanya kegiatan bisnis maka kebutuhannya saling terpenuhi.4

2
Badan Pekerja Sinode GMIM , Bertumbuh Dalam Kristus II/1,hal. 18-19
3
Karel Sosiopater, Etika Bisnis (Jakarta: Suara Harapan Bangsa, 2013), hlm. 1
4
Alexander Hill, Bisnis yang Benar (Bandung: Kalam Hidup, 2001), hlm. 10

2
Pandangan Iman Kristen tentang Bisnis adalah merupakan usaha untuk

menjelaskan dan menemukan kebenaran-kebenaran Ilahi yang terkait dengan

ekonomi dan bisnis serta perilaku di dalamnya. Kepantasan dan ketidakpantasan

dalam berbisnis serta perilaku pelaku bisnis merupakan hal yang harus ditemukan

dalam etika bisnis Kristen. Sebagaimana iman Kristen sendiri berkaitan dengan apa

yang dikehendaki Allah untuk dilakukan manusia yang diciptakan segambar

dengan-Nya. Maka prinsip-prinsip Alkitabiah harus diterapkan dalam menjalankan

bisnis tersebut. Pandangan gereja terhadap bisnis berbeda-beda. Namun dapat

dikatakan bahwa pandangan gereja terhadap bisnis ini mengalami perkembangan

ditiap masanya sebagaimana teologi juga berkembang. Jadi dengan melihat sejarah

gereja maka kita akan mengerti bagaimana proses perkembangan pandangan gereja

terhadap bisnis. Sejarah mencatat dunia Yunani tidak mempunyai konsep tentang

"panggilan" (vocation) dan menganggap bekerja adalah sebagai kutukan. Pola pikir

ini sangat mempengaruhi pandangan gereja mula-mula yang disebut zaman

patriatistik, sehingga sebagian besar bapa-bapa gereja mula-mula (kecuali Clement

dan Alexandria) menerapkan pendekatan "atas dan bawah" dalam kehidupan. Berada

dalam urutan tertinggi adalah rohaniawan yang tidak melakukan pekerjaan biasa

di dunia. Secara universal, bidang bisnis biasanya menempati urutan kedua atau

bahkan ketiga.5 Sebenarnya ini berawal dari sikap Perjanjian Baru sendiri

Cukuplah jika mereka bekerja dengan tekun, rajin, dan jujur untuk memenuhi

kebutuhan hidup mereka sehari-hari (bnd. 2 Tes 3:6-12; Kol.3:22-25; Ef.6:5-9).6

5
James Widodo, Etika Bisnis Kristen, Diakses 22 Desember 2013,
http://jameswidodoheart.blogspot.com/2009/10/etika-bisnis-kristen.html?m=1
6
Eka Darmaputera, Etika Sederhana Untuk Semua Bisnis, Ekonomi, dan Penatalayanan
(Jakarta: BPK Gunung Mulia, 2009), hlm. 2

3
Paulus menasihatkan jemaat bahwa hendaklah bekerja. Ia juga

memperingatkan bahwa, “Jika seorang tidak mau bekerja, janganlah ia makan”

(II Tesalonika 3:10b). Berbisnis dimaksudkan untuk mengasihi Tuhan Allah.

Artinya, sebagai ciptaan yang diciptakan segambar dengan Allah, bekerja dalam

kaitannya dalam berbisnis mempunyai makna ilahi yakni kita sedang melayani

Allah. Berbisnis dimaksudkan untuk mengasihi diri sendiri. Artinya, Allah

menghendaki kita menjadi produktif, rajin bekerja dan mandiri terhadap kebutuhan

pokok sendiri. Jerry dan Mary White mengatakan bahwa ada tiga alasan manusia

bekerja yaitu: untuk memuliakan Allah, untuk mencukupi kebutuhan keluarga, dan

untuk menampilkan reputasi yang baik kepada dunia. 7 Orang yang tidak tekun

bekerja, menolak hidup sesuai kodratnya. Sebab manusia diciptakan sebagai citra

Allah. Citra artinya gambar, maka manusia semakin menyerupai aslinya. Inilah

kodrat manusia bahwa manusia diciptakan untuk bekerja.8 .

Allah juga menghendaki agar setiap orang percaya menggunakan hidupnya

untuk kemuliaan Tuhan melalui tindakan nyata, melalui tugas dan kerja yang

dilaksanakan menurut kehendak-Nya. Bekerja dalam kaitannya dengan berbisnis juga

merupakan pengungkapan iman umat kepada Allah. Oleh sebab itu, praktek bisnis

orang-orang percaya harus menampakkan tanda-tanda kerajaan Allah, yakni berupa

keadilan, kebenaran, damai sejahtera dan keutuhan ciptaan. Yang menjadi

permasalahan ialah bagaimana supaya warga gereja GMIM Eben Haezer Talikuran

Wilayah Kawangkoan Satu memahami Bisnis dalam pandangan Iman Kristen atau

Teologi Bisnis yang menghadirkan syalom melalui kegiatan berbisnis. Dan masalah

7
Jerry dan Mary White, Bekerja: Arti, Tujuan dan Masalah-Masalahnya (Jakarta: BPK
Gunung Mulia, 1993), hlm. 22
8
Seri Bebas dan Tertib No. 4, Kerdja: Tantangan Djaman Modern (Djakarta: Sekretariat
Nasional, 1968), hlm. 12

4
ini sesungguhnya berhubungan dengan kesadaran warga gereja GMIM Eben Haezer

Talikuran Wilayah Kawangkoan Satu terhadap praktek bisnis

Melalui penelitian ini, penulis bermaksud memberikan pemikiran dan

motivasi kepada jemaat GMIM Eben Haezer Talikuran Wilayah Kawangkoan Satu

tentang pentingnya Teologi Bisnis yang benar menurut kesaksian Alkitab, Demikian

pula dipahami sebagai tugas gereja untuk menjadikan seseorang mengerti dalam

menjawab tugas dan panggilanya secara utuh, maka penulis terdorong untuk

mengangkatnya dan diformulasikan dalam karya tulis ini, dengan judul: “

“TEOLOGI BISNIS” TINJAUAN SOSIO-EKONOMIS DAN TEOLOGIS

TERHADAP PRAKTEK BISNIS JEMAAT GMIM EBEN HAEZER TALIKURAN

WILAYAH KAWANGKOAN SATU”.

IV. Identifikasi Masalah

Bertitik tolak dari latar belakang pemikiran yang telah diuraikan, maka

penulis perlu mengidentifikasikan masalah-masalah sebagai berikut:

a. Praktek Bisnis Jemaat GMIM Eben Haezer Talikuran Wilayah

Kawangkoan Satu yang hanya dipahami sebagai kegiatan untuk memenuhi

kebutuhan hidup dan memperoleh Keuntungan semata.

b. Kurangnya Pemahaman Jemaat Tentang Teologi Bisnis berdasarkan

Landasan Alkitabiah.

c. Gereja yang kurang memberikan pemahaman yang benar tentang

Teologi Bisnis sebagai tanggung jawab orang Percaya. Ditengah kebutuhan

hidup yang semakin meninggi sehingga memacu Pratek Bisnis anggota jemaat

GMIM Eben Haezer Talikuran Wilayah Kawangkoan Satu yang menjadikan

mereka melakukan kejahatan dalam Berbisnis.

5
V. Batasan Masalah

Adapun batasan masalah penelitian yaitu Praktek Bisnis hanya dipahami

sebagai suatu kegiatan yang dilaksanakan untuk memenuhi kebutuhan hidup dan

keuntungan ekonomi semata , bukan dalam rangka menjawab amanat panggilan

kerja Allah.

VI. Perumusan Masalah

Bagaimana Teologi Bisnis benar-benar dipahami dalam Praktek Bisnis yang

dilakukan oleh dan bagi jemaat GMIM Eben Haezer Talikuran Wilayah

Kawangkoan Satu secara Khusus.

VII. Tujuan Penelitian

Adapun tujuan penelitian untuk :

a. Untuk mengetahui bagaimana Landasan Teologis Berbinis dan

pemahaman jemaat GMIM Eben Haezer Talikuran Wilayah Kawangkoan Satu

dalam melaksanakan Praktek Bisnis.

b. Menemukan makna sebenarnya Teologi Bisnis dalam membangun

dan meningkatkan kehidupan sosial ekonomi Jemaat GMIM Eben Haezer

Talikuran Wilayah Kawangkoan Satu

c. Mendapatkan solusi atau cara berbinis yang tepat dan benar bagi

Jemaat GMIM secara Menyeluruh.

VIII. Manfaat Penelitian

- Agar dapat Memberi Landasan Alkitabiah kepada Jemaat GMIM Eben

Haezer Talikuran Wilayah Kawangkoan Satu tentang Teologi Bisnis .

6
- Agar dapat memberikan pemahaman yang benar kepada jemaat GMIM Eben

Haezer Talikuran Wilayah Kawangkoan Satu tentang Praktek Bisnis.

- Agar mampu meningkatkan taraf kehidupan Jemaat dalam bidang sosial

ekonomi sekaligus sumbangsih bagi GMIM dimasa kini dalam

memberdayakan dan mensejahterahkan semua anggota Jemaat.

IX. SISTEMATIKA PENULISAN

BAB I : Berisi bagian pendahuluan yang memberikan gambaran umum

seluruh pembahasan penulisan karya ilmiah ini. Bagian ini berisikan latar belakang

pemikiran dan alasan pemilihan judul, identifikasi masalah, batasan masalah,

perumusan masalah, tujuan penelitian, manfaat penelitian, metode penelitian dan

sistematika penulisan.

BAB II : Bagian Isi yang memberikan pengkajian berupa uraian/pendapat dari

para ahli tentang Teologi dan Bisnis berdasarkan landasan Alkitab PL dan PB, serta

memberikan kesimpulan berupa pesan bagi pembaca mula-mula. .

BAB III : Bagian ini membahas mengenai Teologi Bisnis dalam praktek Bisnis

bagi Jemaat GMIM Eben Haezer Talikuran Wilayah Kawangkoan Satu.

BAB IV : Bagian ini merangkum keseluruhan bagian dan dijelaskan dalam

bentuk kesimpulan dan saran.

X. TINJAUAN PUSTAKA

Untuk membantu penulis dalam mengkaji tentang pemberita injil yang adalah

hamba Allah, maka penulis membutuhkan buku untuk dipakai sebagai bahan acuan

bagi penulis dalam menyelesaikan skripsi, antara lain :

7
1. Alexander Hill, Bisnis yang Benar (Bandung:

Kalam Hidup, 2001), 10.

Alexander Hill mendefinisikan etika Kristen sebagai aplikasi dari nilai-nilai

kristiani terhadap proses pengambilan keputusan. Sebagaimana etika umum

mengacu kepada nilai dan norma dalam masyarakat, maka sebaliknya etika

Kristen mengacu kepada kebenaran prinsip-prinsip firman Tuhan yang

berlaku secara universal dan tidak pernah berubah. Kristen merupakan usaha

untuk menjelaskan dan menemukan kebenaran-kebenaran Ilahi yang terkait

dengan ekonomi dan bisnis serta perilaku di dalamnya. Kepantasan dan

ketidakpantasan dalam berbisnis serta perilaku pelaku bisnis merupakan hal

yang harus ditemukan dalam etika bisnis Kristen. Sebagaimana etika Kristen

sendiri berkaitan dengan apa yang dikehendaki Allah untuk dilakukan

manusia yang diciptakan segambar dengan-Nya. Maka prinsip-prinsip

Alkitabiah harus diterapkan dalam menjalankan bisnis tersebut.

2. Karel Sosipater, Etika Bisnis (Jakarta: Suara Harapan Bangsa, 2013).

Hal 1.

Penulis mendefinisikan norma Bisnis Akibat dosa maka manusia akan banyak

menghadapi tantangan dalam mencari makanan dan rezeki atau berbisnis,

terjadinya persaingan jutaan manusia di suatu daerah (Kej. 3:17-19).

Karena itulah perlu ada norma untuk menata dan mengatur

perekonomian untuk kesejahteraan manusia.

3. Eka Darmaputera, Etika Sederhana Untuk Semua Bisnis, Ekonomi, dan

Penatalayanan (Jakarta: BPK Gunung Mulia, 2009)

8
Penulis mengatakan Menurut kata orang, bukan hanya politik, tetapi juga

ekonomi dan bisnis bukanlah untuk orang-orang jujur, saleh dan bermoral.

Pada hakekatnya, begitu kata mereka, ekonomi dan bisnis itu kotor. Sebab itu,

tinggalkanlah moralitas Anda di rumah, bila Anda ingin menjadi pedagang

atau usahawan yang berhasil! Simpanlah agama Anda untuk hari Minggu,

sebab untuk hari-hari Senin sampai Sabtu, ajaran agama tidak berlaku!.

4. Jerry dan Mary White, Bekerja: Arti, Tujuan dan Masalah-Masalahnya

(Jakarta: BPK Gunung Mulia, 1993), hal 22

Berdasarkan hasil uraian penulis tentang arti berkat dalam kehidupan orang

percaya, maka penulis dapat menarik kesimpulan sebagai berikut: Pertama,

masih banyak orang percaya yang belum memahami berkat sebagai sesuatu

yang indah dan menyenangkan dari Tuhan. Kedua, ketidakmampuan orang

percaya bersyukur atas berkat Tuhan lebih disebabkan karena kurang

memahami bahwa berkat itu berasal dari Tuhan. Sehingga ada juga yang

beranggapan bahwa Tuhan tidak memberi berkat kepada manusia, tetapi

manusialah yang mengusahakannya bagi dirinya sendiri. Ketiga, kurangnya

kesadaran orang percaya bahwa berkat itu berasal dari Allah, banyak

dipengaruhi oleh pandangan-pandangan dunia sekuler dan beberapa

kelompok Kristen, yang keliru.

5. Herlianto, Teologi Sukses Antara Allah dan Mamon. Jakarta: BPK

Gunung Mulia, 1993.

Salah satu hal menarik dalam kebangunan agama Kristen dalam zaman

mutakhir ini adalah lahirnya Teologi Sukses atau Teologi Kemakmuran.

Salah satu hal mencolok dalam paham ini bahwa kesuksesan dijadikan

9
sebagai ukuran iman seseorang. Beberapa pakar sepakat dengan pandangan

ini, tetapi banyak juga menolaknya. Buku ini menguji pandangan itu dengan

berdasarkan pada penafsiran Alkitab secara benar. Penulis buku bertanya:

Apa sebenarnya makna "hidup yang berkelimpahan" menurut Alkitab?

6. R. Soedarmo, Ikhtisar Dogmatika, Jakarta: BPK Gunung Mulia 1991,

hal 34-41.

Semenjak terbit pertama kali pada dasawarsa 1960-an buku ini telah

berkembang menjadi buku klasik dan pedoman bagi para mahasiswa teologi

dan warga gereja dalam upaya menggali pemahaman yang lebih baik atas

berbagai pokok dogma gereja. Sebagai salah seorang teolog Indonesia yang

pertama menulis buku dogmatika Kristen dalam bahasa Indonesia. Soedarmo

memiliki pendekatan yang khas : teosentris, Kekhasannya dalam pandangan

dan tuturannya mencerminkan keunikannya sebagai seorang teolog yang

berasal dari salah satu denominasi di Indonesia.Walaupun demikian,

pandangannya banyak dianut oleh para warga dan pelayanan jemaat serta

memperlihatkan relevansi dan tingkat argumentasi yang baik bagi pembaca

Kristen pada umumnya.

7. C Bijl, Ayub Sang Konglomerat. Jakarta: Yayasan Komunikasi Bina

Kasih/OMF, 2004.

Di dalam penderitaan ada kehendak Tuhan yang rahmani, di dalam kehendak

Tuhan ada anugerah-Nya, sehingga orang percaya bisa mencapai maksud dan

rencana-Nya yang agung. Secara praktis: 1) Tuhan itu besar, kuat dan

manusia kecil, lemah. Hendaklah orang percaya tetap bersyukur kepada

Tuhan sekalipun dalam penderitaan dan berdoalah (mintalah) kepada Tuhan

10
agar Ia menguatkan saat-saat menghadapi ujian-ujian iman; 2) Hiduplah jujur

dan rendah hati. Janganlah memandang rendah atau menghakimi seseorang

karena tidak memiliki pengalaman rohani seperti yang dialaminya. Sebab

Tuhan menentang orang sombong dan mengasihani orang yang rendah hati;

3) Bergantunglah sepenuhnya kepada Allah. Dalam pencobaan maupun

penderitaan, tidak ada yang lebih baik yang dapat dilakukan orang percaya

selain bergantung sepenuhnya kepada Allah.

8. Paul Stevens, God’s Business: Memaknai Bisnis Secara Kristiani.

Jakarta: BPK Gunung Mulia, 2008.

bahwa bisnis tidak bertujuan menciptakan keuntungan finansial semata.

Harus ada nilai tambah yang diberikan dalam pelayanan kepada pelanggan.

Nilai terdalam dari bisnis adalah saling menghargai. Jika pengusaha

menghargai pelanggan, sebagai timbal balik, ada apresiasi dari pelanggan.

Dari pengertian ini, para rohaniwan yang kerap menabukan (atau ditabukan

untuk ber-) bisnis. Bila ada rohaniwan yang berkhotbah baik, dan sering

diundang berkhotbah, ia sedang melakukan bisnis. Karena ia ingin

menyajikan yang terbaik, dan sebagai imbalannya, ia sering diundang

berkhotbah. Bahkan sewaktu hamba Tuhan melakukan konseling atau

perkunjungan pastoral, ia melakukannya dengan baik, maka pada gilirannya

ia pun akan mendapatkan apresiasi atas usahanya tersebut.

9. Verkuyl J, Etika Kristen Sosial Ekonomi. Jakarta: BPK Gunung Mulia,

1965

Penulis memahami etika dalam iman kristen dalam menjembatani kehidupan

sosial dan ekonomi.

11
10. Stott John R. W, Isu-Isu Global: Penilaian Etis atas Masalah Sosial dan
Moral Kontemporer. Jakarta: Yayasan Komunikasi Bina Kasih/OMF,
1994

Kekristenan berawal dari iman akan Kristus dan diterapkan pada pelayanan

dalam dunia. Ini membuktikan bahwa peranan Injil tak kunjung pudar dalam

menciptakan tatanan politik, sosial, ekonomi yang adil untuk mensejahterakan

umat manusia. Tindakan Allah untuk mensejahterakan manusia sering

melalui sekelompok kecil orang yakni orang-orang lugu yang tidak populer.

Orang-orang yang tampil membaharui perilaku masyarakat nasional,

termasuk budaya dan kepribadian nasional.

11. Larry Burkett, 1997. Kunci Sukses Bisnis Menurut Alkitab. Terjemahan,

Penerbit Andi Offset: Bandung

Bisnis adalah suatu usaha atau serangkaian usaha yang dilakukan seseorang

atau sekelompok orang maupun suatu organisasi dengan menawarkan barang

dan jasa untuk mendapatkan keuntungan (laba). Dengan demikian, bisnis

apapun, termasuk bisnis yang dijalankan oleh seorang Kristen haruslah

mampu mendatangkan laba (keuntungan)

12. Craig L Blomberg, 2011. Tidak Miskin Tetapi Juga Tidak Kaya.

Terjemahan, Penerbit BPK Gunung Mulia: Jakarta

Spiritualitas kemurahan hati sebagaimana dipraktikkan oleh janda miskin di

Sarfat (1Raj. 17:4–6) dan janda miskin yang memberi persembahan (Luk.

21:1–4) adalah ungkapan yang memberi kepada sesama dan Tuhan dengan

sepenuh hati. Mereka memberi karena mengasihi dan sama sekali tidak

mengharapkan balasan. Namun, kemurahan hati akan lebih efektif apabila

pada saat yang sama, kita memiliki etos kerja yang baik. Pemeliharaan Allah

12
kepada janda miskin di Sarfat dengan pemberian tepung dan minyak yang

tidak makin berkurang (1 Raj. 17:14-16) bukan dimaksudkan sebagai anjuran

untuk bersikap pasif. Demikian pula, janda miskin yang memberi

persembahan dengan seluruh yang dimilikinya bukan dimaksudkan sebagai

pengajaran agar umat memilih hidup serba kekurangan dan kemiskinan.

Yesus lebih menekankan sikap hidup yang rajin bekerja

13. Paul L Cuny, 2012. Rahasia Ekonomi Kerajaan Allah. Terjemahan,

Penerbit Andi Offset: Yogyakarta.

Buku ini mengungkapkan hal baru dalam bidang kekristenan yang

berhubungan dengan perekonomian dan Kerajaan Allah. Paul L. Cuny

memperkenalkan sisten ekonomi baru kepada semua orang percaya, yaitu

sistem ekonomi Allah. Dalam buku ini, ia menjabarkan berbagai prinsip

penting yang perlu diketahui tentang arti ekonomi kerajaan Allah, sistem

ekonomi Kerajaan, beda sistem ekonomi Kerajaan dan sistem ekonomi dunia.

Selain itu, penulis juga mengungkapkan jenis kepemimpinan dan sahabat

pemimpin yang sungguh-sungguh diperlukan untuk menjalankan ekonomi

Kerajaan ini. Buku ini berisi dua belas bab dan pada akhir setiap babnya

diberikan berbagai pertanyaan untuk membantu pembaca menghubungkan

materi yang telah dipelajari dengan kehidupannya sehari-hari.

14. Glen Stassen & David Gushee, 2008. Etika Kerajaan: Mengikut Yesus

dalam Konteks Masa Kini, Terjemahan, Penerbit Momentum : Jakarta.

Ketika dua orang pakar etika Baptis yang injili berkarya bersama, kita bisa

mengharapkan satu buku yang memandang etika kristen sebagai respons

terhadap panggilan Yesus bagi pemuridan. Menggali dari pendekatan naratif

13
dan berfokus pada kebajikan atau etika karakter yang menjadi ciri pemikiran

moral kontemporer, Stassen dan Gushee berkutat dengan pertanyaan-

pertanyaan etis yang begitu luas, dan melakukannya dengan selalu berpegang

pada pengajaran etis Yesus di dalam Khotbah di Bukit.

15. J.D Douglas, ed, 1993. Ensiklopedia Alkitab Masa Kini. Jilid 1 & 2.

Terjemahkan Yayasan Komunikasi Bina Kasih : Jakarta.

berguna sebagai tambang emas informasi alkitabiah, justru sangat membantu

sebagai sumber dasar dalam studi teologia. Kandungan informasinya lengkap

tapi singkat dan bermanfaat bagi pelayanan praktis gerejawi.

16. Kenneth Boa, Sid Buzzell & Bill Perkins, 2013. Handbook To

Leadership. Terjemahan, Penerbit Yayasan Komunikasi Bina Kasih:

Jakarta.

Pemimpin Sejati berlutut dan membungkukkan badan-Nya untuk melayani

murid-murid-Nya dengan menuangkan air untuk membasuh kaki-kaki yang

penuh debu. Tak ada yang menyangka Tuan menjadi Hamba. Yang terbesar

dan tertinggi menjadi yang terkecil dan terendah. Inilah sikap kepemimpinan

yang melayani konsep yang dijunjung tinggi dalam buku ini. Panduan

Kepemimpinan Alkitabiah meyakini Alkitab memperlengkapi umat-Nya

untuk setiap ”perbuatan baik”, termasuk perbuatan memimpin. Dan buku ini

menghidangkan hikmat Allah di meja pembelajaran para pemimpin dengan

menu lengkap hampir semua permasalahan kepemimpinan dibahas solusinya

di sini.

XI. METODE PENELITIAN

14
Metode yang penulis gunakan sehubungan dengan penelitian dalam karya

tulis ini adalah metode deskriptif.

Metode deskriptif adalah suatu metode dalam meneliti status sekelompok

orang manusia, suatu objek, suatu set kondisi, suatu sistem pemikiran ataupun suatu

kelas peristiwa pada masa sekarang. Tujuan dari penelitian deskripsi ini adalah untuk

membuat deskripsi, gambaran atau lukisan secara sistematis, faktual dan akurat

mengenai fakta-fakta, sifat-sifat serta hubungan antar fenomena yang diselidiki.9

Kemudian penulis menggunakan pendekatan kualitatif, yang oleh Lexy J.

Moleong diberi pengertian sebagai suatu prosedur penelitian yang menghasilkan data

deskriptif, berupa kata-kata tertulis atau lisan dari orang-orang atau perilaku yang

dapat diamati.10

Melalui metode penelitian tersebut, penulis menentukan objek penelitian yaitu:

a. Tempat

Tempat penelitian yaitu di jemaat GMIM Eben Haezer Talikuran Wilayah

Kawangkoan Satu

b. Fokus Penelitian

Anggota Jemaat yang berbinis yang berusia antara 30 hingga 60 tahun. yang

terdaftar di jemaat berjumlah 280 orang yang terdiri dari 265 orang berada dan

tinggal dalam jemaat serta 15 orang berada di luar jemaat karena tugas dan

pekerjaan.

c. Sampel

Sampel adalah sebagian dari jumlah populasi yang diambil dengan menggunakan

teknik tertentu yang disebut teknik sampling.11 Dengan menetapkan sampling ini,

9
Moh. Nasir, Metode Penelitian (Jakarta: Ghalia Indonesia, 1988), hal. 63
10
Lexy J. Moleong, Metodologi Penelitian Kualitatif (Bandung:Remadja Karya,1989), hal. 3
11
H. Usman dan P. S Akbar, Metodologi Penelitian Sosial (Jakarta:Bumi Aksara,1998), hal. 47

15
penulis menggunakan sampling bertujuan yang digunakan apabila anggota

sampel yang dipilih secara khusus berdasarkan tujuan penelitiannya. 12 Dengan

demikian, penulis mengambil 50 orang anggota Jemaat GMIM Eben Haezer

Talikuran Wilayah Kawangkoan Satu. Penentuan sampel ini ditentukan

berdasarkan pertimbangan terhadap suatu tujuan yang ingin dicapai dari

responden yang dianggap mampu memberikan informasi atau data yang nyata.

1. Teknik Pengumpulan Data

a. Observasi

Penulis mengadakan observasi yakni pengamatan secara langsung di lapangan

atau lokasi penelitian. Observasi ini berlangsung selama + 2 bulan ditambah

dengan observasi yang dilakukan selama penulis berkecimpung dalam kegiatan

Praktek Bisnis Anggota Jemaat.

b. Wawancara

Mengadakan wawancara dengan responden yang telah ditentukan sebagai

sampel dengan menggunakan sejumlah pertanyaan. Wawancara dilakukan

untuk mendapatkan data-data dan untuk menggambarkan jawaban atas

permasalahan penelitian ini.

c. Studi Kepustakaan

Studi kepustakaan dilakukan untuk mengkaji hal-hal yang berhubungan

dengan karya tulis ini ataupun dalam penelitian.

XII. RENCANA KEGIATAN

Adapun jenis-jenis kegiatan yang telah direncanakan penulis beserta

jadwal waktunya adalah sebagai berikut :

12
H. Usman dan P. S Akbar, Metodologi Penelitian Sosial (Jakarta:Bumi Aksara,1998), hal. 47

16
Jenis Kegiatan Waktu Pelaksanaan
Pertemuan dengan dosen pembimbing skripsi
membahas tentang awal penyusunan proposal 9 Oktober 2018
skripsi
Penelitian Alkitab dan Pustaka 10-14 Oktober 2018
Penulisan Hasil Penelitian Pustaka 10-14 Oktober 2018
Pertemuan dengan dosen pembimbing:
15 Oktober 2018
Membahas penyusunan proposal skripsi

Pertemuan dengan dosen pembimbing:


19 Oktober 2018
Membahas hasil penyusunan proposal skripsi
Pertemuan dengan dosen pembimbing:
20 Oktober 2018
Perbaikan proposal
Pertemuan dengan dosen pembimbing:
21 Oktober 2018
Perbaikan akhir proposal
Pertemuan dengan dosen pembimbing:
22 Oktober 2018
Pengesahan proposal skripsi
Pemasukan Proposal Skripsi 22 Oktober 2018
Seminar Proposal Skripsi 26 Oktober 2018
November 2018 – Januari
Penyusunan dan Penyelesaian Skripsi
2019
Ujian Skripsi Januari 2019

XIII. PERKIRAAN BIAYA


Jenis Kegiatan Anggaran (Rp)
Konsumsi dan Transportasi 750.000,00
Pembelian Buku-Buku 1.250.000,00
Cartridge Printer, Tinta Hitam & 750.000,00
Flashdisk.
Kertas HVS A4 70gsm & 80gsm 3 300.000,00
rim
Pendaftaran Seminar Proposal 1.500.000,00
Pendaftaran Ujian Skripsi
Jumlah 4.550.000,00

XIV. PENUTUP

17
Demikianlah penulisan proposal skripsi ini yang dibuat untuk menopang

penulisan skripsi penulis. Penulis mengucapkan terima kasih.

18
DAFTAR PUSTAKA

Alkitab. 2012. Alktab dengan Kidung Jemaat.


Jakarta: Lembaga Alkitab Indonesia.

Badan Pekerja Sinode GMIM. 2002. Bertumbuh Dalam Kristus II/1.


Tomohon: Departemen IPAIT.

Andar Ismail. 1999. Awam dan Pendeta Mitra Membina Gereja.


Jakarta: BPK Gunung Mulia.

Alexander Hill. 2001. Bisnis yang Benar.


Bandung: Kalam Hidup.

Anoraga, Pandji. 2007. Pengantar Bisnis: Pengelolaan Bisnis Dalam Era


Globalisasi.
Jakarta: Penerbit Rineka Cipta.

Bertens K. 2013. Etika. Edisi Revisi.


Yogyakarta: Penerbit Kanasius.

Boediono. 2012. Seri Sinopsis Pengantar Ilmu Ekonomi.


Yogyakarta: Penerbit Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Gadjah Mada.

Burkett, Larry. 1992. Mengatur Keuangan Dengan Bijak. Terjemahan,


Bandung: Penerbit Yayasan Kalam Hidup.

Burkett, Larry. 1997. Kunci Sukses Bisnis Menurut Alkitab. Terjemahan,


Bandung: Penerbit Andi Offset.

Blomberg, Craig L. 2011. Tidak Miskin Tetapi Juga Tidak Kaya. Terjemahan,
Jakarta: Penerbit BPK Gunung Mulia.

Boa, Kenneth, Sid Buzzell & Bill Perkins. 2013. Handbook To Leadership.
Terjemahan,
Jakarta: Penerbit Yayasan Komunikasi Bina Kasih.

C Bijl. 2004. Ayub Sang Konglomerat. Jakarta: Yayasan Komunikasi Bina Kasih /
OMF.

Conner, Kevin J. 2004. Jemaat Dalam Perjanjian Baru. Terjemahan,


Malang: Penerbit Gandum Mas.

17
Cuny, Paul L. 2012. Rahasia Ekonomi Kerajaan Allah. Terjemahan,
Yogyakarta: Penerbit Andi Offset.

Damazio, Frank & Rich Brott. 2005. Family Finance Handbook: Kiat Mengelola
dan Mendayagunakan Keuangan Keluarga. Terjemahan,
Yogyakarta: Penerbit Andi Offset.

Douglas, J.D. ed, 1993. Ensiklopedia Alkitab Masa Kini. Jilid 1 & 2.
Jakarta: Terjemahkan Yayasan Komunikasi Bina Kasih.

Eka Darmaputera. 2009. Etika Sederhana Untuk Semua Bisnis, Ekonomi, dan
Penatalayanan.
Jakarta: BPK Gunung Mulia.

H Usman dan P. S Akbar. 1998. Metodologi Penelitian Sosial.


Jakarta: Bumi Aksara.

Herlianto. 1993. Teologi Sukses Antara Allah dan Mamon.


Jakarta: BPK Gunung Mulia.

Jerry dan Mary White. 1993. Bekerja: Arti, Tujuan dan Masalah-Masalahnya.
Jakarta: BPK Gunung Mulia.

Karel Sosiopater. 2013. Etika Bisnis.


Jakarta: Suara Harapan Bangsa.

Lexy J. Moleong. 1989. Metodologi Penelitian Kualitatif.


Bandung: Remadja Karya.

Moh Nasir. 1988. Metode Penelitian


Jakarta: Ghalia Indonesia.

Paul Stevens. 2008. God’s Business: Memaknai Bisnis Secara Kristiani.


Jakarta: BPK Gunung Mulia.

Pfeiffer F. Charles & Everett F. Harrison. ed, 1962. The Wycliffe Bible Commentary.
Volume 1,2,3. Terjemahan,
Malang: Penerbit Gandum Mas.

R. Soedarmo. 1991. Ikhtisar Dogmatika.


Jakarta: BPK Gunung Mulia.

Stassen, Glen & David Gushee. 2008. Etika Kerajaan: Mengikut Yesus dalam
Konteks Masa Kini. Terjemahan,
Jakarta: Penerbit Momentum.

Stott John R W. 1994. Isu-Isu Global: Penilaian Etis atas Masalah Sosial dan Moral
Kontemporer.

18
Jakarta: Yayasan Komunikasi Bina Kasih/OMF.

Verkuil J. 2009. Etika Kristen Bagian Umum, Cetakan Ke-23.


Jakarta: Penerbit BPK Gunung Mulia.

Verkuyl J. 1965. Etika Kristen Sosial Ekonomi.


Jakarta: BPK Gunung Mulia.

19
Lampiran

DAFTAR RIWAYAT HIDUP

Nama : Reliksa Sekeon

Tempat, Tanggal lahir : Talikuran, 23 Mei 1995

Jenis Kelamin : Laki-Laki

Agama : Kristen Protestan

Jemaat : GMIM Eben Haezar Talikuran Wil. Kawangkoan

Satu

Alamat : Talikuran, Ling. IV Kec. Kawangkoan Utara

Pekerjaan : Mahasiswa

PENDIDIKAN

- TK : TK Patricia Talikuran (2001-2002)

- SD : SD Inpres Talikuran (2002-2007)

- SMP : SMP Negeri 1 Kawangkoan (2007-2009)

- SMA/SMK : SMA Negeri 1 Kawangkoan (2009-2012)

20
DAFTAR RIWAYAT HIDUP ORANGTUA

Nama Ayah : Adri Rentje Sekeon

Tempat, tanggal lahir : Kawangkoan, 13 September 1954

Jenis Kelamin : Laki-laki

Agama : Kristen Protestan

Pekerjaan : Tani

Nama Ibu : Julien Jemima Assa

Tempat, tanggal lahir : Kawangkoan, 04 Juli 1955

Jenis Kelamin : Perempuan

Agama : Kristen Protestan

Pekerjaan : Pensiunan

21

Anda mungkin juga menyukai